My Superhero - Bab 347 Lalu Bagaimana Jika Aku Mempermainkanmu? (2)

Senjaya Shen berkata: “Katakanlah.”

Aku berkata: “Kamu nanti tidak boleh datang ke sekolah membuat keributan lagi.”

Senjaya Shen pun tidak banyak berpikir, dia langsung berkata: “Baiklah.”

Dia langsung menyanggupinya dengan begitu cepat, aku tahu biarpun dia menyanggupi, belum tentu dia bisa mematuhinya, mungkin saja lain kali dia masih datang mencariku.

Lalu aku melanjutkan bicara: “Kita tandatangani persetujuan ini, setiap kamu 1x melanggar, kamu harus memberiku saham perusahaan Shen sebanyak 10%.”

Senjaya Shen berhenti sesaat lalu marah sambil membentak: “Kamu mimpi apa!”

Aku melihat ke arah dia, berkata: “Anda pertimbangkan sendiri, kalau kamu menandatangani persetujuan ini dengan baik, maka kamu ikut denganku menemui paman Chris; kalau kamu terus disini membuat keributan, mulai saat ini juga kita sama-sama saling merusak harga diri kita sendiri, paman Chris juga tidak akan mempedulikanmu. kamu putuskan sendiri.”

Raut wajah Senjaya Shen muram, pada akhirnya dia berkata: “Baiklah, aku menyetujuimu.”

Anin saat itu juga berkata: “Nona Viona, aku akan menyuruh orang untuk menyiapkan surat persetujuan ini.” dia mengisyaratkan kepadaku dan berkata, “Disini bukanlah tempat yang aman untuk membicarakan ini, kita naik ke mobil untuk membicarakannya, tuan sudah ada di rumah menunggu direktur Shen.”

Aku lihat sekelilingku banyak orang berkumpul, aku buru-buru menjawab iya.

Lalu kami naik ke mobil, pergi menuju rumah Keluarga Zhou.

Di mobil, aku menelepon Chris Zhou, aku menceritakan padanya mengenai masalah Senjaya Shen tadi.

Suara Chris Zhou sangat lembut, berkata: “Tidak masalah, aku cepat atau lambat juga akan menemuinya.”

Barulah aku bisa tenang.

Setibanya di rumah, aku melihat Chris Zhou sedang duduk di ruang tamu.

Dia tersenyum dengan lembut, dia menatap ke arahku dan melambaikan tangan padaku, menyuruhku mendekatinya.

Saat melihat dia, seluruh tubuhku tenang seketika, spontan ikut tersenyum, aku berjalan cepat mendekatinya.

Senjaya Shen malah selangkah lebih dulu dariku, berhenti di hadapan Chris Zhou, dia berkata sambil mengerutkan alis: “Chris, ingin bertemu denganmu lebih sulit dibandingkan memanjat langit.”

Dia lagi-lagi memanggil Chris Zhou dengan panggilan akrabnya, aku spontan terdiam.

Dulu dia seolah ingin memutuskan hubugan dengan Chris Zhou, kali ini kelihatannya dia ingin meminta bantuan Chris Zhou.

Entah lebih spesifiknya demi urusan apa, apa mungkin masih demi proyek di Afrika?

Chris Zhou sedikit tersenyum, berkata: “Maaf, aku akhir-akhir ini sibuk, direktur Shen duduklah.”

Sepertinya karena mendengar Chris Zhou memanggil dia direktur Shen, raut wajah Senjaya Shen pun berubah, bahkan dengan cepat kembali normal seperti biasanya.

Dia duduk di seberang Chris Zhou, nada bicaranya tidak seperti barusan yang begitu keras, malah seakan mengisyaratkan sedikit permohonan, dia berkata: “Kedatanganku hari ini adalah karena ada suatu hal yang membutuhkan bantuanmu.”

Aku menyipitkan mata.

Dia adalah orang yang tidak tahu diuntung, kali ini begitu pelan memohon bantuan Chris Zhou, ini menjelaskan bahwa urusannya pasti sangat sulit diurus.

Aku spontan melihat Chris Zhou dengan rasa cemas, aku ingin mengingatkan dia agar jangan mudah menyetujuinya.

Chris Zhou merasakan kode tatapanku, dia tersenyum dan melambaikan tangan padaku, berkata: “Kemarilah.”

Aku berjalan mendekatinya.

Dia memegang tanganku, menyuruhku duduk di sampingnya, dia melemparkan senyuman, mengisyaratkan aku jangan mengkhawatirkannya.

Aku memegang erat tangannya, memutuskan untuk tidak berbicara.

Senjaya Shen sepertinya sangat canggung melihatku, dia berkata: “Chris, kita berbincang di ruang buku ya, masalah yang akan aku bicarakan ini sangat penting, tidak boleh terdengar oleh orang lain.”

Chris Zhou melihat dia dengan sinis, berkata: “Viona bukan orang lain.”

Senjaya Shen bicara dengan gagap: “Tetapi...........”

Chris Zhou memotong perkataannya, berkata: “Direktur Shen, aku masih belum memutuskan ingin mendengar perkataanmu atau tidak.”

Raut wajah Senjaya Shen langsung berubah.

Dia berkata dengan nada tidak senang: “Kamu mau mempermainkanku?”

Chris Zhou mencibirkan sudut bibirnya, tanpa berpikir panjang dia berkata: “Lalu bagaimana jika aku mempermainkanmu?”

Senjaya Shen mungkin tidak menyangka kalau Chris Zhou tidak menghargainya sedikitpun, seluruh wajahnya memerah.

Suaranya gemetar, berkata: “Kamu......kamu...........”

Sayangnya kata-kata di belakangnya itu tidak bisa dia ucapkan bahkan sampai seharian pun.

Chris Zhou tersenyum dingin sambil berkata: “Direktur Shen, kamu bergelut di dunia bisnis sudah berpuluh-puluh tahun, kamu seharusnya tahu, meminta bantuan seseorang untuk menyelesaikan masalah harus mempunyai sopan santun..............apakah masalah semacam ini perlu aku peringatkan kamu?”

Raut wajah Senjaya Shen pucat, akhirnya dia menggigit gigi sambil berkata: “Kamu adalah suami Viona, aku adalah paman Viona, bukankah memang seharusnya kamu membantuku?!”

Tatapan Chris Zhou berubah tajam dan dingin, berkata: “Kamu juga tahu kalau Viona ini adalah keponakanmu, dan dia juga adalah istriku? kamu pergi ke sekolah membuat keributan, saat mengancam dia, kenapa kamu tidak ingat kata-kata itu?”

Ternyata dia marah demi aku.

Hatiku merasa terharu, diam-diam mencolek telapak tangannya.

Sudut bibirnya sedikit terangkat, dia memegang jariku dan menggenggamnya kedalam telapak tangannya.

Ekspresi wajah Senjaya Shen berubah beberapa kali seperti ingin marah, tetapi pada akhirnya dia bisa menahannya, nada bicaranya sedikit pelan, berkata: “Aku.......aku ini karena dalam keadaan mendesak..........kalau bukan karena kamu selalu sembunyi dariku, aku pun tidak perlu merepotkan Viona.........”

Chris Zhou masih dengan ekspresi wajah dingin, berkata: “Aku kenapa tidak menemuimu, apa didalam hati direktur Shen ini tidak memiliki perhitungan?”

Ekspresi wajah Senjaya Shen seketika berubah menjadi semakin muram.

Chris Zhou berkata: “Dulu kamu mencariku, menyuruh Riri mengancamku, menyuruhku menyetujui kamu bergabung dalam proyek di Afrika, benarkan? Sejujurnya, kamu adalah paman Viona, aku juga bukannya tidak bisa menyetujuinya...........”

Perkataan Chris Zhou baru saja terucap, ekspresi wajah Senjaya Shen langsung saja menampakkan ekspresi kegembiraan.

Chris Zhou berkata sambil tersenyum seperti tidak tersenyum: “Sayangnya kamu selalu menyuruh Riri mengejek Viona, kamu juga tidak menganggap Viona sebagai keponakanmu, aku juga tidak mungkin menganggapmu sebagai pamanku.”

Senjaya Shen segera mengeluarkan senyum yang mempunyai makna menjilat: “Ini semua adalah salah paham............”

Chris Zhou tidak mempedulikan dia, Chris Zhou melanjutkan perkataannya: “Kali ini kamu buru-buru mencariku, itu karena beberapa bisnismu dengan Keluarga Gu sudah diselidiki, kamu takut ditangkap, ingin menyuruhku membantumu, benarkan?”

Mendengar itu, aku sontak terkejut hingga membelalakkan mata.

Ternyata Senjaya Shen benar-benar ditangkap kendalinya?

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu