My Superhero - Bab 642 Telepon dari Chris Zhou

Aku sedikit khawatir dan berkata: "Kalau begitu, Kamu memotong tangannya tadi, apakah dia akan menjadi lebih waspada dan mempengaruhi rencanamu?"

Kakak Zhou kedua berkata: "Tidak masalah, Chris Zhou telah mengirimkan pesan kemari, ini artinya semuanya berjalan dengan baik."

Aku menganggukkan kepalaku, meskipun aku masih sedikit khawatir dengan Chris Zhou, tapi karena sudah ada kabar darinya, setidaknya itu membuktikan bahwa dia aman, akupun merasa sedikit lega.

Saat aku ingin menanyakan kepada Kakak kedua bagaimana dia akan menangani Franky Zhou selanjutnya, tiba-tiba ponselku berbunyi, sebuah nomor tidak dikenal menelepon masuk.

Aku sangat terkejut, nomor ponselku hanya diketahui oleh orang-orang yang dekat denganku ... Aku ragu harus mengangkatnya atau tidak.

Kakak Zhou kedua berjalan kemari dan melihat ke nomor tersebut, "seharusnya itu Chris Zhou."

Aku terpana dan langsung menampakkan ekspresi terkejut.

Kakak Zhou kedua mengingatkanku, "Aku tidak memberi tahunya tentang lukamu."

Dalam sekejap aku mengerti, dia mengingatkanku untuk tidak memberi tahu Chris Zhou bahwa aku terluka.

Chris Zhou sedang mengejar Simon He. Di saat seperti ini, aku seharusnya tidak membuatnya khawatir, jadi aku mengangguk dengan ringan pada Kakak kedua yang berarti aku mnegerti maksudnya.

Aku menekan tombol jawab, disana benar-benar terdengar suara Chris Zhou yang dalam dan menyenangkan: "Sayang, apa yang sedang kamu lakukan?"

Nada suaranya sangat lembut dan alami, seolah saat ini dia tidak sedang dalam bahaya, tapi hanya melakukan sebuah perjalanan bisnis.

Aku rasa situasinya seharusnya sangat baik, akupun langsung merasa lega dan menjawab dengan lembut, "Sudah hampir tiba waktu makan malam, aku berencana untuk pergi makan malam."

Dengan suara rendah di berkata, "Kalau begitu kamu harus makan yang banyak, menambah sedikit berat badan, dengan begitu berpelukan akan terasa lebih nyaman."

Wajahku langsung terasa panas.

Sebenarnya, aku tidak terlalu kurus, karena aku baru melahirkan bayi sebelumnya, setelah itu sembuh dari sakit, aku pun menjadi lebih gemuk.

Entah bagaimana, aku tiba-tiba teringat akan masa-masa yang aku dan Chris Zhou lewati di Shuangxi belum lama ini. Pada saat itu, di atas tempat tidur, ia mencubit pinggangku dan berkata bahwa aku terlalu kurus ...

Wajahku menjadi lebih panas.

Untungnya, aku tidak membuka membuka mode speaker, Kakak Zhou kedua tidak dapat mendengar apa yang sedang kami bicarakan. Kalau tidak pasti akan sangat memalukan.

Aku mendengus dan berkata, "Kalau begitu kamu juga harus memperhatikan keselamatanmu."

Chris Zhou mengiyakan dengan ringan, setelah beberapa saat, ia berkata dengan lembut, "Sayang, apakah kamu merindukanku?"

Aku tertegun dan tanpa sadar berkata: "Aku merindukanmu."

Bagaimana mungkin aku tidak merindukannya, meskipun baru berpisah sebentar, tetapi aku selalu memikirkannya, khawatir akankah dia berada dalam bahaya, aku terus berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar ...

Chris Zhou tertawa kecil, suaranya menjadi lebih serak dan menawan: "Sayang, aku juga sangat merindukanmu."

Aku merasa telingaku juga mulai terasa panas.

Kakak Zhou kedua sepertinya tahu Chris Zhou dan aku sedang membicarakan apa, ia memberi isyarat padaku, dan berjalan keluar.

Aku merasa sedikit malu.

Sebenarnya dia tidak harus pergi, lagipula ada staf perawat dan pengawal wanita di kamar ini, tidak akan aneh jika dia tetap berada di sini.

Setelah itu, Chris Zhou dan aku berbincang sebentar, dia juga memberi tahuku duluan tentang situasi disana sekarang.

Ternyata mereka sudah berada di perbatasan sejak awal, kebetulan juga bisa melenyapkan pasukan yang tersisa, jadi semuanya masih bisa di bilang berjalan dengan lancar.

Tapi memikirkan sekelompok buronan yang putus asa di sana. Aku khawatir dan hanya bisa berkata, "Chris Zhou, kamu harus menjaga dirimu baik-baik."

Dia berkata dengan hangat, "Jangan khawatir, segalanya akan berakhir setidaknya setengah bulan lagi." Dia diam sejenak dan berkata, "Kamu harus menungguku dengan baik, ya?"

Hatiku terasa hangat, kemudian dengan patuh mengyiyakannya.

Sejak awal, aku selalu memikirkan keselamatannya, ditambah lagi aku yang sedang terluka, suasana hatiku menjadi sangat terpuruk. Sekarang setelah ponselnya tersambung, suasana hatiku tiba-tiba kembali naik.

Hanya saja kegembiraan ini tidak berlangsung lama.

Tepat ketika aku akan membahas tentang Franky Zhou, tiba-tiba aku mendengar suara keras dari seberang telepon, sepertinya ada sesuatu yang meledak.

Aku terkejut dan langsung bertanya, "Chris Zhou, apa yang terjadi?"

Sayangnya suara ledakan di sana terus berlanjut, gendang telingaku rasanya hampir pecah ketika aku mendengar suara tersebut dari telepon.

Aku kembali berteriak, "Chris Zhou?"

Masih tetap terdengar suara gemuruh di ujung sana.

Aku takut terjadi apa-apa dengan Chris Zhou. Aku segera bertanya dengan suara tinggi, "Chris Zhou, apa yang terjadi, apa kamu baik-baik saja?"

Ketika aku memanggilnya, terdengar suara keras lainnya di sana.

Aku langsung panik, menggenggam ponselku dengan erat, dan berteriak tak berdaya: "Chris Zhou, jangan menakutiku ..."

Sepertinya karena mendengar suara teriakanku, Kakak kedua mendorong pintu dan berjalan masuk, ia mengerutkan kening, "Apa yang terjadi?"

Aku mencengkeram ponselku dan dengan panik menjelaskan kepadanya: "Sepertinya telah terjadi ledakan di sana. Aku khawatir terjadi apa-apa dengan Chris Zhou ..."

Alis Kakak Zhou kedua berkerut lebih dalam, ada tatapan khawatir di matanya.

Aku tidak berani menutup telepon, melihat kekhawatiran Kakak Zhou kedua. Aku segera membuka mode speaker dan mendengarkan suara yang terdengar dari ujung sana bersamanya.

Ledakan itu berlangsung sekitar lima menit, dengan dua suara yang sangat keras di tengah.

Jantungku berdegup kencang, aku tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana kondisi Chris Zhou sekarang ...

Setelah lebih tenang di sana, aku langsung berkata, "Chris Zhou, bisakah kamu mendengarku?

Setelah berbicara, aku menggigit sudut bibirku dengan gugup, menunggu balasan disana.

Kakak Zhou kedua juga mengerutkan kening, menunggu sambil menahan nafas.

Setelah setengah menit, suara Chris Zhou yang rendah dan khawatir terdengar dari sana: "Sayang, telah terjadi sesuatu di sini, aku harus memeriksa situasinya." sepertinya ia tahu bahwa aku khawatir, dan menambahkan, "Aku baik-baik saja, jangan khawatir, ketika semuanya berakhir, aku akan segera menghubungimu. "

Suaranya terdengar seperti dia benar-benar baik-baik saja dan tidak terluka. Aku menjadi lebih tenang, aku tahu sedang terjadi ledakan di sana, situasinya mendesak. aku pun langsung menyambung: "Ya, aku tahu, pergilah memeriksanya dan tetap utamakan keselamatanmu."

Kemudian aku menatap Kakak Zhou kedua dan bertanya padanya apakah dia ingin mengatakan sesuatu kepada Chris Zhou.

Kakak Zhou kedua menggelengkan kepalanya.

Aku kembali memperingati Chris Zhou beberapa kata, kemudian menutup telepon.

Kakak Zhou kedua berkata: "Kamu istirahat saja, karena Chris Zhou bilang ia tidak apa-apa, itu berarti masalah masih dapat dikontrol."

Aku mengangguk, tetapi entah bagaimana firasatku buruk.

Kakak Zhou kedua menatapku dan berkata, "Aku akan menghubungi Erick Tao dan menanyakan situasinya."

Ini adalah cara terbaik, aku juga takut kalau Chris Zhou berbohong padaku agar aku tidak khawatir.

Setelah Kakak Zhou kedua pergi, aku duduk diatas tempat tidur, dan terus merasa gelisah.

Perawat datang untuk membawa makan malam, aku bahkan tidak selera makan.

Untungnya, Kakak Zhou kedua, menyuruh seseorang untuk memberitahuku bahwa dia telah menghubungi Erick Tao. Chris Zhou tidak terluka, tetapi terjadi kerusuhan di perbatasan. Chris Zhou dan Erick Tao sangat sibuk di sana.

Kakak Zhou kedua, sedang mencari dan memanggil dukungan militer, jadi dia tidak bisa datang, sehingga menyuruh orang untuk memberitahuku.

Melihat semua orang yang sedang sibuk, aku pun segan untuk bertanya tentang situasi lebih jelasnya.

Saat ini, sudah lewat jam delapan malam, ketika malam tiba, angin malam bertiup masuk ke dalam melalui jendela disertai lampu-lampu di luar halaman. Aku melihat pemandangann di luar dan terus merasa sedikit gelisah.

Aku tidak menyangka feelingku begitu akurat, setelah seminggu, aku benar-benar menerima sebuah kabar buruk.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu