My Superhero - Bab 465 Karena Kamu Memiliki Kemampuan

Aku sedikit terkejut, terutama adalah aku tidak menyangka ternyata Sofia Liu berani menyerangku disini, perlu diketahui bahwa disini adalah tempat tinggal aku dan Chris Zhou, biarpun dia membunuhku, tetapi bagaimana mungkin dia bisa kabur?

Kecuali dia benar-benar tidak ingin kabur dalam keadaan hidup-hidup.

Aku terdiam melihat dia, tidak bicara apapun.

Karena saat ini kami didalam rumahku sendiri, aku pun tidak begitu takut, aku hanya sangat penasaran selanjutnya apa yang akan dia lakukan.

Sofia Liu berkata dengan suara parau: “Aku hanya berharap tiba saatnya nanti kak Viona mampu membantuku.”

Aku berkata: “Membantumu mengejar cinta kakak kedua?”

Dia tersenyum: “Benar.”

Aku berkata dengan nada datar: “Ini hanya masalah kecil, kamu tidak perlu mengancamku seperti ini kan?”

Dia malah tidak menyingkirkan pistolnya, dia berkata sambil tersenyum: “Kak Viona sangat pintar, aku sebenarnya masih ada 1 hal lagi yang memerlukan bantuanmu.”

Aku mengerutkan alis.

Dia berkata: “Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, dan menyuruh kak Viona datang bersamaku.”

Aku sedikit terkejut, berkata: “Siapa yang ingin menemuiku?”

Sudut bibirnya sedikit mencibir: “Kak Viona juga nanti akan tahu kalau sudah pergi?”

Jika disini, aku tidak takut dia mau mengancamku bagaimanapun, tetapi sekarang dia ingin aku meninggalkan rumah, tentu saja aku tidak bodoh dan menyetujuinya.

Aku diam-diam memikirkan strategi.

Tangannya yang satu sudah memegang tanganku, dia memaksaku untuk berdiri, tangannya yang memegang pistol masih menodong bagian pinggangku.

Keadaan seperti ini, kami terlihat seperti sedang tarik menarik, seolah hubungan kami sangat dekat, orang lain yang melihat keadaan ini pasti tidak akan berprasangka buruk.

Dia pasti sudah mempersiapkan sebelumnya.

Aku hanya bisa berpura-pura takut sambil mengikuti dia berjalan.

Saat kami berjalan sampai depan pintu, Andy datang mendekat dan bertanya padaku, apakah aku akan pergi keluar.

Aku merasakan pistol yang ada di bagian pinggangku semakin menekanku, aku pun menjawab ‘iya’ dengan samar-samar.

Sofia Liu berkata sambil tersenyum: “Kak Viona ingin pergi jalan-jalan, dia menyuruhku menemaninya pergi bersama.”

Dia sangat hebat, saat di hadapan Andy pun dia tidak terlihat gentar sedikit pun, ekspresi wajahnya pun tetap tenang hingga membuat Andy percaya.

Aku melihat ke arah Andy sekilas, berkata: “Iya, kamu tidak perlu mengantar kami, Sofia bisa menyetir mobil.”

Sofia Liu menganggukkan kepala: “Nanti aku akan antar kak Viona pulang.”

Andy pun tidak banyak bertanya lagi, dia membukakan pintu untuk kami.

Saat ini di luar masih terguyur hujan, awalnya kami bisa pergi ke garasi, tetapi entah dia memiliki alasan apa, ternyata dia mendorongku berjalan keluar dari pintu halaman belakang rumah.

Kami tidak membawa payung, sekalinya berjalan keluar, air hujan pun membasahi tubuh kami.

Dia terus mendorongku berjalan keluar menuju pintu halaman belakang, aku baru menyadari di luar halaman belakang rumah berhenti sebuah mobil berwarna hitam.

Pasti dia adalah komplotan Sofia Liu kan?

Aku merasa bingung didalam hati, sekalinya aku duduk didalam mobil, maka aku semakin bahaya.

Saat barusan di pintu gerbang, aku memberikan isyarat pada Andy, entah apakah dia mengerti isyaratku atau tidak.

Dengan cepat kami berjalan sampai samping mobil, aku sontak mulai khawatir, kenapa Andy masih belum bertindak?

Berdasarkan logikanya, biarpun dia tidak mengerti isyaratku, tetapi di halaman luar rumah berhenti sebuah mobil yang mencurigakan, apalagi aku dan Sofia Liu berjalan sampai samping mobil, dia seharusnya menyadarinya kan?

Sayangnya Andy masih belum bertindak, Sofia Liu sudah membuka pintu jok belakang mobil, dia mengangkat daguku, berkata: “Naik.”

Aku hanya pasrah naik kedalam mobil.

Pistolnya masih mengarah padaku, dia mengikuti di belakangku, lalu naik kedalan mobil.

Tetapi saat dia naik kedalam mobil, dia justru ditendang keluar oleh seseorang.

Dia masuk kedalam selokan yang ada di samping, baju yang dia pakai pun basah, rambutnya juga menggantung, terlihat sedikit menakutkan.

Dengan cepat datang beberapa pengawal di hadapannya dan mengekang dia.

Melihat dia ditangkap, barulah aku merasa lega, aku melihat ke arah orang yang duduk di sebelah jok pengemudi, berkata: “Untungnya kalian menyadarinya.”

Orang yang duduk di sebelah jok pengemudi ternyata adalah Anin.

Dia tersenyum, berkata: “Andy sudah sejak awal melihat mobil ini, dia takut Nona Sofia menyadarinya, lalu dia menelepon Tuan Chris, Tuan Chris menyuruhku pulang lebih dulu untuk mengatasi ini.”

Ternyata begitu.

Barusan Andy tidak merespon, aku kira dia tertipu oleh Sofia Liu.

Anin berkata: “Tuan Chris akan segera pulang, anda tidak perlu khawatir.”

Aku tersenyum, berkata: “Iya, kalau begitu aku pulang ganti baju dulu, setidaknya Sofia, kalian saja yang mengurusnya.”

Anin segera menyuruh pengawal memegangi payung untuk mengantarku masuk kedalam rumah.

Saat aku melewati Sofia Liu, dia menangis sambil berteriak: “Kak Viona, maaf, aku melakukan ini semua karena aku dipaksa dan tidak memiliki pilihan lain..............”

Tetapi aku tidak menghentikan langkah kakiku, aku tidak menengok ke arahnya, aku tetap tegap berjalan ke depan.

Sebagai korban, aku tidak memiliki kewajiban untuk mendengar alasan dia terpaksa melakukan ini dan mengampuni dia.

Aku kembali ke kamar lalu mandi, mengganti baju yang kering, lalu aku melihat Maxi, kemudian aku mendengar suara mobil di halaman.

Chris Zhou sudah pulang.

Aku buru-buru turun ke lantai bawah, aku melihat Sofia Liu diikat dan dibuang ke pojok ruang tamu, mulutnya disumpal dengan kain.

Dia mulai memberontak sekuat tenaga sekalinya melihat aku, seolah sedang meminta ampun.

Aku berpura-pura tidak melihatnya.

Dengan cepat Chris Zhou berjalan masuk kedalam rumah, di belakangnya diikuti oleh kakak kedua.

Aku sedikit terkejut, kemudian teringat rencana mereka bertiga, aku sedikit mengerti kenapa kakak kedua ikut datang kemari.

Chris Zhou langsung memelukku, bertanya dengan suara pelan: “Sayang, kamu baik-baik saja kan?”

Aku menggelengkan kepala dengan pelan.

Dia mencium keningku, berkata: “Aku dan kak Aldo mengganti baju dulu ya.”

Aku menganggukkan kepala.

Setelah menunggu mereka naik ke lantai atas, aku berjalan ke hadapan Sofia Liu, menundukkan badan, berkata dengan suara pelan: “Apa kamu sangat takut?”

Sofia Liu menganggukkan kepala dengan sekuat tenaga.

Aku melihat dia, berkata: “Jika tidak ingin dibalas, nanti saat mereka tanya apa, kamu harus menjawabnya dengan jujur.”

Didalam matanya tersirat keraguan.

Aku berkata: “Aku tahu kamu disuruh oleh seseorang, hari ini kamu tidak melukaiku, asalkan kamu mengatakan yang sebenarnya, aku bisa tidak menyelidikinya lebih lanjut.”

Dia mengedipkan mata melihatku.

Aku berkata: “Aku juga tahu kamu sangat ingin membebaskan diri dari ibu angkatmu, kamu sebenarnya tidak benar-benar menyukai kakak kedua, tetapi kamu ingin memanfaatkan kekuatan kakak kedua untuk meninggalkan keluarga Liu, benar kan?”

Sepertinya masalah hatinya sudah dibocorkan olehku, tatapan matanya tiba-tiba menghindar.

Aku menatap dia, berkata: “Asalkan kamu mengatakan semua hal yang kamu tahu, aku bisa menyuruh paman Chris dan kedua kakaknya membantumu mewujudkan keinginanmu.”

Dia tiba-tiba membelalakkan mata, sepertinya dia sangat curiga kenapa aku mau membantunya.

Aku berkata dengan nada datar: “Karena kamu memiliki kemampuan.”

Dia tidak mengerti sambil melihat aku.

Aku berkata: “Bukankah kamu sebelumnya menanyakan beberapa pertanyaan padaku? aku menyadari bahwa pemikiranmu sangat luas, sangat cocok melakukan penelitian, lagipula sikapmu juga sangat bersungguh-sungguh..........kamu tahu tidak, kamu sangat berbakat.......”

Dia mengedipkan mata.

Aku mengeluarkan kain yang ada didalam mulutnya, berkata: “Guruku adalah Calista Tang, kamu pasti tahu kan? dia adalah guru terkenal di fakultas kedokteran di kota Imperial, dia juga adalah seorang ilmuwan media yang memiliki reputasi tinggi, dia adalah seseorang yang sangat berbakat, saat pertama aku baru masuk kuliah, dia langsung bisa melihat kalau aku sangat berbakat, sehingga dia mengaturku untuk bergabung kedalam grup laboratoriumnya. Kemudian kamu juga tahu, penelitianku membuahkan hasil, menduduki peringkat pertama sedunia.......”

Sofia Liu terdiam sambil mendengarkan aku bicara, dia tidak mengatakan apapun.

Aku berkata: “Karena mendapat pengaruh dari Guru Tang, kami para muridnya juga sangat berbakat............bakatmu benar-benar sangat bagus, bisa saja kamu akan menjadi penerusku..........tetapi jika kamu terus berada di keluarga Liu, pasti kamu tidak akan berhasil, bahkan bisa saja kamu malah terlibat...........oleh karena itu, aku bersedia membantumu. Aku bukan kasihan padamu, aku hanya tidak ingin negara ini kehilangan seseorang yang berbakat.”

Perkataanku ini bisa dibilang setengah benar dan setengah bohong.

Aku sebenarnya sangat berbakat, juga sangat berharap dia mampu membebaskan diri dari keluarga Liu, dan bergelut dalam penelitian dengan sepenuh hati.

Tetapi aku sebenarnya sedikit tidak percaya padanya.

Karena dia membuat merasa harus lebih waspada, bahkan dia bukanlah orang yang mampu bertekad kuat untuk melakukan penelitian.

Tetapi aku masih bersedia membantu dia.

Jika dia kemudian masih berhubungan dengan keluarga Liu, aku pasti tidak akan sungkan terhadap dia lagi.

Wajah Sofia Liu terlihat sedikit terharu, entah mungkin karena perkataanku membuat dia terharu, dia tidak membalas perkataanku sejak awal sampai akhir aku bicara.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu