My Superhero - Bab 641 Rasa Sakit

Ketika semua orang belum bereaksi, Kakak Zhou kedua melangkah maju dan melepaskan lengan Franky Zhou.

Franky Zhou jugalah seorang manusia, ia menggertakkan giginya menahan sakit tanpa berteriak sama sekali.

Hanya keringat demi keringat di dahinya yang menunjukkan betapa kesakitannya dia saat ini, setelah beberapa detik, ia menggertakkan giginya dan berkata: "Apakah kalian tidak peduli pada kakek kalan sama sekali?"

Benar saja, dia ingin menekan kami dengan menggunakan Kakek Zhou.

Aku tersenyum dingin: "Kakek tidak ada di sini, kalaupun kami membunuhmu sekarang. Kami juga bisa memberi tahu Kakek bahwa Simon He telah berbalik melawanmu dan membunuhmu, tidak ada hubungannya dengan kami sama sekali."

Begitu kalimat ini diucapkan, wajah Franky Zhou langsung berubah.

Aku melanjutkan, "Jadi, jawablah dengan jujur, apakah Chris Zhou jatuh ke tanganmu, jika tidak jangan salahkan kami selanjutnya."

Franky Zhou menatapku dengan tatapan tidak baik, ia tidak bersuara sama sekali.

Sepertinya dia masih merasa bahwa kami tidak akan berani menyerangnya.

Aku menatap Kakak Zhou kedua dan berkata, "Aku rasa kita harus memotong tangannya secara langsung, lepaskan saja lengannya, dia juga bisa memasangnya kembali, itu adalah hal yang kecil baginya."

Kakak Zhou kedua agak terkejut, sepertinya ia tidak menyangka aku menjadi begitu kejam, ia kembali menatapku beberapa detik.

Aku pikir dia akan menjaga wajah Kakek Zhou dan melepaskan Franky Zhou. Tanpa diduga, detik berikutnya, dia benar-benar berjalan kearah Franky Zhou.

Franky Zhou menatapnya dalam, ia berkata dengan suara tajam: "Berhenti disana, jangan kemari!"

Kakak Zhou kedua tidak memperdulikannya, ia mengambil pisau buah di meja samping tempat tidur, dan berjalan perlahan ke arahnya.

Aku cukup terkejut dan langsung menahan napasku.

Kakak Zhou kedua mengangkat pisaunya dan benar-benar memotong lengan Franky Zhou.

Setengah lengannya berguling ke tanah, melihat lukanya lagi, daging dan darahnya tampak tidak jelas, sangat mengerikan.

Franky Zhou mengerang kesakitan, wajahnya seperti iblis yang merangkak keluar dari neraka.

Dia menggunakan tatapan matanya yang menakutkan untuk menatapku dan Kakak Zhou kedua. Jika ia tidak diikat dengan tali, dan ada pengawal yang menahannya, kurasa dia akan segera membunuhku dan Kakak Zhou kedua.

Meskipun aku telah melihat banyak adegan berdarah, dan bahkan mengalami serangan teroris, tetapi adegan ini tetap saja membuat aku bergidik.

Ditambah lagi dengan aroma darah dan obat-obatan yang bersatu, membuatku mual.

Aku menutup mulutku dan tidak berani menatap Franky Zhou lagi.

Sejujurnya, aku tidak menyangka Kakak Zhou kedua benar-benar akan melakukannya.

Saat ini, Franky Zhou telah jatuh ke tanah kesakitan, dua pengawal menahannya, jaga-jaga agar ia tidak melakukan hal diluar kendali.

Kakak Zhou kedua mengangkat belati dan menatapnya dari atas ke bawah, berkata, “Bukannya aku tidak berani bertindak, aku hanya ingin menunggu Kakak Pertama dan Chris Zhou datang untuk balas dendam bersama.” Dia melirik lengan Franky Zhou yang masih berdarah, berkata, "Dan untuk lenganmu, anggap saja aku membalaskan dendam ayahku sebelumnya."

Jadi dia menunda-nunda bertindak pada Franky Zhou, dan belum menginterogasi keberadaan Chris Zhou, bukan karena dia takut bahwa Kakek Zhou akan mendukung Franky Zhou, tetapi dia ingin menunggu Chris Zhou dan Kakak Zhou pertama datang untuk balas dendam bersama?

Meskipun bisa dimengerti, aku masih merasa keselamatan Chris Zhou adalah yang paling penting.

Aku pun mengingatkannya: "Kakak kedua, tanyakan keadaan Chris Zhou padanya."

Kakak Zhou kedua mengangguk, ia berjongkok di sisi kaki Franky Zhou, berkata, "Paman Kedua, kamu membawa Chris Zhou ke perbatasan, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?"

Mendengarnya, aku merasa ada yang aneh. Kakak Zhou kedua, dia tidak menanyakan keberadaan Chris Zhou, tapi malah menanyakan konspirasi apa yang sedang Franky Zhou dan Simon He lakukan. Apakah ini berarti bahwa Kakak Zhou kedua tahu tentang situasi Chris Zhou saat ini?

Franky Zhou menatap Kakak Zhou kedua dengan wajah yang mengerikan, ia tidak berbicara sama sekali, ia juga menunjukkan ekspresi yang rela mati sedemikian rupa pada Kakak Zhou kedua.

Kakak Zhou kedua tampak tenang, ia tiba-tiba mengulurkan tangannya, dan dengan lembut menekan luka di lengan Franky Zhou.

Aku melihat Franky Zhou yang kesakitan dan menggertakkan giginya, keringat mengucur dari dahinya.

Akhirnya dia tidak bisa menahannya, dia berteriak, "Brengsek, hentikan!"

Sayang sekali ia mengalami luka parah, darah masih tidak berhenti mengalir, bahkan jika dia terlihat jahat, ia tidak bisa mengintimidasi sama sekali.

Kakak Zhou kedua tertawa dingin: "Ceritakan rencanamu padaku, maka aku akan melepaskanmu."

Franky Zhou menatapnya dalam, kemudian ia tertawa dingin, berkata: "Jika kamu memiliki kemampuan, bunuhlah aku. Aku ingin melihat apakah Kakekmu akan menyalahkanmu."

Ujung-ujungnya, dia mengandalkan Kakek Zhou yang memiliki hubungan ayah-anak dengannya, jadi dia berani kurang ajar seperti ini.

Aku merasa sangat marah, tetapi pada kenyataannya, aku juga khawatir dengan Kakek Zhou.

Orang tua yang kehilangan seorang putranya, meskipun anak laki-laki yang lain adalah seorang pembunuh, tapi tetaplah darah dagingnya sendiri, mungkin saja ia tidak ingin kehilangan putra keduanya.

Memikirkan hal ini, aku hanya bisa menghela nafas diam-diam.

Ekspresi Kakak Zhou kedua tetap sama. Dia dengan mudah mengakui: "Benar, aku peduli dengan Kakek, aku tidak bisa benar-benar membunuhmu."kemudian ia kembali memutar kalimatnya,"Tapi ada banyak hal yang lebih baik mati dari pada hidup di dunia ini, aku bisa membiarkanmu mencoba semuanya. "

Begitu kalimat ini keluar, raut wajah Franky Zhou berubah.

Dia mengertakkan gigi dan menatap Kakak Zhou kedua, tidak tahu apakah karena dia marah atau karena pendarahan yang berlebihan, dia tiba-tiba jatuh ke tanah.

Kakak Zhou kedua mengerutkan dahinya dan berkata kepada Anin: "Dia pingsan, bawa dia untuk di perban, jangan biarkan dia mati."

Anin mengangguk, kemudian membawa pengawal untuk menyeret Franky Zhou pergi.

Aku masih tidak terima karena belum menanyakan keadaan Chris Zhou...

Sepertinya Kakak Zhou kedua dapat membaca pikiranku dan langsung berkata: "Chris Zhou aman di sana, tidak perlu khawatir."

Aku langsung menatapnya.

Dia benar-benar tahu keadaan Chris Zhou?

Kakak Zhou kedua tidak langsung menjelaskannya, ia melihat lengan Franky Zhou yang masih tergelatak di tanah dengan darah-darahnya, ia berkata, "Kamu tidak bisa tetap tinggal di sini. Aku akan menyuruh mereka mengganti tempat untukmu."

Bau darah di kamar itu benar-benar membuatku tidak nyaman, aku pun tidak menolaknya.

Segera seorang perawat masuk dan mendorong aku ke kamar sebelah.

Aku baru menyadari bahwa ini adalah kamar VIP, sepertinya aku satu-satunya pasien di lantai ini, sepanjang lorong penuh dengan pengawal, tapi tetap sangat sunyi.

Setelah aku tenang, Kakak Zhou kedua melanjutkan topik tadi dan berkata, "Dalam perjalanan menemuimu tadi, Chris Zhou mengirimi aku pesan."

Aku melebarkan mataku, dan menatapnya kaget.

Dia tidak membuatku gelisah dan langsung melanjutkan: "Chris Zhou bilang dia sangat aman. Ia berkontak dengan Tim Erick dan Nicholas Ye. Jangan khawatir."

Aku berkata dengan penuh semangat, "Benarkah? kamu tidak membohongiku, kan?"

Kakak Zhou kedua menggosok alisnya dan berkata, "Bagaimana aku bisa berbohong padamu di saat seperti ini" Dia terdiam dan berkata, "Sebenarnya, aku tidak pernah mencoba menginterogasi paman kedua. Meskipun Kakek adalah salah satu alasannya, tapi yang lebih penting, aku tidak ingin dia tahu bahwa kita sedang cemas, aku ingin membuat seolah semuanya berada di bawah kendali kita. Dengan cara ini, bahkan jika mereka punya rencana lainnya, mereka akan merasa resah. "

Ternyata begitu.

Tadi aku masih saja menyalahkan dia dan Anin, tetapi sebenarnya dia benar-benar mewakilkan Chris Zhou memikirkan semua ini, aku jadi merasa sedikit bersalah dan malu.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu