My Superhero - Bab 337 Yang Ingin menemuiku bukanlah Christian Sheng, melainkan Janice?

Aku ternganga, terkejut, dan tak bisa berkata-kata.

Michael menggali keluar abu kakek dan ibuku?!

Ini mungkin saja terjadi, dan membuat tubuhku gemetar.

Dengan gemetar aku berkata, "Michael, kamu..... apakah kamu menggali... kuburan mereka?! Kamu..... Apakah kamu tidak takut terkutuk, apakah kamu tidak takut menjadi keturunan terakhir keluarga Gu?!"

Awalnya kakek dan ibuku sudah tenang dibawah situ, sekarang bukan saja diganggu saja, tapi guci abu nya pun dibawa keluar......

Untuk beberapa saat aku merasa geram sekali terbakar oleh amarah yang tak berkesudahan, tapi aku juga merasa bersalah, dan kasihan pada mereka.

Kalau bukan karena aku, Michael tidak mungkin menggali dari kuburan mereka......

Tapi kesalahan apa yang sudah aku perbuat?

Aku baru saja menyelesaikan riset obat yang sangat berguna untuk umat manusia, seharusnya aku dihormati orang karena itu.

Tapi kenyataannya, tidak hanya aku sedang diculik sekarang, ayah kandungku juga mengancamku, lalu abu kakek dan ibuku juga digali dari kuburnya, bahkan sampai mati pun mereka tidak tenang....

Aku merasa sangat marah dan tidak adil, aku tidak tahan lagi dan menangis.

Sebaliknya Michael malah menertawakanku dengan sombongnya "Kami keluarga Gu sudah melakukan banyak perbuatan jahat, dan setiap keturunannya masih tetap saja menghasilkan keturunan yang banyak lagi, jadi kamu tidak usah mengkhawatirkan keluarga Gu, kami menolak untuk memutuskan garis keteurunan kami."

Selesai mendengarkan, tangisanku bertambah keras.

Katanya berkata jahat pasti ada imbalannya, tapi mengapa orang seperti Michael Gu dan Jade yang begitu jahat, sama sekali tidak menerima imbalan atas perbuatannya?

Ada juga orang seperti Christian Sheng beserta komplotannya yang menyeludupkan dan menjualbelikan narkoba, tapi mereka terlihat sangat aman terkendali.

Apakah benar orang baik tidak hidup bebas dari bencana selama ribuan tahun?

Aku merasa alam semesta ini begitu tidak adil.........

Michael Gu berkata, "Aku berikanmu kesempatan terakhir, apakah kamu ingin memberikan hal itu atau tidak. Kalau kamu tidak mengeluarkannya, aku akan membuang abu kakek dan ibumu. Kamu pasti sudah bisa menebaknya, kita sekarang sudah berada diluar negeri, sebentar lagi akan sampai ke tujuan, saat pesawat mendarat, aku akan menyebarkannya, sampai saat itu menyesal juga tidak ada gunanya.

Aku menatap kedua orang yang membawa guci abu dari tanah liat itu, hampir tersedak oleh tangisku.

Mengapa aku harus menghadapi hal sesulit ini?

Tapi aku tahu aku tidak boleh terjatuh sekarang, kalau tidak Michael bisa-bisa benar-benar membuang abu kakek dan ibuku.

Aku terisak, "Lepaskan aku dulu......"

Michael menatapku menyeluruh, "Kamu sudah setuju?"

Aku tidak mengiyakan, dan juga tidak menentang, hanya menekankan, "Kamu lepaskan aku dulu."

Michael terdiam beberapa detik, tapi akhirnya menyuruh orang untuk membukakan taliku.

Aku telah diikat beberapa jam, tangan dan kakiku sudah mati rasa, tidak bisa bergerak saat itu juga.

Jadinya aku duduk di tempat awal mula, pelan-pelan menggerakan tang dan kakiku, sembari berkata, "Aku bisa saja memberikan hal itu kepada kaliain, tapi data tersebut tidak ada padaku......... Harusnya sudah jelas bagimu, hal ini adalah sangat dirahasiakan, tidak bisa dibawa keluar dari laboratorium. Jadinya proses dan bahan dari percobaan, hanya bisa aku buat berdasarkan ingatanku saja."

Michael menyipitkan matanya dan menatapku sejenak.

Mungkin ia melihatku seperti kebingungan, dia tidak lagi mempersulitku, mengangguk dan berkata, "Baiklah, kamu sekarang ingat-ingat sebaik mungkin."

Aku perlahan-lahan menyeka air mataku, "Prosedurnya sangat ribet, dengan kondisi seperti ini aku tidak bisa mengingat seluruhnya dengan baik, berikanku waktu untuk istirahat sejenak."

Michael tampak tidak senang dan mengancam, "Kamu jangan mempermainkanku!"

Aku berkata, "Ditanganmu sudah ada abu kakek dan ibuku, kamu juga tahu betapaku menghormati kakekku...... Bagaimana mungkin aku menipumu..."

Michael mempertimbangkannya sejenak, lalu ia setuju, "Baiklah, bagaimanapun pesawat akan tetap mendarat, kamu urusi jetlag-mu dulu."

Melihatnya setuju, aku diam-diam lebih lega.

Setidaknya sebelum niatku ketahuan olehnya, dia seharusnya tidak akan berbuat apa-apa pada abu kake dan ibuku.

Ini juga dapat dikatakan menunda waktu.

Mungkin......... masih bisa menunggu Chris menyelamatkanku.....

Aku memejamkan mataku dan memendam emosiku, "Bawalah William pergi, aku tidak ingin melihatnya, apakah kamu ingin membunuhnya, atau peri ke rumah sakit untuk melakukan operasi, aku tidak ingin tahu."

Michael berkata, "Nona, hatimu terbuat dari batu ya, William sudah seperti ini, kamu benar-benar tidak peduli padanya, aku baru tahu."

Aku melihatnya sekilas, dan berkata, "Kalau kamu dimasukkan ke rumah sakit jiwa oleh ayahmu, membiarkan pelakor untuk bunuh diri, kamu tidak akan beranggapan aku ini tidak peduli." Setelah beberapa saat, aku mencibir, "Aku jadi penasaran, tuan Gu, orang sepertimu yang sudah melakukan berbagai macam kejahatan, masih bisa menghakimiku, benar-benar mengekutkanku."

Raut muka Michael berubah.

Tapi pada akhirnya ia tidak menyerangku balik, hanya berkata dingin, "Nona Gu, jangan bilang aku tidak mengingatkanmu, ada kalanya mulut tidak berbuat banyak, tapi bisa membuat orang merasa sakit."

Aku tertawa ringan, berkata "Aku tahu, tapi aku optimis."

Michael menatapku, tapi tidak berkata apa-apa, hanya melepaskan William.

William mengira aku tidak peduli padanya, ia marah, "Perbuatan jahat apa yang telah kulakukan, sehingga melahirkan seorang biadab sepertimu! Aku menyesal telah melahirkanmu! Mengapa kamu tidak mati saja, dasar pelacur!

Aku hanya berbalik dan tidak melihatnya lagi.

Dengan segera William dibawa pergi, seketika kabin pesawat menjadi tenang.

Aku sebenarnya sedang ragu-ragu, apakah William dan Michael sedang mempermainkanku.

Aku berpikir, William dan Jade memiliki hubungan dari dulu, tidak yakin apakah Michael sengaja membawa William kemari, menyuruhnya untuk membuatku menyerahkan hal itu, jadi sedari awal William sudah memohon padaku untuk menolongnya, agar aku buru-buru menuruti permintaan Michael.

Meskipun terdapat tiga buah peluru ditubuh William, kelihatannya mengerika, tapi kenyataannya semuanya tidak vital, sama sekali tidak membahayakan nyawannya.

Aku tadi dengan sengaja diam-diam menunjukkan, anggaplah Michael membawa William ke rumah sakit, aku tetap tidak peduli, tidak ada kekurangan pada Micahel, tapi aku tetap menganggap mereka adalah komplotan.

Tentu saja, tidak peduli apakah mereka bekerja sama, dilihat dari luar, William terluka karena aku.

Walaupun aku berhutang padanya, tapi aku tidak peduli dengan hidup matinya, karena kebencian itu masih ada, aku selamanya tidak akan memaafkannya.

..............

Setelah melewati kurang lebih dua jam perjalanan, pesawat mulai mendarat.

Aku membuka jendela, melihat papan lampu yang sangat besar, menandakan ini adalah Vancouver.

Seperti dugaan, Vancouver ini adalah tempat dimana Christian Sheng berada.

Sepertinya aku tidak salah menduga, Michael mengurusi hal-hal Christian.

Bagiku, membicarkan situasi dengan Christian, adalah karena Christian ingin aku mengeluarkan hal tersebut.

Tapi saat bersamaan, bahaya juga semakin besar.

Walaupun ini adalah luar negri, masih dalam wilayah Christian, bahkan jika Chris datang, juga tidak akan mudah mengeluarkanku.

Selain itu, Chris suka mencari masalah dengan Christian dulu, Christian juga mungkin menggunakanku sebagai umpan untuk menangkapnya, aku tidak yakin.

Hatiku sangat marah, tapi sudah sampai sejauh ini, aku juga tidak ada pilihan lain, selain bersikap tenang.

Begitu pesawat berhenti, seseorang datang untuk menutupi mataku, menyumpal mulutku, dan mengikat anggota tubuhku.

Sepertinya aku akan turun dari pesawat.

Aku didorong kedepan.

Setelah turun dari pesawat, aku didorong masuk ke mobil, lalu mobil tersebut langsung jalan.

Setelah satu jam, mobil tersebut berhenti.

Aku dibawa turun dari mobil, berjalan sedikit, lalu penutup mataku dibuka.

Sepertinya sudah sampai ke suatu tempat.

Aku membuka mataku, tiba-tiba aku melihat Janice duduk dihadapanku.

Ini mengejutkanku.

Lalu aku mendengar Michael berkata, "Nona Janice, orangnya sudah tiba."

Aku sangat terkejut.

Jadi yang ingin menemuiku bukanlah Christian Sheng, melainkan Janice?

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu