My Superhero - Bab 310 Mengejarmu Lagi (2)

Jelas-jelas. . . dia yang duluan menyakitiku.

Ketika aku sedang melamun, Chris Zhou tiba-tiba mendekatiku.

Wajah kita hampir menempel, dan saat aku mengangkat kepalaku, tepat langsung melihat bola matanya.

Dia memegang wajahku dengan kedua tangannya dan menatapnya dengan diam, lalu dengan suara serak berkata : “Viona, aku tahu masih ada perasaan sukar di hatimu. Tetapi kamu jangan menolakku untuk bersikap baik padamu, ok?”

Sebelumnya, aku masih terus berpikir untuk menghindari kontak fisik dengannya. Akibatnya, setiap tersentuh olehnya, aku menghindar secara tidak sengaja.

Dia menatapku dengan tatapan dalam dan berkata : “ Bagaimana jika kita memulainya dari awal…. Biarkan aku mengejarmu kembali, ok?”

Aku juga menatapnya.

Empat mata saling menatap.

Tatapannya penuh dengan keseriusan dan tampaknya tidak seperti sedang bercanda.

Aku tersentuh.

Apa yang ingin dia lakukan? Ingin membuatku melupakan sakit hati yang telah dia lakukan padaku?

Harus dikatakan bahwa aku hampir tersentuh olehnya.

Awalnya, aku mengira bahwa dia bukan orang yang romantis. Tetapi teringat dengan kejutan yang dia berikan padaku saat bulan madu di Switzerland dan kalimat “mengejarmu kembali”, membuatku merasa dia sangatlah romantis.

Aku hampir menyetujuinya.

Tetapi teringat dengan begitu banyak masalah yang harus kita hadapi.

Dia menghelakan nafasnya dan melepaskanku.

Hatiku bergetar saat melihat kekecewaan di matanya.

Untungnya dia tidak memaksaku, tetapi malah mengalihkan pembicaraan dan dengan lembut berkata : “Ayo kesana, aku akan membuatkanmu sayap ayam bakar.”

Aku merasa sedih.

Karena dia sangat lembut, hatiku pun tenggelam dalam pesonanya.

Tetapi kenyataannya, hanya bisa membuatku memilih untuk menjauh darinya.

Ketika aku dan Chris Zhou mendekati mereka, aku menyadari bahwa mereka semua sedang memandangku dan Chris Zhou dengan intens dan wajah yang penuh gossip.

Aku : “….”

Ekspresi Chris Zhou tidak berubah, dan dengan suara rendah berkata kepadaku : “Kamu pergi bermain dengan Ryan dulu, aku akan segera memasak untuk kalian.”

Aku mengangguk dan pergi bermain dengan Ryan di rumput bagian samping.

Rumput di alasi dengan karpet yang tebal. Saat Ryan sudah lelah, aku memeluknya dan duduk di atas karpet.

Matahari sangat cerah dan menyinari seluruh bagian tubuh, sangatlah nyaman.

Ryan berbaring di kakiku, menghirup dan berkata : “Sangat wangi….”

Aku juga tercium bau daging panggang dan juga tidak bisa menahan rasa ingin makannya.

Karena sedang hamil, jadi aku harus lebih menjaga makan. Aku harus lebih berhati-hati ketika ingin makan makanan pedas. Tidak berani makan terlalu banyak.

Tak lama, Chris Zhou membawakan sepiring makanan. Didalamnya ada sayap ayam dan iga, semuanya adalah makanan kesukaanku. Ryan menyukai sate kambing, dan dia juga membuatkannya beberapa.

Dia mengelap tanganku dan tangan Ryan, baru mengijinkan kami untuk makan.

Awalnya, aku ingin mengelapnya sendiri, tetapi sepasang tangannya yang besar memegang tanganku, dan aku tidak bisa menyingkirkannya. Jadi akhirnya aku pun membiarkannya.

Ryan makan segigit daging kambing dan dengan gembira menyipitkan matanya.

Aku mengambil setusuk iga, dan tidak menyangka rasanya begitu lezat.

Ini semua dipanggang Chris Zhou sendiri, keahliannya bisa langsung membuka toko.

Chris Zhou tersenyum melihat kami makan, tatapannya sangat lembut.

Aku berpikir dan lalu mengambil sepotong sayap ayam dan memberikan padanya.

Dia berkata dengan suara rendah : “Terimakasih sayang.”

Wajahku agak panas.

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara Rowy berkata : “Kakak ketiga, lihat aku!”

Karena sangat tiba-tiba, kita semua mengira telah terjadi sesuatu, jadi semuanya pun langsung melihatnya.

Ternyata dia sedang mengambil ponselnya dan mengambil foto kita.

Aku tertawa tanpa sadar.

Setelah Rowy selesai mengambil foto, aku menunduk dan melihat Ryan, dia juga menyeringai dan membuat gerakan gembira.

Ini sangat lucu dan aku tidak bisa menahan ketawa.

Rowy segera mengirim foto ke grup. Grup itu hanya ada mereka berenam, teman semasa kecil, ditambah aku dan Sisilia. Karena aku adalah istri Chris Zhou dan Sisilia adalah tunangan Tito Wen.

Biasanya grup itu sangat hening, tetapi saat Rowy mengirim fotonya, semuanya langsung mulai ngobrol.

Ada yang mengatakan hasil fotonya sangat bagus, ada yang mengatakan bahwa senyuman Ryan sangat lucu, dan juga ada yang mengatakan bahwa aku dan Chris Zhou sangat cocok….

Aku membuka dan melihat foto itu, Rowy foto dengan sangat baik. Aku dan Ryan sedang tersenyum, dan Chris Zhou juga sedang tersenyum sambil menatapku dan Ryan dengan lembut. Di belakang kami ada pemandangan gunung dan hutan, dan juga ada matahari yang sangat cerah menyinari kita.

Gambar ini seperti satu keluarga yang sedang liburan musim semi.

Aku pun menyimpan foto tersebut.

Saat baru ingin keluar dari Wechat, tiba-tiba Chris Zhou mengirim sesuatu lagi ke grup. Dan aku ragu-ragu sebentar lalu menekannya, ternyata adalah foto ini.

Dia tidak menulis apa-apa dan aku melihat Rowy dan mereka semua memberikan jempol ke fotonya.

Aku berpikir dan kemudian memberikan jempol juga.

Setelah meletakkan ponsel, aku melihat Chris Zhou sedang menatapku dengan tatapan dalam.

Aku tersenyum padanya.

Dia mengulurkan tangannya dan memegang tanganku sebentar, lalu dengan cepat melepaskannya kembali.

Jelas-jelas hanyalah tindakan kecil, tetapi dibuatnya seperti orang genit yang berlebihan. Telingaku pun memerah karena tindakannya.

Untungnya, datang seorang pelayan melaporkan bahwa tuan dan nona Keluarga Shen datang untuk berkunjung, sehingga dapat memecahkan ambiguitas ini.

Tuan dan nona keluarga Shen seharusnya adalah Steven Shen dan adiknya.

Aku melihat Chis Zhou dan berbisik : “ Aku akan melayani mereka.”

Tetapi Chris Zhou berkata : “Biarkan mereka datang kesini.”

Aku sedikit ragu.

Sejauh yang aku tahu, Steven Shen dan adiknya tidak saling mengenal dengan teman masa kecil Chris Zhou. Meskipun mereka semua adalah keluarga, tetapi lingkaran mereka berbeda. Tetapi aku hanya menganggukkan kepala.

Chris Zhou dengan lembut berkata : “Semuanya adalah satu keluarga, tidak perlu khawatir.”

Mendengar perkataannya, aku pun tidak bersikeras lagi.

Beberapa saat kemudian, Steven Shen dan Riri Shen pun datang.

Aku berdiri dan baru ingin melayani mereka.

Tetapi akhirnya Riri Shen menyampiriku dan berkata dengan suara nyaring : “Kak, kenapa kamu tidak pulang semalam? Bukannya kamu bilang bahwa kamu akan cerai dengan Chris Zhou? Mengapa kamu terus bersama dengannya?”

Saat mendengar perkataannya, semua orang langsung melihatnya.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu