My Superhero - Bab 63 Kamu Anggap Saya Ini Apa (1)

Dan untuk nantinya bisa membahayakan nyawa Jade atau tidak, Saya sungguh tidak dapat memprediksinya.

Namun, karena Chris sudah memutuskan, kami juga tidak banyak bicara lagi.

Dan jika di pikirkan lagi, Chris tidak mungkin jatuh cinta terhadapnya.

Saya hanya dapat menyingkirkan kekhawatiran di dalam hati saya.

Setelah itu kami pulang ke rumah.

Saya merasa sangat lelah, selama perjalanan saya tidur di dalam mobil.

Kemudian, di keadaan setengah sadar Chris membawa saya kembali ke dalam kamar.

Ketika saya terbangun, waktu sudah melewati jam makan siang.

Saya juga tidak melihat Chris di dalam kamar.

Setelah turun ke lantai bawah, Bibi Elena memberitahu saya, bahwa Chris pergi keluar.

Jelas saja saya merasa sedikit kecewa, tetapi memang selama ini dia selalu sibuk, saya perkirakan dia sekarang pergi ke perusahaan.

Bibi Elena membuatkanku dua macam sayur, nafsu makan saya telah kembali, paling tidak saya telah memakan satu mangkuk nasi.

Setelah selesai makan, seorang dokter datang untuk memeriksa saya, muka dan tangan semuanya sudah baikan, bekas luka di muka sayapun telah menghilang, sepasang tangan saya sudah kembali seperti sebelumnya.

Hal ini membuat saya lega.

Lewat beberapa hari lagi saya sudah bisa pergi ke kota Imperial. Jika tangan dan muka saya tidak dapat kembali seperti semula, Chris akan membawa saya kembali ke rumah keluarga kemungkinan saya akan di awasi selama 24 jam.

Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saya teringat kata-kata Steven yang itu.

Dia mengatakan Keluarga Chris sangatlah rumit.

Hanya saya tidak tahu bagaimana rumitnya...

Saya memikirkan perkataan dia bahwa di hati Chris sudah ada wanita, dan mungkin saya kembali ke kota Imperial kali ini, saya mungkin masih bisa bertemu dengannya.

Hanya saja Steven tidak membocorkan siapa wanita itu, mungkin jika kami bertemu juga saling tidak mengenal.

Waktu saya sedang sembarang menghayal, Anin telah kembali.

Dia berjalan lurus sampai berada di depan saya, dan mengatakan: Nona Viona, ada beberapa hal yang ingin saya laporkan.

Saya segera mengumpulkan pikiran saya kembali, berkata: Silakan katakan.

Anin berkata : Harta dari kakek dan perusahaan sudah kita ambil kembali, dan untuk harta bangunan saya sudah menyuruh pengacara mengurusnya. Di villa saya sudah menyewa sebuah pembantu baru, hanya saja perusahaan, untuk sementara waktu ini belum dapat orang yang pas untuk mengelola perusahaan.

Saya tidak menyangka dalam beberapa waktu ini, dia membereskan semua urusan ini.

Tidak heran dia menjadi orang kepercayaan Chris, dia sangat efisiensi dalam mengerjakan tugas, bahkan pekerjaannya begitu rapi dan bersih.

Apalagi pekerjaan kantor, saya sangat yakin mereka tidak akan mudah untuk mencari manager yang tepat.

Saya akan berterima kasih kepadanya, berhenti bergerak sebentar, dan mengatakan : Waktu itu ada beberapa orang tua dan kakekku mendirikan perusahaan ini bersama, tidak tahu saya bisa mengerakan hati mereka atau tidak.

Anin berkata: Saya sudah pergi mengunjungi mereka, sayangnya mereka sudah dihasut oleh William, mereka semua tidak bersedia untuk campur tangan.

Di dalam hatiku terasa kesal.

Semua ini memang salah William.

Tetapi saya tidak bisa menahan untuk memikirkan, jika saja saat itu mama saya tidak bersikeras, tidak akan mungkin bisa jatuh dalam keadaan ini.

Tentu saja, semua itu telah berlalu, tidak ada gunannya jika sekarang saya memikirkannya lagi .

Saya sedang memikirkan jalan keluar, mengatakan : Jika memang benar-benar tidak bisa, saya hanya bisa menjual perusahaan ini...

Meskipun perusahaan ini merupakan hasil kerja keras dari kakek, tetapi saya bukanlah orang yang pernah mengelola perusahaan, masih lebih baik jika saya menyerahkannya kepada orang yang tepat.

Anin menganggukan kepala, berkata: Saya mengerti.

Saya berkata: Saya masih ada satu masalah yang masih mau merepotkanmu.

Anin mendengarkannya dengan cermat.

Lalu saya berencana mengambil sebagian harta kekayaan kakek, untuk membantu para bawahan yang sudah lama mengikuti kakek.

Masalah ini juga masih harus menyuruh Anin mengerjakannya.

Saya mengatakan terima kasih dengan perasaan sangat bersyukur.

Ruangan itu kembali sunyi, pada saat ini cahaya matahari menyinari dengan kuat, berasal dari jendela memantul ke dalam ruangan, dan seluruh ruangan ini di penuhi dengan cahaya.

Saya berjalan ke samping jendela mengunakan bantuan tangan saya menyentuh kaca jendela.

Dikarenakan sinar matahari menyinari dengan sangat terang, kaca jendela itu terasa sangat hangat, tetapi karena AC yang berasal dari dalam ruangan, rasa hangat itu hanya terasa di telapak tangan saja.

Saya merasa sangat bosan, hanya dapat melamun melihat ke arah jembatan kayu yang berada di taman.

Akhirnya di waktu yang sama mobil Chris masuk ke dalam.

Dia turun dari mobil, terpaku melihatku dari kejauhan.

Saya mengedipkan mata, dan ragu dengan apa yang telah saya lihat

Bagaimana bisa dia tiba-tiba pulang?

Cahaya matahari menembus ke arah dedaunan dan jatuh di tubuh pria itu, membuat corak cahaya dan bayangan daun jatuh ditubuhnya, membuat dia terlihat lebih elegan dan megah.

Dia melangkahkan kakinya yang panjang, mendekati pintu masuk.

Seketika saya tersadar, dengan cepat pergi memeluknya dan menyambutnya.

Dia masuk ke dalam dengan seluruh tubuh yang membawa hawa panas.

Saya tersenyum : Paman Chris, apakah kamu sudah selesai dengan urusanmu?

Dia hanya mengangkat sedikit bibirnya bermaksud tersenyum, lalu mengandeng tanganku: Iya, kamu sudah makan belum?

Saya menganggukan kepalaku.

Dia mengatakan : Anin mengatakannya kepadaku, perusahaan akan terus mencari orang, kamu tidak perlu khawatir.

Dengan berbisik saya mengucapkan terima kasih.

Dia mengandeng tanganku, lalu duduk di atas sofa, berkata: Kita mungkin harus kembali lebih cepat ke kota Imperial.

Saya terkejut

Pria itu perlahan menjelaskan: Kakek menyuruh saya untuk lebih cepat membawamu kembali ke rumah, di tambah lagi saya juga memiliki urusan yang harus di selesaikan.

Saya juga tidak banyak berpikir lagi, berkata: Saya tidak masalah.

Dan lagi mereka sudah memutuskan saya harus ikut mereka pulang, dan berpura-pura sebagai pacarnya, dan pada akhirnya semua itu tidak ada bedanya.

Chris berkata: Kalau begitu saya akan menyuruh Anin untuk memesan besok lusa punya tiket pesawat.

Saya harus baik-baik saja.

Dia tersenyum mengelus wajahku, dan berkata: anak baik.

Saya membuatnya mengingat kembali kenangan masa lalu dan mengelus-elus telapak tangannya, saya mengatakan: Paman Chris, Nona Jade.... Bagaimana keadaanya?

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu