You Are My Soft Spot - Bab 145 Membiarkannya Pergi, Menunggu Kepulangannya (3)

"Tiffany!" Taylor Shen sangat emosi, dia berjalan ke depan Tiffany Song dengan cepat, sepasang tangannya memegang bahunya, melototinya dengan mata lebar hingga hampir keluar, "Apakah kamu tidak mencintaiku? Jadi siapa yang mendesah terengah-engah di sampingku? Masalah ini telah berlalu, aku tidak mengizinkanmu untuk mengungkitnya kembali."

"Taylor!" Muka Tiffany Song pada awalnya memang tidak setebal dia, namun dirinya telah mengambil keputusan, tidak peduli dia harus menggunakan kata-kata sekejam apa, dirinya tetap harus putus dengannya, tapi sang wanita tetap saja kehilangan ketenangan hatinya. Tiffany Song menarik nafas dengan kuat dan sedalam mungkin, muali menjadi tenang, berkata: "Putuslah, aku sudah tidak sanggup untuk terus bersama denganmu."

Tenaga yang terasa di bahunya menjadi lebih berat, membuatnya merasa sakit hingga dirinya tidap mampu untuk menahan senyuman wajahnya lagi, Taylor Shen dengan tajam melototinya, memakinya: "Kenapa tiba-tiba menjadi seperti ini? Aku tidak percaya terhadap ucapanmu satu patah kata pun."

Tiffany Song berkata dengan kesal: "Taylor, apakah kamu tidak mengerti bahasa manusia? Aku tidak memiliki begitu banyak waktu untuk dihabiskan bersamamu, kalau kamu bisa sadar, maka jangan mendekatiku lagi, kamu sungguh telah membuatku sangat muak."

Tangan Taylor Shen yang memegang bahunya mulai dilonggarkan secara perlahan, melihat wanita yang ada di depan mata, wajahnya menghadap ke arah matahari terbit, terlihat sedikit buram. Wanita yang ada di depan ini, terlihat begitu asing, sang pria sudah tidak mampu menemukan rasa cinta yang membara dan ketergantungan terhadap dirinya seperti dulu.

Hati Taylor Shen dengan perlahan menjadi dingin, dia lebih memilih untuk menyakitinya seperti ini, daripada memberitahukannya apa sebenarnya yang telah terjadi? Taylor Shen baru pertama kali merasakan perasaan tak berdaya dan kepiluan karena tidak diperlukan lagi, sang pria berkata dengan dingin: "Tiffany, kalau ini memang adalah apa yang kamu inginkan, baik, aku akan memberikanmu kebebasan!"

Hati Tiffany Song yang selama ini terus menegang telah mulai merasa lega, dia hampir saja tidak mampu berdiri dengan stabil. Melihat Taylor Shen, lalu memaksakan diri untuk mengucapkan: "Terima kasih."

Taylor Shen sangat ingin mencekiknya hingga mati, sang pria langsung pergi setelah membalikkan badan.

Tiffany Song melihat sosok punggungnya yang menjauh, sepasang kakinya menjadi lemah, baru saja hendak duduk ke bawah, malah terlihat sang pria tiba-tiba membalikkan badan, berjalan cepat ke hadapannya, mengulurkan tangan dan menyentuh dagunya, suaranya mengandung ancaman: "Tiffany, jangan sampai aku melihatmu lagi, kalau tidak......"

Ucapan yang tersisa tidak diucapkannya, tapi sang pria telah melepaskannya, sang pria benar-benar pergi meninggalkan tempat tanpa rasa tidak rela segelintir pun setelah pembalikan badan yang kali ini.

Tiffany Song berdiri di tangga, dengan ekspresi yang sedih melihat sosok punggung yang telah berjalan menjauh secara perlahan, sang wanita perlahan-lahan membungkukkan pinggang, duduk di atas tangga, dan akhirnya mulai menangis tersedu-sedu.

......

Meskipun kehidupan Tiffany Song telah kekurangan keberadaan Taylor Shen, tapi hidupnya tetap bergulir, dia membereskan seluruh barang yang pernah diberikan Taylor Shen kepadanya, lalu mengirimkannya kembali kepadanya seluruhnya, dirinya tahu perbuatannya ini sedikit berlebihan, tapi jika semua barang ini tetap tertinggal di sisinya, ini hanya akan membuatnya terus membuatnya merindukan orangnya, daripada merasa kesakitan di tengah kerinduan, lebih baik tidak melihatnya.

Saat Taylor Shen menerima paket yang dikirimnya, ekspresi wajahnya sangat murung, tangannya menandatangani tanda terima, dan bahkan meminta pengantar paket untuk menyampaikan pesannya pada Tiffany Song, dulu dirinya memberikan semua benda ini kepadanya secara langsung, sekarang, jika dia ingin mengembalikannya, maka dia juga harus menyerahkannya secara langsung juga.

Pengantar paket terlihat kesulitan, keesokan harinya, perusahaan pengiriman ini telah diakuisisi oleh Taylor Shen, dan pengantar paket tidak berani lagi untuk membantahnya, segera mengantarkan barangnya dengan terbirit-birit.

Saat pengantar paket mengirimkan paketnya kembali, Tiffany Song baru saja hendak pindah keluar dari rumahnya Stella Han, Stella Han tidak bisa membuatnya tetap tinggal setelah berusaha sekuat tenaga, "Tiffany, kamu tinggallah di sini, kamar kosong begitu banyak, lagipula semuanya memang kosong."

Tiffany Song memasukkan baju ke dalam koper, berkata: "Rumah di Vanke City sudah kusewa kembali, jika kamu merindukanku, maka pergilah menemuiku."

Tiffany Song tidak berani menetap di sini terlalu lama, hari itu saat berada di taman pemakaman, ancaman Taylor Shen masih terus terngiang di telinganya, asalkan dirinya masih ingin hidup di Kota Tong, dia harus menjauh dari Taylor Shen, dan tidak boleh bertemu dengannya.

Sang wanita tidak berniat untuk pergi, meskipun kehidupan di sini begitu pahit, tapi dirinya bisa menghirup udara yang sama dengan sang pria di kota yang sama, ini sudah cukup baginya.

Stella Han duduk di atas koper, bermanja-manja: "Tiffany, aku tidak merelakanmu, bawalah aku pergi bersama denganmu." Setelah mengatakannya, Stella Han memandangnya dengan tatapan mata yang menyedihkan. Pura-pura sedih.

Tiffany Song merasa pusing, "Patuhlah, kalau aku membawamu pergi, Jordan Bo akan bertarung denganku. Aku tidak ingin membuat dua orang pria yang paling berkuasa di Kota Tong ini marah padaku dengan putusnya hubunganku."

Stella Han telah menggunakan segala cara yang ada, tapi tetap saja tidak berguna, dia berdiri, duduk di sampingnya Tiffany Song, berkata: "Tiffany, apakah kamu benar-benar sudah tidak kenapa-napa?"

Tiffany Song melongo, beberapa saat kemudian baru berkata: "Aku sedang berusaha untuk melupakannya."

Hati Stella Han tiba-tiba merasa sedih, bagaimana caranya dia melupakan rasa sakit seperti ini? Dulu dia bisa melepaskan hubungannya dengan William Tang dengan cepat, karena memang William Tang lah yang bersalah terhadapnya. Namun sekarang, dia dan Taylor Shen jelas-jelas saling mencintai, tapi malah membuatnya harus melepaskannya, seberapa sakitnya hatinya?

Tiffany Song mengangkat koper, melihat wajah Stella Han yang penuh dengan kesedihan, tersenyum dengan lembut, "Sudahlah, jangan mengkhawatirkanku, aku akan hidup dengan tegar, lalu pergi mencari musim semi ketigaku, kamu tenang saja."

"Hmm, kamu adalah orang yang paling hebat." Stella Han mendekat dan memeluknya, berkata: "Aku akan mengantarmu ke sana."

Tiffany Song tidak menolaknya, kedua orang itu turun ke bawah sambil berbicara dan tersenyum, sang pria langsung menyambutnya, "Nona Song, Tuan Shen menolak untuk menerima paket kirimanmu kemarin."

Tiffany Song mengerutkan kening, "Kenapa ditolak?"

"Tuan Shen mengatakan, barang ini dulunya diserahkan padamu secara langsung, sekarang jika kamu ingin mengembalikannya, kamu juga harus menyerahkannya ke tangannya secara langsung, kalau tidak, dia tidak akan menerimanya." Pengirim paket mengatakan.

Tiffany Song menggertakkan giginya, dia sendiri yang mengatakan untuk jangan membuatnya melihat dirinya lagi, sekarang malah menyuruhnya untuk menyerahkan barang kepadanya secara langsung hingga tiba di tangannya, sang wanita berkata: "Kamu kirimkan lagi, kalau dia tetap tidak menerimanya, maka langsung buang saja."

"Mohon maaf Nona Song, bos dari perusahaan kami saat ini adalah Tuan Shen, dia pernah mengatakan bahwa perusahaan kami tidak akan pernah menerima pembelian jasa darimu lagi."

Stella Han tertawa "Puff" sejenak dari samping, Taylor Shen sungguh hebat, bahkan sampai mengakuisisi perusahaan pengiriman ini agar tidak membiarkan Tiffany Song mengembalikan barangnya, kalau pria ini tidak mencintai Tiffany Song, maka semua ini sungguh tak masuk akal.

Hanya saja sungguh disayangkan nasib sedang mempermainkan mereka, kenapa Taylor Shen malah menjadi kakaknya?

"Sudahlah, Tiffany, jika kamu bersikeras untuk mengembalikan barang yang telah diberikannya, bagaimana dengan mukanya, mantan pacarmu dengan begitu murah hati memberikanmu hadiah putus hubungan seperti ini, kamu terima saja."

Tiffany Song menghela nafas sejenak, tidak lagi membuat pengantar paket itu merasa kesulitan. Sang pengantar paket seakan-akan telah merasa lega, dan pergi dalam waktu sekejab.

Stella Han menarik koper, mengantar Tiffany Song kembali ke Vanke City, mereka telah tinggal di sini selama 5 tahun, dan sangat memiliki perasaan terhadap tempat ini, bagian dalam dan luar dari apartemen telah direnovasi ulang, bahkan pintu pun telah diganti menjadi pintu yang memberlakukan sidik jari untuk membuka kuncinya, menjadi sangat mewah.

Perabotan rumah dari apartemen merupakan barang-barang yang bermerek elit tingkat internasional, ini sama sekali bukanlah sebuah apartemen biasa. Tiffany Song memasukkan baju ke dalam lemari, Stella Han sudah selesai mengamati seluruh apartemen, dia terkesan: "Tiffany, apakah pemilik apartemen ini telah menang dari membeli togel, benda mana dari semua perabotan di apartemen ini yang harganya tidak lebih dari 9 digit angka, apakah kamu yakin uang sewa setiap bulan hanya senilai 2 juta?"

"Benar." Tiffany Song berprofesi dalam bidang desain rumah, dia sangat tahu jelas terhadap harga dari perabotan rumah di apartemen, dan semua merek itu juga merupakan merek terkenal seinternasional, bahkan barang tiruan pun tidak akan mungkin mampu menirunya hingga sama persis seperti ini.

"Kalau begitu, kamu pasti telah beruntung, kamu nikmati sajalah." Stella Han duduk di atas sofa, sofa ini lebih nyaman diduduki daripada sofa bekas yang mereka beli sebelumnya. Taylor Shen yang uangnya tidak pernah habis untuk difoyakan itu, jelas-jelas sudah setuju untuk putus, tapi tetap saja memanjakan mantan pacar hingga seperti ini, sungguh membuat orang merasa iri.

Tiffany Song tersenyum, "Aku sekarang memang sedang menikmatinya."

Stella Han baru pergi setelah selesai makan siang, sekarang, hanya tersisa Tiffany Song seorang diri di apartemen, dia duduk di samping sofa, membiarkan rasa sakit dan kepiluan hati menyelimuti dirinya.

Bagaimana mungkin dia tidak tahu bahwa semua barang di dalam apartemen ini adalah karyanya siapa, sang pria pergi dengan penuh kekesalan dan kemarahan, tapi tetap saja mempersiapkan semuanya dengan baik untuknya. Dia adalah mantan pacar paling menyebalkan yang pernah ditemuinya, ingin menghabiskan uang dengan mendirikan Hope Primary School, kenapa dia terus bertindak untuk membuat hatinya menjadi goyah?

Dengan tidak adanya keberadaan Stella Han dan Jordan Bo, sang wanita boleh langsung melepaskan rasa ketidakrelaannya, melepaskan kerinduannya, membiarkan diri sendiri merasa sedih dan tak berdaya. Dia meringkuk di sofa, setelah berlalu cukup lama, sang wanita mengambil ponsel, menghubungi sebuah nomor yang sangat familiar terhadapnya.

Ponsel telah berbunyi sejenak, dan pihak di seberang sana telah mengangkat panggilan. Hati Tiffany Song langsung terjerumus ke dalam lubang tanpa ujung akan keheningan ini.

Di dalam ruang rapat di Shen's Corp., Taylor Shen tiba-tiba mengangkat ponsel dan menghentikan rapat sejenak, mengangat tangannya dan meletakkannya di samping telinga, sang pria tidak mengatakan apapun, meskipun wajahnya terlihat tak berekspresi apapun, namun aura yang dipancarkannya malah telah memperlihatkan suasana hatinya saat ini.

Semua orang saling bertatapan, tidak berani bersuara.

Christian Yan melihat pergerakan dari Taylor Shen, dan mampu mengerti terhadap bahasa yang tersirat di balik pergerakan tubuhnya, melihat ekspresi wajahnya yang memperlihatkan ekspresi lemah dalam sekejab waktu, juga air mata yang melintas secepat kilat, dia sudah mampu menduga, siapa orang yang menelponnya.

Taylor Shen tidak pernah bersikap seperti ini terhadap seorang wanita, membiarkannya pergi, namun menunggunya untuk kembali.

Lima menit kemudian, para petinggi di dalam ruang rapat mulai menunjukkan kepanikan, suasana terasa sangat tertekan, Taylor Shen tiba-tiba menyimpan kembali ponselnya, melihat petinggi yang tadinya sedang melaporkan keadaan, berkata dengan datar: "Lanjutkan."

......

Pekerjaan baru Tiffany Song, adalah menjadi seorang desainer di sebuah perusahaan kecil di bidang desain dekorasi rumah, tidak memiliki gaji yang begitu tinggi, tapi waktu kerjanya malah dari pagi hari hingga malam hari, harus bekerja selama 12 jam penuh.

Callista Dong pernah mencarinya sekali, menyuruhnya untuk masuk ke Shine Group, tapi sang wanita tetap menolaknya. Shine Group memiliki kerja sama dengan Shen's Corp., dia tidak ingin bertemu dengan Taylor Shen. Dan satu-satunya hal yang membuatnya tenang di dalam ruang kerja ini adalah, dia tidak akan bertemu dengan Taylor Shen.

Kedua orang berada di kota yang sama, asalkan tidak berniat untuk bertemu, maka semua akan sama seperti dulu, mereka hanya sekedar dua buah garis lurus, tidak akan pernah memiliki tikungan yang akan saling bersilangan untuk selamanya.

Namun di hari kedua dia bekerja, ada seorang kostumer yang datang. Tiffany Song mendengar ada seorang pria yang sangat-sangat tampan datang mencarinya dari seorang pegawai perempuan, dan orang itu juga sering masuk di berita, hatinya bergetak sejenak, selanjutnya jantungnya berdebar.

Dugaan pertamanya adalah Taylor Shen telah datang mencarinya, tapi berdasarkan kemarahannya hari itu, sang pria tidak akan pernah datang mencarinya, kecuali dirinya yang pergi mencari sang pria. Tiffany Song berusaha untuk tetap tenang, dan pergi ke ruang rapat menemui tamu.

Di dalam ruang rapat, sang pria berdiri di samping jendela, sosok tubuhnya tinggi dan gagah, mengenakan tuxedo berwarna gelap yang pas dengan postur tubuhnya, sebuah baju yang dibuat secara khusus dan bermerek terkenal, tidak ada satu bagian pun yang tidak memancarkan keanggunan dan aura terhormatnya yang dingin.

Tiffany Song mendorong pintu dan masuk, dia melihat sosok punggung dari sang pria, melamun untuk sesaat, "Anda mencariku?"

Sang pria dengan perlahan membalikkan badan, menatapnya, berkata: "Tempat kerjamu ini sungguh sulit untuk ditemukan, aku baru menemukannya setelah menanyakan begitu banyak orang, kamu begitu berbakat, namun malah berada di tempat seperti ini, apakah tidak merasa kemampuanmu sangat disayangkan?"

Tiffany Song melihat wajah sang pria, merasa sedikit kaget: "Kenapa adalah kamu?"

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu