My Superhero - Bab 127 Aku Belum Memberi Tahunya Tentang Perjalanan Bisnisku (2)

Ternyata sesuai seperti dugaanku.

Kakak kelas Wei melihat sekilas kakak kelas Jiang yang sedang melakukan percobaan, berkata: “kamu jangan mengurusinya, biarkan dia berpikir sendiri saja.”

Aku menganggukkan kepalaku,

Selama kakak kelas Jiang tidak menggangguku, aku juga tidak akan mengganggunya, kita semua sudah dewasa, mempertahankan kedamaian tentu saja bisa kita lakukan.

Siang hari kita membahas apa yang mau kita makan, kakak kelas Jiang tiba – tiba berkata: “aku tidak ingin pergi ke kantin bersama Viona.”

Kedua kakak kelas perempuan itu langsung menanyakan alasannya.

Dengan tersenyum dia berkata: “nanti kita pasti akan dilihat banyak orang, dulu juga seperti itu, dari ruang laboratorium menuju ke kantin, sepanjang perjalanan akan diikuti orang, akan ada orang yang berbisik dari belakang, aku adalah orang yang rendah diri, kalian pergi makan bersama Viona saja.”

Dengan nada bercandanya, tetapi pandangannya justru memandangku dengan makna, sangat terlihat jelas kalau dia ingin menyingkirkanku.

Aku tidak mengeluarkan suara.

Kedua kakak kelas perempuan itu justru tertawa, lalu pergi mengikuti kakak kelas Jiang.

Kakak kelas Wei dengan buru – buru berjalan ke arahku: “Viona, kakak kelas Jiang takut kamu mengambil ketenarannya, kita pergi makan bersamamu.”

Kakak kelas yang lain juga menyetujuinya.

Tetapi setelah dipikir, dia menolaknya, alasan utamanya karena aku takut pergi ke kantin, kemarin saat dia ditunjuk – tunjuk oleh orang, membuat hatinya sedikit ketakutan.

Kakak kelas Wei berkata: “kalau begitu aku bantu belikan makanan saja.”

Aku berterima kasih.

Setelah menunggu kakak kelas yang lain pergi, kakak kelas Wei tinggal, dengan suara kecil berkata: “sejak kedua adik kelas perempuan itu datang, mereka bertiga sering bersama, sangat misterius, juga tidak mem pedulikan kita. Perlakuan kita dan kamu juga sama, kamu tidak usah memasukkan ke hati.”

Aku tahu dia sedang menghiburku, semakin merasa bersyukur, cukup mengingat beberapa hal dalam hati saja sudah cukup, tidak usah berterima kasih, dengan diam – diam berjanji dalam hati, jika suatu saat kakak kelas Wei membutuhkan bantuan, aku pasti akan membantunya.

Berpikir sampai sini, aku menghentikan lamunanku, dengan nada bercanda aku berkata: “jika kamu seperti ini, kakak kelas nanti jodohmu akan pergi.”

Kakak kelas Wei dengan muka jahilnya: “pasti akan ada seorang jodoh yang menungguku.”

Aku tertawa.

Setelah itu kakak kelas Wei keluar, aku masih ada di ruang laboratorium merapikan data, lalu pergi ke kamar mandi.

Lalu saat keluar, aku mendengar kakak kelas Wei dan kedua kakak kelas perempuan sudah kembali, mereka sedang berbicara.

Awalnya aku tidak berpikir terlalu banyak, memutuskan untuk menyapa mereka, tetapi tiba – tiba seorang kakak kelas perempuan mengungkitku.

Dia berbicara: “aku melihat suasana hatinya hari ini tidak begitu baik, pasti ia menderita di keluarga Zhou. Sudah aku bilang apa yang hebat dari Chris Zhou, mana mungkin perempuan dari desa sepertinya bisa menahannya. Dia pasti sudah menahannya begitu kuat, takut terlihat oleh kita.”

Ternyata mereka membicarakanku dari belakang.

Aku justru tidak begitu marah, orang hidup dalam dunia, tidak mungkin tidak pernah dibicarakan, juga tidak mungkin tidak akan bertengkar dengan orang. Aku hanya sedikit canggung, segera menahan kakiku yang bergerak maju.

Mereka sedang asyiknya bergosip, membicarakan Chris Zhou mempunyai wanita simpanan, lalu mereka merasa bersyukur aku keguguran…

Juga tidak tahu kapan mereka akan memberhentikan topik ini, aku bersembunyi di belakang, berpikir apakah aku harus berpura – pura untuk tidak mem pedulikan mereka, keluar dan memutuskan pembicaraan, jika tidak mereka akan semakin melebih – lebihkan.

Tetapi saat aku bersiap menarik pintu toilet, aku melihat kakak kelas Wei berjalan masuk.

Kebetulan dia mendengar ucapan buruk kakak kelas perempuan tentangku, dengan berteriak berkata: “kalian jangan keterlaluan, Viona bukan seperti yang kalian bicarakan!”

Kakak kelas Jiang melipat tangannya, dengan dingin berkata: “kamu pasti menyukainya, makanya begitu melindunginya.”

kakak kelas Wei memasang muka kakunya, berkata: “Jiang, sebenarnya siapa yang menyukainya, kamu yang paling mengetahuinya. Viona adalah orang yang seperti apa, kita sudah berteman dengannya 4 tahun, aku yakin kalau kamu juga mengerti. Aku tahu mengapa kamu begitu terhadap Viona, tetapi ini adalah sekolah, jangan menyalahkanku kalau aku tidak mengingatkanmu, guru Tang tidak menyukai pertengkaran, jangan sampai kamu kehilangan gelar mastermu.”

Ia berbicara sambil memperingatkan.

Muka kakak kelas Jiang sedikit pucat, ia memelototi kakak kelas Wei, tetapi tidak berbicara.

Seorang kakak kelas perempuan datang, dan berkata: “kakak kelas Wei, kita hanya penasaran, kamu jangan berkata kepada guru Tang, kita tidak mempunyai maksud jahat terhadap Viona.”

Kakak kelas Wei melihatnya, lalu dengan sinis berkata: “jangan mengira kalau aku tidak tahu maksud hati kalian, kalian merasa iri terhadap Viona. Selalu berkata kalau dia adalah gadis desa, kasihan, kalian bahkan tidak bisa dibandingkan dengannya. Kakek Viona adalah orang terkaya di kota Hualin, sekarang harta kakeknya sudah menjadi miliknya, Hualin tidak bisa dibandingkan dengan kota Imperial, tetapi kalau dia adalah kota penghasil mineral… dia adalah orang terkaya, apa menurut kalian dia kekurangan uang?”

Begitu kalimat itu di ucapkan, kakak kelas Jiang dan dua kakak kelas perempuan itu menjadi terkejut.

Bahkan kakak kelas yang lain juga dengan memasang muka kaget.

Kakak kelas Wei berkata: “meskipun Viona tidak bisa dibandingkan dengan Chris Zhou, tetapi setidaknya lebih baik dari kalian, dia hanya rendah diri saja! Sebaiknya kalian jangan membicarakan hal buruk di belakang Viona, karena itu hanya akan membuat kalian semakin buruk saja!”

Perkataan ini sedikit berat, muka kakak kelas Jiang dan kedua kakak kelas perempuan itu semakin buruk, tetapi mereka juga tidak membalas perkataan kakak kelas Wei, hanya saja pelan – pelan berlari ke ruang istirahat.

Menunggu semua orang bubar, baru dia berjalan keluar.

Kakak kelas Wei melihatku, lalu menyambutku, dengan suara kecil berkata: “apakah kamu mendengar semuanya?”

Dengan ragu, aku menganggukkan kepala.

Kakak kelas Wei menghela napasnya, lalu berkata: “maaf, aku telah membocorkan situasi keluargamu.”

Aku menggelengkan kepalaku.

Sebelumnya karena tidak pernah ada yang bertanya, jadi aku juga tidak mengungkitnya, tetapi jika dengan membocorkan situasi keluargaku, dapat menghentikan mulut mereka, maka aku rela, perbuatan kakak kelas Wei, justru membantuku.

Dia menepuk pundakku, berkata: “jangan mendengarkan omongan mereka, menurutku kamu adalah orang yang baik.”

Aku tersenyum melihat matanya, dengan tulus berkata: “terima kasih, kakak kelas.”

Dia memasang tangannya, memberikanku makanan yang sudah di belinya, berkata: “makanlah, sudah mau dingin.”

Hatiku menjadi hangat, mengenai kakak kelas yang lain, juga tidak aku masukkan ke hati.

Sore hari saat melakukan percobaan, kedua kakak kelas perempuan menghadapku, raut wajah mereka sedikit canggung, kakak kelas Jiang justru dengan wajah suramnya, tidak mem pedulikanku dari awal hingga akhir.

Aku juga tidak berbicara dengannya, meskipun aku tidak dendam, tetapi aku juga tidak akan menyapanya.

Kebetulan guru Tang datang, dia memanggilku ke ruangannya, dan berkata: “satu minggu ke depan aku ada perjalanan bisnis ke universitas New York untuk pertukaran pelajar, perkiraan waktunya satu bulan, aku akan membawa dua asisten, apakah kamu mau ikut denganku?”

Aku tercengang.

Lalu aku terpikirkan, bulan depan tanggal 10 adalah ulang tahun Chris Zhou, jika kamu pergi ke New York, maka saat pulang, ulang tahunnya sudah lewat.

Aku merasa ragu.

Guru Tang berkata: “kamu pertimbangkan baik – baik, beri aku jawaban dalam dua hari ini.”

Aku menjawab baik.

Chris Zhou menjemputku tengah malam, ekspresinya sama seperti biasanya, tidak ada yang berbeda, tetapi entah mengapa, aku masih bisa merasakan suasana hatinya yang tidak baik.

Mungkin karena Janice mempunyai pacar baru berubah menjadi seperti ini, hatiku seperti masuk ke dalam air es, menjadi dingin sesaat.

Hingga saat ini aku belum memberi tahunya tentang perjalanan bisnisku.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu