My Superhero - Bab 199 Mengunjungi Makam Kakek dan Ibu Viona (1)

Chris menemaniku, berjalan satu putaran di lautan bunga.

Berjalan hingga tengah, aku baru menyadari bunga-bunga ini semua asli, sepanjang jalan tercium wangi bunga yang masuk ke dalam hidung.

Aku mengelus kelopak bunga dan binatang-binatang kecil, senang sekali, rasanya kelelahan seharian ini hilang begitu saja.

Chris mengikuti mauku, melihatku melompat-lompat dalam hamparan bunga, dia hanya mengikutiku dari belakang, tersenyum melihatku lari kesana-kemari.

Saat melihat bunga kacang merah dan bunga napas bayi, tanpa sadar aku menghentikan langkah.

Chris berjalan ke hadapanku, menggengam tanganku dengan lembut.

Dia seharusnya menyadari perasaanku, aku teringat akan ibuku.

Saat hidup ibu paling menyukai bunga kacang merah dan bunga napas bayi, pada saat pemakaman ibu, Chris bahkan membawa dua jenis bunga ini untuk menghibur.

Chris membawaku menuju pelukannya.

Lengannya kuat penuh tenaga, dadanya mampu membuatku merasakan kehangatan, meskipun tidak mengatakan apapun, namun seperti dikuatkan oleh seseorang, aku kemudian menjadi tenang.

Mataku pelan-pelan memanas, membalikkan badan kemudian memeluknya, "Terima kasih Chris, terima kasih ..."

Chris mencium dahiku dan tersenyum kecil, "Terima kasih apa, semua ini kakak kedua yang menghiasnya."

Aku hanya tertawa.

Tentu saja berterima kasih karena dia hadir di pemakaman ibuku, berterima kasih karena dia muncul di saat yang tepat dalam hidupku, berterima kasih padanya karena terus membantuku.

Lebih berterima kasih padanya ... Karena bersedia menikahiku.

Chris menatapku dalam diam, tiba-tiba menggendongku ala princess, "Sayang, kita sudah seharusnya kembali."

Aku melingkarkan lenganku di lehernya, menjawab dengan nada rendah.

Awalnya kupikir dia lelah jadi ingin cepat-cepat beristirahat, siapa yang tahu di tengah jalan, dia tiba-tiba berkata rendah di samping telingaku, "Istriku, tadi kamu sangat imut."

Aku tersentak.

Dia berkata dengan suara serak, "Sungguh ingin langsung menghabisimu."

Aku terdiam.

Dia tidak berkata apapun, hanya menciumku di dahi.

Hatiku langsung berdebar tidak karuan.

Jelas-jelas hanya satu kecupan, namun malah membuatku merasakan romatis yang lebih dari kata-kata apapun.

Dinginnya malam musim dingin, menusuk tulang, untung saja Chris seperti tungku api alami, membuatku yang dipeluk olehnya sama sekali tidak merasakan kedinginan.

Kakak kedua sudah tidak berada di halaman belakang lagi, mungkin sudah kembali tidur.

Besok sudah kuputuskan untuk berterima kasih padanya.

Kemudian aku teringat lagi, waktu itu Chris membawaku ke Kota Anhui, menyalakan kembang api untukku, kali ini hadiah kakak kedua adalah memberiku dan Chris lautan bunga dan dunia dongeng.

Nilai estetis mereka berdua sebagai saudara ... Benar-benar aneh dan mirip.

Tiba-tiba aku sedikit penasaran, trik kakak pertama Chris mengejar wanita, apa juga sama dengan kedua adiknya ....

Mau itu kembang api atau lautan bunga, dua-duanya sebenarnya sedikit kuno, namun hampir semua wanita menyukai jenis ini.

Yang jelas aku lebih dulu terharu oleh kembang api, kali ini hadiah dari kakak kedua, membuatku senang tak terkira.

Kembali ke kamar, aku masih sedikit senang.

Chris menimpaku di bawah tubuhnya dan berkata ringan, "Sayang, kamu seharusnya hanya memikirkanku."

Aku dibuat tertawa, memeluk lehernya dan berkata dengan manja, "Chris, aku sangat lelah ..."

Chris mengerti maksudku, dia tersenyum sambil menciumku, sekali lagi memelukku.

Meskipun dia juga telah lelah seharian, namun dia masih dengan sabar menggendongku untuk mandi.

Aku berbaring di pelukannya, dilayani olehnya, sekujur tubuhku menjadi tenang.

Selesai mandi, dia menggendongku lagi kembali ke kasur.

Aku tiba-tiba teringat akan Christian dan Janice, bertanya dengan nada rendah, "Apa yang mereka berdua rencanakan?"

Chris mengelus rambutku dengan lembut berkata, "Tidak perlu khawatir, Anin selalu mengawasi mereka."

Melihat dia yang tidak ingin membahasnya lebih lanjut, aku hanya bisa menahan rasa ingin tahuku dalam hati.

Dia selalu berhati-hati, juga memiliki rencana, seharusnya tidak mungkin ada masalah.

Aku berganti lagi ke topik yang lain, bertanya mengenai Bibi Linda yang masuk ke ruang istirahat untuk kedua kali.

Aku membalikkan badan, menundukkan kepala dan menatapnya dengan lurus, "Kak Andy mungkin bisa lengah sekali, namun tidak mungkin lengah untuk kedua kalinya. Kamu yang sengaja membiarkan bibi masuk bukan?"

Chris mengulurkan tangan, menarikku dalam pelukannya, kepalaku menimpa dadanya, kemudian dia berkata, "Aku takut kamu tidak bisa menerima informasi tentang Steven, sengaja menyuruh bibi untuk mengacaukannya."

Aku berkata dengan tidak bersemangat, "Kalau begitu kamu suruh saja Andy yang masuk, kamu jelas tahu bibi dia ..."

Chris hanya menjawab 'hm' dan berkata, "Aku yang salah, maaf sayang, kamu dihina oleh bibi, pasti sangat sedih ya?"

Sikapnya sangat tulus, meminta maaf padaku.

Aku malah merasa dia tidak mengatakan yang sebenarnya padaku.

Dia ini orang seperti apa, selalu merencanakan jauh ke depan, setiap langkah berhati-hati, bagaimana mungkin dia tidak kepikiran Bibi Linda bisa bersikap seperti itu padaku?

Hanya bisa menjelaskan, bahwa Chris yanng sengaja membiarkan Bibi Linda masuk.

Tapi apa alasannya?

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu