My Superhero - Bab 134 .....Kamu Mencintaiku? (2)

Meskipun aku tidak takut dengan kebohongan yang ia lakukan, tapi aku tidak bisa membiarkan Grace menggunakan cara kotor ini untuk memfitnahku. Aku tidak akan membiarkannya menang.

Disaat aku sedang memikirkan cara, Grace tiba-tiba berdiri, menggendong anaknya didepanku, menyentuh tanganku, dan berkata dengan lembut, “Viona, meskipun kamu telah berubah, dan aku sangat takut denganmu, aku masih tetap mencintaimu, kamu tidak boleh seperti ini padaku dan adikmu!”

Aku hanya bisa menganga melihat tindakannya.

…… mencintaiku?

Dia…… apa maksudnya ?

Semua orang pun tertegun melihatnya. Tidak ada yang mengeluarkan suara.

Grace tiba-tiba dengan lembut memeluk lenganku, melihat massa yang mengerumuni kami, dan berkata, “mungkin kalian semua tidak tahu, dulu aku dan Viona adalah sepasang kekasih……”

Raut wajah orang-orang terlihat bingung dan kaget, melihatku dengan ekspresi aneh.

Aku langsung melepaskan tangannya, “omong kosong apa yang kamu katakan? Kamu dan aku…. Sejak kapan menjadi sepasang kekasih?”

Ia kembali memeluk tanganku, air matanya perlahan mulai turun, “kenapa kamu melupakan apa yang pernah kamu katakan…… kamu pernah bilang, tunggu kamu mendapatkan warisan dari kakekkmu, kau akan membawaku pergi bersamamu……”

Aku membelakkan mataku.

Dia mengedipkan mata dan tidak berkata apa-apa lagi setelah membuat cerita ini.

Aku benar-benar tidak menduga ia akan melakukan hal ini, aku merasa jijik seketika, ditambah lagi tidak tahu harus berbuat apa.

Kemudian ia kembali berkata, “demi mendapatkan warisan kakekmu, kamu menyuruhku membohongi William, bahkan menyuruhku berhubungan badan dengannya, kamu bilang, kalaupun aku nanti hamil, akan berpura-pura bahwa itu adalah darah daging William…… yang ini, kamu tidak mungkin lupa, kan?”

Aku: “……”

Jelas-jelas dia dan Lucas lah yang bekerjasama untuk memperdaya William, tapi sekarang malah melibatkanku dalam masalah ini.

Aku sudah tidak tahan dan berteriak, “Grace, kamu tahu sendiri masalahnya seperti apa. Jangan mempermainkanku lagi!”

Tapi, tidak ada orang yang bersedia mendengar penjelasanku.

Mereka menatapku dengan tatapan jijik dan benci. Menduga bahwa sejak awal seharusnya tahu bahwa aku adalah orang jahat.

Di sudut yang tidak terlihat oleh massa, Grace tertawa menang.

Tapi dengan cepat, ia kembali menunduk dan menangis tersedu-sedu, “kamu telah membuat ibumu meninggal, membuat ayahmu masuk penjara, sekarang kamu ingin membuangku. Aku, demi membantumu telah melakukan banyak hal, kenapa kamu malah tega padaku!”

Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apalagi. “apakah ada artinya kamu membuat keributan disini? Harusnya kamu tahu, aku hanya perlu bersikap heran, makan semua kebohonganmu akan terbongar.”

“Aku tidak sedang berbohong!” ia seperti tidak takut dengan ancamanku. Ia bahkan menggendong anaknya kehadapanku. “Kamu lihat! Ini adalah anak yang aku lahirkan karna kemauanmu. Bukankah dia lucu? Sekarang kamu sudah punya uang, dan sudah sukses, kamu tidak bisa mengabaikan kami seperti ini……”

Aku bisa menganga melihat kelakuannya.

Benar-benar tidak menyangka, ia bisa membuat sebuah kebohongan besar seperti ini.

Dia jauh lebih pintar dari perkiraanku.

Kalau dia mengatakan kalau anak ini adalah anak dia dan William, juga mengatakan kalau anak ini adalah adik tiriku, aku masih bisa mengatasi dan melawannya dengan membawa anak ini kerumah sakit untuk melakukan tes DNA.

Tapi tadi ia malah bilang aku yang menyuruhnya menggoda William, dan memaksanya melahirkan anak tersebut agar berpura-pura menjadi adikku, demi mendapatkan harta keluarga.

Bisa dibilang, sebenarnya ia berhubungan diam-diam dengan Lucas, dan ia bilang semua itu aku yang memaksanya. Anak yang dilahirkannya adalah anak Lucas, dan ia tetap mengatakan bahwa ini ideku.

Oleh karna itu, aku tidak bisa mengambil darah anak tersebut untuk di cek DNA nya.

Katakanlah aku berusaha melindungi diriku sendiri. Kalaupun aku bilang anak ini tidak memiliki hubungan darah denganku sama sekali, dia tetap saja bisa mengelak dan mencari alasan lain.

Sejak awal ia sudah menggagalkan semua kesempatanku.

Aku merasa semakin cemas dan marah.

Dulu, aku pasti akan sangat putus asa jika bersamanya. Bahkan jika kedua pihak menderita, juga harus mengembalikan semuanya dengan jelas.

Tapi sekarang ini disekolah, semua orang sedang mengelilingiku, aku tidak bisa membalasnya sesuai dengan keinginanku.

Apalagi Grace sedang memeluk anaknya, jika aku melukai Grace atau anaknya didepan umum, kesan mereka terhadapku akan menjadi semakin buruk.

Aku berusaha tenang sebisa mungkin, memandang Grace, “kamu berbohong sampai sejauh ini, sebenarnya apa yang kamu inginkan?”

Ia sengaja datang ke Kota Imperial, membuat keributan, mungkin ingin merusak citraku.

Atau mungkin sekarang ini dia sedang membutuhkan uang, makanya datang mencariku.

Jika memang itu maunya, mungkin masih bisa dibicarakan.

Grace dengan takut-takut memandangku, tidak bersuara sama sekali.

“Katakanlah, apa yang kamu inginkan sebenarnya.” Kataku mendekat.

Grace mundur selangkah. Raut wajahnya seolah sangat ketakutan. Seolah takut aku mendekatinya.

Saat ini, ia benar-benar terlihat seperti korbannya. Apalagi ia menangis hingga matanya merah dan bengkak, sambil menggendong anaknya. Benar-benar terlihat sangat menyedihkan.

Semua orang mulai berdiri dan melototiku. Bahkan ada seorang murid laki-laki yang memarahiku, “kamu benar-benar jahat dan tidak memiliki hati! Bahkan binatang saja tidak seperti ini!”

Aku terkejut karna bentakannya.

Kemudian ia melanjutkan, “hanya demi harta warisan kau mengorbankan nyawa ibumu, bahkan memasukkan ayahmu kedalam penjara. Kau bahkan merusak kehidupan homoseksual orang…… kamu terlahir polos dan bersih, tapi tidak disangka hatimu sekarang begitu jahat dan penuh dendam!”