My Superhero - Bab 245 Karena Kak Chris Sangat Memanjakanmu, Sangat Mencintaimu (1)

Tapi pendengaranku masih sangat tajam.

Langkah Chris terdengar sangat pelan dan lemas, selangkah demi selangkah berjalan kemari.

Jantungku seperti di remas oleh sepasang tangan tak terlihat.

Agar tidak ketahuan, aku sampai sengaja membuat suara dengkuran halus.

Aku merasakan Chris sudah naik ke atas ranjang, dia terlentang di sampingku, nafasnya menyelimutiku.

Dan juga aroma mint di tubuhnya, hampir membuatku terhanyut.

Jantungku berdegup cepat.

Dia tiba-tiba mengulurkan tangan, kemudian membawaku ke dalam pelukannya.

Bersandar di dada bidangnya, tubuhku langsung terasa kaku.

Ku rasa mungkin dia menyadari kepura-puraan ku.

Tapi dia tidak membuka topengku, hanya mengelus rambut ku dengan lembut, mencium alisku, dan terakhir berbisik di telingaku: “Sayang, selamat malam.”

Hati ku hanya merasakan sakit.

Dia masih memanggilku sayang, tapi apakah aku benar-benar kesayangannya?

Yang awalnya adalah malam yang membahagiakan, sampai aku merasa ini tidak ada bedanya dengan malam bulan madu.

Tapi sampai sebelum tidur, terjadi hal seperti ini.

Bahkan sedikit penjelasan dari Chris juga tidak ada.

Bagaimana bisa aku tertidur.

Tapi aku juga tidak berani mengeluarkan suara, hanya bisa sebisa mungkin menutup mata.

Kemudian tidak tahu apa yang terjadi, mungkin karena Chris terus memelukku, membuatku terasa nyaman, sampai akhirnya aku juga mulai tertidur.

Tengah malam aku terbangun, Chris Zhou masih di sampingku.

Lengannya memelukku dengan erat, aku seperti tidak bisa bernafas.

Aku teringat sebelumnya, saat dia mendengar nama Belinda, hampir semalaman tidak bisa tidur, hanya berdiri di balkon memikirkan hal itu.

Kali ini dia juga tetap memelukku….apakah ini termasuk kemajuan?

Apakah ini menjelaskan bahwa di dalam hatinya, posisiku sudah lebih dari Belinda?

Sejujurnya, aku tidak berani berharap.

Aku hanya bisa berharap dalam diam, bahwa di dalam hatinya hanya ada aku.

Tapi aku juga tidak berani meminta, agar dia bisa melupakan Belinda.

Aku membalikkan badan dengan pelan, dia tertidur sangat pulas, juga tidak terbangun olehku.

Cahaya redup dari luar masuk ke dalam, aku bisa melihat alisnya sedikit berkerut.

Apakah di dalam mimpinya, dia sedang bertemu dengan Belinda?

Aku menggunakan penglihatanku memperhatikan wajahnya lebih jelas.

Walaupun sedang berkerut, tapi dia masih terlihat tampan.

Aku pun tidak bisa menahan diriku, mendekat dan mengecup bibirnya.

Saat baru saja ingin melepaskan, dia menjulurkan tangannya menahan tengkuk leherku.

Aku pun terkejut.

Kapan dia terbangun?

Tapi dia tetap tidak memberikan ku kesempatan untuk bertanya, terus menimpaku di bawah tubuhnya.

Sampai akhirnya aku mulai kehabisan nafas, pikiranku sudah tidak bisa berpikir baik.

Saat setengah sadar, dia menggigit telingaku, dan berbisik: “Sayang, panggil namaku.”

Aku berteriak memanggil Tuan Chris sambil menangis.

Dia pun berteriak memanggil sayang di telingaku, dan akhirnya dia memelukku, mencium keningku, dan berkata dia hanya ingin aku bahagia dan aman.

Aku merasa hatiku seperti ingin meledak, airmataku pun tidak sadar mengalir jatuh ke lantai.

…….

Keesokan hari nya terbangun, salju di luar sudah berhenti turun, sepertinya matahari sudah terbit, cahaya matahari memasuki kamar, memenuhi ruangan.

Karena semalam bermain dengan liar, aku terus tertidur sampai sekarang, sudah hampir siang.

Pinggulku pegal dan punggungku sakit, merasa seluruh tubuhku bukan milikku.

Ingatan semalam mengalir deras di otakku, jika tidak bertemu dengan Suzy Ye, jika di hatiku tidak sedang memendam masalah, sejujurnya, sebenarnya di manja dan di sayang oleh Chris kemarin, terasa sangat indah.

Chris sudah bangun, satu tangannya memelukku, satu tangannya sedang memegang sebuah dokumen untuk di lihat.

Aku diam-diam menatapnya.

Wajahnya tenang, alis matanya yang damai, sama sekali tidak terlihat semalam dia sedang bermimpi buruk.

Pandanganku kembali jatuh pada meja tepi ranjang.

Kartu nama Suzy Ye masih berada di sana.

Aku tidak bisa menjelaskan apa yang ku rasakan sekarang, lebih tidak bisa menebak apa yang sedang di pikirkan Chris.

Saat aku sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba Chris menunduk menatapku.

Kebetulan aku juga menatapnya.

Pandangan kita bertemu.

Dia tersenyum padaku, menunduk mengecup keningku, berkata: “Sayang, sudah bangun.

Dadaku terasa sedikit sesak.

Dia seperti orang yang tidak mempunyai masalah, nada bicara yang alami, seakan semalam kita tidak terjadi masalah apapun.

Mungkin menurutnya, hanya aku yang sedang marah.

Dia mengangkatku ke pangkuannya, dengan lembut berkata: “Kamu pasti sudah lapar, aku sudah meminta orang untuk mengantar makanan kemari.”

Aku menghela nafas diam-diam.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu