You Are My Soft Spot - Bab 367 Aku Yang Turun Tangan Mendisiplinkan Untuk Mu (3)

Akhirnya semua hal yang ingin di lakukan pun tertunda, mungkin ini adalah akhir mereka berdua, merupakan takdir yang tidak bisa dilawan.

Stella Han berjalan sampai lelah, akhirnya Ia berhenti, berdiri di tengah-tengah salju lebat, terlihat bingung tidak bisa menemukan jalan pulang, Ia kemari dengan keras kepala, sebenarnya untuk mencari apa?

“Stella!”

Tiba-tiba, Dia mendengarkan sebuah suara familiar yang memanggilnya, Dia terdiam tidak berani bergerak, Dia mengira kalau dirinya sedang berhalusinasi, lalu terdengar lagi suara tersebut, dan lagi, akhirnya Ia pun tidak menahan untuk membalikkan badan, melihat Ned Guo yang berdiri di tengah salju, Dia tetap terlihat rapi, tetap menatap dirinya dengan begitu lembut dan memanjakan.

Tatapannya menjadi buram, air matanya pun mengalir kebawah, Ia menutup matanya, sambil menangis dan berkata: “Aku pasti kedinginan sampai matanya menjadi liar, aku kok bisa melihat Kakak Senior Ned Guo di sini.”

Hati Ned Guo merasa sakit, Dia berjalan dengan cepat, walaupun salju tebal, juga memperlambat langkah mereka, Dia berjalan beberapa langkah sampai ke depan Stella Han, mengulurkan tangan dan merangkulnya ke dalam pelukannya, dengan suara yang lembut Ned Guo berkata: “Stella, bukan halusinasi, ini adalah aku, aku disini, selalu disini, asal kamu membalikkan badan, aku selalu ada di sisi kamu.”

Stella Han berada di dalam pelukannya, tercium bau badannya yang harum itu, Dia menarik bajunya, air matanya mengalir dengan semakin kencang, “Kamu kok bisa kemari?”

Ned Guo merasa hatinya sangat sakit, mendengar Stella Han berkata demikian, Ia benar-benar merasa sangat sedih, lalu Ia berkata: “Aku mengikuti kamu sepanjang jalan, dari Kota Tong sampai ke Tokyo, dari Tokyo sampai Gunung Fuji.”

Dia mengikuti Stella Han sepanjang jalan, bahkan duduk di bus yang sama, namun Stella Han melewati badannya pun tidak menyadari keberadaan Dia. Dulu, asalkan dirinya muncul di sisi sekitar Stella Han, Stella Han pasti akan langsung menyadarinya, sekarang, bahkan Dia berada di belakang Stella Han, Stella Han hanya perlu menoleh sudah bisa melihatnya, namun, Stella Han tidak pernah menolehkan kepalanya.

Tadi, Dia benar-benar tidak tahan lagi untuk memanggil Dia, tidak bisa membiarkan Dia terus seperti ini, kalau tidak Ia akan mati kedinginan dalam cuaca yang dingin ini.

Stella Han mendengarkan ucapan tersebut, tiba-tiba air matanya tidak bisa berhenti, Dia menyadarinya, dahulu kala asal Ned Guo muncul, Dia pasti akan langsung menyadarinya, sekarang pria ini berada di sekitarnya, Dia malah tidak melihatnya?

Dia semakin berpikir semakin sedih, sambil berkata dengan suara tangisan, “Maaf, maaf, aku tidak tahu!”

“Stella!” Ned Guo sambil memeluknya, hatinya merasa sakit sampai tidak bisa bernafas, “Jangan menangis lagi, aku nangsi sampai hatiku pun menjadi kacau.”

Stella Han tidak ingin membuat Ned Guo merasa sedih, Dia buru-buru mengusap air matanya, sambi berkata dengan suara menangsi, “Aku tidak menagis lagi, tidak menangis.”Ned Guo sambil melihat Dia terus mengusap matanya, sampai matanya menjadi bengkak, Dia mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Stella Han, lalu mengeluarkan sebuah sapu tangan dari kantongnya, mengusap air mata Stella Han dengan lembut.

Wanita pun terdiam tidak bergerak, matanya menjadi merah, hidungnya juga menjadi merah, sampai pipinya pun memerah, tidak tahu apa karena menangis, atau karena dingin.

Dia mengusap air matanya, dan berkata: “Stella, kita pulang yuk, kamu mengenakan baju tipis seperi ini, kamu bisa masuk angin nanti.”

Stella Han buru-buru menganggukkan kepala, Dia tidak boleh membuat Ned Guo khawatir lagi. Tadi Ia mendengar ada orang yang memanggilnya, di negara asing seperti ini, reaksi pertamanya adalah orang tersebut adalah Jordan Bo, pada saat itu Dia sudah sadar, perasaan Dia terhadap Ned Guo, benar-benar menjauh dan memudar, sudah tidak dapat kembali seperti dulu lagi.

Stella Han menangis, selain Ned Guo berkata Ia mengikuti dirinya sepanjang jalan, dan Dia juga tidak bisa membalas kebaikkannya lagi, mungkin pada saat dirinya menandatangani kontrak tersebut dengan Jordan Bo, sudah tidak ada kemungkinan di antara mereka berdua lagi.

Dia merasa tidak tega dengan pengorbanan Ned Guo yang diam-diam ini, Dia merasa tidak tega dengan Ned Guo yang selalu ada, Dia merasa tidak tega kalau dirinya sudah tidak memberikan perasaan apa-apa lagi kepada Ned Guo.

Ned Guo mengulurkan tangan dan merapikan rambutnya yang berantakan karena tertiup angin, Dia berusaha menahan rasa sakit hatinya, lalu tersenyum kepada Stella Han, dan membuka mantelnya, dan menutupi Stella Han ke dalam pelukannya, “Kita pulang, tunggu salju sudah berhenti kita baru kemari lagi.“

“Baik!” Stella Han menganggukkan kepala dengan nurut, Dia mengangkat kepala melihat wajah samping Ned Guo yang tampan, Dia menarik baju Ned Guo dengan erat, dan tersenyum kepadanya. Dia tidak boleh membiarkan Ned Guo mengkhawatirkan dirinya lagi, tidak boleh membiarkan Ned Guo berkorban demi Dia lagi.

Kakak Senior Ned Guo, Bagaimanapun, kita sudah terlambat, terlambat untuk seumur hidup.

……

Bo’s Corp ruangan kantor CEO, Jordan Bo menggenggam foto dengan erat, di dalam foto tersebut, Ned Guo membuka mantel, dan menutupi Stella Han ke dalam pelukannya, Stella Han mengangkat kepala, sambil melewat Ned Guo dan tersenyum manis.

Sudut foto ini begitu bagus, menunjukkan kasih sayang di antara mereka berdua dengan sangat baik. Jordan Bo pun merasa semakin kesal, semakin melihatnya hatinya merasa semakin sakit. Tadi pagi masih berada di dalam pelukannya, wanita yang berbicara lembut kepadanya, dalam sekejap saja sudah menusuk sebuah pisau di dalam hatinya, betapa bahagianya Dia saat itu, maka betapa sakitnya Ia sekarang, betapa merasa sakit hatinya, maka betapa bencinya Jordan Bo kepadanya.

Tidak pernah ada seorang wanita, yang dapat mempermainkan Dia seperti ini, Stella Han, aku tidak akan melepaskan kamu, tidak akan!

Jordan Bo mengambil foto tersebut dengan kesal, lalu merobeknya menjadi 2 dan merobeknya lagi menjadi 4, Vincent Xu berdiri di depan meja, melihat Jordan Bo dengan mata yang merah sambil merobek semua foto, hatinya pun merasa takut dan terkejut.

Kapan Dia pernah melihat Jordan Bo menggila seperti ini? ini jelas-jelas merupakan kekecewaan terhadap orang yang dicintai, Dia bahkan merasa, kalau Nyonya Bo berdiri di depannya, Jordan Bo pasti ingin menghancurkan Nyonya Bo juga, bukan hanya foto yang tidak bersalah ini.

Jordan Bo melambaikan tangan, menghempaskan semua foto-foto, kepingan foto tersebut pun terjatuh seperti sebuah hujan, tapi kepingan foto ini, setiap keping membawa kenyataan yang membuat hatinya seperti diiris hati.

Stella Han, aku benar-benar terlalu memanjakan kamu!

“Sekretaris Xu, segera pesan tiket ke Tokyo.” Jordan Bo berkata dengan suara dingin.

Vincent Xu terkejut, sambil berkata dengan ragu-ragu, “CEO Bo, besok adalah rapat dewan direksi, apakah boleh ditunda dulu…..”

“Ditunda?” Jordan Bo melihatnya dan tersenyum dingin, tatapannya terlihat sangat sinis, dan berkata: “Menurut kamu, apakah aku sekarang bisa menundanya? Pergi sekarang juga!”

Vincent Xu tidak berani ragu-ragu lagi, langsung membalikkan badan dan keluar. Rapat dewan direksi tahunan yang begitu penting, di dalam hati CEO Bo pasti juga tahu, tapi di saat seperti ini, Dia malah ingin pergi ke Jepang, haduh, demi Nyonya Bo, CEO Bo benar-benar sanggup melakukan apa saja, mana ada lagi pikiran rasional dan tenang seperti dulu?

Stella Han dan Ned Guo tinggal di Hotel International yang berada di bawah Gunung Fuji, salju turun dengan lebat, di dalam hotel terasa hangat seperti musim semi, di luar terasa sangat dingin, mereka menunggu sampai 2 hari, akhirya salju baru berhenti.

Bajak salju yang menyapu semua salju-salju yang ada di jalan menuju Gunung Fuji, pagi hari ini, mereka berjanjian untuk pergi ke Gunung Fuji. Terdapat salju di sepanjang tahun di Gunung Fuji, ketika musim semi tiba dan berbunga, bunga sakura mekar di pegunungan, sembari menikmati bunga sakura, sembari bisa menikmati salju di gunung, merupakan hari yang indah!

Sebelum keluar, Ned Guo mengantarkan sebuah baju kepada Stella Han, saat itu Dia langsung pergi, hanya membawa KTP, Paspor dan uang, bahkan tidak membawa baju apapun, sampai ke Gunung Fuji baru tahu ternyata sangat dingin.

Down jaket yang berwarna merah muda dengan bulu rakun besar di atasnya, Stella Han sangat menyukainya. Mengganti jaket, mengenakan topi berwarna biru langit, penutup telinga, dan sarung tangan, seluruh orangnya pun terlihat lucu.

Dia mengganti baju dan keluar, melihat Ned Guo mengenakan down jaket warna hitam sambil berdiri di lobi menunggu dirinya, Dia pun berjalan dengan cepat kesana. 2 hari ini Dia di temani Ned Guo, suasana hatinya pun merasa lebih baik.

Dia tidak menanyakan Ned Gup kenapa Ia bisa keluar negeri, setahu DIa, Pekerja pemerintah dan agen rahasia negara tidak diizinkan pergi ke luar negeri dengan sesuka hati. Belum lagi, Dia juga merupakan sekretaris Walikota kota Y.

Ned Guo mengenakan sebuah topi yang berwarna hitam, wajahnya tidak berubah, masih seperti beberapa tahun yang lalu, terlihat seperti mahasiswa yang baru tamat. Mereka berdua saling melihat dan tersenyum Ned Guo melihat Stella Han terlihat begitu lucu, sambil berkata dengan tersenyum: "Ayo, matahari sudah muncul, seharusnya tidak terlalu dingin.”

Stella Han mendengarkannya lalu menganggukkan kepala, dan berjalan keluar dari hotel bersama Ned Guo, setelah keluar dari hotel, angin sejuk pun datang ke arah mereka, Stella Han tidak menahan diri sambil menyusutkan lehernya, kedua tangan sambil menepuk wajahnya dengan ringan, sambil mengeluarkan nafas yang berubah menjadi embun, berkata: “Dingin sekali, kamu dingin tidak?”

Ned Guo menggelengkan kepala, “Aku tidak merasa dingin.”

Lalu Stella Han pun melangkah dan berjalan ke arah luar bersama Ned Guo, di sini tidak terlalu jauh dari Gunung Fuji, setelah salju berhenti, banyak turis pun keluar untuk melihat pemandangan salju, terkadang-kadang bisa melihat ada anak kecil yang sedang memegang salju dan bermain dengan perang bola salju dengan teman-temannya.

Setelah berjalan beberapa lama, Stella Han diam-diam mengambil salju di tangan, setelah membuat bola salju, Ia menarik syal Ned Gup dan menaruh bola salju tersebut ke dalam syalnya. Ned Guo kedinginan sampai buru-buru mengeluarkan bola salju, Stella Han melihat Ned Guo seperti itu, Ia pun tertawa berbahak-bahak.

Ned Guo melihat wajahnya yang tersenyum dengan lepas itu, gerakannya tiba-tiba tertegun, 2 hari ini, Dia menemani Stella Han, selalu merasa kalau Stella Han menyimpan masalah di dalam hati, tapi Stella Han lebih memilih untuk pura-pura terlihat senang pun tidak ingin memberitahunya.

Dia tahu, Stella Han yang sekarang, sudah bukan Stella Han yang dahulu, asal ada masalah, pasti akan menceritakannya kepada dirinya.

Hatinya merasa sedih, walaupun Dia berusaha ingin menghentikannya, juga tidak menghentikan Stella Han yang terus menjauh, lalu Ia menghelakan nafas dengan ringan: “Stella, kamu akhirnya tersenyum.”

Senyuman di wajah Stella Han menjadi sedikit kaku, lalu Ia menunjukkan sebuah senyuman yang lebar, “Kamu berkata seperti seolah-olah aku ini tidak pernah tersenyum, ayo jalan, jarang-jarang bisa ke Jepang, kamu harus menemani aku bermain dengan seru.”

Sambil ngomong Ia berjalan ke mendekatinya lalu merangkul lengannya sambil menarik Ia berjalan ke Gunung Fuji. Sampai di area pemandangan, turis pun menjadi semakin banyak, Ned Guo sambil mengantri membeli tiket, lalu bersama Stella Han naik kereta salju dan naik gunung.

Di sekitar merupakan pohon bunga sakura, kalau sekarang merupakan musim semi, maka di sini akan dipenuhi bunga sakura, saking cantiknya membuat orang terpana. Stella Han mendengarkan Ned Guo berkata demikian kepadanya, hatinya pun mengharapkannya, tapi Dia tahu, mungkin kedepannya, Dia tidak akan ke Jepang lagi.

Sampai lapagan ski di tengah gunung, di sini terdapat banyak turis, Stella Han sambil terengah-rengah mengikuti Ned Guo, setelah terengah-rengah, depan matanya pun langsung berembun, sekarang Dia pun tidak merasa dingin lagi, Dia melihat turis sambil bermain ski dengan berbagai macam gaya, Dia sambil mendorong Ned Guo, berkata: “Ayo kita main ski.”

Wajah Ned Guo terlihat penuh memanjakan Stella Han, Dia menggandeng tangannya, dan membawa Dia ke tempat penjualan tiket, setelah membeli tiket, mereka berdua pun pergi mengambil alat ski, Stella Han melihat orang memainkan ski dengan lancar, setelah dirinya berdiri di atas papan ski, Dia baru tahu ternyata sangat susah.

Setelah terjatuh berkali-kali, Dia baru menguasai sedikit, Ned Guo terus menjaganya dengan hati-hati di samping, asal Dia terjatuh, Ned Guo pasti berbaring duluan agar Stella Han terjatuh di atas badannya.

Akhirnya Stella Han terjatuh sampai malu, berusaha keras mempertahankan kestabilannya, terus berkata kepada dirinya sendiri jangan sampai terjatuh. Stella Han meluncur dari tengah lereng gunung, setelah Ia menguasai triknya, Dia pun semakin jago dalam bermain ski, sambil bermain sambil berteriak dengan semangat, “Kakak Senior Ned, kamu lihat, aku sudah bisa, aku sudah bisa.”

Ned Guo berdiri di tengah lereng gunung, melihat Stella Han meluncur ke bawah, melihat Dia yang semakin menjauh, wajahnya pun terlintas ekspresi sedih, Stella, aku ingin menggandeng tanganmu, tapi aku tahu, aku harus melepaskan tanganmu, dan membiarkan kamu bahagia.

Karena, kebahagiaan yang kamu inginkan, aku sudah tidak bisa memberikannya kepadamu lagi.

Untuk pertama kalinya, Stella Han meluncur ke bawah tanpa terjatuh, saking senangnya wajahnya pun menjadi merah, Dia menolehkan kepala, hanya melihat sosok di lereng gunung yang hampir terlihat menjadi setitik saja, Dia tiba-tiba tertegun.

Setiap kali sebelumnya, Dia pasti akan berada disisinya, melindunginya agar tidak terjatuh, kalau terjatuh pun, Dia pun pasti akan terjatuh duluan, membiarkan dirinya terjatuh di atas badannya. Seperti perjalan hidupnya, setiap kali Ned Guo pasti melindunginya agar tidak terluka, tapi saat dirinya sudah bisa menjadi mandiri, Dia sudah melepaskannya.

Stella Han berdiri di tengah salju, melihat sosok hitam itu, tiba-tiba menangis. Kakak Senior Ned Guo, kamu juga merasakannya, kan? Jadi kamu menganggap liburan kita kali ini, menjadi tebusan pada saat itu?

Setelah turun dari lapangan ski, langit pun mulai turun salju lagi, sepanjang jalan, turis sambil bermain perang bola salju, suasana hati Stella Han menjadi sedih tanpa alasan, Dia sambil melihat Ned Guo yang juga terdiam di sampingnya, Dia tiba-tiba membungkuk, dan mengambil segumpal salju, lalu Ia melihat ke Ned Guo, dan berkata: “Kakak Senior Ned Guo, kamu temani aku bermain satu permain lagi yuk.”

“Apa?” Ned Guo sambil melihatnya dengan heram, langsung melihat Stella Han melemparkan bola salju kepadanya, Dia pun tidak sempat menghindar, bahkan tidak menghindar juga, bola salju tersebut langsung terkena dadanya, tidak sakit, tapi Ia merasakan hatinya menyusut karena kesakitan.

“Kita bermain perang salju yuk.” Stella Han sambil berkata, sambil membungkuk mengambil salju dan membuat salju tersebut menjadi bola, dan melemparkannya ke arah Ned Guo. Ned Guo terlempar beberapa kali, baru mengikutinya mengambil salju dan melempar kembali ke Stella Han.

Ia khawatir akan membuat Stella Han sakit, setiap kali Ia hanya membuat bola salju yang kecil, mereka berdua bermain di dalam saljut dengan seru, Stella Han sambil menghindar sambil mengambil bola salju, dengan perlahan-lahan, rasa sedih yang muncul tadi itu semuanya menghilang, di antara mereka hanya tertinggal canda dan tawa.

Langit pun menjadi gelap dengan perlahan, lampu jalan pun menyala, Stella Han bermain sampai lelah, sambil terengah-rengah Dia berbaring dalam salju, wajahnya terlihat memerah, dengan curang Ia berkata: “Tidak mau bermain lagi, tidak mau bermain lagi, sudah lelah aku.”

Ned Guo menggenggam sebuah bola salju di dalam tangan, tidak tega melemparkannya ke arah Stella Han, dengan perlahan Ia berjalan ke samping Stella Han, melihat Dia sambil terbaring di dalam salju, wajah Ned Guo pun terlihat tidak setuju, berkata: “Stella, bangun, salju terlalu dingin, nanti kamu masuk angin.”

Stella Han tidak bergerak, melihat langit yang turun salju ini, ada salju yang terjatuh ke matanya, lalu dengan cepat berubah menjadi air dingin, matanya terasa sejuk, Ia berkata dengan keras kepala, “Aku sama sekali tidak pernah melihat salju yang begitu lebat, biarkanlah aku baring sebentar, sebentar saja.”

Ned Guo mana mungkin tega menolaknya, Dia duduk di samping Stella Han, melihat Stella Han sambil menatap langit, Dia menopang kedua tangannya di belakang, lalu mengangkat kepala melihat langit, “Stella, kamu sedang melihat apa?”

“Melihat langit yang pernah dilihat kamu, sangat bening, sangat indah.” Kata Stella Han sambil menghelakan nafas, kalau sekarang sedang bermain drama, sekarang harus sudah sedang memutarkan lagu yang sedih, karena saat Ia mengucapkan ucapan tersebut, Ia sudah sedang membuat sebuah perpisahan.

Ned Guo tersenyum, berkata: “Kamu kalau suka sini, kita bisa tinggal di sini beberapa hari lagi, kalau tidak tinggal sampai musim semi saja, tunggu bunga sakura mekar semua, jalan ini pasti akan terlihat sangat sangat indah, berjalan dari sini pasti akan sangat sangat romantis.”

Stella Han menyampingkan kepala dan melihat ke Dia, kalau dulu, Ned Guo berkata demikian kepadanya, mungkin Dia akan langsung memilih untuk tinggal di sini tanpa berpikir, bahkan tidak akan merasa ragu-ragu, tapi sekarang…..

Dia terduduk dari tanah, mengambil salju yang ada di tanah, seperti orang bosan yang membuat salju tersebut menjadi sebuah bentuk bola, lalu meninjunya lagi, seperti suasana hatinya sekarang, melihat Dia terus berulang-ulang melakukan hal yang sama terhadap bola saju tersebut, Ned Guo mengulurkan tangan dan mengambil bola salju itu, dan berkata: “Berikan ini kepada aku saja.”

Stella Han menatapnya, berpikir di dalam hati, Kakak Senior Ned Guo yang begitu pintar sekarang kenapa menjadi bodoh, bola salju ini kalau bertemu dengan hawa panas akan memeleh, lalu Dia mengulurkan tangan dan merebutnya, “Tidak memberikan yang ini, Kakak Senior Ned Guo, besok aku akan kembali ke Kota Tong.”

“Oh, aku temani kamu pulang.” Ned Guo menganggukkan kepala.

Stella Han mengangkat kepala melihatnya, lalu menganggukkan kepala, nadanya terdengar sedikit tegas, “Tidak perlu, kamu sudah menemani aku terlalu lama, jalan selanjutnya, aku ingin aku sendirian yang melanjutkannya.”

“Stella…..” Ned Guo menatapnya dengan panik, hendak ingin mengatakan sesuatu, namun dipotong oleh Stella Han, “Kakak Senior Ned Guo, jangan menunggu aku lagi, kamu tidak akan berhasil menunggu aku.”

Hati Ned Guo seperti terbenam dengan perlahan, Dia tahu, kalau Stella Han sedang mengucapkan perpisahan dengannya, mengucapkan perpisahan dengan masa lalu mereka, melihat wajahnya yang indah, hati Ned Guo merasa sangat sakit, akhirnya, sampai hari ini juga? Bahkan menunggu pun tidak bisa dilanjutkan lagi kah?

Stella Han tidak sanggup menghadapi Ned Guo yang terlihat sedih ini, Dia berdiri, menepuk salju yang tersisah di badannya, “Kakak Senior Ned Guo, selamat tinggal!”

Ned Guo melihat sosoknya, air mata pun membuat tatapannya menjadi buram, Stella, aku tidak ingin mengucapkan selamat tinggal kepada mu, tidak ingin!

Hati Stella Han seperti teriris pisau, Dia menatap Ned Guo dengan mata yang penuh dengan tangisan, Kakak Senior Ned Guo, terima kasih kamu pernah begitu mencintaiku, aku akan mengingat kamu, lalu melanjutkan hidupku dengan baik, selamat tinggal, Kakak Senior Ned Guo!

Dia buru-buru mengalihkan tatapannya, berlari dengan cepat ke arah hotel, semakin berlari air matanya pun mengalir dengan semakin cepat, Dia berdiri di depan pintu hotel, Ia tidak sengaja tertabrak ke pelukan pria, Ia mengangkat kepala, dengan tatapan yang buram sambil menatap pria tersebut, malah melihat pria tersebut menatapnya dengan tatapan yang kesal.

Dia terkejut, mundur dengan tidak sadar, melihat pria di depannya ini, Dia ketakutkan sampai tidak berani mengalirkan air mata, di dalam hatinya hanya ada sebuah pemikiran, bagaimana Jordan Bo bisa ada di sini?

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu