My Superhero - Bab 153 Menahan Pistol Untukku (2)

Aku menyipitkan mata dan berkata:“Chris kenapa pada saat itu mau memundurkan pernikahan, kamu tahu lebih jelas dari padaku, saat itu aku dan Chris tidak ada hubungan apapun, kamu dan Jade yang bersikeras menyalahkanku, aku lihat kamu itu tidak ingin mengakui Chris yang tidak memperdulikan tindakan kalian?”

Wajah Michael langsung berubah, dan terus memelototiku.

Aku menghela nafas, berkata:“Aku juga tidak bersalah, kamu jelas-jelas tahu kebenarannya, kenapa masih membantu adikmu ?”

Michael mengernyitkan dahi, dan menatapku lama.

Dia tidak bersuara, hanya menatapku saja kemudian pergi keluar.

Aku tidak tahu perkataanku tadi berpengaruh atau tidak kepadanya, akankah dia melepaskan aku karena itu.

Jujur saja, aku tidak terlalu banyak berharap, bagaimanapun orang yang dingin seperti dirinya, pasti akan mengetahui dirinya telah salah, aku rasa dia tidak akan mau mengakuinya.

……

Waktu berlalu, aku menunggu kedatangan Chris Zhou.

Saat menunggu, tanpa terasa aku memikirkan banyak hal.

Sebenarnya aku sudah tidak ingat pertama kali bertemu dengan Chris Zhou, sepertinya saat Acara apresiasi guru ……kemudian dia muncul di pemakaman ibuku, dia memberiku kesan yang sangat mendalam.

Dia memang sudah membantuku banyak hal, jadi aku bahkan tidak bisa marah kepadanya, dan tidak berani mencari ribut dengannya.

Setelah aku pikir baik-baik, dia juga tidak termasuk bersalah, bagaimanapun dari hubungan kita berawal dari kontrak, bukan berdasarkan perasaan.

Jadi meskipun dia menyukai Janice, itu wajar saja.

Tapi aku tidak tahu harus lanjut bersamanya atau tidak.

Kalau dia tidak bisa melepaskan Janice, tapi bersamaan juga ingin denganku, aku tidak tahu harus menyetujuinya atau tidak.

Aku rasa aku tidak bisa menerima dia bersamaan berhubungan dengan dua wanita ……

Entah berapa lama aku berpikir sembarangan, lalu Michael kembali muncul.

Kali ini dia melepaskan ikatanku, dan membawaku keluar.

Begitu keluar, aku baru tahu ini adalah sebuah villa, sekelilingnya adalah perpohonan yang lebat, sepertinya adalah tempat yang sangat terpencil dan tersembunyi.

Dan Chris Zhou berada dihalaman, dibelakangnya berbaris beberapa mobil hitam.

Dia melihatku sekilas, kemudian menatap Michael dan berkata:“Lepaskan dia dahulu.”

“Tidak disangka kamu benar-benar datang.” Chris Zhou memberi isyarat untuk membawaku kepadanya, dia menggunakan pistol mengarahkan ke kepalaku dan berkata,“Ingin aku melepaskan dia, tidak masalah, berikan barang itu dahulu kepadaku.”

Chris Zhou malah berkata:“Tidak bisa, kamu lepaskan dia dulu, aku baru memberikannya padamu.”

Michael tentu saja tidak mau, keduanya tidak mau mengalah.

Aku mengerti maksud Chris Zhou, orang seperti Michael ini, terlalu sering melanggar, jika dia tidak melepaskanku dahulu, mungkin saja ketika dia sudah mendapatkan barangnya, langsung membunuhku.

Michael sepertinya sedikit takut terhadap Chris Zhou dan berkata:“Kamu buka dahulu kotaknya, biar aku lihat apakah barangnya benar ada.”

Chris Zhou memanggil Anin.

Aku baru menyadari Anin membawa kotak bewarna perak ditangannya.

Anin membuka kotaknya, didalamnya ada dokumen, dan juga ada pen perekam, aku langsung menyadari, ini pasti adalah bukti, mungkin bukti Michael melakukan kejahatan.

Michael sepertinya sudah puas, dan bersedia melepaskanku.

Tapi dia ingin saat aku sudah dilepaskan, segera membuang kotak itu padanya.

Kemudian aku didorong oleh Michael, aku juga langsung pergi kearah Chris Zhou.

Seharusnya sangat mudah, bagaimanapun Chris Zhou sudah membawa banyak orang, dan pistolnya semua mengarah ke Michael.

Tapi sebelum aku sampai di hadapan Chris Zhou, Anin sudah melemparkan barang itu kesana, dan Michael tiba-tiba menembakkan pistol.

Aku melihat pelurunya mengarah padaku, aku ingin menghindar, tapi sepertinya sudah terlambat.

Saat aku putus ada, Chris Zhou tiba-tiba bergegas kearahku.

Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, peluru mengenai bahunya.

Aku langsung terkejut, dia kemudian terjatuh dalam pelukanku.

Aku bisa melihat darahnya yang mengalir, jaket hitamnya ternodai darah merah, dan menjadi lebih hitam.

“Chris, kamu tidak apa-apa?”Air mataku langsung mengalir, dan bergegas memapahnya.

Dibelakang terdengar suara tembakan, sepertinya kedua pihak sudah saling bertindak.

Aku sangat khawatir, takut kalau Michael akan menembak lagi.

Untungnya Johnny cepat-cepat dating kemari, dan berkata padaku:“Cepat bawa Chris ke mobil.”

Aku langsung melakukannya.

Tapi Chris Zhou baru berjalan beberapa langkah, suara tembakan dibelakang makin menggila.

Aku langsung menjadi tegang.

Johnny menenangkan dan berkata:“Tidak perlu panik, mereka tidak akan menembak ke sini lagi.”

Aku hanya bisa memilih mempercayainya, dan terus memapah Chris Zhou masuk kedalam mobil.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu