My Superhero - Bab 382 Kedatangan Sisilia (2)

Anin menggelengkan kepalanya, "Itu tergantung pada Nona Sisilia."

Dengan kata lain, Chris Zhou tidak membatasi kebebasan Sisilia untuk datang dan pergi.

Aku menurunkan pandanganku dan, setelah beberapa detik, berkata, "Tito benar-benar ingin menikah?"

Anin ragu-ragu, dan berkata, "Berita yang aku terima sejauh ini memang benar."

Aku mengerutkan kening diam-diam.

Karena dia mengatakan itu, itu pasti benar.

Tiba-tiba ada banyak kekhawatiran di hatiku, Sisilia lebih muda dariku, dan bagaimana dia bisa menanggungnya.

Sebelum aku menyesal menikah, Sisilia berlari untuk belajar di luar negeri. Sekarang Tito Wen akan pergi ke wanita lain, Sisilia... Aku khawatir bahwa tidak ingin kembali ke kota Imperial lagi...

Aku tidak bisa menahan nafas.

Tidak apa-apa jika dia tinggal di sini. Dia bisa menjadi pendampingku. Lebih baik bagi kita untuk menyembuhkan diri sendiri daripada diam-diam melukai diri kita sendiri.

Sisilia tidur selama tujuh jam dan tidak bangun sampai jam makan malam.

Matanya masih bengkak, dan wajahnya sengaja diolesi alas bedak, yang seharusnya untuk menutupinya.

Aku memeluknya dengan sedih dan berkata, "Kami tidak punya siapa-siapa di sini, kamu tidak perlu memperhatikan itu."

Sisilia meraih lenganku dan berbisik, "Aku hanya... ingin belajar makeup."

Aku melihatnya.

Kelopak matanya terkulai, dan dia berkata, "Aku pikir, aku mungkin terlalu muda sebelumnya, jadi Kak Tito tidak menyukaiku..."

Aku ingat bahwa dia tidak makeup sebelumnya. Dia masih muda, kulitnya terkelupas, dan dia tidak membutuhkan bahan hal-hal itu di wajahnya.

Tapi cinta membuat orang buta dan tidak percaya diri...

Aku berkata dengan lembut, "Sisilia, kamu sangat cantik dan imut. Kamu ingin belajar cara berdandan. Gadis muda dandan sedikit saja sudah terlihat cantik, tetapi kita tidak perlu mengubahnya hanya untuk siapa, kita hanya ingin membuat diri kita senang, kamu tahu?"

Sisilia mengejapkan matanya yang besar itu: "Baiklah... bisakah kak Viona mengajari aku makeup?"

Aku tidak akan menolak.

Dia bersorak, memegang tanganku, dan berkata, "Kak Viona, mari kita pergi ke kota besok. Aku mendengar bahwa ada bar kecil di kota. Lingkungannya sangat baik. Anggur (Portugis) juga sangat enak, aku ingin mencobanya."

Aku menggosok kepalanya dengan lucu.

Diperkirakan dia telah dianggap sebagai anak-anak sebelumnya. Setelah menderita pukulan dari Tito Wen, dia sangat ingin tumbuh dewasa. Dia penuh rasa ingin tahu tentang dunia dewasa dan ingin menjelajahi segala sesuatu.

Aku tidak setuju atau pun menolak, jadi aku memandang Anin.

Awalnya aku tinggal di sini untuk menghindari bahaya, aku siap untuk pergi selama beberapa bulan, tetapi Sisilia membuat permintaan, dan aku tidak ingin menolaknya... Jadi aku mencari pendapat Anin, jika dia merasa tidak ada bahaya, Maka aku secara alami bisa menemani Sisilia.

Anin mengangguk dengan tenang padaku.

Aku menjawab, "Oke, aku akan menemanimu besok."

Sisilia mencubit leherku dengan senang.

Dengan cara ini, aku dapat mengajar Sisilia untuk berbaikan, menemaninya ke bar kota, dan kemudian menemaninya untuk mendaki gunung, takut dia akan bermain ski...

Sebagian besar rencana yang dibuat Anin untuk aku jadinya telah terlantar, tetapi kehidupan sehari-hariku masih penuh, karena aku ingin menemani Sisilia untuk bersantai di mana-mana.

Untungnya, suasana hatinya berangsur membaik.

Meskipun aku tahu bahwa dia masih merasa tidak nyaman, di permukaan, dia tampaknya malu.

Dan aku, dengan Sisilia, seluruh orang menjadi jelas.

Setelah sebulan seperti ini, hari-hari di pertengahan musim panas, dan tanggal jatuh tempo aku adalah satu bulan kemudian. Saran dokter adalah untuk tinggal di rumah.

Sisilia berhenti berkeliaran di luar, tetapi tetap bersamaku di rumah.

...

Hari itu, aku mendengar dari mulut Angel bahwa Belinda Ye kembali ke Cina.

Awalnya Angel tidak memberitahuku hal ini, atau dia berbicara dan mengatakan bahwa Steven Shen dan Chris Zhou bertengkar, dan aku bertanya mengapa, dan dia langsung mengatakannya.

Steven Shen bertemu Chris Zhou lagi untuk aku, dan aku secara alami tersentuh.

Tapi memikirkan Belinda Ye yang kembali ke rumah, aku tidak bisa menahan perasaan sedih lagi.

Yang benar saja, seperti yang aku duga, Chris Zhou mengirim aku ke Switzerland dan membawa Belinda Ye pulang.

Mereka harus bersama...

Aku tidak bisa mengatakan kesedihan di hatiku, setelah menutup telepon, air mata saya jatuh tanpa sadar.

Sisilia mengetuk pintu di luar, dan aku cepat-cepat menghapus air mataku.

Dia mungkin menduga bahwa air mataku berhubungan dengan Chris Zhou, datang dan memeluk lenganku, dan berbisik, "Kak Viona, aku di sini sebenarnya kareka Kak ketiga."

Aku tidak mengerti

Dia berkata: "Aku menerima berita tentang pertunangan Kak Tito, dan kembali dari sekolah untuk menemukannya, tetapi dia tidak mau bertemu denganku. Kak ketiga tidak tahu di mana dia mendengarnya, menemukanku, dan meminta aku untuk datang ke Swiss untuk menemanimu, sekalian menenangkan diri."

Ternyata Sisilia-lah yang dipilih oleh Chris Zhou?

Sisilia terdiam dan berkata, "Kurasa... Kakak ketiga masih peduli padamu..."

Aku tersenyum pahit.

Dia telah setuju untuk bercerai, dan tidak masalah jika dia tidak peduli.

Mungkin dia memang peduli padaku, lagipula aku adalah istrinya, dia juga bilang dia menyukaiku, apalagi aku mengandung anak.

Tapi bertambah lagi, hal ini juga menyangkup Belinda Ye.

Dia mengirim Sisilia untuk menemaniku, mungkin karena aku sedang dalam suasana hati yang buruk dan mempengaruhi anakku...

Aku menghela nafas pelan.

Sisilia berbisik pelan, "Kak Viona, jangan sedih... kamu tahu, bahwa Kak Tito akan menikah bulan depan, bukankah aku harus hidup dengan baik?"

Aku mengusap kepalanya.

Sisilia berkata, "Yang paling penting sekarang adalah melahirkan bayimu dengan sehat."

Aku tidak ingin membuatnya khawatir, jadi aku berbisik, "Yah, aku mengerti."