My Superhero - Bab 406 Saya Adalah Bibinya Chris. (2)

Ketika sampai di Rumah Tua, dikarenakan sekarang masih pagi para tamu belum datang jadi suasana cukup tenang. Tapi dari tata ruangan terlihat sangat meriah sehingga membuat suasana terlihat sedikit lebih hidup.

Paman Kedua dan Paman Ketiga pun sudah pulang, dapat dilihat bahwa Kakek Zhou masih sangat menghargai pesta kali ini.

Bibi Keempat masih tidak terlihat, semenjak dia di kirim ke rumah sakit, saya sudah begitu lama tidak melihatnya.

Kakek Zhou mengendong Maxi lalu menyerahkannya ke tanganku, dan berkata: "jika lelah, bawa dia kembali ke ruangan untuk beristirahat, jangan biarkan dia lelah."

Kata-katanya penuh dengan perhatian dan terlihat sangat menyayangi Maxi.

Hati saya tergugah, saya menyambut tangannya mengendong Maxi, dan dengan tersenyum menyetujui perkataannya.

Waktu baru turun dari mobil, saya menekan semua perasaan negatif di dalam lubuk hati saya. Bagaimanapun hari ini merupakan hari yang baik, saya tidak bisa memperlihatkan wajah yang murung kepada Kakek Zhou, dan terhadap semua tamu undangan.

Maxi sepertinya mengenali kebiasaan saya, merengek ah... ah... meminta saya mengendongnya, dari mulutnya terlihat mengeluarkan busa-busa dan air liur.

Hatiku serasa akan meleleh.

Chris yang berada di sisi saya berkata : “Sekarang kita pergi mencari sesuatu untuk di makan dahulu.”

Meskipun saya bangun lebih awal, tetapi saya tetap sibuk dengan makeup dan menganti pakaian, tidak sempat untuk pergi sarapan.

Dengan berbisik saya menjawab baiklah.

Ternyata dia ikut saya ke restoran dan bahkan duduk di sebelah saya.

Saya tidak dapat menahan diri untuk mengintip ke arahnya, ternyata dia juga belum sarapan...

Pada saat itu kebetulan dia juga melihat ke arah saya, kebetulan terjadi kontak mata dengan saya.

“Kenapa?” Dia bertanya kepadaku.

Dengan cepat saya menggelengkan kepala.

Dia bertanya : “Apakah karena bangun terlalu pagi, jadi tidak memiliki nafsu makan?”

Saya mengerutkan sudut bibir : “Tidak……”

Suaranya terdengar begitu halus membuatku tidak tahan, karena itu saya menundukkan kepala lalu memakan makananku.

Untungnya dia tidak mengeluarkan suara lagi.

Hanya saja melihat saya meminum habis susu kedelai, dia menuangkan lagi satu gelas susu kedelai.

Saya terkejut lalu mendongak ke atas.

Dia meletakkan sumpit, mengunakan tisu mengelap sudut bibirnya, dengan tenang dia berkata : “Kemari biar saya yang mengendong Maxi, biar kamu bisa makan dengan tenang.”

Di wajah saya terlihat keraguan.

Dia telah menyambut Maxi ke pelukannya, dan berkata : “Saya sudah selesai sarapan, jadi tidak perlu memperdulikanku.”

Saya mengeluarkan suara oo, lalu lanjut mengigit telur goreng dan dengan perlahan lahan menelannya.

Suaranya yang lembut mengoda Maxi, kemungkinan dalam beberapa hari ini Maxi sudah sangat akrab dengan suaranya, Maxi dibuatnya tertawa terbahak-bahak.

Saya tidak dapat menahan lendir asam keluar dari hidung.

Jika ada orang yang tidak mengetahui keadaan yang sesungguhnya masuk ke dalam, melihat kami yang seperti ini, pasti dia akan merasa kami adalah keluarga yang bahagia...

Menunggu saya menghabiskan makanan, Chris berkata : “Nanti Keluarga Liu pasti akan datang, ada lagi utusan Keluarga He juga akan datang, dikarenakan merekapernah memutuskan hubungan dengan keluarga Keluarga Zhou , mereka pasti akan melakukan gerakan secara sembunyi-sembunyi... Ingat kamu harus terut berada di dekat saya.”

Seketika saya merasa gelisah, dengan tergesa-gesa berkata : “Pasti.”

Dia mengelus-elus wajah Maxi, tersenyum melihat ke arah saya, dan berkata : “Tidak perlu gelisah begitu, kan ada saya..”

Melihat matanya yang hangat dan tenang, membuat hati saya meloncat-loncat.

Mengapa hanya satu senyuman saja membuat saya tidak dapat mengendalikan perasaan saya?

Apakah mungkin saya masih mencintainya...

Saya menarik kembali tatapan mata saya, memaksa diri untuk kembali tenang.

Setelah itu kami berjalan keluar dari restoran, kebetulan Philip Zhou yang sedang mengandeng tangan Ryan Zhou berjalan kemari.

Ryan Zhou tertawa haha hihi memanggil Bibi.

Pada awalnya saya ingin memperbaiki cara dia memangil saya, tetapi setelah saya pikirkan lagi, mungkin Philip dan Chris akan merasa saya membesar-besarkan masalah sepeleh, jadi saya hanya diam saja.

Setelah Kak Philip menyapa saya, dia melihat ke arah Chris, dan berkata : “Kakek mencarimu.”

Chris menyerahkan Maxi kepadaku, berkata : “Kamu pergi ke lantai atas untuk pergi beristirahat dahulu, nanti saya akan pergi mencarimu.”

Saya bilang ok.

Ryan bersama saya naik ke lantai atas, dia terlihat lebih kurus, mungkin karena sibuk dengan pelatihan, tetapi dia terlihat tinggi, dan juga terlihat lebih kuat.

“Bi Viona boleh kah saya mengendong adik?” setelah masuk ke dalam kamar, Ryan segera mengedipkan mata dan bertanya kepadaku.

Saya sempat ragu sebentar, berkata : “Kamu masih terlalu kecil, mungkin kamu tidak kuat untuk mengendongnya...”

Ryan mengulurkan tangannya, memperlihatkannya kepadaku : “Tenagaku sangatlah kuat.~”

Dia membuatku tertawa, sambil meletakan Maxi di atas kasur, menyuruh Ryan melepaskan sepatunya lalu naik ke atas kasur, berkata : “Kamu mengendong dia di sini saja.”

Jadi jika Maxi terjatuh, jatuhnya hanya di atas kasur saja, tidak berbahaya.

Sungguh di luar dugaanku tenaga Ryan sungguh membuat orang terkejut, ternyata dia benar-benar bisa mengendong Maxi.

Saya berseru : “Ryan memang sangat hebat.”

Ryan mengeluarkan senyuman tersipu malu.

Setelah itu saya menemani dua anak itu bermain, setelah lewat sekitar sepuluh menit, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Saya kira Chris telah kembali, sambil pergi membukakan pintu.

Alhasil yang berdiri di depan pintu adalah seorang wanita setengah baya yang begitu menawan.

Dia langsung berjalan masuk ke dalam ruangan, dan di tambah dengan matanya yang menatap saya dari atas ke bawah, dan berkata : “Apakah kamu istrinya Chris?”

Saya mengingat-ingat sebentar, sepertinya saya tidak pernah bertemu dengannya.

Ketika menikah dengan Chris hampir seluruh anggota keluarga Zhou datang, tetapi sepertinya tidak ada dia.

Jika begitu siapa wanita itu?

Mengapa saya merasa dia memiliki kebencian terhadap saya, Sikapnya seolah-olah begitu tinggi, dan seperti memandang rendah saya.

Saya tidak mengeluarkan suara.

Dia menatap ke arahku dengan perasaan yang tidak senang : “Apakah kamu bisu?”

Setelah saya fikir-fikir, karena dia bisa masuk ke dalam rumah keluarga Zhou, di tambah lagi tidak ada orang yang menghentikannya. Karena itu, berarti dia merupakan anggota keluarga Zhou, di tambah lagi dia mengunakan pakaian yang mewah, setelah di pikirkan pasti anggota keluarga...

Sebuah pemikiran tiba-tiba terlintas di kepalaku.

Tidak... Apakah dia adalah anggota Keluarga Liu?

Saya menyiapkan mental saya, dan bertanya dengan sopan : “Mohon maaf kamu siapa?”

Dia melirikan mata dan dengan dingin dia menatap saya : “Saya adalah Bibinya Chris.”

Ternyata memang benar dia adalah orang dari Keluarga Liu!

Tetapi saya tidak pernah mendengar namanya, juga tidak pernah melihatnya. Sejujurya, melihat dia menerobos ke dalam terasa sedikit mengherankan, dan juga terasa sangat canggung.

Karena itu dengan sopan saya berkata : “Mohon maaf, Chris berada di lantai bawah, apakah kamu mau saya membawamu pergi mencari dia? ” Setelah selang beberapa saat, saya melanjutkan kata-kata, “Kakek juga ada, apakah kamu mau menyapa mereka?”

Dia menatap mata saya, berkata : “Saya datang mencari kamu.”

Saya tidak dapat menahan untuk mengerutkan alis, secara diam-diam menebak niatnya.

Saya mendengar dia berkata: “Mengapa kamu tidak memanggil saya Bibi?”

Saya tidak mengatakan apapun.

Berdasarkan kebenarannya, memang seharusnya saya memanggilnya begitu, tetapi mendengar apa maksud kata Chris, Keluarga Zhou dan Keluarga Liu sudah terpecah belah, takutnya pria itu juga tidak akan mengakuinya, dan tentu saja saya tidak boleh mengakuinya.

Di tambah lagi saya akan segera bercerai dengan Chris, membuat saya tidak terlibat dengan Bibi yang berasal dari Keluarga Liu.

Jadi saya hanya bisa tersenyum kepadanya.

Seketika wajahnya menghitam : “Ternyata memang benar dia hanyalah wanita murahan, tidak ada sopan santun.”

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu