My Superhero - Bab 208 Sekilas, Aku Kira Itu Adalah Chris Zhou (1)

Aku sangat terkejut.

Barusan aku berasumsi bahwa misinya dan Chris Zhou ada hubungannya, tapi aku sama sekali tidak menyangka, masalah ini melibatkan Chris Zhou.

Tapi Chris Zhou tidak pernah mengatakan apapun padaku….

Dan membiarkan aku ketakutan, sampai semuanya selesai dan jika Christian Sheng membawaku untuk mengancamnya, aku pasti sudah bunuh diri….

Mungkin karena melihat kebingungan dalam hatiku, Erick tertawa dengan malu, berkata: “Masalah ini sangat sulit di katakan, tunggu Tuan Chris pulang, biarkan dia sendiri yang menjelaskan padamu.”

Aku mengangguk.

Masalah ini, masih lebih baik di jelaskan langsung oleh Chris Zhou.

Hujan di luar masih turun, tapi karena Erick sudah menangkap Christian Sheng, aku langsung merasa lega.

Kemudian aku langsung teringat Ryan, juga tidak tahu apa pengawal menjaganya dengan baik….

Aku langsung menyuruh orang mencarinya.

Erick yang menyadari situasi, buru-buru berkata: “Barusan aku melihatnya, dia tidak apa, kamu jangan khawatir.”

Aku menatapnya curiga.

Dia tertawa terhadapku, bermaksud menenangkanku.

Aku terdiam sejenak, memilih untuk mempercayainya.

Terdiam cukup lama, aku mengalihkan pembicaraan, dengan penasaran berkata: “Bukankah kamu tidak menyukai Chris Zhou?”

Erick meluruskan wajahnya, berkata: “Tidak, kamu pasti sudah salah paham.”

Aku menatapnya dengan tidak percaya.

Dia menghindari tatapanku, kemudian dengan canggung memutar kepalanya, berkata: “Baiklah, dari awal aku sudah tidak menyukainya…kudengar beberapa tahun ini dia berurusan dengan beberapa criminal….”

Seharusnya mengenai bisnis yang dilakukan oleh Chris Zhou dan Tentara Bayaran.

Aku tersenyum dengan jelas.

Bisa melihat jelas Erick adalah orang yang membenci criminal, mungkin dia sudah salah menilai Chris Zhou, mengira Chris Zhou sedang melakukan hal yang melanggar hukum.

Ternyata benar, mendengar ucapannya: “Sebelumnya Chris setuju untuk melawan Michael, aku baru tahu sebenarnya dia sedang berpura-pura berbisnis dengannya….aku sudah salah paham padanya.”

Aku tidak tahan untuk tertawa, berkata: “Chris Zhou adalah orang baik, dia tidak mungkin melakukan hal jahat.”

Selesai mengucapkan ini, aku langsung tertegun.

Barusan masih merasa kesal karena apa yang dia sembunyikan, tapi sekarang malah tidak berhenti berbincang dengannya….

Mungkin karena aku tahu dia pasti ada alasan yang menyulitkannya.

Memikirkan sampai disini, aku pun menghela napas diam-diam.

Apapun yang Chris Zhou lakukan, aku sepertinya tidak akan bisa menyalahkannya, tidak akan bisa mengusiknya.

Erick berkata: “Aku bisa tetap tinggal disini, melindungi mu dan keponakan Tuan Chris, sampai dia kembali.”

Aku kembali mengumpulkan kesadaranku, kemudian berterima kasih padanya.

Seluruh tubuhnya basah kuyup, terlihat kacau, dan juga anggotanya, satu per satu terlihat seperti ayam yang basah kuyup.

Walaupun ruangan sudah menyalakan penghangat ruangan, tapi jika seperti ini, pasti lebih gampang flu.

Aku buru-buru berkata: “Lebih baik kalian semua mengganti pakaian.”

Pakaian Chris Zhou sangat banyak, karena mereka sangat banyak, pasti akan cukup.

Wajah Erick terlihat ragu.

Aku menebak pasti dia tidak ingin menyusahkan.

Menjadi seorang petugas dinas, umumnya terbiasa untuk menolak pemberian orang lain dengan sopan.

Aku tersenyum menjawab: “Jangan sungkan, kamu tahu Chris tidak kekurangan pakaian. Dan juga kalian, seharusnya menjaga tubuhnya kalian baik-baik. Jika kamu tidak memperdulikan diri sendiri, lantas apa kamu tidak menghawatirkan anggotamu? Jika kalian semua sakit flu, selanjutnya akan sulit menyelesaikan kasus, bukan kah itu tidak seharusnya?”

Barulah Erick mengangguk.

Orang yang dia bawa, ada beberapa orang yang berasal dari tim investigasi, aku pernah bekerja bersama dengan mereka, hubungan kita juga tidak buruk, mereka semua berterima kasih padaku.

Aku tersenyum, kemudian bergegas memanggil pelayan membawa mereka untuk pergi ke lantai atas mengganti pakaian.

Erick juga tidak menolak, bersamaan dengan pelayan naik ke atas.

Aku juga bergegas meminta pelayan pergi merebus sup jahe, agar mereka bisa meminum nya untuk mengusir dingin.

Karena sudah musim dingin, jika sampai flu, pasti sangat menyusahkan.

Saat ini Anin sudah kembali, dia juga membawa Ryan.

Aku pun tersontak, langsung bergegas menyambut mereka.

Seluruh tubuh Anin basah kuyup, saat berjalan masuk pakaiannya tidak berhenti meneteskan air, tapi tubuh Ryan masih sangat bersih, tidak di basahi oleh hujan, kelihatan sangat bersih.

Melihat Ryan baik-baik saja, aku menghela napas lega.

Kemudian aku berbalik melihat Anin, berkata: “Kamu segera ganti pakaian mu.”

Anin mengangguk, mengantarkan Ryan padaku.

Aku membawa Ryan ke dalam pelukanku, dengan lembut mengelus kepalanya, dengan nada lembut bertanya: “Apa Ryan takut?”

Kedua tangannya mengelilingi leher ku dengan erat, dengan lembut: “Tidak takut~”

Sebenarnya aku bisa merasakan dia gemetaran, tapi dia berpura-pura tidak apa, mungkin takut aku khawatir.

Kepintarannya ini.

Aku sangat senang, tapi di saat bersamaan aku sedikit sedih, dia jelas baru berusia 3 tahun, tapi sudah mengerti masalah.

Tapi sebenarnya aku juga berharap dia tumbuh besar seperti anak-anak biasa yang lainnya, ada hobi sendiri, ada mimpi sendiri.

Tapi..dia adalah cucu Keluarga Zhou, tekanan dari tanggung jawab mungkin lebih besar, jika tidak Kak Philip juga tidak akan melatihnya dengan keras….

Berpikir sampai disini, aku langsung menghela napas ringan, hatiku sangat kasihan padanya.

Aku berpura-pura tidak tahu ketakutannya, menggendongnya sampai ke sofa, kemudian memeluknya erat, dengan sengaja berkata: “Bibi barusan ketakutan sekali, Ryan tetap temani aku ya?”

Ryan membusungkan dada kecilnya, tangannya yang gembul itu menepuk-nepuk punggungku, dengan gemas berkata: “Bibi jangan takut, Ryan akan melindungimu!”

Aku langsung tertawa, dengan suara lembut berkata: “Kalau begitu Ryan cium bibi dulu, jadi bibi tidak akan takut lagi.”

Dengan segera dia melakukannya, bahkan melakukan apa yang selalu Chris lakukan, menggunakan keningnya bersandar padaku, seperti seorang dewasa berkata: “Jangan takut ya~ Ryan disini~”

Tanpa sadar aku menyerngit.

Ryan yang seperti ini sangat menggemaskan.

Aku merasa dia perlahan sudah tenang, mungkin sudah tidak takut lagi, aku langsung merasa lega.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu