My Superhero - Bab 816 Penyakit Sindrom Stockholm?

Oleh karena itu, setelah menutup pintu, aku langsung menanyakan : “Chris, apakah kamu tadi dengan sengaja mengucapkan perkataan itu?”

Chris Zhou mengerutkan bibirnya erat, dia tidak menyangkal.

Untuk sesaat aku ragu-ragu, lalu mengatakan lagi : “Apakah kamu sengaja membuat ibu mertua menjadi kesal?”

Lalu dia meraih tanganku, dan duduk di sebuah kursi sebelah jendela, dia berkata : “Iya, apakah kamu ingat kalau dokter pernah mengatakan agar kita lebih sering membuatnya kesal, yang pasti itu akan bisa membuatnya sembuh?”

Aku menganggukkan kepalaku, dan mengatakan : “Tapi buktinya, itu tidak berguna……”

Saat itu, kami juga pernah mencoba untuk memakai cara ini, namun kondisi ibu Zhou sama sekali tidak membaik.

Setelah itu kondisi kesehatannya semakin memburuk, kemudian kami menghentikan percobaan itu.

Chris Zhou berkata : “Aku rasa seharusnya ada manfaatnya.”

Aku tercengang, lalu meliriknya dan mengatakan : “Benarkah? Kenapa kamu bisa merasakan demikian?”

Menurutku, sifat ibu Zhou itu sangat keras kepala, dia hanya tenggelam di dunianya sendiri, dia sama sekali tidak mempedulikan kalau kami sangat mencemaskannya, dan tidak peduli kalau kami sangat tidak berdaya.

Bola mata Chris Zhou tampak seolah-olah tenggelam, dia berkata : “Aku merasa sikap ibuku terhadap kakak kedua sangatlah aneh…… dari luar, dia kelihatan sangat membenci kakak kedua, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia tidak akan bisa menahan rasa ingin tahunya tentang kondisi kakak kedua…… kamu juga tahu kalau kakak kedua pernah langsung mengancamnya menggunakan keluarga Liu dan telah menyebabkan konflik dengannya……”

Aku sama sekali tidak mengetahui permasalahan tentang ibu Zhou yang menanyakan kondisi kakak kedua, karena setiap dia ke sini, aku selalu berada di rumah, dia juga sangat jarang membahas permasalahan tentang dia berjumpa dengan ibu Zhou.

Setelah mendengarkan perkataannya, aku pun menjadi sedikit tercengang : “Jadi, maksudmu adalah, ibu mertua dia sedikit…… memiliki gejala sindrom stockholm?”

Aku telah mengeluarkan tenaga yang banyak untuk bisa mengucapkan kata itu.

Sebenarnya, aku dari awal sudah memikirkan tentang penyakit ini, karena perbuatan keluarga Liu terhadap ibu Zhou sangat lah jahat, namun ibu Zhou malah selalu melindungi mereka, dan Chris Zhou juga kedua saudaranya selalu bersikap patuh kepadanya, namun dia tidak menganggapnya, malah membuat berbagai macam keributan.

Bukankah ini sama dengan sindrom stockholm?

Yang pasti, aku merasa dia sedikit mirip dengan penyimpangan kejiwaan masokis.

Hanya saja, sebagai seorang menantu, tidak akan terkesan baik jika aku mengatakan tentang ibu mertua, dan dokter di sana juga masih belum memberikan hasil diagnosis, oleh karena itu aku hanya bisa terdiam.

Jika kali ini bukan karena Chris Zhou yang telah mengungkit masalah ini, dan dia juga dengan sengaja membuat ibu Zhou kesal, aku tidak akan berani untuk melontarkan masalah penyakit ini.

Chris Zhou mengangkat pandangannya dan menatapku, dia mengatakan : “Viona, kamu ternyata memang sangat pintar, dengan sesaat saja kamu bisa menebaknya.”

Aku sama sekali tidak merasa senang karena sudah dipuji oleh dia, malahan aku tercengang.

Setelah beberapa saat, aku baru mengambil napasku dalam-dalam dan berkata : “Kamu…… Maksud kamu adalah, ibu mertua benar-benar memiliki gejala penyakit ini?”

Chris Zhou terdiam selama beberapa detik, lalu dia mengatakan : “Aku sudah berbincang-bincang dengan dokter, mereka merasa kalau dugaanku benar adanya……” tampak bibirnya melengkungkan senyuman dingin, dia berkata : “Semakin aku dan kakak terbesar bersikap baik kepadanya, dia malah merasa sikap kami tidak baik dan memarahi kalau kami tidak patuh…… Sebaliknya, orang-orang seperti keluarga Liu yang bersikap tidak baik kepadanya, dia malah selalu melindungi mereka…… Dia telah disekap oleh keluarga Liu selama beberapa puluh tahun, aku rasa dia sudah terbiasa diperlakukan dengan tidak baik.”

Selama aku mendengarkan penjelasannya, aku pun tidak bisa mengeluarkan kata-kata.

Jika apa yang dia dugakan itu benar, maka permasalahan ini akan terasa lucu.

Dulu, aku berusaha semampuku untuk bersikap baik kepada ibu Zhou, namun, dia tidak bersyukur, dan malahan ingin mencelakaiku.

Setelah berpikir dengan teliti, dugaan Chris Zhou memang terasa memiliki alasan.

Jika ibu Zhou bersikap baik kepada keluarga Liu, kemungkinan keluarga Liu telah mencuci otak ibu Zhou, tapi bagaimana dengan kakak Zhou kedua?

Saat itu, kakak kedua langsung melawan ibu Zhou, dia juga telah melontarkan kata-kata kasar.

Hasilnya, ibu Zhou semakin mempedulikan kakak kedua?

Ini benar-benar hanya bisa disebut sebagai sindrom stockholm.

Aku meraih tangan Chris Zhou, dengan pelan aku mengatakan : “Jadi hari ini kamu ingin menguji emosi ibu mertua? Bukankah begitu?”

Chris Zhou menganggukkan kepalanya, dia berkata : “Aku sudah membahasnya dengan dokter sejak awal, mereka akan mengawasi kondisinya.”

Ternyata begitu.

Tidak heran kalau dokter itu datang begitu cepat.

Aku semakin mengeratkan genggaman tanganku di jari-jemarinya, lalu mengatakan : “Kalau begitu, kamu jangan salahkan dirimu sendiri, aku percaya, tidak akan terjadi apa-apa dengan ibu mertua, jika kita sudah mendapatkan gejalanya, maka kedepannya dia akan membaik dan akan kembali menjadi dirinya sendiri lagi, ini adalah hal yang bagus.”

Walaupun barusan dia membalikkan badannya dan pergi meninggalkanku, tapi aku yakin pasti hatinya merasa tidak nyaman, apalagi ibu Zhou adalah ibu kandungnya, dia mengeluarkan kata kasar, sebenarnya dia juga sedang menyakiti hatinya sendiri.

Chris Zhou membalas mengeratkan tanganku, seolah-olah dia ingin menyerap kekuatan dariku.

Aku langsung bangkit dan mendekat kepadanya, lalu aku memeluk kepalanya, mengatakan : “Tidak apa-apa, kita tunggu dulu apa yang akan dikatakan oleh dokter.”

Lalu Chris Zhou menyandarkan kepalanya di dadaku, dia mengiyakan, lalu terdiam.

Aku mengecup-ngecup kepalaku, dan kesedihan pun muncul di dalam hatiku.

Dia benar-benar adalah seseorang yang berhati baik, walaupun ibu Zhou selalu memaksa mereka tiga bersaudara, namun dia masih berusaha sekuat tenaga untuk bersikap baik kepada ibu Zhou.

Tentu saja, kondisi ibu Zhou sangat lah spesial, walaupun dia telah melakukan perbuatan yang tidak benar, namun itu bisa dimaklumi.

Seperti saat dia ingin membunuhku, itu juga disebabkan oleh otaknya yang kebingungan.

Jadi aku sama sekali tidak akan menentang kalau Chris Zhou bersikap baik kepada ibu Zhou.

Aku hanya bisa mengagumi mereka tiga bersaudara bisa bersikap begitu baik kepadanya.

Kemungkinan di dalam hatinya, dia selalu melawan ketiga bersaudara itu yang bersikap baik kepadanya, oleh karena itu dia baru bisa selalu bersikap berani.

Yang pasti, barusan, setelah Chris Zhou mengatakan kalau dia bisa melanjutkan hidupnya tanpa ibu, aku mendapati kalau tatapan matanya langsung berubah, berubah menjadi cemas dan panik……

Dia mungkin masih mempedulikan Chris Zhou dan kedua saudaranya.

Dia hanya berharap setelah melewati ini, dia akan berpikir dengan jelas dan tidak akan menderita lagi.

Aku berpelukan erat dengan Chris Zhou dan kami pun terdiam.

Setelah lewat sekitar dua puluh menit, ada perawat yang menghampiri dan mengetuk pintu, dengan pelan dia berkata : “Tuan muda ketiga, nyonya sudah tenang kembali, dia meminta kamu dan nyonya muda ketiga untuk pergi ke sana.”

Aku dan Chris Zhou pun saling memandang, kami bisa saling melihat keraguan di mata masing-masing.

Ibu Zhou meminta Chris Zhou untuk pergi menghampirinya, itu sangatlah lumrah, apalagi dia adalah putranya, mungkin dia ingin membuat perhitungan dengan Chris Zhou, atau juga dia mencari Chris Zhou untuk membagi isi hatinya…… Pasti ada alasannya.

Tapi kenapa dia juga memintaku untuk ke sana?

Bukankah dia membenciku?

Apalagi barusan dia hampir pingsan karena terlalu kesal…… Akhirnya, setelah dia tenang kembali, dia pun ingin berjumpa denganku?

Tidak mungkin dia…… Ingin mengancamku kan?

Apakah dia ingin membuat onar lagi, lalu melemparkan kesalahan kepadaku?

Bukan karena aku mencurigainya, namun itu adalah hal yang pernah dia lakukan sebelumnya.

Untungnya, semua orang sudah mengetahui kalau dia membenciku, jadi mereka tidak menyalahkanku, malahan mereka memintanku agar lebih sabar, dan tidak meladeni dia.

Namun, bagaimanapun, bukan lah suatu hal yang bagus dijebak olehnya, suasana hatiku pun tidak begitu baik……

Di saat aku termenung, aku menatap Chris Zhou, lalu mengatakan : “Bagaimana kalau kamu lihat kondisinya dulu, jika ibu mertua benar-benar sudah tenang, aku baru ke sana?”

Akan repot kalau aku membuatnya marah.

Chris Zhou bergumam : “Baiklah, aku akan pergi menemuinya dulu.” Dia terhenti sebentar, lalu melanjutkan, “Kamu tunggu saja di luar pintu dan lihat kondisi dulu, jika ibu benar-benar bersikap tidak jelas, maka kamu tidak perlu masuk, aku akan menenangkannya.”

Melihatnya begitu pengertian, aku pun merasa terharu, dengan pelan aku menganggukkan kepalaku dan mengucapkan : “Baik.”

Lalu kami pun keluar dari kamar bersama-sama

Chris Zhou melepaskan tanganku dan berjalan masuk ke dalam.

Dia tidak memanggil ibunya, dan begitu saja berjalan mendekatinya.

Ibu Zhou sedang duduk di atas kursi, wajahnya pucat pasi, bisa dilihat kalau suasana hatinya tidak begitu bagus.

Dia mengangkat kepalanya dan sekilas melirik Chris Zhou, lalu dia mengernyitkan keningnya, berkata : “Dimana istrimu?”

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu