You Are My Soft Spot - Bab 231 Tiffany, Merindukanku tidak? (1)

Saat Wayne Shen mengetahui Taylor Shen terluka dan menginap di rumah sakit, dia langsung bergegas kembali ke Kota Tong, yang ikut kembali bersama dengannya adalah Jennifer Li dan anaknya, sang pria telah mengerahkan seluruh tenaga untuk membujuknya kembali bersama.

Jennifer Li awalnya masih merasa sedikit resah, sang wanita dan Wayne Shen pada awalnya telah memiliki hubungan yang tidak jelas, kalau setuju untuk kembali ke Kota Tong bersama dengannya, takutnya sang pria akan berpikiran tidak-tidak.

Wayne Shen mampu menebak pemikirannya, sang pria langsung menghilangkan kekhawatirannya ini, sang pria berlutut di samping kakinya, telapak tangan yang hangat dengan lembut menggenggam tangannya yang mungil, berkata dengan tulus: "Jenifer, aku hanya ingin membuatmu keluar jalan-jalan, meninggalkan kota Jiangning, meninggalkan kediaman Keluarga Li. Aku berjanji padamu, jika kamu ingin pulang, aku akan mengantarmu pulang kapan pun itu, dan tidak akan menghentikanmu!"

Jennifer Li memandang tatapan mata sang pria yang jernih dan lembut, tiba-tiba merasa tidak tega untuk menolak permintaannya. Sang pria pernah merupakan segalanya bagi dirinya, sang wanita mengira dia bisa menua bersama dengannya. Namun selanjutnya, telah terdapat orang lain di sisi masing-masing. Terakhir, waktu berputar, mereka malah kembali bertemu tanpa adanya halangan apapun.

Tapi perasaan hati, sudah berubah dari awal, setelah mengalami kepiluan, bagaimana mungkin bisa kembali pada perasaan semula?

Mengemudikan mobil kembali ke Kota Tong, Wayne Shen khawatir Jennifer Li dan anaknya akan merasa lelah dalam perjalanan. Ingin mengantarkan mereka kembali ke apartemennya dulu, Jennifer li menggelengkan kepala, "Aku sudah begitu lama tidak bertemu dengan Kakak Keempat, dia telah terluka, sudah seharusnya aku pergi menjenguknya."

"Apakah tidak terlalu melelahkan?" Wayne Shen membalikkan badan, melihat anak yang ada di dalam pelukan, sepanjang jalan, dia terus menggendongnya seperti ini, pasti lelah. Anak ini belakangan ini tumbuh besar dengan pesat, sudah hampir 9 kilo, sang pria saja bisa merasa berat ketika menggendongnya, apalagi Jennifer Li yang kurus bagaikan lembaran kertas.

"Tidak lelah, kamu orang yang mengemudikan mobil akan, lebih melelahkan daripada kami. Ayo pergilah." Jennifer Li tersenyum hangat, melihat sang pria memalingkan kepala dan lanjut menyetir, senyuman di wajahnya mulai memudar sedikit demi sedikit. Sang wanita harus mengakui, dengan adanya penemanian Wayne Shen dalam beberapa waktu ini, ditambah lagi menjaga sang anak, sang wanita sama sekali tidak ada waktu luang untuk merasa sedih dan murung.

Sang wanita dan Patrick Song bisa dibilang putus secara damai, terkadang akan kembali teringat sang pria, juga terdapat rasa kesal, tapi itu merupakan jalan yang dia pilih sendiri, tetap harus berjalan meskipun berlutut.

Mobil memasuki rumah sakit, Adam Song telah bangun, mungkin karena tiba di tempat yang asing, dia merasa sedikit takut, terus menangis tiada henti. Wayne Shen memarkirkan mobil dengan baik, turun dari mobil dan menggendong sang anak dari tangan Jennifer Li. Sang anak langsung berhenti menangis, hanya terus bergeliat di dalam gendongan sang pria.

Wayne Shen mengendus sebuah aroma yang aneh, dia memancungkan ujung hidung, "Adam telah melakukan hal buruk, pantas saja terus menangis, Jennifer, ambilkan popok, aku akan membawanya ke toilet untuk menggantinya.

Jennifer Li bergegas memberikan popok kepadanya, Wayne Shen menerimanya, menggendong sang anak dan berjalan ke toilet dengan langkah kaki yang cepat. Jennifer Li membawakan tas Mama, mengikuti dari belakang masuk ke rumah sakit.

Baru saja memasuki rumah sakit, langsung bertemu dengan seorang kenalan lama, langkah kaki sang wanita berhenti mendadak, sebenarnya seberapa kecilnya dunia ini, dia baru saja tiba di Kota Tong, tapi sudah langsung bertemu dengannya?

Angela He hari ini datang untuk menemani Nyonya He melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, saat melihat sosok tubuh yang kurus di hall besar, bola matanya menyusut, spontan melihat ke arah sampingnya, tidak terdapat sosok tubuh sang pria, sang wanita tidak tahu hatinya merasa lega ataupun murung.

Nyonya He masih mengingat Jennifer Li, seorang wanita yang mempermalukan putrinya di tengah perjalanan menyambut pengantin wanita di hari pernikahan, beberapa hari yang lalu, suaminya bercerai dengannya karena seorang aktris terkenal, hal ini menyebar hingga seluruh provinsi.

"Eh, Nyonya Song, eh bukan, sekarang harusnya panggil Nona Li lagi, kenapa kamu tidak menyusui anakmu di rumah, dan malah berada di Kota Tong, apakah telah ditelantarkan oleh orang, dan kembali untuk mendekati Wayne?" Ekspresi wajah Nyonya He sangat tajam, nada bicaranya terdengar lebih menusuk.

Angela He mengernyitkan kening, menarik-narik Nyonya He, memandang Jennifer Li yang wajahnya memucat, sang wanita meminta maaf terhadapnya, "Nona Li, Mamaku biasanya memang berbicara terus terang, mohon dimaklumi jika ada ucapan yang menyinggungmu."

Jennifer Li menggigit bibirnya, dengan punggung yang tegak, berkeras hati pergi meninggalkan tempat, terdengar suara Nyonya He mengomeli Angela He, "Angela, dia menyebabkanmu bercerai dan keguguran, kenapa kamu masih membelanya, sungguh membuatku kesal."

"Mama, jika dipikir-pikir, ini semua karena kegegabahanku sendiri, dan membuat mereka saling berpaling muka, kamu jangan mengatakannya seperti itu......" Suara Angela He berangsur-angsur menjauh, hingga sama sekali tidak bisa mendengarnya lagi.

Jennifer Li berjalan hingga ke depan toilet, Wayne Shen baru saja selesai membersihkan sang anak dan menggendongnya keluar, sang anak telah merasa nyaman, terus tersenyum riang tanpa henti. Wayne Shen berjalan beberapa langkah, baru mulai menyadari Jennifer Li yang sedang melamun sambil bersandar di dinding, sang pria kembali ke belakang, mengulurkan tangan dan melambaikannya di depan mata sang wanita, "Melamunin apa?"

Raut wajah sang wanita sangat tidak baik, pandangan mata terlihat sedikit menggelap, tadi, saat sang pria pergi, Jennifer Li masih baik-baik saja, apa yang telah terjadi padanya dalam waktu sekejab ini? Hati Wayne Shen penuh dengan keheranan.

Jennifer Li kembali sadar, menggelengkan kepala, "Sudah selesai? Berikanlah sang anak padaku, aku akan menunggumu di mobil, tidak akan naik ke atas lagi."

"Bukankah sudah sepakat hendak pergi menjenguk Kakak Keempat bersama-sama?" Alis Wayne Shen yang tajam berkerut.

"Aku tiba-tiba merasa sangat lelah." Jennifer Li memaksakan diri untuk tersenyum.

Wayne Shen mengeluarkan kunci mobil dan memberikannya pada sang wanita, "Kalau kamu lelah, naiklah ke mobil untuk beristirahat, aku akan membawa Adam ke sana, agar tidak mengganggu istirahatmu."

Jennifer Li tidak menerima kunci mobil, melainkan mengulurkan tangan pergi menggendong sang anak, Wayne Shen tidak memberikannya, langsung memberikan kunci mobil kepada Jennifer Li dengan paksa, lalu langsung menggendong sang anak dan pergi. Jennifer Li melototi sosok punggungnya sang pria, apakah sang pria saat ini termasuk sedang memanfaatkan sang anak untuk memerintahkannya?

Awalnya sang wanita hendak membawa sang anak kembali ke Kota Jiangning mumpung sang pria pergi ke atas menjenguk Kakak Keempat, sekarang anaknya telah berada di tangannya, sang wanita tidak bisa pergi ke mana pun lagi, hanya bisa kembali ke mobil dengan penurut menunggunya kembali.

Wayne Shen kembali ke kamar pasien, Taylor Shen sedang mengadakan rapat virtual, saat melihat Wayne Shen masuk dengan menggendong seorang anak, sang pria mengangkat tangannya dan melambaikan tangan terhadap Wayne Shen, lalu lanjut melakukukan rapat.

Wayne Shen menggendong Adam Song pergi duduk di ruang rapat yang ada di bagian luar menunggunya, mengingat ekspresi wajah Jennifer Li tadi, sang pria mengangkat tatapan matanya melihat sang anak, tiba-tiba tersenyum, "Anak baik, sekarang, kamu adalah anak andalanku."

Adam Song tidak mengerti apa yang sedang dikatakannya, hanya saja, saat melihat sang pria tersenyum, sang anak juga tertawa dengan ceria.

Terkadang, jodoh memang begitu ajaib, Adam Song senang mengusik Jennifer Li, tapi ketika tiba di dalam gendongan sang pria, dia malah terlihat begitu patuh bagaikan seekor anak domba, tidak lagi menangis dan berulah.

Setelah Taylor Shen selesai rapat, dan melihat gambaran yang begitu hangat di ruang tamu kecil, sang pria spontan tersenyum. Sang pria saat ini masih belum boleh turun dari ranjang untuk beraktivitas, tulang kaki bagian bawah patah, ditambah lagi tulang ekornya pun terluka, terpaksa harus beristirahat dengan berbaring.

Perasaan seperti ini, membuatnya merasa dirinya bagaikan orang cacat.

Wayne Shen telah menyadari rapat di dalam sudah selesai, dia menggendong Adam Song dan masuk ke dalam, duduk di pinggir ranjang, mengajarkan Adam Song, "Adam, ini adalah Paman Keempat, panggil Paman Keempat."

Bola mata Adam yang bagaikan kristral hitam bergerak dengan lincah menerawang Taylor Shen, lalu menyerbu ke tubuh Taylor Shen dengan bersemangat, Taylor Shen mengulurkan tangan menarik tangannya mungilnya, Adam Song dalam sekejab telah menggenggam jari tangannya dengan erat, dan memasukkannya ke dalam mulut.

"Adam, ini bukanlah bonbon lolipop ya, tidak boleh makan." Wayne Shen menggelengkan kepala dengan tegas, Adam Song terlihat bingung, karena terlalu bersemangat, air liur sampai menetes keluar. Wayne Shen mengeluarkan sehelai sapu tangan dari kantong baju kasualnya, dengan lembut membasuh air liurnya.

Taylor Shen melihat sikap Wayne Shen yang begitu teliti dan perhatian, sang pria menekan-nekan tangan mungil Adam Song, dalam hati berpikir, kalau anak ini adalah anak dia sendiri, belum tentu dia bisa menyayanginya seperti ini, mungkin inilah yang namanya mencintai seseorang hingga mencintai berbagai hal yang berkaitan dengan orang itu.

"Saat melihatnya, aku langsung teringat dengan Jacob saat masih kecil." Dia bukanlah seorang Papa yang baik, setidaknya tidaklah begitu sabar dan perhatian.

"Hatimu sudah terketuk?" Wayne Shen bertanya sambil tersenyum, mana ada lagi aura murung di sekitar tubuhnya seperti sebelumnya, saat ini, wajahnya penuh dengan kelembutan dari seorang Ayah Susu (sebuah istilah bagi seorang pria yang sangat berusaha membantu istri dalam menjaga dan merawat anak sebelum dan sesudah kelahiran).

Taylor Shen tak bisa membantahnya, saat pergi ke Perancis hari itu, dia sedang bersembunyi juga sedang merawat luka, sang pria tidak berani kembali ke Amerika, karena di Amerika juga terdapat bayangan tubuh dari Tiffany Song. Segala hal yang ada di Perancis harus dipahami dari awal, relasi pun harus dikumpulkan dari awal.

Pada saat itu, dia sangat-sangat sibuk, menyiksa dirinya ke arah kematian.

Jacob Shen dari kecil bukanlah anak yang penurut, setelah setahun pergi ke Perancis, dia tetap tidak terbiasa dengan lingkungan di sana, bersikeras untuk tidur dengan ditemani oleh sang pria. Pada saat itu, dia sering lembur hingga larut malam, biasanya selalu sepanjang malam, asisten rumah asal Filipina diusik oleh Jacob Shen hingga pergi satu per satu.

Terakhir, untuk sementara tidak mampu menemukan orang baru, sang pria terpaksa membawanya ke perusahaan, sambil menganalisa keadaan bisnis terkini, sambil menggunakan kaki menggoyang ranjang kecilnya. Terkadang, dia akan memalingkan pandangan untuk sekejab, melihat bocah yang tidur dengan begitu lelap di dalam ranjang kecil, hati sang pria mulai kembali hangat secara perlahan-lahan.

"Di mana Jennifer, kenapa tidak terlihat dia datang?"

"Tadinya sudah sepakat untuk naik bersama, tapi malah mengubah pemikirannya dalam sekejab dan tidak jadi datang." Nada bicara Wayne Shen penuh kasih sayang, asalkan sang pria berada di sisinya, apapun yang ingin dilakukan oleh sang wanita akan dibiarkan begitu saja.

"Dia khawatir aku akan memakannya?" Taylor Shen mengangkat alisnya, melihat penampilannya yang seperti ini, kelihatannya sudah hampir berhasil menaklukkan Jennifer Li.

Wayne Shen menggelengkan kepala, "Mungkin takut kamu akan salah paham."

Taylor Shen sedikit mengerti, "Masih belum beres?"

"Lebih susah daripada yang dibayangkan, bagaimana denganmu? Sudah bisa menaklukkan Kakak Ipar Keempat?" Meskipun Wayne Shen berada di Kota Jiangning, tapi dia tetap akan sering mengamati keadaan di Kota Tong, saat ini Vero He tidak berada di kamar pasien, sang pria sudah mampu menebak hasilnya.

"Lebih sulit dibandingkan denganmu."

"Kita adalah kakak beradik yang sama-sama kesulitan, sudah ditakdirkan untuk menjalani cinta dengan jalan yang sukar, Kakak Keempat, semangat." Wayne Shen menggenggam tangannya saat menyemangatinya, di saat yang bersamaan, dia juga sedang menyemangati dirinya sendiri.

Taylor Shen tersenyum pahit, kalau ini merupakan masalah yang bisa dibereskan hanya dengan menambah semangat, jadi untuk apa dia begitu memusingkannya? Wanita yang tega itu, bahkan sama sekali tidak memberikannya kesempatan untuk semangat.

Kedua orang saling terdiam, Adam Song langsung mulai bergerak dan menempelkan dirinya ke tubuh Wayne Shen, seakan-akan sedang menghibur kedua orang yang sedang mengalami luka akibat cinta ini, Wayne Shen berkata dengan bangga: "Ini adalah putraku, lebih imut daripada si Jacob putramu bukan?"

"Jangan begitu sok, dia masih belum pasti menjadi putramu, taklukkan dulu ibunya baru membual." Taylor Shen dengan teganya menusuknya. Wayne Shen merasa sedih, Kakak Keempat begitu tega, sia-sia dia bergegas datang dari tempat nan jauh untuk menjenguknya, tak berperasaan.

"Oh iya, kalian tinggal di mana, ada begitu banyak kamar kosong di Sunshine City, ruangan pun cukup luas, udara di sekitar pun segar, kalian tinggal di sana, sekalian menjaga Jacob sejenak."

"Jacob telah pulang?" Wayne Shen memandangnya dengan kaget.

"Hmm, beberapa hari yang lalu, dia kembali dengan menaiki pesawat seorang diri, sungguh menakutiku." Taylor Shen menganggukkan kepala.

Wayne Shen berpikir sejenak, berkata: "Baik, aku dan Jennifer akan tinggal di sana."

Wayne Shen awalnya berencana untuk tinggal di apartemen, dengan begitu, mereka bisa memperdalam perasaan satu sama lain dengan cepat, tapi mengingat ekspresi wajah Jennifer Li yang tadi, sang pria sadar dia tidak boleh begitu buru-buru, agar tidak membuat hasilnya mengarah ke arah sebaliknya.

Kedua orang duduk bersama sesaat, namun hati Wayne Shen terus terikat dengan Jennifer Li yang ada di bawah, dia bangun dan pergi. Taylor Shen tiba-tiba memanggilnya, "Wayne, karena kamu telah pulang, maka masuklah ke perusahaan, aku takutnya harus menetap di rumah sakit untuk waktu yang cukup lama."

"Baik, tidak masalah." Wayne Shen menganggukkan kepala, baru membuka pintu dan keluar.

Taylor Shen bersandar di ranjang, jari tangannya mengetuk pinggir ranjang dengan lembut, keadaannya saat ini, jangankan pergi mengejar istrinya, bahkan menuruni ranjang pun tak mampu. Sang pria harus memikirkan cara, untuk membuat Vero He datang ke hadapannya dengan inisiatif sendiri, kalau tidak, setelah lukanya sembuh nanti, sayur lily kuning sudah dingin.

......

Waktu bergulir dengan tenang bagaikan air, dalam sekejab, waktu seminggu telah berlalu, dalam jangka waktu ini, ada banyak kejadian kecil dan besar yang terjadi di Kota Tong, ATM berjalannya Lindsey Song, CEO Qin, perusahaannya telah diakuisisi, sebelum terjadi, tidak terdengar adanya berita terkait apapun, hingga rapat dewan hari itu, Cristian Yan membawakan saham sebesar 55% dan berhasil mendapatkan hak memimpin, wajah CEO Qin sangat murung.

Semua orang tahu, Cristian Yan mewakili Taylor Shen, perusahaan Taylor Shen di Perancis merupakan perusahaan dalam bidang investasi, tapi hak memimpin malah direbut secara tiba-tiba tanpa adanya desiran berita apapun dan tidak membiarkannya memiliki persiapan apapun, sang pria tetap merasa sangat kaget.

Karena, di dalam ingatannya, sang pria sama sekali tidak menyinggung Wayne Shen, kenapa dia harus mengakuisisi perusahaannya?

Setelah rapat dewan berakhir, CEO Qin menghadang Cristian Yan di dalam lift, dia dengan wajah yang muram bertanya pada Cristian Yan, "Aku sebenarnya telah menyinggung CEO Shen dalam hal apa, hingga CEO Shen harus menyerangku?"

Cristian Yan melihatnya dengan dingin, "CEO Qin, kamu kalah karena, bahkan kamu sendiri pun tidak tahu kapan kamu telah menyinggung CEO Shen."

CEO Qin menguras otak untuk berpikir, akhirnya dia telah mengerti, "Apakah karena Lindsey Song telah melukai CEO Shen? Ini adalah kesalahpahaman, aku boleh datang ke hadapannya untuk memohon maaf."

Cristian Yan menegakkan jari telunjuk, menggoyangkannya di hadapan sang pria, "Bukan, pikirkanlah dengan lebih teliti, apakah kamu pernah mengincar orang yang tidak seharusnya diincar?"

Otak CEO Qin langsung bersinar, Cristian Yan berkata dengan begitu terus terang, sang pria langsung mampu mengerti dalam sekejab, sebelumnya, Lindsey Song membuat keributan dengan mengeluarkan foto dia dan Vero He, kelihatannya, dia diserang, karena telah menyentuh seseorang yang tidak seharusnya disentuh.

Cristian Yan melihat penampilannya yang kaget, matanya melintas sebuah senyuman yang dingin, karena tidak memiliki kemampuan seperti ini, maka janganlah mengulurkan tangan b*bi kamu, memangnya Vero He adalah seseorang yang boleh dilecehkan dengan sembarangan olehnya?

Vero He belakangan ini terus berusaha untuk mendapatkan hal penjualan dari merk barang mewah di Italia, saat merasa sudah hampir mendapatkannya, tapi hasilnya, pemimpin perusahaan telah berganti, tidak hanya itu, kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya telah tidak valid lagi, dan harus memulainya dari awal.

Sang wanita telah menghabiskan begitu banyak usaha dalam mendapatkan hak penjualan ini, kalau tidak mampu mendapatkannya, Parkway Plaza pasti ingin berkembang di pemasaran yang lebih elit, itu tidaklah mungkin. Bagaimana mungkin sang wanita akan membiarkan usahanya berakhir sia-sia?

Setelah menelusurinya dengan baik, baru mengetahui perusahaan hak penjualan ini, diakuisisi oleh Taylor Shen, Bright Asia Corp. milik Taylor Shen merupakan perusahaan di bidang investasi dalam dunia bisnis internasional, jika dia ingin mengakuisisi perusahaan ini, itu merupakan upaya yang sangat sepele, jadi, hasil dari saat ini, jika sang wanita hendak mendapatkan hak penjualan merk itu, maka harus pergi mencari Taylor Shen untuk membahasnya.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu