My Superhero - Bab 138 Dia Mengeluarkan Sebuah Ikat Pinggang (1)

Aku memutar badan ke arah Steven.

Apa benar Grace adalah orang suruhannya? apakah karena itu juga Grace bisa dengan mudah lepas dari cengkeraman dia…………….

Tetapi….…hal ini sangat sulit dibayangkan.

Barusan, Steven masih mencela Chris, tetapi kenapa saat membalikkan pandangan justru berubah seakan dia mengancamku.

Aku sedikit tidak mengerti akan percaya pada siapa.

Raut wajah Steven berubah, dengan segera angkat bicara: “Tuan Chris, kamu jangan menuduhku sembarangan! aku bagaimana mungkin menyakiti Viona, aku jelas-jelas begitu menyukainya………aku lihat kamu ingin mengalihkan pembicaraan untuk menutupi masalahmu dengan Janice.”

Chris tidak berkata apapun, hanya melihat dia dengan acuh.

Steven seperti terburu-buru, membalikkan badan lalu melihatku dan berkata: “Kamu tidak mungkin percaya padanya kan? jika aku ingin menyakitimu, aku bisa menemukan berbagai macam cara, tidak perlu menyuruh orang lain untuk melakukannya………”

Intonasi bicaranya dan ekspresi wajahnya sangat jujur.

Aku tidak bisa melihat Chris.

Setelah dia melontarkan perkataan yang mengejutkan itu, dia masih tetap bersikap diam, tatapannya juga tidak berubah, tidak terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Aku mulai merenung.

Dulu Grace sempat berkata, dia dan William mendesakku untuk putus sekolah, mengantarku pergi ke rumah sakit jiwa, semuanya adalah ide dari keluarga Shen. Keluarga Shen masih menyarankan dia, menyuruh dia untuk memfitnah Chris di depanku dengan berkata bahwa Chris yang membunuh ibuku.

Saat pagi ini mengingatnya, Steven menolongku di saat yang tepat……

Apakah benar di dunia ini ada suatu urusan yang terjadi secara kebetulan?

Jika menyatukan beberapa kejadian yang telah terjadi, ini membuatku sedikit percaya, Steven yang sebenarnya harus dicurigai.

Mungkin karena ingin menarik perhatianku, Steven jengkel dengan mengerutkan alis sambil berkata: “Kamu ternyata berani mencurigaiku?! apa aku tidak memperlakukanmu dengan baik, kesal sekali! anak ini memang buruk hatinya! dia justru memfitnahku, itu karena dia iri aku menolongmu, kamu jangan pernah mempercayainya!”

Dia melanjutkan kembali perkataannya: “Kamu pikir-pikir lagi, dia berbuat apa saja kepadamu, apalagi masalah dia dengan Janice masih belum jelas! tetapi sebaliknya, pagi hari ini aku langsung segera pergi sekalinya mendengar informasi bahwa kamu dalam bahaya, bahkan sarapan pun belum sempat………kamu justru langsung percaya oleh hasutannya?”

Saat berbicara, dia memandang remeh Chris.

Raut wajah Chris sedikit muram, tetapi dia tidak terlalu banyak bicara seperti Steven, hanya menggunakan kedua matanya menatapku.

Aku merasa pikiranku sendiri sedikit tidak cukup berguna, sebenarnya tidak perlu membedakan siapa yang jujur dan siapa yang berbohong diantara mereka berdua.

Tetapi melihat kondisi sebelumnya, mereka berdua pasti merahasiakan sesuatu dariku.

Sehingga mereka berdua sebenarnya tidak begitu jujur.

Aku mengerutkan alis sambil berkata: “Aku tidak percaya kalian berdua, kalian juga jangan ganggu aku lagi, aku tidak ingin bicara dengan kalian.”

Saat berbicara, aku mengangkat kaki lalu pergi.

Di belakangku tidak ada suara kaki melangkah, sepertinya mereka tidak ada yang mengikutiku.

Aku merasa lega.

Meskipun Chris tidak bermaksud untuk berkelahi dengan Steven, tetapi Steven selalu memojokkan dia, jika mereka berdua masih saling melontarkan caci-makian, aku pasti tidak akan memberikan toleransi pada mereka.

Berjalan sampai naungan pohon tempat mobilku parkir, lalu aku mengemudikan mobil pergi ke kedai kopi.

Sepanjang jalan aku memikirkan Grace telah menyiapkan jebakan apa yang sedang menungguku.

Tidak peduli Steven yang menyuruhnya atau bukan, pokoknya aku tahu Grace tidak mungkin melepaskanku, dia sebelumnya mengharapkan aku mati, jika hari ini dia tidak mendapatkan apa-apa, dia pasti akan lebih membenciku.

Apalagi sekarang aku sendiri mengambil resiko, pasti akan lebih berbahaya.

Berpikir sampai disini, aku meneguhkkan hati, saat perjalanan aku menelepon Angel, aku membicarakan padanya mengenai penyebab dan akibatnya.

Angel sangat khawatir, lalu langsung menyusulnya.

Aku meyakinkan dan menenangkan dia dengan berkata jika aku terkena masalah pasti akan memberitahunya, sampai tiba waktunya dia melapor itu sudah cukup membantunya.

Setelah itu kita sepakat untuk merahasiakannya.

Setelah menyelesaikan semuanya, aku sedikit tenang dan lega.

Setelah 1 jam, aku masuk kedalam ruang khusus kedai kopi.

Grace berdandan dengan sangat menyolok mata, seperti istri seorang konglomerat, jika dibandingkan dengan penampilannya tadi pagi yang berpu-pura kasihan dengan rambutnya yang tidak rapi, penampilannya yang sekarang berubah drastis seperti dua orang yang berbeda.

Saat melihatku masuk ruangan, dia menengadahkan kepala dengan posisi satu kakinya menyilang di atas kaki yang satunya, dengan tetap pada posisi seperti itu duduk di sofa, kelopak matanya tidak menengadah ke atas.

Aku juga tidak memperhatikannya, justru aku tanpa sadar teringat suasana saat pertama kali bertemu dengannya.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu