My Superhero - Bab 200 Seperti Akan Ada Masalah Besar yang Terjadi (1)

Kakek Zhou berkata, "Pergilah, lagipula, belakangan ini rumah juga tidak ada urusan apapun."

Chris mengangguk.

Bagaimanapun, aku berpikir bahwa kakak pertama dan kakak kedua jarang pulang. Chris dan mereka pasti mempunyai banyak bahan pembicaraan, terutama mengenai tentara bayaran. Itu pasti sangat mendesak, tetapi Chris malah memilih untuk menemaniku kembali ke kota Hualin, aku tidak tahu apakah ini akan mempengaruhi rencana mereka.

Namun, kakak pertama dan kakak kedua menyatakan dukungan mereka. Chris juga bersikeras untuk kembali bersamaku, aku terdiam.

Tetapi yang membuat aku semakin bersalah adalah karena aku dan Chris akan meninggalkan Kota D, kakak pertama dan kakak kedua juga memutuskan untuk kembali bekerja pada hari berikutnya.

Awalnya, mereka berencana untuk tinggal di rumah selama beberapa hari, ternyata aku dan Chris tidak ada di sana, jadinya mereka tidak akan tinggal lebih lama.

Aku sangat tidak enak hati. Mereka sibuk sepanjang waktu saat pernikahanku dan Chris. Aku dan Chris belum melayani mereka dengan baik.

Chris menghiburku, "Kita semua satu keluarga, jangan terlalu perhitungan."

Aku hanya memandangnya dan tidak mengatakan apa-apa.

Bahkan, hatiku masih was-was terhadap paman kedua dan paman ketiga.

Kakak pertama dan kakak kedua masih baik, mereka adalah rekan seperjuangan dengan Chris, tetapi paman kedua dan paman ketiga ... setelah mendengar pendapat dari bibi Linda, aku berpendapat bahwa cepat atau lambat hubungan pihak Chris dan mereka akan retak.

Tetapi Chris tidak memiliki perasaan was-was terhadap paman kedua dan ketiga, hubungan dengan kedua paman itu sebenarnya sangat baik.

Aku tidak dapat memikirkan bagaimana akhirnya, dan Chris juga seharusnya tidak ingin sampai kepada tahap itu.

Jadi aku hanya menyembunyikan pikiranku ini dalam hati dan tidak menunjukkannya.

.................

Chris sudah memanggil Andy untuk memesan tiket dari awal, dan kami akan berangkat pada sore hari.

Kali ini aku juga membawa Ryan.

Sebenarnya Ryan akan mengikuti kakak pertama kembali ke unit pasukannya, tetapi Ryan enggan melepasku pergi, dia terus memegangi kaki celanaku, butiran air mata menggenangi matanya.

Aku merasa sangat sedih dan tidak rela membiarkannya menangis, dengan segera aku memohon kakak pertama untuk membiarkan Ryan pergi bersama denganku dan Chris ke kota Hualin.

Kakak pertama sangat senang, mencubit hidung Ryan, mengatakan bahwa ia sudah memiliki paman dan bibi ini dan melupakan ayah kandungnya.

Ryan malu dan membenamkan wajahnya di lenganku, tetapi masih terus memegang bajuku.

Kakak pertama akhirnya setuju.

Jadi Ryan pergi ke bandara bersama kami.

Dua jam kemudian, pesawat mendarat di kota Hualin.

Kota Hualin adalah kota di bagian selatan, cuaca di sana lebih panas, tetapi hari ini matahari tidak bersinar terik, dan juga sudah menjelang sore, angin bertiup sedikit dingin. Dibandingkan dengan kota Imperial, kelembaban dan iklim dinginnya lebih parah.

Untungnya, aku sudah memiliki persiapan, memakaikan lebih banyak baju untuk Ryan, jika tidak, aku benar-benar takut dia akan masuk angin.

Mobil dijalankan ke villa Chris.

Pada saat ini, sudah tengah malam, lampu menyala, dan seluruh kota diterangi cahaya lampu.

Aku menatap kedua sisi jalan yang sudah kukenal dan merasakan berbagai perasaan bercampur aduk.

Jelas-jelas hanya berlalu setengah tahun, tetapi merasa seperti sudah seabad lamanya, ada suatu kesedihan terasa dihatiku.

Mungkin karena di sini aku sudah tidak mempunyai rumah lagi.

Aku selalu fokus belajar, demi untuk menjemput ibuku ke kota Imperial, untuk membawanya pergi dari kehidupan William.

Sekarang ibuku sudah meninggal, William juga sudah dipenjara, aku merasa lelah dan tidak berkeinginan untuk bergerak maju.

Suasana hatiku sedikit buruk.

Untungnya, Chris dan Ryan bersamaku sekarang.

Mereka adalah keluargaku, yang membuatku merasakan kehangatan.

Chris memegang tanganku tanpa sengaja dan berbisik, "Hari ini sudah hampir malam. Kita akan pergi menziarahi makam kakek dan ibu mertua besok pagi, oke?"

Sebenarnya, aku juga tidak keberatan.

Tidak baik pergi ke kuburan pada malam hari.

Ketika aku kembali ke villa, pemanas ruangan sudah menyala, dan aku merasa seperti bersemangat kembali.

Kali ini, Anin juga mengikuti kami kembali, terutama untuk menjaga diet aku.

Tapi aku memiliki keraguan, apakah Chris berencana untuk tinggal di sini untuk waktu yang lama, atau jika hanya tinggal selama satu atau dua hari, mengapa membawa Anin juga.

Aku bertanya kepada Chris dan jawabannya adalah tergantung situasinya.

Ini membuat aku semakin bingung, apakah dia masih mempunyai urusan di sini?

Sayangnya, dia tidak banyak bicara.

Setelah makan, aku membawa Ryan pergi mandi, dan kemudian dia tertidur.

Chris masih berbicara dengan Anin di ruang belajar. Keduanya baru keluar setelah jam sembilan.

Aku merasa mungkin sesuatu telah terjadi.

Setelah itu, aku dan Chris berencana untuk kembali ke kamar untuk beristirahat, namun siapa sangka bahwa Erick tiba-tiba datang mengetuk pintu.

Aku sangat terkejut, bagaimana dia bisa berada di kota ini?

Erick memegang sebuah hadiah di tangannya dan berkata, "Semalam kalian menikah, aku masih berada dalam perjalanan bisnis. Aku tidak datang memberi ucapan selamat. Ketika tahu kalian datang ke kota Hualin hari ini, aku datang membawakan hadiah juga sekalian memberi ucapan selamat. Sayangnya, banyak hal yang harus dikerjakan dalam proyek. Aku barusan menyelesaikan pekerjaanku sekarang ... Tidak mengganggu kalian 'kan?"

Aku dan Chris mengatakan tidak apa-apa.

Hanya saja aku diam-diam merasa ada yang aneh di hatiku. Kedatangan kami di Kota Hualin ini hanya diketahui oleh keluarga Chris saja, seharusnya tidak ada orang lagi yang mengetahuinya. Bagaimana dia bisa tahu?

Apakah dia memperhatikan keberadaan Chris?

Selagi memikirkannya, aku mendengarnya berkata, "Aku mendengar dari Steven bahwa kalian datang ke sini."

Ternyata begitu.

Bagaimana Steven bisa mengetahuinya?

Chris tampaknya melihat keraguanku, di telingaku dia berkata, "Aku memberi tahu Steven, dia juga berencana datang menziarahi makam ibumu."

Aku, "..."

Aku tidak menyangka mereka sering saling berhubungan satu dengan yang lain.

Mungkin ini adalah hubungan diantara seorang pria dan kakak dari istrinya?

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu