My Superhero - Bab 208 Sekilas, Aku Kira Itu Adalah Chris Zhou (2)

Setelah itu aku langsung memeluknya erat, juga tidak bertanya lagi dia darimana, takutnya itu kembali membuat nya takut.

Anin sudah berganti pakaian, turun lebih dulu dari Erick mereka.

Aku langsung meminta pelayan membawakan sup jahe, berkata padanya: “Minumlah, jangan flu lagi.”

Anin langsung melakukannya.

Demi mencegah apa yang mungkin terjadi, aku juga memberi Ryan setengah mangkuk.”

Setelah itu barulah aku bertanya kejadian yang sebenarnya, berkata: “Kamu baru darimana tadi?”

Anin juga tidak menyembunyikannya, menjawab: “Sebenarnya aku sudah tahu rencana Erick, sengaja keluar untuk mengecoh anggota Christian Sheng, membiarkan Christian Sheng berpikir aku tertangkap.”

Aku terkejut.

Ternyata dia sudah tahu rencana Erick dan Chris Zhou.

Tapi jika di pikir lagi, dia adalah orang kepercayaan Chris Zhou, jika dia mengetahuinya juga tidak aneh.

Aku menatapnya, berkata: “Apakah Chris yang memintamu untuk menyembunyikannya dariku?”

Dia terdiam, tidak mengakui.

Sekejap aku merasa sedikit tertekan lagi, mengapa Chris mau menyembunyikannya padaku….

Awalnya aku ingin menanyakan kondisi Chris Zhou, tapi karena Chris memintanya untuk menyembunyikan itu, pasti dia juga tidak akan memberitahuku.

Aku hanya bisa memendam perasaan itu, berkata: “Kamu….apa ada terluka?”

Anin menggeleng.

Aku membalas: “Baguslah.” Terdiam sebentar, aku berkata lagi, “Pengawal-pengawal di luar…”

Karena ada Ryan, aku tidak melanjutkan kata-kata di belakang, tapi Anin mengerti maksudku, berkata: “Kamu jangan khawatir, semuanya baik-baik saja.”

Barulah aku menghela napas lega panjang-panjang.

Sejujurnya, sebelumnya saat di lantai atas, melihat pengawal terjatuh satu per satu, aku merasa sangat sedih.

Ada beberapa pengawal yang melindungiku bersama Andy, sudah setia di sampingku lebih dari setengah tahun, bagaimana bisa aku sanggup melihat mereka mati mengenaskan.

Syukurlah semuanya tidak benar terjadi.

Jika di pikir-pikir juga, karena Anin mengungkit dia mengetahui rencana Chris Zhou dan Erick, pasti tidak akan membiarkan anggotanya dalam bahaya, pasti demi mengecoh Christian Sheng.

Tiba-tiba Ryan memanggil Anin, mengedipkan mata besarnya itu, berkata: “Apa paman tahu paman Chris ada dimana?”

Aku pun langsung bersiap mendengar.

Karena tahu dia tidak akan memberitahuku, jadi aku sendiri juga tidak menanyakannya, tapi karena Ryan sudah membuka suara, aku pikir dia juga tidak akan sampai membohongi Ryan.

Anin mengelus-elus kepalanya, menenangkan berkata: “Paman Chris sangat aman, sebentar lagi dia akan kembali, Ryan tunggu saja, ya?”

Ryan terlihat sedikit murung, tapi akhirnya dia menurut dengan baik.

Anin pun menepuk-nepuk bahunya sambil tersenyum, caranya seperti memperlakukan orang dewasa.

Ryan langsung membusungkan dadanya.

Aku langsung memperhatikan hal itu, tidak peduli apakah itu Philip Zhou ataupun Chris Zhou, atau juga orang terdekat Chris Zhou, semuanya memperlakukan Ryan seperti orang dewasa.

Sebaliknya saat Ryan sedang pergi bersama Kakek Zhou, barulah dia bersikap seperti anak kecil, Kakek Zhou tidak membawa nya untuk menemui teman lama militer, tapi membawanya untuk berkuda, dan dia selalu terlihat bermain dengan sangat senang.

Aku berpikir lagi, mungkin ini adalah cara mendidik Keluarga Zhou.

Kakek Zhou memberinya cinta, tapi Philip Zhou melatihnya dengan tegas, dan itu agar dia menyadari

bahwa seharusnya tanggung jawab apa yang harus dia pegang.

Kemudian Anin kembali mengungkit masalah setelah dia memisahkan anggota Christian Sheng.

Anggota Christian Sheng terkecoh sampai belakang area villa, disana adalah area hutan, dari awal para pengawal sudah siap melakukan penyergapan.

Anin menugaskan pengawal untuk menghadapi mereka, dan dia sendiri kembali, berlari ke belakang taman melindungi Ryan.

Maka itu Ryan bisa aman, karena Ryan dari awal tidak meninggalkan Villa.

Anin ragu sejenak, berkata: “Saat aku menemui Ryan, anggota Christian Sheng masih berada di luar, tapi mereka seperti tidak melihat Ryan….”

Artinya, mereka tidak bermaksud menangkap Ryan?

Mendengar itu aku sedikit terkejut.

Sebelumnya aku terus mengkhawatirkan kenyamanan Ryan, aku takut Christian Sheng tidak takut untuk menangkapku, dan juga ingin menangkap Ryan untuk mengancam Chris.

Tapi mendengar maksud Anin, sepertinya Ryan bukan tujuan Christian Sheng?

Ini membuat ku terkejut.

Aku memikirkan banyak hal, hanya bisa menatap Anin.

Anin terdiam sedetik, berkata: “Masalah ini, aku juga tidak begitu yakin.”

Kelihatannya memang harus menunggu Chris untuk pulang.

Aku juga tidak bertanya lebih banyak lagi.

Saat itu juga Erick turun ke bawah.

Aku mendengar suara langkah kaki, mendongak ke atas.

Dia mengenakan pakai Chris Zhou, sekilas, aku kira itu adalah Chris Zhou.

Erick berjalan mendekat ke arahku, kemudian berterima kasih padaku: “Sangat pas di badan, sudah merepotkanmu.”

Setelah itu dia kembali berbalik ke arah Anin, menunduk memberi hormat padanya.

Anin membalasnya dengan senyuman.

Aku langsung menatap Erick sekilas.

Dia dan Chris Zhou sangat mirip, tidak hanya dalam penampilan, yang paling terlihat adalah segi aura mereka, sampai tinggi badan dan postur tubuh hampir sama.

Di tambah lagi saat dia mengenakan pakaian Chris, aku hampir salah mengenalinya.

Tapi Erick tidak menyadari kecurigaanku, dan berbincang denganku: “Sebentar lagi Tuan Chris pasti sudah selesai dengan kesibukannya, mungkin tidak lebih dari setengah jam, dia pasti sudah akan kembali.”

Aku terus menunggu Chris untuk kembali lebih cepat, mendengar hal itu aku langsung senang.

Erick berkata lagi: “Oh ya, malam nanti Steven Shen juga akan datang ke Hualin.”

Aku tertegun.

Dia berkata: “Tapi karena cuaca tidak terlalu bagus, tidak yakin apakah pesawat bisa tertunda atau tidak.”

Dan aku juga sangat penasaran untuk apa Steven Shen datang kemari, apakah karena pekerjaan?

Tapi juga memikirkan ucapan Erick, cuaca tidak bagus, tim investigasi sekarang sedang tidak ada kasus pembunuhan, sama sekali tidak membutuhkannya, mengapa dia buru-buru datang kemari?

Sayangnya Erick tidak menjelaskannya padaku.

Saat berbicara, pintu gerbang utama di luar tiba-tiba terbuka.

Aku langsung menoleh ke arah sana.

Dia hanya berdiri di pintu gerbang, tatapan nya bertepatan mengarah padaku.

4 mata yang saling membalas tatapan.

Tatapannya yang tajam dan dalam, dengan tersirat sedikit senyuman.

Kelopak mataku sedetik kemudian terasa sangat perih.

Dia sudah kembali!

Tanpa sadar aku melihat ke arah jam dinding yang bergantung di dinding, sudah jam 5 sore, dia pulang bertepatan sebelum jam makan malam.

Tidak tahu mengapa, tiba-tiba aku menangis tersedu-sedu.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu