My Superhero - Bab 444 Erick Terdiam Melihatku Sesaat

Aku sudah berbincang dengan Chris Zhou sebentar, lalu dia menyuruhku memberikan handphone ini pada kakak pertama.

Kemudian aku tidak tahu dia mengatakan apa pada kakak pertama, setelah kakak pertama memutuskan sambungan panggilan video itu, dia berkata: “Ayo, aku antar kamu pulang.”

Aku minta maaf dengan suara pelan.

Saat ini polisi membawa Senjaya Shen dan istrinya keluar, Riri ditutupi oleh kain putih, juga digotong oleh polisi.

Bibi Shen menangis tersedu-sedu seolah tersakiti hatinya, raut wajah Senjaya Shen muram.

Didalam hatiku terasa sedikit sedih, bukan prihatin pada mereka, hanya saja.........ada orang yang meninggal, hal ini pada akhirnya membuat seseorang tersentuh.

Pada akhirnya Erick dipapah berjalan keluar, dia melihat ke arah kami, tatapan matanya melihat dari aku, dia tidak berhenti menatap kami satu persatu, kemudian dia naik kedalam mobil.

Aku berpikir sekarang dia sedang menjalankan tugas publik, sebaiknya nanti saja aku baru menjenguknya, aku pun tidak menyapanya.

Sebelum naik ke mobil, aku tiba-tiba teringat sesuatu, berkata pada kakak pertama: “Aku membutuhkan bantuan kakak untuk mengatasi suatu hal.”

Kakak pertama duduk di sebelah jok pengemudi, mendengar perkataanku dia menengok melihatku, berkata: “Katakan saja.”

Aku ingin tahu kondisi Steven Shen, tetapi Senjaya Shen dan istrinya tidak memberitahuku, aku khawatir Steven Shen mengalami masalah, aku berharap saat menginterogasi Senjaya Shen dan istrinya, para polisi bisa menanyakan keberadaan Steven Shen.

Kakak pertama menganggukkan kepala setelah mendengar perkataanku, berkata: “Sebentar lagi aku suruh orang untuk mengurusnya.”

Aku mengucapkan terima kasih.

Kakak pertama berkata: “Kamu istirahat saja dulu, tunggu sampai tiba di rumah aku panggil kamu lagi.”

Aku pun bersandar di jok mobil, menutup mata dan mulai beristirahat.

Tetapi sebenarnya aku tidak memiliki keinginan untuk tidur, aku memikirkan kembali kejadian yang terjadi hari ini, jika aku awalnya tahu kalau Riri Shen menggunakan nama Steven Shen untuk membohongiku, aku berpikir sebaiknya aku pergi ke rumah Keluarga Shen, karena aku sebenarnya mengkhawatirkan Steven Shen.

Tetapi aku pasti tidak akan seperti hari ini begitu gegabah, setidaknya aku harus mendengar maksud Andy untuk melakukan persiapan terlebih dahulu.............

Sekarang malah menyusahkan Andy hingga terluka, aku benar-benar sangat merasa bersalah.

Setelah tiba di rumah, aku melihat Maxi tertidur di atas kasur, melihat wajah dia yang halus, aku akhirnya merasa sangat lelah, lalu aku berbaring di sampingnya sembari tertidur.

Menunggu sampai terbangun, waktu sudah menjelang sore.

Aku berpikir, berencana untuk mengantar Maxi ke rumah keluarga Zhou, meminta bantuan kakek Zhou untuk mengurusnya beberapa hari, aku disini harus menjaga Andy, dan harus pergi menjenguk Erick, mungkin nantinya akan sedikit sibuk.

Lalu aku menelepon kakek Zhou, menceritakan kondisiku.

Kakek Zhou menyanggupinya.

Saat ingin memutuskan panggilan telepon, dia menenangkan aku di telepon: “Kali ini kamu sangat terkejut, kamu sebaiknya istirahat dengan baik selama beberapa hari, jangan terlalu banyak memikirkan hal yang tidak penting.”

Hatiku terasa semakin terharu.

Sebenarnya aku sangat mengerti jelas, kali ini demi menyelamatkan aku, keluarga Zhou mengeluarkan begitu banyak tenaga dan materil.

Jika mereka tidak mencegah keluarga Shen di tengah perjalanan, jari tanganku dan kepalaku mungkin sudah dipotong, jika tidak, aku memperkirakannya seperti itu.

Aku berencana mandi sebentar lalu ke rumah sakit menjenguk Andy dan Erick, mereka berdua dirawat di rumah sakit wilayah tentara.

Selesai mandi, paman Wasiman datang sendiri untuk menjemput Maxi.

Kemudian aku langsung pergi ke rumah sakit, aku melihat Andy terlebih dahulu.

Peluru yang ada di tubuhnya sudah diambil keluar, tetapi karena lukanya tidak segera diobati dan kemudian lukanya itu diinjak oleh kaki Senjaya Shen, jadi kondisinya tidak begitu baik.

Aku duduk di tepi kasur, berkata dengan suara pelan: “Maaf, semuanya salahku yang tidak menggunakan akal saat ingin melakukan sesuatu.”

Wajah Andy pucat, dia duduk di kasur bagian atas, dia malah tersenyum sambil menggelengkan kepala, berkata: “Melindungi anda adalah tugasku, anda tidak perlu meminta maaf.”

Aku teringat saat dulu dia ikut denganku, karena beberapa perintah Chris Zhou, dia selalu sengaja melihat aku terperangkap dalam bahaya, oleh sebab itu aku sedikit waspada padanya, kali ini dia malah sekuat tenaga memikirkan cara untuk melindungiku, sebenarnya dia menjalankan tugasnya dengan sangat sempurna.

Jika dibilang tidak terharu, maka itu bohong, tetapi aku juga tidak tahu harus melakukan apa untuk berterima kasih padanya.

Malah sebaliknya, Andy mengalihkan topik pembicaraan, berkata: “Sebenarnya aku juga memiliki tanggungjawab dalam masalah ini.”

Aku tidak mengerti sambil melihat dia.

Dia berkata: “Sebelumnya sudah ada rumor jika Tuan Muda Steven sudah menguasai perusahaan Shen, Tuan Muda Chris menyuruh kak Anin untuk menyelidikinya, menyadari bahwa rumor ini memang benar, Tuan Muda Chris sejak itu mengambil kesimpulan bahwa Senjaya Shen pasti akan membuat keributan karena sudah tidak memiliki jalan keluar, jadi menyuruh kami untuk mengawasinya.” Dia menghela napas, berkata: “Ini karena aku ceroboh, tidak menyelidiki dengan jelas apa rencana dari Nona Muda Riri..........”

Aku buru-buru berkata: “Itu karena aku terlalu mudah dibohongi, bagaimana mungkin aku menyalahkanmu.”

Andy tersenyum, tidak mengatakan apapun.

Aku memikirkan kembali perkataannya barusan, aku sontak berkata: “Kamu bilang Steven menguasai perusahaan Shen, hal ini benar?”

Sudah jelas sebelumnya Riri Shen berkata, kabar ini adalah ledakan yang sengaja mereka keluarkan.

Andy menjawab ‘iya’, lalu berkata: “Tuan Steven benar-benar hebat.”

Aku sontak melihat ke arah dia: “Berarti bisa dibilang kalau Steven baik-baik saja?”

Andy melihatku sekilas, berkata: “Tidak, karena setelah kami mendengar Tuan Steven menguasai perusahaan Shen, dia dengan cepat langsung menghilang, tidak ada kabar sedikitpun.........sehingga hari ini saat Nona Muda Riri datang mencari anda, aku tidak menghalangi anda.”

Ternyata begitu.

Tidak heran jika dia pada akhirnya menyetujui aku pergi ke rumah Keluarga Shen, sepertinya dia juga ingin mengetahui keadaan Steven Shen.

Aku merasa sedikit putus asa.

Kakak pertama menghubungiku1 jam yang lalu, dia berkata bahwa dia sudah menginterogasi Senjaya Shen dan istrinya, tetapi mereka tidak bersedia mengatakan keberadaan Steven Shen.

Aku tiba-tiba merasa sedikit khawatir, apa mungkin Steven Shen sudah sejak awal dibunuh oleh Senjaya Shen.

Jika tidak, maka Andy dan kelompoknya pasti bisa menemukan jejaknya.

Seseorang yang hidup, pasti memiliki jejak, tidak mungkin dihapus sepenuhnya.

Seluruh tubuhku terperangkap kedalam ketakutan.

Andy sepertinya mengerti perasaanku, dia segera menenangkan aku, berkata: “Tuan Steven begitu pintar dan hebat, dia pasti baik-baik saja.”

Aku tidak bicara.

Dia berkata: “Lagipula sekarang Senjaya sudah ditangkap, kita bisa membuka paksa dia untuk bicara.”

Aku menganggukkan kepala, berkata dengan pelan: “Kamu istirahat dengan baik, kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini.”

Andy juga termasuk keluarga Zhou, dia juga orang kepercayaan Chris Zhou, kali ini keluarga Zhou mengutus sekelompok orang paling profesional untuk mengobati lukanya, juga mengutus perawat dan pengawal khusus, bahkan itu semua tidak ada campur tangan dariku.

Aku berbincang dengannya beberapa saat, lalu menyuruh dia beristirahat, kemudian aku pergi menjenguk Erick.

Dia juga dirawat di kamar inap VIP, di luar kamarnya tidak hanya ada pengawal, tetapi juga ada polisi yang menjaganya.

Saat aku masuk ke ruangan, dia sepertinya sedang berbincang dengan seseorang.

Dia sudah terluka seperti ini, tapi ternyata dia masih tetap bekerja, membuat orang merasa kagum padanya seketika itu juga, juga sedikit membuat orang sulit mempercayai hal itu.

Aku mengetuk pintu.

Dia mengangkat kepala melihat aku, dia tersenyum padaku, lalu dia berkata pada bawahannya: “Kamu keluar dulu.”

Aku berjalan masuk, bertanya dengan suara pelan: “Bagaimana kondisimu?”

Saat dia menolongku, aku hanya tahu kalau dia tertembak peluru, tetapi aku tidak tahu dia tertembak berapa banyak peluru. Kemudian kakak pertama memberitahuku, punggungnya ternyata tertembak 2 butir peluru.

Tetapi dia sekarang masih mengurus tugasnya, aku menasihati dia dengan sepenuh hati, tetapi aku teringat rumor diantara aku dan dia, jadi aku sungkan untuk banyak bicara.

Pada akhirnya aku hanya mengucapkan terima kasih padanya dengan sungguh-sungguh.

Dia sedikit tersenyum: “Tidak perlu khawatir, tembakan pelurunya tidak dalam, sangat mudah untuk cepat pulih. Melakukan pekerjaan seperti kami, siapa orangnya yang belum pernah tertembak peluru. Kamu juga tidak perlu berterima kasih padaku, aku hanya menerima laporan kasus dan segera datang ke lokasi kejadian saja.”

Meskipun dia mengatakannya dengan sangat ringan, tetapi dia sebenarnya terluka karena aku.

Aku berkata: “Tidak peduli bagaimana, kamu sudah menolongku..........” aku tersenyum sejenak, berkata, “Aku banyak berhutang budi padamu, tetapi Chris mengatakan bahwa dia akan membantuku membalas kebaikanmu.”

Erick terdiam melihatku sesaat, sudut bibirnya sedikit mencibir: “Iya, suruh dia membalasnya, dia adalah suamimu, kalau bukan dia yang membalas maka siapa lagi.”

Aku saat itu tidak tahu harus menjawab apa, aku terdiam sejenak, aku hanya bisa mengalihkan topik pembicaraan, berkata: “Oh ya, aku dengar dari kakak pertama, kali ini dia bahkan tidak membuat laporan kasus.........”

Erick menjawab ‘iya’, lalu berkata: “Ada orang tanpa nama yang melaporkan kasus ini.”

Aku mengerutkan alis.

Tanpa nama? hal ini sangat tidak masuk akal.

Sepertinya orang itu adalah orang yang sangat dekat dengan kami, atau mungkin mengenal dekat dengan keluarga Shen, atau mungkin mengenal dekat dengan keluarga Zhou..........

Kalau begitu siapa dia?

Aku kembali berpikir, teringat pertemanan baik dia dengan Steven Shen, aku sontak bertanya: “Kalau begitu apakah kamu mengetahui keberadaan kakak sepupuku?”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu