My Superhero - Bab 482 Ini adalah Daya Tarik Dalam Hubungan Kalian

Aku sedikit tidak menyangka.

Sekarang sudah jam sepuluh malam, kenapa ia mencariku semalam ini untuk berbicara?

Aku menatapnya ragu.

Dengan suara berat dan rendah ia berkata: “Kakak ketiga sedang berada di ruang baca, barulah aku memiliki kesempatan untuk mencarimu.”

Aku: “……”

Kenapa kalimat yang ia ucapkan terdengar aneh?

Sepertinya ia juga merasa bahwa kalimat yang ia ucapkan terdengar aneh, ia pun segera menjelaskan: “sebenarnya aku ingin membicarakan tentang Kakak ketiga denganmu…… aku lihat sepertinya kamu sedang marah padanya…… aku hanya ingin memberitahumu, bahwa dia benar-benar sangat memperdulikanmu……”

Ternyata ia ingin mewakili Chris Zhou untuk menjelaskan.

Aku teringat saat makan sebelumnya, ia sangat berhati-hati saat melihatku dan Chris Zhou, sepertinya ia merasa aku masih marah pada Chris Zhou.

Chris Zhou memiliki teman baik yang menolongnya seperti ini, ia benar-benar sangat beruntung.

Jika dipikir kembali saat Rowy Xie yang segera datang untuk menolongku, aku pun tidak tega untuk menolak kebaikannya, aku langsung berkata: “tunggu sebentar.”

Aku kembali ke kamar dan mengenakan jaketku, kemudian pergi ke ruang tamu bersamanya.

Perapian di lantai bawah masih menyala.

Kami duduk di tepi perapian, Rowy Xie duluan membuka mulut dan berkata: “Kakak, mungkin kamu tidak tahu, saat kamu dibawa oleh Christian Sheng, Chris Zhou baru saja kembali dari luar negri…… istri kakak laki-laki ayahnya telah dikurung bertahun-tahun, mentalnya tidak terlalu baik, dan Chris Zhou adalah anak pertama yang ia temui, jadi ia sangat menempel padanya…… tetapi Chris Zhou tanpa berkata apa-apa langsung pergi ke New York, membantu menyebarkan rencana……”

Ia perlahan-lahan menceritakan masalah yang terjadi sebelumnya.

Aku tidak mengeluarkan suara sama sekali, hanya diam mendengarkan.

Ia berkata: “Vancouver berada dibawah kendali Christian Sheng, tetapi Keluarga Zhou juga memiliki instruksinya…… Keluarga Zhou awalnya tidak berencana untuk mempublikasikannya secepat ini, tapi demi kamu, Chris Zhou pun membocorkan kartu terakhir tanpa ragu……”

Aku merasa sangat terkejut.

Ternyata saat Chris Zhou menolongku, ia telah melakukan hal berat seperti ini?

Aku bisa menebak, instruksi itu pasti untuk menangkap Christian Sheng nantinya.

Tetapi sekarang semuanya telah terbongkar…… lalu bagaimana selanjutnya? Apakah masih bisa menangkap Christian Sheng?

Aku merasa sangat khawatir dan menatap Rowy Xie.

Rowy Xie berkata: “aku mengatakan hal ini bukan untuk membuatmu khawatir.”

Aku tertegun.

Ia melanjutkan: “aku hanya ingin bilang, bahwa Chris Zhou benar-benar mengkhawatirkanmu…… saat tahu bahwa kamu dibawa pergi, kebetulan aku sedang berada di Keluarga Zhou, saat itu raut wajahnya langsung berubah…… selama bertahun-tahun, ini pertama kalinya aku melihatnya begitu gugup, begitu panik……”

Mataku langsung terasa berkedut.

Chris Zhou…… apakah dia benar-benar begitu memperdulikanku?

Rowy Xie sepertinya mengerti akan apa yang aku pikirkan, ia menggelengkan kepala: “Kak Viona, untuk apa aku membohongimu…… masalah perasaan seperti ini, tidak ada gunanya orang luar seperti kami ikut campur di dalamnya, bukankah begitu? Aku hanya takut kamu salah paham pada Chris Zhou, jadi aku memberitahukannya padamu.”

Aku menggigit sudut bibirku, dengan ringan berkata: “Terima kasih……”

Terima kasih telah memberitahuku semua ini.

Sebenarnya, meskipun ia telah memberitahuku hal-hal ini, hatiku masih saja tidak berani mempercayainya.

Aku benar-benar tidak menyangka Chris Zhou begitu mengkhawatirkanku.

Jika dibilang tidak senang, itu bohong, tapi yang lebih aku rasakan adalah pusing, seolah sedang mengambang di atas awan.

Meskipun ia telah menyatakan perasannya berkali-kali, tetapi karena aku yang tidak percaya diri, setiap ada masalah aku pun jadi selalu meragukannya.

Dan setiap orang lain yang memberitahuku seberapa pedulinya ia padaku, barulah aku bisa percaya……

Memikirkan hal ini, aku langsung merasa bahwa tidak seharusnya aku seperti ini.

Aku selalu mengatakan bahwa aku menyukai Chris Zhou, tetapi aku selalu mengabaikan kebaikannya, atau bisa dibilang selalu meragukan hatinya.

Ini benar-benar tidak sepantasnya…..

Rowy Xie menatapku, dan berkata: “jadi apakah kamu masih marah pada Chris Zhou?”

Aku terkejut, sudut mulutku dengan lembut tersenyum dan berkata, “terima kasih karena begitu memperdulikan Chris Zhou, terima kasih juga telah memberitahuku semua ini….. sebenarnya aku tidak marah pada Chris Zhou……”

Rowy Xie sepertinya tidak terlalu percaya, dengan bingung ia menatapku.

Mataku berair dan memerah, aku menyimpan senyumku dan berkata dengan serius: “serius…… aku sangat mencintainya, tenanglah.”

Melihatku yang begitu serius, Rowy Xie pun tidak lagi berkata apa-apa.

Setelah itu, kami saling mengucapkan selamat malam.

Dengan sedikit ragu, aku berteriak dan menahannya, “apakah Chris Zhou masih berada di ruang baca?

Rowy Xie tertawa dan menganggukkan kepalanya, ia pun menunjuk sebuah ruangan di sebelah kiri ruang tamu.

Aku merasa sedikit tidak enak, mataku mengantarnya hingga naik keatas, kemudian aku berjalan kearah ruang baca.

Tidak tahu kenapa, aku tidak berani untuk mengetuk pintu.

Aku berdiri di sisi pintu, mengangkat tanganku, kemudian kembali menurunkannya.

Terus menerus seperti itu beberapa kali, sampai akhirnya pintu kamar tiba-tiba terbuka.

Aku sangat terkejut.

Chris Zhou muncul di hadapanku, ia merentangkan tangannya menarikku, ia tertawa dan berkata: “di dalam ruang baca ada cctv, bisa melihat kondisi diluar ruang baca.”

Aku: “……”

Ini sangat canggung.

Teringat akan kebimbangan tadi, juga melangkah mondar mandir di depan pintu, aku merasa wajahku memanas.

Chris Zhou mundur selangkah, ia memusatkan pandangannya padaku, kemudian berkata: “Sayang, sudah selarut ini kamu belum tidur, malah berjalan mondar-mandir di depan pintu, apakah ada masalah?”

Ia sedikit tersenyum, terlihat seolah sedang mengejekku.

aku tidak bisa menahan tawaku, meliriknya kemudian berkata: “pasti kamu sedang menertawakanku.”

Ia mengangkat tangannya ke sisi bibirnya, berdeham sejenak, dengan tegas berkata: “bagaimana mungkin aku berani menertawakan istriku.”

Mendengar kata “istriku”, tidak tahu kenapa, aku tertawa, kemudian air mataku kembali jatuh.

Chris Zhou tampak sedikit terkejut, ia langsung memelukku ke dalam dekapannya, dengan lembut berkata: “kenapa? Ada apa, sayang? Ini salahku, tidak seharusnya aku menertawakanmu.”

Aku menggelengkan kepalaku dengan ringan dalam pelukannya, aku memeluk lehernya dan berkata, “Chris Zhou, maaf.”

Ia mengangkat kepalaku, ibu jarinya mengelap sudut mataku, suaranya semakin lembut: “Sayang, beri tahu aku, ada apa?”

Aku menjawab: “tadi aku dan Rowy Xie berbicara sebentar……”

Sepertinya ia langsung mengerti, ia membelai wajahku dan melanjutkan: “apakah ia telah mengatakan sesuatu yang berlebihan?”

Aku sesenggukan dan menggelengkan kepalaku, tidak mengatakan apa-apa.

Yang pasti aku tahu seberapa khawatir ia padaku saja sudah cukup.

Aku menyembunyikan kepalaku dalam dekapannya, dengan suara rendah berkata, “Chris Zhou, kamu tunggulah aku …… tunggu hingga aku memikirkan semuanya dengan jelas, ya?”

Ia menyentuh wajahku, juga dengan suara rendah dan berat berkata: “Sayang, aku telah bilang akan terus menunggumu.”

Aku tersentuh sampai tidak tahu harus berkata apa, setelah beberapa saat, barulah aku menaikkan kepalaku, “aku bukan sedang mempertimbangkan untuk meninggalkanmu…… aku…… sekarang aku juga tidak tahu…… yang pasti aku bukannya ingin meninggalkanmu, kamu jangan salah paham……”

Jari tangannya yang panjang menyentuh sudut bibirku dengan lembut, ia tersenyum dengan suara rendah: “aku tahu.”

Aku berjinjit dan mencium pipinya, kemudian berkata: “kalau begitu…… kamu istirahatlah…… aku akan kembali ke kamar……”

Setelah mengatakannya, aku tidak lagi melihatnya, aku memutar tubuhku dan berencana naik ke atas.

Tapi ia malah menahanku.

Belum sempat aku mencerna apa yang terjadi, ia telah memelukku dengan erat dalam dekapannya, menundukkan kepalanya dan menciumku.

Aku: “……”

Ia mencubit hidungku dan berkata: “pergilah, selamat malam.”

Wajahku terasa memanas, aku berputar dan langsung berjalan pergi.

Sudah sampai di kamar, aku masih belum sepenuhnya sadar.

Awalnya aku ingin tenang untuk beberapa saat, kembali pulang dan melihat sikap Ibu Zhou.

Tetapi belum sampai satu malam, aku hampir saja lupa dengan tujuanku.

Aku sedikit meragukan keputusanku.

Hanya dengan ia berada di depanku, aku tidak bisa mengendalikan diri untuk mendekat dan menciumnya, selalu ingin bersamanya.

Aku diam dan memantapkan hatiku, besok benar-benar harus menjaga jarak dengannya.

Tidak …… jika ia yang duluan menggandeng tanganku, aku…… aku juga menyetujuinya…… aku pasti tidak bisa menjauh darinya……

Hari kedua kami pun berangkat, naik pesawat untuk kembali pulang.

Mungkin karena Chris Zhou telah berjaga-jaga, Christian Sheng tidak nampak sama sekali.

Aku pun merasa tenang.

Di dalam pesawat, aku melakukan apa yang telah aku rencanakan semalam, aku tidak mendekatinya duluan.

Tetapi Chris Zhou terus menggenggam tanganku.

Aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya, hanya bisa membiarkannya terus menggandeng tanganku.

Rowy Xie telah melirik aku dan Chris Zhou beberapa kali, disaat Chris Zhou tidak memperhatikan, ia mengambil kesempatan di depanku dan berkata, “Kakak, akhirnya aku tahu, kamu tidak benar-benar marah pada Chris Zhou, tapi kamu sedang berpura-pura marah padanya.”

Aku menatapnya.

Ia memberiku acungan jempol dan berkata: “sekarang aku tahu, ini adalah hal yang menarik dari kalian berdua.”

Aku: “……”

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu