You Are My Soft Spot - Bab 130 Tidak Boleh Memainkan Bebek Kecil (2)

“Nona Song tidak perlu khawatir, luka seberat ini perlu waktu untuk mengobatinya, penyembuhan sendi yang terluka memerlukan waktu seratus hari, terlebih lagi patah tulang. Sendi kakimu tidak terluka, penyembuhan seharusnya tidak akan menjadi masalah.”

Ucapan dokter penanggung jawab seakan-akan menusukkan sebuah obat penguat hati, ia menundukkan kepalanya dan meantap kakinya, lalu tidak lagi merasa khawatir seperti sebelumnya.

Setelah dokter pergi, Taylor Shen melihat dirinya tidak terlalu senang. Ia duduk di samping tempat tidur sambil menggenggam tangannya, lalu berkata,”Tiffany, kamu seharusnya berbahagia kamu dapat menyelamatkan nyawamu, jangan khawatir, walaupun mengerut, kamu masih tetap akan menjadi wanita yang paling kucintai.”

Ucapan manisnya tidak membuatnya senang, ia malah menjawab,”Jika mengerut, bagaimana aku bisa cocok denganmu?”

Taylor Shen tercengang mendenarnya, ia lalu berkata,”Tidak peduli bagaimanapun penampilanmu, perasaanku tetap tidak akan berubah, Tiffany, jangan khawatirkan penampilanmu, terlebih lagi mengenai apa yang dokter baru saja katakan, kamu akan kembali seperti bisa, kamu tidak perlu khawatir, mengerti?”

“Baiklah,” Tiffany Song menganggukkan kepalanya, ia merasa sedikit lelah, Taylor Shen kemudian membantunya berbaring kembali, ia kemudian berkata,”Tidurlah sejenak, kamu baru saja menyadarkan diri, jangan berpikir terlalu banyak, aku akan menemanimu disini.”

Tiffany Song terus menatapnya, wajah tampannya terlihat sedikit kasar dan kelelahan, namun, juga terlhat sedikit memikat dibawah cahaya lampu, ia kemudian berkata,”Apakah kamu terus merasa takut beberapa hari ini?”

“Betul, setelah tahu kamu mengalami kecelakaan, kemudian tertidur dengan nyawa yang terancam di kamar unit perawatan intensif, aku benar-benar merasa sangat takut, aku takut kamu meninggalkanku tanpa mengatakan apapun. Tiffany, berjanjilah padaku, kamu tidak boleh menaruh nyawamu pada kondisi yang berbahaya lagi di masa depan.”

Tiffany Song mengulurkan tangannya dan mengelus wajah tampannya, Taylor Shen langsung menahannya ketika ia baru saja mengulurkan setengahnya, tatapannya bergemilang, ia berkata,”Aku tidak sengaja melakukannya, aku sudah mengurangi kecepatannya, namun kemudian......”

Hatinya merasa sedikit takut ketika kembali memikirkan apa yang terjadi, semua itu hanya pernah ia lihat di televisi, namun ternyata kini terjadi padanya sendiri, jika dipikirkan kembali, kebahayaannya terlihat seperti yang terjadi di film-film internasional.

“Oh iya, bagaimana dengan mobilku?”

Taylor Shen menegang, ia menggertakkan giginya,”Beraninya masih membicarakan mobilmu, aku tidak seharusnya menyetujui dirimu membeli mobil seperti itu.”

Saat ia sedang tidak menyadarkan diri, polisi memberikan dokumen kecelakaan mobil padanya, ia melihat foto mobilnya dan merasa sangat terkejut, ia benar-benar beruntung masih dapat hidup.

Tiffany Song mengucilkan dirinya,”Aku sangat menyukainya, tahu?”

“Tidak boleh walaupun menyukainya, tidak ada keselamatannya, setelah kamu keluar dari rumah sakit, aku akan memberikan satu mobil yang pantas untukmu,”Taylor Shen mengerutkan alisnya, ia tidak pernah bisa menerima kejutan seperti ini lagi. Ia mengira bahwa ia sudah cukup kuat, tidak aka nada orang yang bisa membawanya pergi dari sisinya, bahkan dirinya sendiri. Namun, melalui kejadian ini, ia mengerti bahwa kematian dapat membawanya pergi dengan sangat mudah.

Tiffany Song merasa sangat sedih, mobil yang ia sayangi baru saja ia kendarai selama dua hari, empat ratus juta dalam dua hari benar-benar seperti membakar uang, membakar hingga membuat hatinya tersakiti.

Taylor Shen menatapnya tajam dan berkata,”Tidurlah, sudah malam.”

Tiffany Song menuruti perkataannya dan memejamkan matanya, ia membukanya lagi tidak lama kemudian, ia melihat Taylor Shen terus menatapnya, tatapannya seperti tersentuh, ia pun tercengang ketika melihat wajah tampannya mendekatinya.

Bibir hangatnya kemudian menutupi bibirnya, lembut dan Tangguh, saat nafas mereka berdua saling berdampingan, pikirannya benar-benar memanas.

Setelah sentuhan halus yang membawa sedikit tekanan, ia terus menciuminya hingga otaknnya mengalami kekurangan oksigen, nafasnya pun terhenti, ia kemudian melepaskannya dan menatapnya bergemilang,”Selamat malam, sayang.”

Wajah Tiffany Song langsung memerah, ia memejamkan matanya, ia merasa sangat tenang berada di sisinya. Setelah beberapa menit berlalu, ia pun hampir tertidur, ketika mendengar Taylor Shen kembali memanggilnya, ia langsung membuka matanya, wajahnya terlihat sedikit terkejut, ia berkata,”Tidurlah, aku hanya ingin memanggilmu.”

Tiffany merasa sedikit tersentuh, ia takut ia tidak akan terbangun lagi, ia kemudian menggenggam tangan besarnya dan tersenyum,”Sampai jumpa besok, kakak keempat.”

“Baik, sampai jumpa besok!”

......

Pada saat Tiffany Song terbangun keesokan harinya, Taylor Shen masih menjaganya di samping tempat tidurnya, ia menatap wajah tampannya yang terlihat sedikit kesal, saat melihat ia terbangun, ia merasa lega dan tersenyum, matanya ikut bergemilang.

“Sudah bangun?”Taylor Shen tersenyum menatapnya, waktu terasa sangat lama sekali ketika ia menunggunya bangun, ia sudah lupa, ia takut bahwa kebangunannya kemarin malam hanyalah sebuah mimpi, lalu, mimpi itu akan hilang ketika ia terbangun.

Tiffany Song menganggukkan kepalanya, ia kemudian melihat matanya yang semakin memerah dan berkata,”Apakah kamu tidak tidur semalaman?”

“Aku tidur sebentar,”sebenarnya, ia tidak tidur satu menit pun.

Bagaimana mungkin Tiffany Song tidak tahu bahwa ia berkata demikian hanya untuk tidak membuatnya merasa khawatir, ia menggelengkan kepalanya,”Dasar bodoh, ini masih pagi, apakah kamu mau tidur berbaring di sini sejenak?”

“Tidak, kamu harus pergi melakukan pengecekkan sebentar lagi, aku masih ada pertemuan pada pukul sepuluh nanti. Apakah kamu lapar? Kamu baru saja bangun, dokter hanya berkata bahwa kamu hanya bisa makan bubur putih, aku sudah menyuruh Bibi Lan memasaknya, kamu bisa memakannya setelah kamu selesai melakukan pengecekkan,”ucap Taylor Shen.

Perut Tiffany Song langsung berbunyi ketika mendengarnya berkata demikian, ia kemudian bertanya,”Sudah berapa lamakah aku tertidur?”

“Ini adalah hari keenam,”Taylor Shen berdiri sambil mendorong kursi roda, ia kini masih terluka dan belum bisa jalan. Setelah kursi roda ditaruh dengan tepat, ia kemudian menggendongnya dan mendudukinya di atas kursi roda, ia mengambil pakaiannya dan menutupinya, kemudian mendorongnya keluar dari ruang pasien.

Tiffany Song tidak menyangka bahwa ia akan tertidur selama itu, pantas saja ia merasa tidak tenang, ia harus menemaninya hingga ia menyadarkan diri. Hatinya merasa sangat tersentuh, ia tidak tahu harus berkata apa untuk sejenak. Ia membuatnya merasakan apa yang sebenarnya dinamakan sebagai cinta, perasaan itu sudah menenangkan hatinya.

“Kakak keempat, terima kasih,”Tiffany Song tiba-tiba berterima kasih, ia sudah hidup selama 25 tahun, tidak pernah ada seseorangpun yang pernah benar-benar peduli padanya, Taylor Shen sudah mengajarinya bagaimana rasanya seseorang yang peduli padanya mengkhawatirkannya.

“Bodoh!”Taylor Shen bersedia melakukannya sesuai dengan keinginannya, ia bahkan takut bahwa ia belum cukup melakukannya, hingga ia bisa saja dibawa pergi oleh orang lain. Ia mendorongnya ke ruang radiologi, ia perlu melakukan pengecekan seluruh tubuh untuk meyakinkan kondisi dari setiap bagian tubuhnya.

Setelah selesai melakukan pengecekkan, Tiffany Song merasa sangat lelah, lukanya juga terasa sangat sakit, telinga kirinya terbentur pada kaca jendela, dengar-dengar perlu dijahit lebih dari sepuluh kali, lukanya cukup berat. Ia terbangun, ia juga terbangun dari sakitnya, tidak lama kemudian, seluruh tubuhnya pun berkeringat.

Taylor Shen mengantarnya kembali ke ruang pasien, ia kemudian menyadari bahwa pakaian pasiennya sudah basah oleh karena keringatnya, ia mengunci pintunya, lalu mencari pakain gantinya dan meletakkannya di atas tempat tidur, ia mengulurkan tangannya dan membuka kancing pakaiannya.

Tiffany Song terkejut oleh karena gerakannya yang tiba-tiba, ia terkejut hingga menggenggam erat pergelangannya, wajahnya terlihat berwaspada,”Taylor Shen, apa yang sedang kamu lakukan?”

Taylor Shen tertawa karena tampangnya, ia menyingkirkan tangannya, lalu tersenyum dan berkata,”Menurutmu, apa yang bisa kulakukan terhadap seorang pasien? Seberapa inginnya diriku, aku juga tidak akan menginginkanmu pada saat seperti ini.”

Kedua pipi Tiffany Song langsung memerah, ia tahu bahwa ia sudah berpikir terlalu banyak, namun, ia tetap saja masih merasa malu dengan dirinya yang membuka kancingnya beigni saja,”Taylor Shen, aku bisa melakukannya sendiri.”

“Jangan sembarangan bergerak, nanti lukamu akan kembali sakit,”Taylor Shen tidak memperbolehkan ia bergerak, ia kemudian membuka pakaiannya, ia tidak mengenakan apa-apa di dalam pakaian pasiennya, ia sudah berbaring selama berhari-hari, ia juga tidak makan, badannya sudah mengurus hingga terlihat seperti tulang yang dibalut kulit.

Taylor Shen merasa sangat sakit hati melihatnya, ia kemudian mengambil pakaiannya dan mengenakannya padanya, kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengambil air panas, ia membasahi sebuah kain hangat dan membersihkan tubuhnya.

Perasaannya tidak sama ketika ia tidak menyadarkan diri dengan pada saat ia menyadarkan diri, nafas Taylor Shen menjadi lebih berat, terutama jika wanita yang berada di hadapannya ini adalah wanita yang ia cintai. Gerakannya ini seperti sedang melatih pengendalian dirinya.

Wajah Tiffany Song lagi-lagi memerah, seperti seekor udang yang masak, ia merasa canggung dan tidak berani menatap Taylor Shen, bulu matanya terus bergemetar. Beberapa menit itu terasa sangat panjang bagi mereka berdua, Taylor Shen membersihkan semua tubuhnya, kemudian memakaikan pakaiannya.

Pada saat ia mengancing pakaiannya, jarinya tidak sengaja menyentuh kulitnya yang lembut, ia langsung merasa sangat sensitive. Ia mengalihkan pandangannya dengan perasaan tidak nyaman, lalu berkata,”Oh iya, bagaimana keadaan Lindsey Song? Ia berada di dalam mobilku ketika kecelakaan terjadi.”

Taylor Shen terhenti sejenak, ia kemudian lanjut mengaitkan kancingnya, lalu menjawabnya datar,”Aku tidak menghiraukan nyawa orang lain.”

Tiffany Song menatapnya dengan hati-hati, ia sepertinya terlihat marah, ia kemudian bertanya,”Apakah kamu sudah tahu?”

“Iya, Tiffany Song, kamu perlu berputar balik jika ia tampil dalam keadaan berbahaya seperti ini, apakah kamu mengerti?” Taylor Shen mengerutkan alisnya, ia tidak pernah menyentuh Lindsey Song sebelumnya, namun, ia masih memikirkan pemandangan ia dengan Lindsey sebagai kakak dan adik, mereka pasti akan hancur.

Masalah kali ini, untung saja Tiffany masih menyadarkan diri, jika ia mengalami kekurangan, ia pasti tidak akan melepaskan Lindsey Song.

Tiffany Song menganggukkan kepalanya, setelah masalah ini, ia pasti tidak akan membairkan Lindsey Song menaikki mobilnya lagi, ia kemudian berkata,”Aku mengerti.”

“Baguslah!”Taylor Shen mengaitkan semua kancingnya, ia kemudian mengambil pakaiannya tadi dan meletakkannya di atas bahunya, lalu berkata,”Apakah kamu lelah, apakah kamu ingin tidur?”

“Tidak lelah,”Tiffany Song menggelengkan kepalanya.

Ada seseorang yang kemudian mengetuk pintu ketika mereka sedang berbincang, Taylor Shen kemudian berdiri untuk membuka pintunya, Bibi Lan datang membawa sebuah kantong kain, ia ikut merasa senang ketika melihat Tiffany Song sedang duduk di atas tempat tidur,”Nona Song, kamu akhirnya sadar, pada saat aku menelepon tuan tadi pagi, aku masih kurang percaya.”

“Bibi Lan, maaf sudah membuatmu khawatir,”ucap Tiffany Song sambil tersenyum.

“Orang yang paling mengkhawatirkanmu adalah tuan, ia terus menjagamu beberapa hari ini, ia tidak memperbolehkan siapapun menyentuh permasalahan mengenai dirimu.”

“Ehm ehm,”Taylor Shen memotong ucapan Bibi Lan, lalu berkata,”Bibi Lan, Tiffany sudah lapar, kalian boleh berbincang setelah ia selesai makan nanti.”

Bibi Lan langsung membuka termos dan mengambil dua mangkuk bubur ikan, lalu meletakkannya di atas meja kecil yang diangkat oleh Taylor Shen, ia kemudian berkata,”Nona Song, cepat dicoba, Tuan berkata bahwa kamu hanya bisa makan makanan yang ringan karena baru saja menyadarkan diri, ketika kamu sudah membaik, aku akan membawakan sup dari ayam yang diantarkan Nona Han kepadamu.”

“Terima kasih, Bibi Lan,”ucap Tiffany Song, ia benar-benar sangat lapar, ia langsung menghabiskan dua mangkuk dalam sekali makan, bubur ikan tidak enak, rasanya sangatlah datar, hal yang lebih penting adalah, bubur ikan tidak mengandung duri ikan, rasanya juga sangat enak diminum.

Ia baru saja menyadarkan diri, Taylor Shen tidak berani membiarkannya makan terlalu banyak, ia langsung menyuruh Bibi Lan mengambil mangkuknya ketika ia selesai menghabiskan mangkuk keduanya. Tiffany Song benar-benar tidak tahu harus berkata apa, siapa yang tidak memperbolehkan pasien makan?

Ia tercengang melihat bubur yang masih tersisa banyak di Taylor Shen, ia kemudian tersenyum dan berkata,”Kakak keempat, mengapa buburmu terlihat lebih enak dariku? Bolehkah kamu memberikannya sedikit kepadaku.”

Taylor Shen tersenyum dan melihat wajahnya yang menyedihkan, lalu berkata,”Semuanya berasal dari termos yang sama, bagaimana mungkin punyaku lebih enak?”

“Lihat, kamu saja tidak rela memberikannya kepadaku, maka rasanya pasti lebih enak dari punyaku, ikannya terlihat sedikit lebih banyak dari milikku,”Tiffany Song mengambilnya dengan kedua tangannya dan berkata,”Aku hanya akan mencicipinya sekali saja, sekali saja.”

Taylor Shen tersenyum, ia kemudian melihat dirinya yang mengambil mangkuk tersebut, sekali yang ia katakan itu sama sekali tidak sama dengan yang ia lakukan, saat ia meletakkan mangkuknya, buburnya kini hanya tersisa setengahnya.

Bibi Lan yang berada di samping ikut tersenyum melihat Tiffany Song dan Taylor Shen. Untung saja Nona Song sudah menyadarkan diri, Tuan kini terlihat lebih mudah tersenyum, setiap kali ia mengantarkan makanan untuknya kemari, ia selalu saja merasa bersedih setiap kali melihat Taylor Shen.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu