You Are My Soft Spot - Bab 192 Kamu Hidup Aku Juga Hidup (3)

Bibi Lan berdiri di samping, melihatnya memaksakan diri untuk makan, hatinya sedih bukan main. Mereka harusnya adalah pasangan yang membuat orang-orang cemburu ketika melihat mereka, namun pada akhirnya langit memisahkan mereka. Di dunia ini, kematian seseorang seperti padamnya sebuah lampu, tetapi mereka yang masih hidup, malah harus menggunakan sisa hidup mereka mengenang orang tersebut, yang masih hidup mereka lah yang paling menderita.

Taylor Shen menghabiskan buburnya, lambungnya yang sudah kosong selama tiga hari, saat ini dihangatkan oleh bubur itu, di luar dugaan masih bisa beradaptasi. Bibi Lan menasehati pria itu untuk makan lagi, tapi pria itu menggelengkan kepalanya, tidak berselera.

Dia berpikir untuk menuju ke lantai atas, Bibi Lan berdiri di depan, melihat kesedihan dipunggungnya, tidak bisa menahan diri untuk menggeleng dan mendesah.

Jordan Bo sedang memutar rekaman kedua kamera pengintai, melihat pria itu mendorong pintu dan masuk, dia mengangkat wajahnya melihat wajah masam pria tersebut, Jordan Bo tidak bisa menahan diri, mengatakan: “Adik ke empat, pergilah tidur sejenak, meski tubuh ini terbuat dari besi atau baja, kamu juga tidak bisa bertahan.”

“Aku tidak apa-apa, apakah kamu sudah menemukan sesuatu?” Taylor Shen berjalan mendekati meja belajar di belakang, melihat video di dalam computer, kamera ini mengambil gambar dari samping, jaraknya tidak jauh, oleh karena itu dapat melihat wajah Tiffany Song, ada sedikit keraguan di matanya, hatinya pedih.

Jordan Bo tidak mengizinkannya melihat hal ini, dia takut setelah melihat ini pria tersebut kembali bersedih, sekarang melihat pria tersebut melihat komputer, Jordan Bo dengan berat hati menghela nafas, dengan lembut mengatakan: “Tidak ada yang istimewa.”

Terdengar suara Jordan Bo di samping telinganya, Taylor Shen memejamkan matanya, sekuat tenaga menahan rasa sedih di hatinya, pria itu kemudian mengatakan: “Waktu itu ketika Tiffany Song berada di kediaman keluarga Shen, ada seseorang yang meletakkan ular di kamar kita ketika Tiffany Song mandi, saat itu pintu terkunci dari dalam, seseorang telah membuka pintu dari luar, melepaskan ular ke dalam kamar. Tapi di kamera tidak ditemukan seseorang telah masuk ke dalam kamar, oleh karena itu aku curiga kalau kamera ada yang diakali. Belakangan aku menyuruh orang memasang beberapa kamera tersembunyi, terutama di wilayah kamar kita dan ruang tamu. Malam pernikahan kita, aku kembali ke kediaman keluarga Shen untuk membuktikan kalau Tiffany Song tidak bersalah, aku menemukan kalau di ruang tamu masih ada 4 kamera pengawas, yang bisa merekam apa yang terjadi waktu itu. Tapi ketika aku tiba di ruang pengawas, video dari kamera tersebut sudah dihapus.”

Jordan Bo memicingkan matanya, matanya memperlihatkan hawa dingin, “Maksudmu ketiga video ini sudah diedit seseorang?”

“Benar sekali, oleh karena itu sekarang tugas kita adalah mencari kelemahan dari ketiga video ini, jika kita dapat membuktikan bahwa video ini sudah diedit, maka benda ini tidak akan bisa dijadikan sebagai barang bukti.”

Jordan Bo perlahan-lahan mengelus dagunya, “Adik ke empat, apakah pernah terpikir olehmu, jikapun videonya sudah di edit, juga tidak banyak yang bisa diedit, sekarang yang perlu kamu ketahui adalah siapa sebenarnya yang berusaha mencelakai Tiffany Song, mengapa mereka hendak mencelakainya? Keuntungan apa yang dapat diperoleh orang tersebut?”

Taylor Shen tiba-tiba saja teringat pada pria blasteran angkuh itu, dia merendahkan suaranya mengatakan: “Orang itu ingin membalasku, ketika di Amerika, dia pernah menyandra Tiffany Song, aku jelas-jelas sudah memerintahkan orang untuk membereskannya, tidak kusangka dia masih hidup.”

Jordan Bo mengangkat wajahnya kemudian melihat pria tersebut dengan tatapan serius sambil menggosok dagunya dan mengatakan: “Meskipun dia ingin membalas mu, mengapa dia sengaja menggunakan Tiffany Song? Dan lagi meskipun dia yang mengedit rekaman video, jika tidak ada komplotannya, bagaimana mungkin dia bisa menjebak Tiffany Song?”

Hati Taylor Shen menjadi terasa dingin, tiba-tiba saja pelipisnya berdenyut, “Maksudmu......”

“Angelina Lian, apakah kamu tidak mencurigainya?” Jordan Bo tidak membuatnya berpikir panjang, tadi ketika dia mendapatkan video tersebut, dia terus saja memikirkan hal ini, jika adik Jason datang untuk membalas dendam, itu pasti ada seseorang yang dapat membantunya di kediaman keluarga Shen, membantunya memperoleh waktu yang tepat untuk mengedit video, dan hal ini selain orang yang bersangkutan, tidak ada orang lain yang mampu melakukannya.

Tidak mungkin Tiffany Song yang melakukan hal ini, kalau begitu yang tersisa hanyalah Angelina Lian.

Mata Taylor Shen berubah ketat, ketika Jordan Bo menyebutkan nama ini, sebenarnya dia sudah sedikit curiga, tetapi dia terus-terusan menolaknya, “Tidak mungkin dia pelakunya, dia pernah diperkosa oleh Jason, dia tidak mungkin membantu adik dari orang yang dibencinya, terlebih lagi dia adalah adik keenam, adik perempuanku, tidak mungkin berhubungan dengan orang lain untuk melukai keluarganya sendiri.”

“Adik keempat, tidak ada yang tidak mungkin, coba kamu pikirkan baik-baik apa motif Angelina Lian melakukan semua ini. Dan lagi meskipun kita menemukan kelemahan dari video ini, kita juga tidak akan pernah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tiffany Song sudah pergi, Angelina Lian masih pingsan dan belum sadarkan diri, meskipun dia sadar, jika dia mengelak, juga tidak ada cara untuk membuktikannya.” Jordan Bo tahu jelas, adik keempat merasa bersalah kepada Angelina Lian, dia bahkan tidak ingin memikirkan hal terlalu buruk tentang adik keenamnya, tapi hal ini bagaimana pun harus memiliki sebuah akhir.

“Adik keenam tidak akan melakukan hal seperti ini.”

“Adik keenam memang tidak akan bisa melakukan hal seperti ini, tapi bagaimana kalau dia hanyalah Angelina Lian?” Jordan Bo tiba-tiba mengatakannya.

Taylor Shen terkejut, dia kembali mengulang pernyataan Jordan Bo di hatinya, tiba-tiba pria itu, menggeleng mengatakan: “Tidak mungkin, sampel DNA nya aku sendiri yang membawanya ke Amerika, ini tidak mungkin bisa terjadi kesalahan, hasil pemeriksaan di Amerika bukan sembarangan orang bisa mengakses dan mendapatkannya, oleh karena itu aku percaya, hasil tes DNA tidak mungkin salah.”

“Apa kamu sendiri yang mencabut rambutnya?”

“Bukan, dia mencabut rambutnya sendiri di hadapanku, Tiffany Song juga ada disana, waktu itu perasaannya benar-benar sangat bergejolak, aku tahu hal ini juga sangat mengguncangnya, Oleh karena itu hasil tes DNA tidak mungkin salah.” Taylor Shen tidak pernah mencurigai kalau Angelina Lian bukanlah adik keenamnya, kecuali rambutnya bukan dicabut di hadapan mereka, lagi pula hasil tes pemeriksaan di Amerika juga sangat rahasia, jika ada orang di negara ini yang bisa melakukan sesuatu di sana, juga tidak akan berhasil mengubah apapun.

Jordan Bo mengangkat wajahnya melihat pria itu, dia tiba-tiba mengatakan: “Jika kamu mempercayai Tiffany Song seperti ini, meski nyawamu menjadi taruhannya kamu tetap akan membelanya, maka......” sisa kata-katanya dia tidak lagi diteruskannya.

Wajah Taylor Shen berubah pucat, jika waktu itu dia bersikeras melindungi wanita itu, meskipun dia telah mendorong adik keenamnya, dia juga melarang ayahnya menghubungi pihak kepolisian, jika seperti itu apakah akan ada akhir yang berbeda? Tiffany Song mungkin tidak akan pernah meninggalkannya.

Dia terus saja berpikir siapa orang dibalik semua ini, berpikir untuk mencari sesuatu untuk membuktikan kalau dia tidak bersalah, tetapi dia diam-diam mengizinkan Paman Wei menghubungi pihak kepolisian, saat dia mengijinkan polisi menahan wanita itu, wanita itu telah kehilangan kepercayaannya terhadap dirinya.

Hal yang sama, tapi caranya tidak tepat, hasilnya juga berbeda, hati Taylor Shen kembali sakit dan menyesal, dia sendiri lah yang mengantarkan wanita itu ke gerbang kematian, kesombongannya yang membunuh wanita itu.

Jordan Bo menepuk pundaknya, mengalihkan pandangannya kembali kepada video, ketiga video habis diputar, dia tidak menemukan titik kelemahan. Jika bukan karena ada kejadian sebelumnya, mereka mungkin akan mengira bahwa video ini adalah video yang di rekam pada saat itu juga.

Ketika diputar untuk ketiga kalinya, sesuatu terbersit dalam benak Taylor Shen, dia tiba-tiba mengatakan: “Timing, kita terus terus aja lengah terhadap timingnya.”

“Apa?” Jordan Bo masih belum sadar, dia melihat Taylor Shen dengan kebingungan.

Taylor Shen kemudian meraih mouse, kemudian menggunakan tiga software berbeda untuk memutar ketiga video, kemudian mereka menyetelnya pada potongan terakhir, dia mengatakan: “Kita anggap saja Angelina Lian adalah orang dalam, alasan dia terus bicara dengan Tiffany Song, adalah agar adik Jason memiliki waktu yang cukup untuk membuat video yang berbeda, jika demikian bagian paling penting dari video ini seharusnya adalah beberapa detik sebelum dia terjatuh dari tangga, asalkan kita bandingkan ketiga waktu dalam video itu, maka kita akan menemukan sesuatu yang berbeda di dalamnya.”

Jordan Bo akhirnya mengerti, dia mengambil mouse, membuka 3 jendela di layar kemudian memainkan ketiga video tersebut, ternyata memang benar, mereka menemukan waktu yang berbeda pada video dimana Tiffany Song mendorong Angelina Lian, ini sudah cukup membuktikan bahwa video ini sudah di edit.

“Ternyata video ini memang editan, adik keempat, aku akan membawa video untuk mencabut gugatan di kantor polisi, memberikan Tiffany Song sebuah keadilan.” Jordan Bo mematikan videonya, mencabut flashdisk, setelah mencabut laporan, setidaknya dia berharap dapat menenangkan arwah Tiffany Song yang sudah tiada.

Raut wajah Taylor Shen sangat kecewa, dia dipenuhi penyesalan dan perasaan menyalahkan diri sendiri yang tidak bisa diungkapkannya, ketiga video inilah yang telah menetapkan kalau Tiffany Song bersalah, ketiga video ini pulalah yang telah memberikan keadilan kepada wanita itu, tapi wanita itu sudah tiada, untuk apa dia melakukan semua ini?

Jordan Bo melihatnya yang menyalahkan dirinya sendiri, dia kemudian menepuk pundaknya mengatakan: “Didunia ini tidak ada obat penyesalan, adik keempat cobalah untuk melihat masa depan, jangan lagi terus melihat ke belakang.

Pergilah beristirahat, Wayne Shen sudah melakukan persiapan untuk Tiffany Song, besok kita akan mengantarkannya untuk terakhir kalinya.”

Taylor Shen tiba-tiba merasakan kepedihan luar biasa, perlahan-lahan dia jongkok, dan tidak lagi mengatakan apapun.

Jordan Bo menghela nafas, butuh waktu yang lama untuk adik keempat menyembuhkan lukanya, dan juga ada kemungkinan bahwa dia tidak akan pernah berhasil keluar dari luka ini. Seberapa besar dia sangat mencintai Tiffany Song, maka sebesar itu pulalah rasa bencinya terhadap dirinya sendiri.

Hal paling sulit untuk dilakukannya hari ini sudah diselesaikannya, dia tidak mengkhawatirkan terjadi sesuatu pada pria itu, bagaimanapun, jika dia ingin melakukan sesuatu dia pasti akan melakukannya setelah mengantarkan Tiffany Song untuk terakhir kalinya.

.......

Hari kedua, salju turun dengan lebat, sekeliling Sunshine City dipenuhi oleh salju, pintu hitam besi mengeluarkan decitan, terbuka dari dalam.

Wartawan yang telah menunggu sedari tadi akhirnya bersemangat, mereka mengarahkan kamera mereka kearah formasi didekat peti jenazah. Hari ini adalah hari pemakaman Tiffany Song, bagaimana pun dia telah menjadi nyonya muda keempat selama satu hari, kemudian meninggal, pemakamannya mengguncang seluruh kota.

Pertama-tama yang keluar adalah 10 pengawal berpakaian hitam, mereka secara beraturan mengelilingi peti jenazah Tiffany Song, disetiap tangan mereka ada sebuah tongkat listrik, kemudian seorang pembicara, mobil keamanan melakukan parade, tidak ditahan oleh sesuatu apapun. Sepuluh menit kemudian, lagu berkabung dialunkan, mobil pertama perlahan-lahan melaju, Lincoln Limousine dengan bunga putih didepannya, dibelakang mobil itu ada sebuah mobil sport hijau gelap dengan dekat mengikutinya.

Jalan-jalan trotoar sudah diatur, pemakaman nyonya muda keempat bahkan jauh lebih meriah dari pernikahannya. Para wartawan tidak berani sembarangan, semua tahu kalau wanita itu telah difitnah, semalam pihak kepolisian telah mengumumkan mereka membebaskan tuduhan mereka pada Tiffany Song, bahkan meminta maaf padanya melalui media.

Mobil-mobil yang mengikuti Lincoln Limousine itu dikemudikan dengan lambat, salju berterbangan, seolah ikut melantunkan lagu berduka cita padanya, bersedih karena kepergiaannya yang begitu cepat. Di dalam mobil, Taylor Shen memegang kotak abu dan foto wanita itu, didalam kotak itu tidak ada apapun, barang peninggalan wanita itu, tidak ada satupun rela di kuburkannya. Wajah pria itu sangat serius, seperti langit malam terlihat sangat gelap.

Ketika konvoi tiba di Pemakaman Xishan, waktu yang digunakan adalah sembilan puluh sembilan menit, waktu diperhitungkan dengan matang mengisyaratkan akan selalu bersama.

Para pengawal berpakaian hitam berbaris dari bawah gunung, setiap sepuluh tingkat seorang pengawal mengendalikan situasi, pintu mobil Lincoln dibuka. Taylor Shen mengenakan pakaian hitam dengan mawar putih di depan dadanya. Dia turun dari mobil Lincoln.

Cristian Yan segera membuka payung dan mengangkatnya ke atas kepalanya, menghalangi salju yang tutun dari langit, namun ditolak dengan lembut oleh Taylor Shen. Dengan suara serak pria itu mengatakan: “Jangan ikuti aku, aku ingin mengantarkannya sendiri ke perjalanan terakhirnya.”

Cristian Yan ingin berbicara, tetapi dihentikan oleh Wayne Shen yang menggeleng padanya.

Stella Han melihat sosok yang tidak tahu membawa seberapa banyak kesedihan dan keputusasaan bersamanya. Dia tidak sanggup untuk menyalahkan pria itu lagi, disaat ini, siapa yang lebih sakit dan putus asa dibanding pria itu?

Semua orang menunggu di dasar gunung, salju turun semakin besar dan tebal, dan kabut di kejauhan, membuat orang-orang kesulitan bernapas.

Seiring berlalunya waktu, sosok itu tidak kunjung muncul kembali, ketika Jordan Bo dan semua orang merasakan ada yang tidak beres mereka memutuskan naik keatas, kemudian pemandangan yang mereka lihat hampir menghentikan detak jantung mereka. Taylor Shen duduk di depan batu nisan, matanya terpejam, tangannya memeluk potret Tiffany Song, kemudian pergelangan salah satunya mengucurkan darah.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu