My Superhero - Bab 316 Mengutus Anin Untuk Ikut Bersamaku

Saat tersadar, Riri Shen dengan wajah murka langsung berteriak: “Viona, aku akan membunuhmu!”

Siapapun pasti bisa melihat dia sangat memusuhiku, juga di penuhi dengan kebencian yang amat kuat.

Hal ini tentu saja semakin membenarkan apa yang pernah kukatakan sebelumnya.

Ekspresi Ayah Shen dan Ibu Shen semakin serba salah.

Tapi Steven Shen sangat marah, dia memelototi Riri Shen, berkata: “Apa yang kamu lakukan di kamar Viona di tengah malam?”

Mungkin Riri Shen mulai menyadari situasi di sekitarnya, kemudian mengumpulkan kesadarannya, dengan kaget bertanya: “Kak, bagaimana kamu bisa berada di sini?”

Riri juga berbalik menoleh ke arah Ayah Ibu Shen dengan ekspresi yang bertambah kaget.

Steven Shen memicingkan matanya, mengulangi pertanyaannya: “Apa yang kamu lakukan di kamar Viona?”

Riri Shen pun berteriak menangis: “Kak, kamu tidak tahu. Viona jahat sekali, beraninya dia memukulku! Dia memukul dan menendangku, tubuhku sakit sekali, sekujur tubuhku sakit semua……”

Dia berlari ke dalam pelukan Ibu Shen, menangis dengan sangat tersiksa dan sangat menyedihkan.

Dengan air mata yang menggenang, aku berkata: “Adik sepupu, maafkan aku. Aku tidak tahu itu adalah kamu…aku mengira kamu adalah penjahat……”

Riri Shen dengan benci menatapku, berkata: “Tapi akhirnya aku sudah mengatakan siapa aku, tapi kamu tidak berhenti memukulku! Aku lihat kamu sengaja melakukannya! Dasar wanita jalang, aku akan membunuhmu!”

Dengan terkejut aku membelalak: “Apakah kamu ada mengatakan siapa kamu? Saat itu kamu menodongku dengan pistol, aku terkejut sekali. Aku mengira itu adalah suruhan Weny yang datang mencariku…aku sama sekali tidak memperhatikan itu adalah kamu…maafkan aku, adik sepupu, ini adalah kecerobohanku……”

Riri Shen kembali meneriakiku: “Kamu sedang berbohong, jelas sekali kamu tahu itu adalah aku! Dasar pelacur, beraninya kamu membodohiku! Lihat saja aku akan membunuhmu!

Selesai berkata dia keluar dari pelukan Ibu Shen dan langsung berjalan menuju ke arahku.

Luka di kepalanya sudah di balut oleh dokter, saat aku memukulnya dengan lampu meja aku sengaja menggunakan tenaga. Hanya ingin membuatnya pingsan, tidak berniat untuk melukai tubuhnya. Maka itu, sekarang dia melontarkan semua emosi yang meluap dengan wajah yang penuh ancaman.

Aku sedikit ragu, apakah harus menghindarinya atau tidak. Jika dia memukulku, aku bisa saja berpura-pura terluka. Tapi Ayah dan Ibu Shen pasti akan lebih tidak percaya padaku.

Tapi sekarang aku sedang hamil, perutku juga sudah besar. Jika dia melukaiku, itu tidak sepantasnya.

Saat pikiranku sedang berputar, aku pun memutuskan untuk menghindar.

Tapi akhirnya belum sempat dia menyentuhku, Steven Shen sudah menangkap lengan Riri Shen.

Dengan wajah dingin tanpa ekspresi, Steven Shen memarahi Riri Shen: “Sampai kapan kamu ingin membuat keributan?!”

Riri Shen menatapnya dengan tatapan tidak bisa percaya: “Kak, wanita jalang ini memukulku, bahkan menamparku. Bagaimana bisa kamu membelanya!”

Sepertinya Riri Shen sudah terlalu murka. Wajahnya memerah, dengan benci menepis tangan Steven Shen. Berlari kembali ke arah Ibu Shen, masuk ke dalam pelukannya.

Sedetik kemudian, dia pun menangis pilu berkata: “Ibu, kamu harus membelaku! Viona si wanita jalang ini, aku berani jamin saat itu dia mengenaliku. Dia sengaja memukulku! Ibu, kamu bantu aku membalas dendam ya? Sekarang kamu ikat dia, aku ingin mematahkan kaki dan tangannya. Aku juga ingin menggores wajahnya, setelah itu kita lihat bagaimana dia akan menggoda Kakak ipar lagi……”

Setiap kata-kata yang dia lontarkan membuat wajah Ayah Shen dan Steven Shen semakin tidak enak dilihat.

Inilah yang sebenarnya aku tunggu-tunggu.

Aku berpura-pura ketakutan sekali, aku juga menangis terisak-isak: “Adik sepupu, kamu sudah salah paham denganku……aku sungguh tidak tahu itu adalah kamu……aku sama sekali tidak mengira kamu bisa membawa pistol ke kamarku di tengah malam. Bahkan menodong kepalaku dengan pistol…aku sungguh mengira kamu adalah penjahat…...”

Bagiamanapun juga, dia datang ke kamarku di tengah malam sambil membawa pistol untuk menakutiku, ini sama sekali tidak akan bisa mengubah fakta.

Dan ternyata benar, setelah aku mengungkit hal itu, Ibu Shen yang awalnya terlihat ingin mendukungnya sekarang hanya bisa diam.

Steven Shen pun tertawa sinis, berkata: “Ayah Ibu, aku sudah pernah bilang dari awal. Jangan selalu membiarkan dia berbuat seenaknya……aku rasa besok aku akan mengirimnya ke luar negeri, aku akan memanggil orang untuk membantunya tinggal disana, biarkan dia di sana menunggu pengumuman dari sekolah.”

Ayah dan Ibu Shen saling bertatapan, tidak bersuara.

Mereka pasti tidak akan merelakan Riri Shen pergi.

Jika besok Riri Shen dikirim ke luar negeri, ini juga bukan ide yang buruk. Yang penting untuk beberapa saat aku tidak akan bisa diganggu olehnya, tapi jika dia tetap tinggal di rumah Shen, pasti akan kembali mengusikku……

Dengan begitu aku memutuskan kembali memprovokasi.

Dengan nada rendah aku terisak-isak berkata: “Paman Bibi, kalian jangan kirim adik sepupu pergi……aku bisa kembali tinggal di rumah Zhou……sekarang aku akan menelepon Chris Zhou untuk datang menjemputku……”

Mendengar aku mengungkit nama Chris Zhou, Ayah Shen langsung berkata: “Kamu adalah bagian dari keluarga Shen, bagaimana bisa membiarkanmu pergi!”

Riri Shen berkata sambil menangis tersedu-sedu: “Cepat kamu panggil kakak ipar datang, aku ingin dia tahu bahwa kamu seberapa jahatnya kamu, kamu wanita yang sangat licik, kakak ipar pasti akan menceraikanmu……”

Baru saja dia selesai berbicara, Ayah Shen dengan emosi memarahinya: “Tutup mulutmu!” Kemudian dia menoleh ke arahku, berkata, “Viona, kamu jangan marah, ini semua adalah salah paham……Riri dia ada penyakit tidur berjalan. Kali ini dia pasti kambuh lagi, kamu jangan pedulikan dia……”

Aku tertawa di dalam hati.

Ayah Shen memang sangat hebat, kemampuannya berbohong lebih hebat daripada menjaga harga dirinya.

Tapi tentu saja aku tidak mungkin mengungkap kebohongannya, tapi sebaliknya aku bekerja sama dengannya: “Kalau begitu……bukankah penyakit Riri Shen sudah semakin parah? Apakah sebaiknya kita mengirimnya ke rumah sakit jiwa……”

Mungkin karena tersinggung oleh kata rumah sakit jiwa, Ayah Shen pun tercengang, terdiam beberapa saat.

Ibu Shen pun mulai terlihat kesal, kemudian memarahiku: “Heh! Kamulah yang punya penyakit jiwa!”

Riri Shen semakin emosi sampai sekujur tubuhnya gemetaran.

Dia memelototi ku dengan benci untuk sejenak, tiba-tiba dengan diam-diam dia memungut pistol yang ada di atas lantai.

Aku yang tidak sengaja menangkap gerak-geriknya pun terkejut.

Saat sedang memikirkan cara untuk menghentikannya, Steven Shen sudah selangkah lebih cepat dariku. Dia melangkah dengan cepat merebut pistol dari tangan Riri Shen.

Riri Shen pun berteriak: “Kak!”

Tapi Steven Shen tidak mempedulikannya, dia menatapku, berkata: “Sudah malam, Viona kamu pergi beristirahatlah.”

Selesai berbicara dia langsung menarik Riri Shen keluar rumah.

Sebenarnya tujuan awalku tentu saja berharap Ayah Shen dan Ibu Shen langsung memutuskan untuk mengirim Riri Shen pergi.

Tapi tidak tahu atas alasan apa, Steven Shen terlihat seperti tidak bersedia ingin bertanggung jawab atas Riri Shen lagi.

Mengingat perlindungan dia atas diriku, tentu saja aku tidak ingin menyusahkannya, kemudian mengangguk berkata: “Kalian juga jangan terlalu menyalahkan Riri Shen. Riri Shen hanya belum begitu mengerti masalah. Dan juga ada masalah dengan psikisnya, kita semua harus lebih memperhatikannya……”

Aku sengaja mengungkit masalah psikis Riri Shen, tentu saja untuk membuat mereka semakin marah.

Dan benar, mata Ayah Ibu Shen terlihat semakin murung, tapi mereka tidak mengatakan apapun kemudian keluar mengikuti Steven Shen.

Aku menutup pintu kamar, mendengar Riri Shen di marahi habis-habisan di luar. Dan sepertinya karena berhasil dibungkam, koridor di luar terdengar sangat tenang.

Cahaya kuning dari taman masuk ke dalam membuat malam ini terlihat semakin sunyi.

Aku berbaring di atas ranjang, aku hanya merasakan kelelahan.

Kepalaku memikirkan bagaimana cara untuk menghadapi keluarga Shen besok pagi. Tapi mungkin karena terlalu lelah, baru saja aku berpikir selama beberapa menit, aku sudah terlelap.

……

Saat terbangun esok harinya, belum sempat aku membersihkan diri, aku sudah mendengar Anin datang.

Aku sangat terkejut.

Anin datang pagi-pagi begini, apakah karena ada hal penting yang ingin Chris Zhou sampaikan padaku?

Aku buru-buru turun kebawah.

Ayah Shen sedang menyambut Anin, sikapnya terlihat sangat ramah.

Saat melihatku, kedua orang itu berhenti berbicara.

Anin bangkit berdiri, dengan penuh hormat berkata: “Tuan muda berkata, dalam beberapa waktu ini dia ingin aku mengikuti anda.”

Aku terkejut.

Ternyata menyuruhnya untuk mengikutiku……tapi bukankah Chris Zhou berkata akan mengirim Andy kemari?

Saat mengembalikan kesadaranku, hatiku terasa tersentuh sekali.

Mungkin karena tahu aku sedikit merasa tidak enak dengan Andy, Chris Zhou pun mengirim Anin kemari.

Tapi Anin adalah orang kepercayaannya. Biasanya masalahnya di luar di urus oleh Anin. Dengan mengirim Anin mengikutiku, bukankah itu terlalu berlebihan?

Aku pun tidak bersuara.

Tapi Ayah Shen yang mendengar Anin mengatakan akan mengikutiku untuk sementara waktu ini, matanya menyiratkan sesuatu.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu