My Superhero - Bab 341 Sudah Tidak Apa-Apa, Tenanglah

Aku tersontak, tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Sedetik kemudian, aku mendengar suara familiar di sebelah telingaku: “Jangan takut, ini aku.”

Aku melebarkan mataku di dalam kegelapan, seluruh diriku menegang karena shock.

Suara ini……suara ini……

Saat aku tersadar, aku menyadari mataku telah basah.

Ternyata itu adalah Chris Zhou……

Dia datang untuk menyelamatkanku!

Aku sungguh tidak terpikir itu dia, untuk sekejap aku merasa senang dan juga merasa sedang berada di dalam mimpi.

Dia pun melonggarkan tangannya yang membekap mulutku, berganti menggandeng tanganku kemudian berbisik: “Sayang, ikuti aku.”

Aku menghirup aroma peppermint yang familiar di tubuhnya. Semua kepanikan dan rasa cemas pun sirna dalam sekejap.

Dia menggandeng tanganku, menuntunku berjalan ke depan.

Aku tidak tahu kemana dia akan membawaku pergi, juga tidak tahu apakah dia telah mempersiapkan semua. Tapi dengan ada dirinya di sampingku, aku merasa aman.

Belum jauh berjalan, kita melihat ada cahaya di depan.

Chris Zhou menjelaskan dengan pelan: “Kita sekarang sedang berada di ruang bawah tanah.”

Aku sedikit terkejut. Terkejut bukan karena ada ruang bawah tanah di gedung penelitian. Aku hanya sangat penasaran, mengapa harus sampai ke tempat ruang bawah tanah.

Sekarang kita sudah berjalan sampai buntu, di hadapan hanya ada dinding yang tebal. Jika anggota Christian Sheng datang mengejar, kita tidak mungkin bisa kabur lagi……

Saat aku baru saja ingin membuka mulut untuk bertanya, tiba-tiba aku melihat Chris Zhou menjulurkan tangannya menekan sebuah bagian di dinding.

Kemudian tiba-tiba muncul sebuah pintu di tengah dinding.

Aku tercengang.

Chris Zhou dengan erat menggenggam tanganku dan berkata dengan lembut: “Ayo pergi.”

Cukup lama aku baru bisa mengumpulkan kesadaranku, timbul keraguan yang besar di hatiku.

Misalnya mengapa dia bisa familiar dengan struktur ruang bawah tanah ini, mengapa dia bisa tahu ada pintu di sini……

Hanya saja yang terpenting saat ini adalah kita harus pergi dari tempat ini sesegera mungkin, maka itu aku pun tidak menanyakan apapun.

Berjalan di sebuah jalur bawah tanah, dengan Anin di depan menuntun jalan dan ada pengawal berjaga di belakang, membuatku merasa tenang.

Saat kita telah melihat cahaya, aku menyadari kita sudah sampai di sebuah halaman.

Di halaman depan berhenti banyak mobil. Chris Zhou menggandengku untuk duduk di salah satu mobil.

Semestinya kita akan pergi ke tempat yang aman.

Aku pun menghela nafas lega.

Hanya saja saat aku duduk di mobil dan melihat Janice juga berada di sini, aku langsung terkejut.

Janice meliriku sekilas, sikapnya kembali arogan dan jutek.

Aku terperangah menatapnya, cukup lama tidak bersuara.

Sebenarnya apa yang terjadi di sini.

Bukankah dia telah mengkhianati Chris Zhou, lantas bagaimana dia bisa di sini sekarang?

Aku pun langsung menatap Chris Zhou.

Sepertinya Chris Zhou menyadari kebingunganku, kemudian sambil mengecup wajahku, dia berkata: “Kita pergi dari tempat ini dulu, nanti aku akan menjelaskannya padamu.”

Aku hanya bisa kembali menahan semua pertanyaanku.

Tapi tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku langsung menarik tangannya, dengan panik berkata: “Tidak bisa, Chris, kotak abu Kakekku dan Ibuku masih berada di tangan Michael……”

Barusan karena terlalu terkejut, juga karena terlalu sibuk untuk kabur dari tempat yang berbahaya, aku tidak sempat memikirkan hal itu.

Tapi saat situasi telah aman, hal pertama yang ku ingat adalah hal itu.

Walaupun sekarang aku sedang kabur, tapi kotak abu Kakek dan Ibuku harus tetap diambil. Aku sangat takut jika Michael marah besar, dia akan membuang kotak abu itu.

Chris Zhou pun menggenggam tanganku, menenangkanku: “Jangan khawatir, kuburan Kakek dan Ibu mertua dalam keadaan baik-baik saja, tidak tergali sedikitpun.”

Aku terkejut.

Dengan lembut dia berkata: “Michael berbohong padamu.”

Jadi kotak abu Kakek dan Ibuku tidak ada di tangan Michael?

Tentu saja aku percaya dengan Chris Zhou, jadi setelah mendengar ucapannya, seluruh diriku merasa lega.

Chris Zhou dengan lembut menangkup wajahku, terdiam sejenak, kemudian berkata: “Masih ada William……aku tidak tahu kemana dia dibawa pergi……tapi seharusnya dia tidak sedang dalam bahaya.”

Baru saja dia selesai berbicara, Janice langsung menambahkan: “Tentu saja dia tidak dalam bahaya, dia terus menjaga hubungan baik dengan Keluarga Gu dan Keluarga Shen.”

Aku merasa ucapannya terasa sedikit aneh. Seperti sedang memberi isyarat bahwa sebenarnya William bekerja sama dengan Michael?

Kelihatannya apa yang kutebak dulu adalah benar, sebelumnya Michael menggunakan William untuk mengancamku. Dan juga William juga menangis di hadapanku, sebenarnya adalah untuk mengajakku untuk berkompromi, memaksaku untuk menyerahkan barang itu.

William termasuk terlalu membuang tenaga. Demi membantu Michael untuk menipuku, dia malah tertembak tiga peluru.

Aku menutup mataku, aku tidak tahu jelas perasaan apa yang ku rasakan.

Ayah kandung yang seperti ini, tidak hanya berencana untuk membunuhku, ditambah lagi dia bersekongkol dengan orang luar untuk menipuku.

Hatiku terasa sedikit sedih.

Beruntung karena sejak awal aku mengenal sifat William, aku pun tidak merasa begitu kecewa.

Chris Zhou mencium keningku, dengan hangat berkata: “Jangan berpikir terlalu banyak, bersandar padaku dan beristirahatlah sebentar. Kita akan segera sampai ke bandara.”

Aku mengiyakan dengan pelan.

Dia membawaku ke dalam pelukannya.

Aku melihat Janice yang melirik dingin tanganku yang bergandengan dengan tangan Chris Zhou, kemudian dia mengalihkan pandangannya.

Sepertinya dia masih menyukai Chris Zhou.

Aku menghela nafas diam-diam, menutup mata dan mulai beristirahat.

Setelah itu mobil pun keluar dari halaman depan menuju bandara. Sepanjang perjalanan tidak ada halangan apapun.

Aku merasa sedikit aneh, mengapa Michael dan Christian Sheng tidak datang mengejar kemari?

Bukankah ini adalah daerah kekuasaan Christian Sheng?

Sampai duduk di dalam pesawat, aku masih belum mengerti.

Hal ini tidak disangka begitu dangkal. Aku bukan hanya berhasil terselamatkan, tapi tidak ada halangan apapun yang terjadi selama seluruh proses terjadi.

Aku membayangkan ratusan kemungkinan yang bisa terjadi, tapi tidak menyangka bisa selancar ini.

Setelah memasuki pesawat, dengan segera pesawat pun mulai terbang. Aku melihat keluar ke jendela pesawat, seluruh kota tertutup oleh lapisan salju putih.

Tapi sebentar lagi kita akan segera meninggalkan kota berselimut salju ini.

Aku dan Chris Zhou berada di ruang mesin, sedangkan Janice berada di tempat lain.

Sebelum duduk bersama dengan Janice di dalam mobil, aku merasakan sesuatu yang janggal. Tapi saat telah berpisah sekarang, barulah aku merasa bebas.

Aku masuk ke dalam pelukan Chris Zhou. Awalnya sangat banyak pertanyaan yang ingin ku tanyakan, ada banyak hal yang ingin dibicarakan. Tapi mungkin karena pelukannya yang terlalu hangat dan juga mungkin karena selama dua hari ini syaraf ku selalu dalam keadaan tegang, saat sekarang telah lega, aku pun akhirnya tertidur.

……

Saat kembali terbangun, aku menyadari kita masih berada di dalam pesawat.

Chris Zhou memelukku dengan satu tangan, dan satu tangannya berkutat dengan sebuah dokumen.

Mungkin karena dia menyadari pergerakanku, dia menunduk kecil kemudian tersenyum padaku.

Aku sempat terdiam sejenak.

Cukup lama aku bisa mengembalikan kesadaranku. Ini adalah kenyataan, bukan sebuah mimpi. Chris Zhou benar-benar sedang berada di sampingku.

Jelas-jelas hanya terpisah tidak sampai dua hari, tapi aku merasa seperti seabad telah terlewati.

Dia mengelus-elus wajahku, dengan cemas bertanya: “Sayang, ada apa? Apakah mimpi buruk?”

Aku menggeleng, dengan erat aku memeluk pinggangnya. Menenggelamkan kepalaku ke dalam pelukannya, tidak mengatakan apapun.

Tapi sepertinya Chris Zhou menyadari pikiranku, dengan lembut berkata: “Sudah tidak apa, sayang, tenanglah.”

Akupun mengangguk mengiyakan.

Tangannya yang sewaktu-waktu mengelus rambutku, membuatku merasa tenang.

Aku kembali melihat ke luar jendela. Pesawat terbang menembus lapisan awan, membuat awan terpecah menyebar. Cahaya matahari pun menembus kea wan yang putih bersih, sangat indah.

Chris Zhou mengecup wajahku, kemudian memanggil dokter untuk memeriksa kondisiku.

Perhatiannya ini tentu saja membuat hatiku terasa hangat.

Dokter berkata kondisiku sangat bagus, tidak ada masalah besar.

Setelah dokter dan pengawal pergi, di dalam ruangan kabin hanya tersisa diriku dan Chris Zhou. Aku mengelus-elus wajahnya, dengan suara rendah berkata: “Chris, sejak kapan kamu datang ke Vancouver?”

Karena telah mengumpulkan kekuatan, aku beniat untuk menanyakan hal yang paling aku khawatirkan.

Chris Zhou juga tidak menyembunyikannya dariku. Dia langsung menceritakan semua yang terjadi padaku selama dua hari ini.

Ternyata setelah membawaku pergi dari kantor polisi ke sekolah, sampai saat aku ditangkap oleh Michael naik ke pesawat, dan bahkan setelah sampai di Vancouver, dia terus mengikutiku.

Aku terkejut sekali.

Chris Zhou berkata: “Sayang, apakah kamu ingat sebelumnya aku pernah berkata padamu, berharap kamu untuk bisa membantuku?”

Aku mengangguk.

Dengan perlahan dia menelusuri wajahku, berkata: “Sebenarnya saat di kantor polisi sebelumnya, aku bisa saja menyelamatkanmu……tapi aku sengaja membiarkan Michael membawamu pergi……”

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu