My Superhero - Bab 283 Aku Serahkan Weny untuk Diurus

Chris berkata ringan: "Aku tidak tahu kamu sedang membicarakan apa."

Steven mengangkat alisnya: "Kamu tidak usah berpura-pura, kamu tahu aku sedang membicarakan Weny, bukankah orang ini masih berguna, mengapa kamu setuju untuk menyerahkannya?"

Chris memandangnya sekilas: "Bukankah tim Erick sudah memberitahu alasannya?"

Steven terlihat tak bersemangat.

Chris perlahan berkata: "Aku benar-benar tidak ingin Viona berhutang budi pada tim Erick."

Steven cemberut dan berkata: "Jangan mengira aku tidak tahu kegunaan Weny untukmu."

Chris berkata: "Dibandingkan dengan Viona, tidak ada hal lain yang sebanding."

Nada bicaranya dan ekspresinya begitu serius, jika orang lain yang mendengarnya, pasti merasa ada perasaan mendalam yang terlibat.

Tapi kenyataannya, dihatinya hanya ada Belinda.

Aku tidak tahan, dan tertawa pahit, seakan-akan tidak pernah mendengarnya.

Steven dengan dingin mengaduh: "Baiklah, kata-katamu yang indah itu tidak ada gunanya, kamu tetap saja telah mengecewakan Viona." Mukanya dingin, ia berkata: "Sekarang kamu sudah menjenguk Erick, sudah saatnya pergi."

Chris memandangnya, terlihat jelas sekali tidak ada niatan untuk pergi sama sekali.

Steven mengeruyutkan kening: "Ini ketiga kalinya aku menyuruhmu pergi, kamu adalah tuan muda Zhou yang ketiga, mengapa masih ada muka untuk masih disini?!"

Chris menghela nafas: "Kamu adalah kakak ipar paling besar, tidak peduli apapun yang kamu katakan, akan aku dengar."

Steven: "............"

Chris berkata: "Viona ada disini, maka aku juga harus disini."

Steven tertawa dingin: "Kamu lebih baik cari Belinda saja!"

Mendengar Belinda tersebut, mata Chris berubah sedikit.

Steven mengejek: "Sudah tidak perlu bicara lagi, cepat pergi!"

Chris mengehela nafas kecil, seperti ingin bicara sesuatu, suara mobil tiba-tiba terdengar di halaman.

Raut muka Steven berubah, raut mukanya defensif.

Aku juga sedikit gugup, aku takut Christian menyuruh tentara bayaran untuk datang kemari.

Steven yang paling dahulu pergi keluar, aku segera mengikutinya.

Sampai diluar, ternyata Andy yang datang.

Andy tersenyum menyapa kami.

Steven mengangkat alisnya sedikit, tidak berbicara.

Senyum Andy tidak berkurang, menatap Chris yang ada dibelakangnya: "Tuan ketiga, aku sudah membawa Weny kemari."

Selesai bicara, terlihatlah Weny didorong keluar dari mobil.

Tangannya terikat dibelakang, mulutnya juga ditutup, dikawal oleh pengawal sampai ke hadapan kami.

Chris sama sekali tidak memandang Weny, hanya berbicara pada Andy: "Kerja bagus."

Andy menggeleng-gelengkan kepala, kemudian dengan hormat berdiri di belakangku.

Aku tidak berhenti terkaget-kaget.

Dia mengapa harus berdiri dibelakangku, apakah Chris masih berencana agar Andy mengikutiku?

Selesai bicara, aku benar-benar merasa tidak ada keperluan.

Walaupun Andy menunjukkan bahwa ia disuruh untuk melindungiku, sudah dari dulu ia menunjukkan ketulusannya padaku, hanya mendengar apa kataku, tapi kenyataannya, setiap ada muncul masalah, dia masih saja mendengar instruksi dari Chris.

Sudah beberapa kali dia disuruh untuk bersembunyi oleh Chris, baru saat itu aku dalam bahaya.

Bagiku, setiap keadaan kritikal terjadi, ada bisikan dalam hatiku untuk tidak memercayai Andy lagi.

Yang paling penting adalah, aku sudah memutuskan untuk pisah dengan Chris, menyuruh Andy untuk menemaniku sudah tidak normal lagi.

Jadinya aku diam-diam berjalan disamping Steven, menjaga jarak dengan Andy.

Andy sepertinya panik sedikit, langsung segera melihat Chris, seperti meminta pendapat Chris.

Seperti yang diduga, dia masih harus melihat kode dari Chris, aku tidak terkejut sama sekali.

Aku merasa pandangan Chris terjatuh disampingku.

Dia harus mengawasiku, begitu maksudnya.

Aku juga tidak berusaha menutupinya, langsung saja kutatap.

Chris meremas bibirnya dengan erat, dan mata gelap itu menatapku seolah-olah ingin melihat kedalamku.

Aku dan dia bertukar pandang, tidak ada tanda-tanda mengalah sama sekali.

Karena sekarang sudah bulat tekad untuk berpisah dengan Chris, lalu buat apa meributkan ini lagi.

Untungnya Andy tidak mengikutiku lagi, aku menghela nafas.

Chris terus mengawasiku, setelah beberapa saat, baru dengan perlahan berkata: "Aku sudah bilang, Weny kuserahkan padamu untuk diurus, sekarang orangnya ada didepanmu, kamu boleh melakukan apa saja padanya."

Aku berhenti sejenak: "Bukankah kamu ingin menyerahkannya pada Erick?"

Chris cemberut dan berkata: "Sebelum orangnya diserahkan, masih bisa melakukan sedikit sesuatu."

Aku sedikit tidak mengerti maksudnya.

Sebaliknya, Steven langsung mengerti: "Benar, tidak bisa semudah itu menyerahkannya, bukankah dia ingin menusuk perutmu, kita bisa lakukan gigi ganti gigi, buat dia tak sanggup hidup, dan tak sanggup mati."

Aku terdiam, langsung aku mengerti maksudnya mereka.

Walaupun Chris bilang ingin menyerahkan Weny pada Erick, tapi ia tidak bilang akan menyerahkannya utuh.

Dan juga, masih boleh melakukan sesuatu pada Weny.

Aku memandang Weny.

Mukanya penuh dengan amarah, kalau tidak diikat dan mulutnya ditutup, aku memperkirakan dia pasti sudah membuat keributan.

Aku bukannya takut padanya, tapi...... sekarang di lantai atas itu ada anak buah Erick dan juga Steven, semuanya adalah pejabat pemerintah, tampaknya tidak baik melakukan hal pribadi didepan mereka.

Berpikir sampai saat ini, aku tidak tahan dan melihat Steven, mengisyaratkan padanya bahwa diatas ada banyak sekali polisi.

Steven tidak mengerti isyaratku, malah memanasiku: "Apakah kamu kasihan sekarang?"

Aku sedikit tidak bisa berkata-kata.

Kalau bukan karena dia berpikir demikian, aku juga tidak akan ragu-ragu seperti ini.

Aku baru saja ingin mengisyarakan padanya bahwa aku mengerti, tapi dia tiba-tiba menyerang, dan menendan perut Weny dengan keras.

Weny tertendang 2 meter jauhnya, badannya jatuh ke tanah, dipunggungnya terdengar suara yangn kencang sekali, seperti tulang yang terluka.

Dia dengan penuh amarah menatap Steven, matanya penuh dengan kebencian dan kekesalan.

Steven akan menendangnya lagi.

Tapi karena tendangannya tadi keras sekali, kain dimulut Weny termuntahkan keluar.

Dia menggigit giginnya: "Steven, apakah kamu ingin main hakim sendiri?"

Steven sepertinya tidak menyangka dia akan menanyakan hal itu, dan terdiam.

Aku segera menarik lengannya, dan berbisik di telinganya: "Kamu ingat dampaknya nanti, apakah kamu mau identitasmu yang sebenarnya ketahuan bahwa kamu bukanlah tuan muda dari keluarga Shen, tapi melainkan dokter forensik dari tim investigasi."

Walaupun dilantai bawah hampir semua pengawal keluarga Shen dan bawahan-bawahan Chris, tapi tetap banyak orang kepolisian yang mengawasi.

Raut muka Steven tidak senang.

Dia perlahan memandang orang-orang dihalaman itu, tiba-tiba ia memandang Weny, lalu menendangnya dua kali lagi.

Weny menjerit kesakitan.

Steven tersenyum dingin: "Takut apa, semua orang dihalaman ini bisa dipercaya, kalau aku sekarang membunuhnya pun tidak ada seorang pun yang berani bilang apa-apa."

Benar saja, para polisi itu semua berbalik badan, dan tidak melihat.

Mendengarnya berkata seperti itu, aku jadi sedikit lebih lega.

Bagaimanapun aku merasa hal-hal seperti ini pasti ada efek padanya: "Kakak sepupu, serahkan dia padaku."

Steven memandangku: "Tapi kamu tidak boleh lembut-lembut padanya/"

Aku segera mengangguk, menunjukkan bahwa aku tahu ingin berbuat apa.

Steven membuka jalan.

Aku melihat wajah Weny penuh dengan ketakutan.

Dia tiba-tiba menangis, mengarah pada Chris, tangisnya: "Kakak sepupu, aku tahu Janice ada dimana, tolong lepaskan aku, aku beri tahu Janice pergi kemana!"

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu