My Superhero - Bab 144 Berkabung Tidak Lebih Parah Dari Hati Yang Mati (2)

Beberapa saat kemudian, Angel pulang.

“Viona, kamu tidak apa-apa kan?”, Angel baru naik mobil, langsung sangat khawatir melihat aku, penuh perhatian menanyakan keadaan aku.

Aku menggeleng kepala…menghapus air mata, berkata: “Aku tidak masalah…kamu dengan Steven Shen gimana…”

“Tidak masalah…dia menyuruh aku membujuk-bujuk kamu lagi, ingin kamu jangan terlalu banyak pikir.”, Angel tampaknya tersenyum saja, di dalam mataku serasa sedikit memaksa senyumannya.

Aku sangat kesal sekali, Steven Shen benar-benar ada penyakit!

Dia jelas-jelas tahu Angel menyukainya, tapi dia malah menyuruh wanita yang suka padanya, membujuk wanita lain, ini benaran seperti mengambil satu pisau langsung menusuk hatinya Angel.

Aku hampir ingin membujuk Angel untuk berjaga jarak dengannya.

Tapi kepikiran Angel bergila padanya, aku mana bisa mengatakannya.

Aku berpikir sebentar, dengan pelan menjelaskan: “Kamu jangan percaya dengan kata-katanya, dia hari ini mengaku dengan aku, dia mendekati, terutama ingin dari aku mendapatkan info Chris…dia benar-benar tidak menyukaiku…”

Angel dengan tenang mendengarinya, berkata: “Viona, aku tahu mengawatirkan aku, kamu tenang, aku punya pertimbangan.”

Sebenarnya aku tidak terlalu tenang, rasa suka pada seseorang itu bagaimana, aku sangat tahu banget.

Aku suka dengan dia, jelas rela melakukan apapun padanya, bahkan dilukai parah pun, tetap ingin menggenggam hati yang tulus beri padanya.

Percintaan, yang paling menyakiti, dan barang yang paling membuat orang jadi kehilangan sadar diri.

Angel malah berbalik membujuk aku, berkata: “Sebenarnya aku berpikir terbuka si, dulunya aku hanya bisa dari jauh melihat dia, sekarang aku ada kesempatan untuk mendekatinya, aku sudah sangat puas.”. dia berpatah-patah, sebentar-bentar menghela napas, “Didunia ini tiada hal yang sempurna.”

Kalimat ini, benar-benar menyentuh hati aku.

Aku berharap sekali kalau Chris bisa suka padaku, sayangnya tiada hal yang sempurna…

Angel menyalakan mobil, mungkin lihat aku dalam keadaan merenung, dengan lembut dia berkata: “Kamu jangan terlalu banyak pikir…biasanya aku melihat Chris dengan kamu sangat baik, waktu itu aku kerumah Zhou menjenguk kamu, saat pergi dia masih mengingatkan aku, menyuruh aku banyaki waktu untuk menemanimu…aku kelihatan dia sangat mementingkan kamu…aku rasa mungkin dia alasan yang susah dikatakan mungkin…”

Masalah malam ini, dia masih belum tahu, kalau dia tahu Chris dan Janice bertelanjang dikasur bersamaan, alasan yang dia katakana, mungkin tunjuk Chris minum bir…

Aku menahankan air mata, dan memberitahukannya, dari Janice ingin membunuh aku, kemudian Chris datang menjaminkannya, terakhir masalah Steven Shen bilang Janice tidak dapat melahirkan lagi.”

Angel sejenak tidak bersuara sama sekali, mungkin sangat terkejut.

Akhirnya dengan suara kecil dia berkata: “Aku…aku tidak tahu mau ngomong apa yang baik…tapi kamu mengambil keputusan apapun, aku akan selalu mendukungmu.”

Aku meletakan kepalaku tempel di kaca jendela mobil, sadar air mata sepertinya sudah kering, mata sangan kering, ingin menangis tapi tidak bisa.

Angel dengan pelan menggenggam tanganku, menghiburku tanpa suara.

Dia mengendari mobil sampai di apartemen, hari ini terus menginap dirumahnya.

Sesampai di bawa gudang mobil, dari jauh melihat Chris berdiri di depan pintu lift, di belakangnya diikuti dengan Anin dan pengawal.

Dia tetap memakai mantel hitam yang terpakai saat di kantor polisi, mungkin baru pulang dari kantor polisi langsung kemari.

Awalnya aku kira bertemu dengannya lagi, aku akan bisa marah, bisa sedih, tapi tidak tahu kenapa, aku malah terasa sedikit acuh tak acuh, dan rasa tidak takut sama sekali, seperti tadi selesai dari tangisan, aku sudah terpikir jelas, bisa melupakannya.

Berkabung tidak lebih parah dari hati yang mati, mungkin rasanya seperti ini.

Aku pura-pura tidka melihat mereka, menarik tangan Angel, berkata: “Kita naik saja.”

Angel agak sedikit ragu.

Di saat waktu kosong ini, Chris berlangkah cepat datang kemari, kemudian langsung menggendong aku.

Aku mencium wangi mint dia yang tak asing, sama parfum violet milik Janice punya.

Tidak tahu kenapa, air mata terjatuh lagi.

Hati mulai sangat sedih dan mampet lagi.

Ternyata…hati aku masih belum mati.”

aku masih bisa sakit, masih bisa sedih…aku menghela napas dalam-dalam, mencium lagi wangi parfum wanita, tiba-tiba mulai meronta-ronta.

Chris tidak melepaskanku, malah memeluk aku semakin erat.

Dia mencium kening aku, dengan lembut berkata: “Sayang, maaf, aku yang salah.”

Hubungan kita sudah seperti ini, dia malah masih bisa memanggil aku Sayang…

Tidak tahu apa yang dia pikirkan, mungkin dia benaran menjadikan sebagai orang yang idiot, merasa aku masih ada kegunaan lagi, jadi datang menghibur aku, ingin menyuruh aku terus melahirkan anak untuknya.

Aku menutup mata, tidak melihat dia.

Dia memegang wajahku, suara semakin lembut berkata: “Waktu-waktu ini merugikan kamu…aku semua tahu…aku bakal memperjelaskan baik-baik padamu…semua salah aku, kamu jangan marah lagi, boleh kah?”

Aku masih tidak ingin melihat dia, mengalih pandangan.

Dia mencium wajah aku, berkata: “Kalau gitu, aku bawa kamu ke suatu tempat… pergi bertemu dengan Grace.”

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu