My Superhero - Bab 112 Dia Menatapku dengan Tatapan Serius (2)

Sudah lama aku menunggu, dia masih belum melanjutkan kalimatnya.

Menurutku, dia seharusnya mengerti apa maksud dari kata-kataku, jika bukan seorang teman baik, seorang laki-laki, untuk apa masuk kekamarku?

Katakanlah ini adalah hal yang biasa yang bisa dimaklumi sekarang, tapi mana ada pria yang memaksa masuk sendirian ke kamar istri temannya dalam keadaan seperti ini?

Tadi pagi saja, untuk menghindari kesalahpahaman atau kecurigaan yang tidak seharusnya terjadi, Kakek Zhou hanya berdiri di depan pintu. Tidak sampai masuk kedalam kamarku.

Menurutku,Kakek adalah generasi tertua dalam Keluarga Chris, dan beliau masih jauh lebih sopan dibanding teman yang bahkan tidak terlalu ia kenali ini.

Dalam sekejap, aku langsung pergi kearah Janice. Dia seolah sedang mendengar lelucon kami, sudut bibirnya membentuk sebuah senyum, yang bahkan tidak bisa ku mengerti artinya.

Dia membawa Steven datang, mungkin untuk melihat lelucon kami

Aku merasa semakin kesal dan tidak tahan dengan semua ini, berusaha berpikir bagaimana cara untuk mengusir Steven pulang dengan cara yang lebih halus. Atau perlu dengan cara memberi tahu Chris. Tiba-tiba Weny berjalan masuk kedalam kamar

Weny sekarang menggunakan marga Xiang. Mengikuti marganya Leonardi. Weny Xiang, nama ini terdengar cukup bagus untuknya.

Pandangan mata Weny tertuju pada Janice, ada perasaan jijik dan tidak suka melihat wanita tersebut. Selanjutnya, pandangan matanya menuju ke Steven. Dengan perasaan aneh bertanya, “kenapa kamu bisa disini? Bukankah ini kamarnya Chris?”

Setelah menanyakan hal tersebut, Weny menatapku, wajahnya terlihat penuh dengan tanda tanya.

Steven sepertinya langsung tersadar, ia tersenyum dan menyapa, “Hai, Nona.”

Mungkin malam ini Weny mengetahui statusnya, tapi sama sekali tidak terlihat ekspresi tidak suka dari wajahnya. Dia bahkan kembali tersenyum. Tetapi saat Weny menatapku,terlihat ekspresi tidak suka yang tampak sangat jelas diwajahku. Seolah pria itu telah melakukan pencurian atau hal buruk lainnya pada Chris.

Aku tidak bisa menahan senyumku yang terlihat dipaksakan itu.

Tampaknya Weny telah salah paham.

Saat sedang berpikir kalimat apa lagi yang harus dikatakan, Janice tiba-tiba berbicara secara perlahan, “kak Viona, aku lupa memberitahumu, sebelum aku datang kemari, kami sudah memberi tahu Chris terlebih dahulu. Ia juga tahu kalau aku akan datang bersama Steven.”

Aku memicingkan kedua mataku.

Sebenarnya permainan apa yang sedang dilakukannya?

Lalu Chris, dia membiarkan Steven datang kemari, apakah dia tidak takut anggota keluarga yang lain akan berpikir yang tidak-tidak?

Sekarang Weny mengerti kesalahpahaman apa yang sedang terjadi.

Atau….. Chris tidak tahu kalau Janice akan membawa Steven naik sampai atas kamar…..

Aku langsung melirik kearah Janice. Keberaniannya benar- benar sangat besar. Dia bahkan berani membohongiku. Apakah dia tidak takut aku akan melapor pada Chris nantinya? Tapi aku kembali berpikir. Kalaupun aku melapor dan mengeluh pada Chris, Janice tinggal mendorong semua masalah tersebut pada Steven. Karna Steven ingin datang menemuiku, dia juga tidak akan bisa menghentikannya.

Tidak hanya tangan kanannya Chris, ia juga biasa membantu Chris membereskan masalah di perusahaan, pantas saja dia sangat pintar.

Aku menjadi lebih waspada.

Weny menatap Janice, dan berkata, “jangan kira aku tidak tahu apa yang sedang kamu rencanakan, bukankah kamu ingin segera menyingkirkan perempuan yang sedang berada di samping Chris? Biar kuberi tahu, meskipun seluruh wanita di dunia ini telah mati, Chris tidak akan pernah menikahimu!”

Kemarahannya pada Janice akhirnya meledak.

Janice membulatkan sepasang matanya yang menawan dan bibirnya yang merah berbisik, “Nona Xiang, kamu telah salah paham, aku hanya khawatir akan keadaan Nona Viona saja kok.”

Weny dengan kesal membentaknya, “kamu adalah seeokor rubah! Aku pun tidak tahu makanan atau obat apa yang telah kau berikan pada sepupuku itu! Tiba-tiba terus membawamu didekatnya!”

Aku memandang ekspresi wajahnya yang terlihat angkuh dan tidak bersahabat, sepertinya aku mengerti sekarang.

Dua orang ini tidak ada yang benar.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya aku mengerti.

Janice telah mengikuti dan bersama Chris selama lima tahun. Dia benar-benar seorang wanita yang cantik dan mempesona. Sebenarnya dia juga menyukai Chris. Sedangkan Weny sendiri sepertinya merasa hal ini tidak benar. Oleh karena itu menunjukkan sikap permusuhan pada Janice.

Atau mungkin jika dibandingkan denganku, Weny lebih tidak menyukai Janice.

Janice juga jauh lebih cantik dariku. Banyak laki-laki yang tertarik padanya. Dimata para lelaki, ia adalah wanita yang sangat teliti dan bertanggung jawab. Dia adalah tipe yang sekali pandang saja, semua orang akan tertarik padanya.

Aku tidak tahu harus tertawa atau menangis dengan situasi ini.

Kedua orang ini tiba-tiba muncul di hadapanku

Namun, Janice tidak lagi bicara setelah di cerca oleh Weny. Ia hanya mempertahankan senyumnya karna tidak tahu harus berbicara apa. Ia merasa semua kata-kata Weny itu bukanlah hal yang layak untuk dikatakan.

Level Janice lebih tinggi satu tingkat dibanding Weny.

Aku mengangkat sebelah alisku, merasa Weny mengancam Janice bukanlah tindakan tanpa alasan.

Saat sedang berpikir, Steven tiba-tiba melangkah beberapa langkah mendekatiku, ia menundukkan kepala memandangku, dengan tatapan penuh kasih saying, ia berkata, “kuharap kau tidak marah lagi, aku sangat mengkhawatirkanmu. Ketika melihat video itu, aku segera kemari untuk menjengukmu. Bagaimana mungkin Keluarga Zhou memperlakukanmu seperti ini……”

Yang diucapkannya terlalu berlebihan. Pasti ada yang disembunyikannya.

Aku bahkan tidak dekat dengannya sama sekali. Tapi dia menatapku seolah penuh kasih, juga berkata sangat mengkhawatirkanku. Apa-apa an itu.

Weny yang berada dikamar, masih tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Apakah Steven sengaja berbuat seperti ini padaku?

Aku tidak tahan dan tidak peduli lagi dengan etika moral yang seharusnya ku jaga, “KAU GILA YA?!” teriakku marah.

Steven masih menatapku dengan tatapan itu, ia seolah diperlakukan tidak adil dan merasa sedih. “Aku mengambil resiko dibenci oleh Keluargamu hanya untuk menemuimu, aku bahkan terburu-buru untuk sampai disini. Tidakkah kau tersentuh sama sekali?”

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu