You Are My Soft Spot - Bab 63 Beri Dia Waktu 10 Detik Untuk Bersedih (3)

Seketika William Tang terdiam, dia melihat Lindsey Song, dia masih saja dalam posisi yang tadi, hal ini membuat William Tang merasa sangat malu, kemudian dia mengambil selimut dan membuangnya kearah Lindsey Song, “Tiffany, dia yang mengancamku, dia mengancam akan memberitahukan hubunganku dengan dia kepada semua orang, jadi aku.......”

Suara “phiaaa”, Tiffany Song mengeluarkan seluruh tenaganya, lalu menampar William Tang, seluruh tenaganya sudah terkuras, dan dia malah menjadi lebih diam, dia mengulurkan tangan dan menghapus air mata, nada bicaranya sangat pasti dan tegas: “William Tang, kita cukup sampai disini.”

Diwajah William Tang nampak jelas bekas tamparan tadi, rasanya sangat sakit, tapi dia belum sempat mempedulikan rasa sakit itu, dia mengulurkan tangan dan memegang tangannya, “Tiffany, kamu dengar aku menjelaskannya, aku sungguh tidak sengaja, percayalah padaku.”

Tiffany Song mengelak tangannya, raut wajahnya sangat dingin, dan dia berkata dengan rasa jijik: “Jangan menyentuh aku, aku tidak suka kamu kotor! Surat cerai, jika kamu tidak mau menandatanganinya, aku akan berusaha semampuku, untuk bercerai denganmu.”

Dia menghindari pandangannya, lalu melihat Lindsey Song yang masih berbaring ditempat tidur, dan berkata: “Lindsey Song, kamu lebih rendah dari bayanganku!”

Lindsey Song tidak membalasnya, hanya tersenyum saja seperti dialah yang menang, dan melihat Tiffany Song seperti orang kalah.

Tiffany Song merasa sangat sakit hati, dia membalikkan badan dan pergi, dia tidak ingin berada ditempat ini lagi. Tadi dibawah lantai, dia masih mau untuk berkompromi, dan mencobanya lagi.

Konyol! Dirinya sungguh konyol!

Melihat Tiffany Song pergi, William Tang mengerahkan seluruh tenaganya, dan duduk ditempat tidur.

Habis sudah, kali ini dia dan Tiffany Song sudah habis sampai disini!

Lindsey Song melihat keadaan ini, dia mulai merangkak, dan memeluknya dari belakang, kemudian mencium lehernya dan berkata, “William, jangan bersedih, masih ada aku disini, dan juga ada anak kita, kami akan menemanimu selamanya.”

William Tang tiba-tiba tersadar, dan dia membalikkan badan, kemudian mencekek lehernya, kemudian berkata: “Kamu orang rendahan, semua karena kamu, kamu telah membuat usahaku untuk mendapatkan Tiffany Song menjadi terbuang sia-sia, aku akan membunuhmu sekarang.”

Lindsey Song dicekek oleh William Tang, dan dari dalam mulut dan tenggorokannya terdengar suara teriak kesakitan, dia memegang kedua tangan William Tang, dan melihat kedua matanya dengan sangat takut, kemudian dia berusaha sekuat tenaga untuk menarik tangannya, “William, William, lepaskan tanganmu.......huk huk huk, lepaskan......”

“Kenapa harus memaksaku, kenapa harus memaksaku, kamu rendahan!” William Tang seperti binatang buas yang tertindas, dia terus mencekek leher Lindsey Song, tidak mudah baginya untuk mendapatkan Tiffany Song, sekarang dirinya ditendang lagi oleh Tiffany Song.

Lindsey Song merasa sulit untuk bernafas, dia membuka mulut besar-besar untuk bernafas, sepasang kuku masuk kedalam dagingnya, dan hal itu sangat menyakitkan, disaat dia hampir kehilangan nyawa, dia tiba-tiba teringat sesuatu, dan berkata dengan sangat sulit: “William, jika kamu membunuhku, maka Tiffany tidak akan memaafkanmu.”

Kedua tangan yang berada dilehernya tiba-tiba terlepas begitu saja, dia terjatuh ditempat tidur, dan terus berusaha bernafas, hampir saja, dirinya akan meninggal ditangan William Tang.

Sedangkan William Tang tidak melihat Lindsey Song lagi, dia langsung menarik pintu dan keluar.

Terdengar suara “booom”, dan dalam kamar itu menjadi sunyi, Lindsey Song terus duduk ditempat tidur untuk bernafas, kemudian, dia mengangkat kepala dan melihat pintu yang tertutup rapat, tatapannya menjadi kejam. William Tang, Taylor Shen, dan Tiffany Song, hari ini kalian menambahkan rasa sakit ditubuhku, suatu hari nanti aku pasti akan membalasnya dua kali lipat.

---------------------

Tiffany Song berlari keluar rumah dengan terburu-buru, dia berlari kearah parkiran, dia ingin meninggalkan sini, meninggalkan tempat yang kotor dan penuh rencana busuk ini, dia ingin meninggalkan tempat yang membuat orang merasa jijik ini.

Lambungnya terus bereaksi, dan membuat dia ingin muntah, hanya saja dia tidak mau berhenti, seperti ada hantu yang mengejar dirinya.

Sampai di saat dia menginjak batu besar, dan terjatuh ditanah, air matanya terus berjatuhan, dia tidak tahu kenapa harus menangis, masih ada alasan apa untuk menangis, tapi air mata ini masih saja tidak tertahankan.

Melihat William Tang dan Lindsey Song berada ditempat tidur bersama, semua keraguan dan usahanya, disaat itu, berubah menjadi sangat konyol. Disaat ekspektasi cinta dan kejamnya realita bertemu, sampai akhirnya, cintapun menjadi hancur berkeping-keping.

Dialah yang meletakkan pedang tajam ditangan pria itu, dan sekarang pria itu menusuknya begitu saja, mulai dari hari ini, dia tidak akan menjadi orang yang polos.

Didepan matanya, tiba-tiba terlihat sepasang sepatu kulit. Tiffany Song merasa terkejut, dan kemudian terus menatap sepasang sepatu itu hingga keatas, pria itu berdiri di arah lawan lampu, membuat orang tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi Tiffany Song dapat melihat rasa belas kasihan dimatanya.

Dia membungkukkan badan, dan berjongkok didepannya, dia tidak mengeluarkan tangan untuk memegangnya. Tatapan matanya tidak ada suhu sama sekali, nada suaranya seperti musim dingin bulan 12, membuat orang merasa sangat dingin, “Tiffany Song, jatuh dari mana, maka harus berdiri dari mana, tidak ada orang, yang bisa membantumu.”

Tiffany Song merasa sangat sedih, matanya berkaca-kaca, dan air matanya terus jatuh, dia berada ditanah, dan terus menangis.

Taylor Shen melihat dia, dan seketika hatinya menjadi luruh, dia sedang memikirkan sekarang dirinya bersedih karena siapa, kemudian hatinya menjadi dingin, dan dia berdiri, kemudian melihat Tiffany Song, dan berkata: “10 detik, Tiffany Song, jika kamu tidak berdiri sendiri, mulai dari hari ini, aku akan menganggap bahwa aku tidak mengenal dirimu.”

Dia hanya memberi waktu 10 detik untuk bersedih, ini adalah semua batas yang bisa dia terima.

Taylor Shen mulai menghitung mundur, dan sambil melangkah mundur: “Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu....” Satu persatu kata dikatakan, dan orang yang berada ditanah itu tidak bergerak sama sekali, Taylor Shen menjadi tegas, dan membalikkan badan untuk pergi.

Didepan, sebuah mobil Maybach hitam berhenti dijalan, seperti seekor binatang buas. Taylor Shen berjalan kesamping mobil, menarik pintu mobil dan duduk masuk, dia melihat kaca spion, dan melihat Tiffany Song yang tidak bergerak sama sekali, dirinya merasa sangat kecewa.

Dia memasang sabuk pengaman, mulai menyalakan mobil, disaat akan mengemudikan mobil, tiba-tiba pintu mobil depan dibuka oleh orang, dan Tiffany Song masuk kedalam. Pintu mobil terdengar bunyi “boom”, didalam mobil selain ada suara mobil itu sendiri, masih ada suara nafas wanita itu.

Taylor Shen melihat dirinya dengan terkejut, hatinya, merasa sangat senang, “Kamu.......”

“Mari pergi, aku sangat letih, ingin pulang kerumah.” Tiffany Song bersandar dikursi, dan masih ada air mata di wajahnya. Tadi saat mendengar suara mobil dirinya sedikit gugup, karena takut Taylor Shen akan membuangnya begitu saja, jadi dia segera berdiri, dan tidak mempedulikan lukanya lagi, dia segera berlari dengan jarak 100 meter kearah mobil.

Dia tidak ingin berada ditempat ini hingga siang hari, sedetikpun tidak ingin berada disini. Saat ini, dia tidak tahu apa maksud perkataan Taylor Shen tadi, tapi dia sudah memilih keputusan.

Taylor Shen melepas rem, dan mobil itu pergi jauh dari rumah Keluarga Shen, dia berkata dengan maksud yang panjang: “Tiffany, kamu sudah naik mobilku, dan aku tidak akan membiarkan kamu pergi lagi.”

Tiffany Song mulai kehilangan kesadaran, dan tidak mendengar jelas perkataan Taylor Shen, kepalanya terasa sangat berat, tubuhnya panas, dan lukanya sangat sakit, dia berpikir, dia hanya ingin tidur dengan nyaman, dan setelah bangun, semuanya akan berlalu begitu saja, dia akan membaik, dan semuanya pasti akan membaik.

Saat William Tang mengejar mereka, hanya bisa melihat plat mobil itu mulai menjauh, dia menjadi sangat emosi dan meninju pohon kering yang berada disampingnya, Tiffany, kenapa kamu tidak mempercayaiku, kejadian ini tidak seperti yang kamu lihat, kenapa tidak mempercayaiku?

Mobil itu berhenti di Vanke City, Taylor Shen memadamkan lampu, dan melihat wanita yang duuk disampingnya, seperti yang dia katakan, setiap kali melihatnya, dia selalu saja terlihat kasihan seperti itu, dan membuat orang tidak tahan untuk mengasihaninya.

Kapan pertama kali bertemu dengan dia? Sepertinya 3 tahun yang lalu, dulu dia praktik di Winner Group, mungkin itu adalah pertama kali dia pergi berbisnis. Pelanggan yang dia temui adalah orang kejam di Kota Tong, sering dengan alasan berbisnis, tapi mempermainkan para karyawan wanita. Tiffany Song juga tidak terkecuali, demi mendapatkan bisnis itu, dia menahan segalanya.

Awalnya pria tua itu memegang kepalanya, kemudian pinggangnya, kemudian mengulurkan tangan kearah bawah meja. Dia melihat wajah Tiffany Song yang mulai memerah, dia berpikir dalam hati wanita ini akan bertahan hingga kapan, tapi tiba-tiba dia berdiri, mengambil gelas bir yang ada dimeja depan, dan menyiramnya kekepala pria tua itu.

Saat itu, dia merasa sangat puas.

Pria tua itu terus memakinya, hingga mengancamnya, akan memberitahu ketempat perusahaan itu, dan akan memecatnya. Wanita itu sangat terkejut, dan setelah meninggalkan restoran, dia duduk dikursi panjang yang berada dipinggir jalan dan menangis, saat itu, dia menjadi iba.

Kemudian, dia melihat keponakannya datang, dan menjemput wanita itu pergi. Dia berdiri dipinggir jalan, dan seketika menjadi kecewa.

Sangat sedih melihat posisi dia tidur, Taylor Shen memiringkan badan, dan mengulurkan tangan untuk membiarkan kepalaTiffany Song berada dipundaknya, tapi saat menyentuh wajahnya yang sangat panas, dia menjadi sangat terkejut, Taylor Shen melihatnya, dan dibawah sinar lampu, wajah Tiffany Song terlihat merah dan tidak normal, suara nafas yang dia keluarkanpun terasa panas, Taylor Song meletakkan tangan didahinya, kemudian dipipinya.

Sangat panas! Dia sedang demam!

Taylor Shen sangat terkejut, dia segera menyandarkan Tiffany Song ketempat duduk, dan mengendarai mobil kearah rumah sakit. Mobil itu dikemudikan kearah sebuah rumah sakit swasta, Taylor Shen tidak mempedulikan luka di punggungnya, dia segera membungkukkan badan dan menggendong Tiffany Song, tubuh wanita yang ada dipelukannya sangat ringan, dan Taylor Shen segera berjalan cepat kearah UGD.

Dibawah sinar lampu yang terang, dia melihat baju bagian bahu kanan Tiffany Song dipenuhi dengan darah, sial, kapan dia terluka? Apakah dia terluka saat berada di tempat parkir Keluarga Shen, kenapa dia tidak menyadarinya?

Saat membaringkan dia ditempat tidur ruang UGD, dokter segera memeriksanya, saat Taylor Shen melihat dokter pria akan melepas baju Tiffany Song, raut wajahnya langsung berubah, dia berjalan mendekat, dan memegang kerah bajunya, kemudian menatap dokter pria itu dengan kejam, “Kenapa kamu membuka baju dia?”

Dokter pria itu tidak pernah melihat tatapan yang menyeramkan seperti ini, dia menjadi gemetaran, dan berkata dengan tidak berdaya: “Tuan, aku curiga pasien demam karena lukanya terinfeksi, jika Anda tidak membiarkanku melihatnya, bagaimana aku bisa tahu alasan dia sakit?”

“Panggil dokter wanita.” Keinginan Taylor Shen sangat kuat, dia tidak mau orang dengan jenis kelamin berbeda melihat kulit Tiffany Song.

Dokter pria itu menjadi tidak berdaya, dan hanya bisa memanggil dokter wanita. Tapi saat dokter wanita itu datang, dia masih saja tidak membiarkannya, jadi hanya bisa menggunting baju dibagian bahu kanan Tiffany Song, jadi baru bisa lancar memeriksanya.

Saat perban dibahu kanan Tiffany Song dibuka, wajah dokter itu langsung berubah, “Luka ini sudah bernanah, pasien demam karena luka ini sudah terinfeksi, bagaimana kamu menjaganya, luka sudah terinfeksi saja tidak tahu?”

Saat Taylor Shen melihat perban ditubuh Tiffany Song, sepertinya sudah bisa menebak, luka ini bukan terjadi saat di rumah Keluarga Shen, harusnya ini terkena saat di pabrik Kota c. Dia terluka sangat parah, tapi tidak bersuara sediktipun di hadapannya, dia bisa menahan seberapa banyak lagi?

Dan juga, lukanya ini, kenapa dia bisa tidak tahu?

Alasan terakhir ini, yang membuatnya tidak bisa menahan lagi. Dia membalikkan badan dan keluar dari ruang UGD, kemudian menelpon, suara Cristian sepertinya sedang tidur, saat menjawab telepon Taylor Shen, dia langsung terkejut, “CEO Shen?”

“Tiffany Song terluka di kota c, apakah hal ini kamu tahu?” Tanya Taylor Shen dengan tanpa segan, dia merasa, Cristian tahu hal ini.

Saat ini Cristian sungguh sadar dan bangun, dia merasa ragu sejenak, kemudian berkata: “CEO Shen, Nona Song tidak membiarkanku memberitahumu, jadi aku......”

“Baik, bagus sekali!” Taylor Shen sangat emosi, dan berkata: “Aku adalah bosmu atau dia, besok serahkan surat pengunduran dirimu dimejaku! Aku tidak mau mempunyai sekertaris sepertimu!”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu