My Superhero - Bab 804 Bagaimana Perasaanmu

Chris Zhou saat ini sedang melepaskan mantelnya, dia menghentikan gerakannya setelah mendengar ucapanku, lalu sedikit mengernyitkan keningnya dan menatapku.

Aku berjalan ke arah sisinya dan membantunya melepaskan bajunya, lalu aku memeluk pinggangnya, berkata : “Apakah kamu tidak setuju?”

Chris Zhou menyentuh wajahku, sejenak dia menatapku dengan pandangan matanya yang dalam, lalu dengan nada lembut, dia mengatakan : “Iya, aku tidak setuju.”

Meskipun aku telah berpikir kalau dia tidak akan menyetujuinya, tapi aku tidak menyangka kalau dia akan menolaknya begitu saja tanpa berpikir panjang.

Aku mendengus, dan melepaskan diriku sendiri dari pelukannya, lalu menggantungkan bajunya di gantungan baju, kemudian aku kembali menatapnya : “Kenapa kamu tidak setuju?”

Di melirikku terdiam, dengan pelan dia mendekatiku, kemudian dia menggendongku dengan tiba-tiba.

Aku tidak sempat menangkis, sedikit terkejut, lalu aku segera memeluk lehernya dengan cepat.

Kemudian dia membaringkan aku di atas ranjang, dia membungkuk di kakiku dan menggenggam tanganku dengan erat, dia mengatakan : “Cintaku, kamu seharusnya tahu kalau di Xinan sana sangat lah berbahaya.”

Aku menggigit sudut bibirku sendiri dan terdiam.

Dia meletakkan tanganku di bibirnya dan mengecupnya, lalu berkata : “Tempat yang begitu berbahaya, mana mungkin aku akan membiarkanmu pergi ke sana?”

Mendengar ucapannya yang tidak ada keraguan sama sekali, aku pun menyadari kalau aku tidak bisa meyakinkannya.

Aku menghela napas, lalu bergumam : “Aku sudah bisa menebak kalau kamu akan menentangku.”

Dia mengangkat wajahnya dan menatapku, lalu tersenyum kepadaku.

Aku membelai wajahnya yang terlihat semakin tampan di bawah cahaya lampu, dan mengatakan : “Tapi aku mencemaskanmu……”

Itulah alasan kenapa aku berniat untuk pergi ke Xinan sana, aku ingin mencari obat yang digunakan oleh Janice Qin itu, akan sangat baik walaupun aku hanya bisa mendapatkan bahan dasar dari obat yang sejenis.

Tidak tahu kenapa, aku selalu berfirasat buruk, aku selalu berpikir kalau akan terjadi sesuatu dengan kesehatan tubuh Chris Zhou.

Walaupun sekarang dokter selalu memeriksanya setiap minggu dan mengatakan kalau dia sangat sehat.

Tapi permasalahannya adalah, saat itu dokter telah mengambil contoh darah Chris Zhou untuk diteliti, namun sudah begitu lama mereka masih belum bisa mengetahui kandungan dari obat tersebut, itu menunjukkan kalau obat itu memang aneh, kemungkinan bukan obat yang populer.

Jadi pada permasalahan ini, aku takut kalau efek dari obat itu akan bertahan ini tubuh Chris Zhou untuk waktu yang lama.

Oleh karena itu, bagaimana aku bisa merasa tenang.

Lalu Chris Zhou mencium-cium telapak tanganku lagi, suaranya terdengar sangat lembut : “Cintaku, aku mengerti dengan kondisi tubuhku sendiri, saat ini aku tidak merasakan ada sesuatu yang aneh…… Kamu juga jangan terlalu khawatir, bolehkah?”

Dengan jariku, aku menyentuh sudut bibirnya, dan berkata : “Kalau begitu, sementara aku tidak akan pergi, tetapi kalau ada sesuatu yang aneh dengan tubuhmu, aku pasti akan berangkat ke Xinan, bisakah kamu tidak menghalangiku saat itu?”

Tentu saja bukan berarti aku berharap sesuatu akan terjadi dengannya.

Hanya saja, perasaan seorang wanita itu sangatlah kuat, aku selalu merasa hatiku tidak tenang, sama sekali tidak bisa menenangkannya.

Chris Zhou menganggukkan kepalanya dengan pelan : “Baik, aku akan mendengarkanmu.”

Aku pun merasa senang, aku meraih tangannya dan mengatakan : “Kalau begitu, mari kita beristirahat lebih awal, kamu pasti sudah lelah sibuk seharian.”

Paginya, dia menjemputku yang keluar dari rumah sakit, sibuk ke sana ke sini, sesampainya di sini, dia masih harus bersapa tanya dengan sanak keluarga, juga harus bermain dengan Maxi dan Ryan Zhou, dia sama sekali tidak ada kesempatan untuk beristirahat.

Chris Zhou tersenyum, dia bangkit dan menggendongku, dia tertawa kecil dan berkata : “Ayo kita mandi bersama.”

Nada suaranya terdengar tersirat maksud lain.

Awalnya, aku tidak menyadarinya, aku memikirkan luka yang ada di punggungku, mungkin dia ingin membantuku mandi.

Lagipula, aku dan dia adalah pasangan suami istri yang sudah lama menikah, sebelumnya juga sering mandi bersama, aku pun tidak banyak berpikir lagi.

Hanya saja, saat berada di kamar mandi, dia mengisi penuh bak berendam dengan air, lalu dia juga membuka bajunya dan memasuki bak berendam tersebut bersamaku.

Hal yang membuat aku semakin tersipu malu adalah di saat dia membiarkan aku duduk di pangkuannya agar punggungku tidak terkena air, lalu dia membasuhku.

Postur yang seperti ini sangat membuatku merasa tersipu malu.

Tubuh bagian depanku terpampang jelas di depannya, dia memeluk pinggangku dan tidak membiarkanku menyembunyikannya.

Walaupun kami pernah berada di situasi yang lebih intim, tapi…… tapi…… ingatannya belum lama ini baru pulih……

Kami tidak melakukan hal lainnya, tapi aku bisa merasakan sekujur tubuhku memanas.

Chris Zhou tersenyum kecil kepadaku, dia mengecup leherku, bibirnya bergerak ke bawah dan mengecup dadaku : “Cintaku, sekujur tubuhmu menjadi merah merona…… Kamu kelihatan sangat manis.”

Suaranya terdengar serak dan menarik, seakan-akan itu adalah obat yang paling membuat orang terbuai.

Sekujur tubuhku terasa lemas, aku tidak tahan dan memeluk lehernya dengan erat, kalau tidak, aku pasti akan terjatuh ke dalam air.

Untungnya, dia tidak menggodaku lagi, dia mencium-cium bahuku, dia membasuh tubuhku sampai bersih, setelah itu dia membalutku dengan handuk, kemudian menggendongku kembali ke dalam kamar.

Wajahku pun memerah, sama sekali tidak berani menatapnya.

Dia tersenyum dan mengecup bibirku, dia memasukkanku ke dalam selimut lalu berkata : “Tidurlah cintaku.”

Benang jahitan di punggungku sudah dilepas, lukaku juga hampir sembuh, tapi aku masih tidak bisa berbaring dengan punggung di bawah.

Dulu, saat berada di rumah sakit, biasanya Chris Zhou yang memelukku selama aku tidur, atau juga aku akan tidur dengan posisi tengkurap.

Walaupun sekarang sudah berada di rumah, ternyata akan sama saja dengan sebelumnya.

Jadi aku sudah terbiasa mendekap di dalam pelukan Chris Zhou dan bersiap-siap untuk tidur.

Hanya saja, saat ini aku lupa kalau aku dan Chris Zhou sedang tidak mengenakan piyama…… kulit kami yang saling bersentuhan membuat sekujur tubuhku bergidik.

Napas Chris Zhou juga terdengar menjadi berat, lengannya berada di himpitan lenganku dan dia memelukku di atas tubuhnya.

Pipi kamu berdua saling berdekatan, dan tubuh kami pun saling berdekatan.

Napasnya yang hangat berhembus di wajahku, mencium aroma segar dari badannya membuatku terbuai, seakan-akan aku telah disihir olehnya.

Aku hanya bisa samar-samar mengingat hal yang terjadi selanjutnya, sepertinya dia mengeratkan pelukannya kepadaku, lalu dia menguasaiku, aku menggigit pundaknya sambil merintih.

Kami sudah lama tidak melakukannya, setelah setengah tahun terpisah, tubuhku terasa sangat tidak terbiasa.

Untungnya Chris Zhou sangat lembut, dia menciumku sepanjang waktu untuk membuatku terbiasa.

Kemudian aku mengumpulkan tenagaku untuk melewati ini.

Setengah sadar, aku mendengar Chris Zhou berkata dengan pelan di telingaku : “Istriku, maafkan aku yang telah membuatmu kelelahan.”

Dengan jarinya, sesekali dia membelai-belai rambutku, lalu dia mengecup dahiku, walaupun aku sedang tertidur, tapi aku masih bisa merasakan kehangatannya.

Aku juga masih bisa merasakan dia mencium bekas lukaku untuk sesaat.

Ataukah dia sedang merasa bersalah……

Diselimuti oleh aroma tubuhnya, aku pun mendekap erat di dalam pelukkannya dan tertidur.

Bangun pada keesokannya, di luar telah tertutup dengan salju putih.

Aku tercengang dan membelalakkan mataku, lalu bergumam : “Akhirnya turun salju……”

Belum selesai aku berbicara, lengan Chris Zhou sudah mendekat dan merangkul pinggangku.

Saat ini, aku menyandarkan kepalaku di pelukannya, tubuhku yang masih berada di atas ranjang dipeluk olehnya ke atas tubuhnya.

Kulit tubuh kami saling bersentuhan, aku pun teringat dengan kejadian semalam, mendadak, wajahku memerah lagi.

Dengan lembut, Chris Zhou mencium-cium dahiku, lalu mengatakan : “Cintaku, apakah kamu baik-baik saja?”

Aku menggerak-gerakkan tubuhku, tubuhku terasa sedikit melemas, pinggangku juga terasa sedikit sakit.

Namun, sepertinya semalam dia mengkhawatirkan lukaku, jadi hanya melakukannya sekali saja, tapi bagiku secara keseluruhan, aku masih bisa melewatinya.

Kepalaku terbenam di dalam pelukannya, dan mengiyakannya dengan manja.

Dia pun mencium-cium rambutku dan memijat pinggangku sambil mengatakan : “Maafkan aku cintaku, aku terlalu mendesakmu…… Itu artinya aku sangat menginginkanmu, dengan mendekapmu, aku baru bisa merasakan kedamaian.”

Sebenarnya aku bisa mengerti perasaannya.

Selama setengah tahun lebih kami telah terpisah, bahkan kami saling tidak mengetahui keberadaan masing-masing, aku sempat berpikir kalau sesuatu telah terjadi dengannya, tapi dia telah kehilangan ingatannya dan melupakanku sepenuhnya.

Dan sekarang ingatannya telah pulih, kami telah kembali menjadi suami istri seperti sebelumnya, akhirnya bisa saling memiliki.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu