You Are My Soft Spot - Bab 155 Tidak Boleh Menyerah Di Pertengahan Jalan Dalam Melakukan Sesuatu (1)

Kereta tiba di Kota Stanford ketika waktu sudah mulai larut malam, ketika berjalan keluar dari stasiun kereta, matahari sudah terbenam dan langit mulai gelap, cahaya emas menutupi langit Kota Stanford, benar-benar amat menawan.

Ini adalah pertama kalinya Tiffany Song pergi ke luar negeri, pertama kali ia datang ke tempat dimana Taylor Shen pernah melewati hari-harinya sebelumnya, ia merasa sangat bersemangat dan penasaran terhadap semua hal. Taylor Shen menggenggam tangannya dan menaiki bus menuju ke Stanford University.

Bus tersebut dipenuhi oleh murid universitas yang berasal dari berbagai negara, dengan warna kulit yang berbeda-beda, semua orang berusaha berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Tiffany Song dan Taylor Shen duduk di barisan paling terakhir, stasiun terakhir adalah Stanford University, mereka tidak perlu berdesak-desakan dengan orang lain jika mereka duduk di paling belakang.

“Taylor Shen, selain dari Bahasa Inggris, bahasa apalagi yang kamu kuasai?” Tiffany Song merasa sangat iri ketika melihat para murid universitas yang sedang berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Wajah mereka dipenuhi dengan senyuman tanpa rasa gugup, senyuman yang tidak akan pernah bisa dimiliki oleh orang yang segenerasi dengannya. Karena ia sudah menjadi istri dari seorang lelaki di masa paling indahnya, ia sudah berusaha keras untuk masa depannya sendiri.

Penyesalahn terbesarnya adalah ia tidak pernah melewati masa kuliahnya sepenuhnya di universitas.

Taylor Shen melihat ekspresi wajahnya yang melewas, ia sudah dapat mengetahui perasaannya tanpa terlalu banyak menebak, lalu berkata,”Bahasa yang kupahami adalah Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, Bahasa Jerman, Bahasa Rusia, dan Bahasa Italia, namun, aku tetap paling menyukai Bahasa Mandarin, Tiongkok mempunyai budaya yang sangat beragam, hal yang dapat dipelajari dari budaya tersebut sangat-amat banyak.”

Tiffany Song tersenyum, lalu menatapnya kagum,”Kamu menguasai enam bahasa, hebat sekali, aku bahkan tidak sepenuhnya mahir dalam berbahasa Inggris.”

“Tidak apa-apa jika kamu tidak mahir dalam berbahasa Inggris, bukankah masih ada diriku?”Taylor Shen menggenggam tangannya, jari hangatnya mengelus telapak tangannya, perasananya pun menenang.

Tiffany Song mengerutkan bibirnya,”Kamu sungguh hebat, kamu menguasai enam bahasa, aku merasa kalah darimu, merasa aku tidak cocok denganmu.”

“Lagi-lagi sembarangan berbicara, kecocokan antara seseorang dengan yang lainnya tidak dinilai dari kemampuan yang terlihat. Tiffany, aku hanya dipaksa hingga aku menguasai enam bahasa. Bukankah aku sudah mengatakannya kepadamu ketika di kereta, aku hanya mempunyai uang satu setengah juta saat itu, uang satu setengah juta bahkan tidak cukup digunakan untuk membeli hamburger di tempat mewah seperti Wall Street. Aku terpaksa mencari banyak pekerjaan, dimana salah satunya adalah menjadi bartender di sebuah bar,”Taylor Shen teringat kembali akan masa lalunya.

Tiffany Song langsung menggenggam erat tangannya ketika melihat alis matanya mengerut, semua orang tidak bisa sukses begitu saja, mereka pasti melalui banyak kesusahan di sepanjang perjalanannya menuju kesuksesan, sehingga mereka dapat menempati kedudukan mereka yang tinggi hari ini.

“Bar adalah sebuah tempat yang sangat rumit, semua orang bergabung di satu tempat, mereka bisa saja meremehkan orang Timur ketika mereka adalah tamu yang sulit diurusi. Bahasa yang mereka bicarakan bahkan sulit sekali didengar, sekalipun kamu tahu mereka sedang menertawaimu, kamu juga tidak akan bisa berbuat apa-apa, itu adalah sebuah perasaan yang sangat menyedihkan, mengapa orang Tiongkok sering sekali diremehkan oleh orang di luar negeri, selain daripada bentuk tubuh kita yang kecil, namun, kita juga cerdas seperti mereka. Sehingga aku berjanji, jika aku tahu apa yang sedang mereka maki-maki tentangku, aku akan menggunakan setiap kata yang mereka gunakan untuk kembali memarahi mereka, aku bahkan menggunakan beberapa kata Bahasa Mandarin untuk memerahi mereka kembali.”

Taylor Shen menggelengkan kepalanya dan tersenyum ketika teringat akan dirinya yang terlalu emosi pada saat muda.

“Apakah kamu pernah memarahi mereka kembali?” Tiffany Song ikut merasa bersedih, ia jelas-jelas berasal dari keluarga yang kaya, namun, ia tetap saja menerima makian dan tawaan dari orang lain, seberapa sedihkan dirinya ketika ia sedang menyendiri di Amerika pada saat itu?

Namun, ia berusaha untuk bertahan, walaupun langkah-langkah yang ia lewati sangat sulit, namun, ia kini sudah menjadi seorang lelaki yang membuat negerinya bangga!

“Sudah, aku sudah memarahi mereka kembali, aku masih ingat akan ekspresi wajah orang tersebut. Tiffany, potensi seseorang itu muncul ketika mereka dalam keadaan terpaksa. Terkadang, aku merasa akan kesederhanaan dan kegigighan dirimu, itu berarti, kamu setidaknya lebih bahagia dari driku,”Taylor Shen menatapnya tajam, dalam perjalanan mereka ke Amerika kali ini, selain dari hubungan mereka yang mendekat, ini juga merupakan pertama kalinya ia membawanya datang ke Amerika, membawanya ke tempat dimana ia pernah menetap, ia ingin Tiffany Song lebih mengenalnya, mengenal kehidupannya, mengenal masa lalunya, dan membuatnya tidak lagi ingin melepaskannya!

Tiffay Song menatap ekspresi wajah Taylor Shen ketika berbicara, lalu merasa sakit hati, ia tiba-tiba ingin meeluknya, pada saat yang bersamaan, ia juga sudah bersikap demikian, ia memeluk pinggulnya, lalu berkata dengan lembut,”Taylor Shen, aku akan berada di sisimu kedepannya, kamu harus bahagia.”

Taylor Shen tersenyum dan memeluknya erat, lalu menatapnya licik dan berkata,”Tiffany, aku menceritakan semua ini hanya untuk membuatmu merasa sakit hati.”

“Aku tahu, jadi aku merasa sakit hati oleh karena dirimu.”

Taylor Shen mengelus hidungnya, lalu tersenyum dan berkata,”Bodoh!”

Bus sudah tiba di stasius terakhir seiring mereka berbicara, para murid-murid melangkah turun dari bus dengan tertib. Taylor Shen yang merangkul Tiffany Song berjalan di barisan paling akhir, setelah mereka turun dari bus, mereka berjalan sejenak hingga akhirnya tiba di Stanford University.

Stanford University yang memiliki sejarah ratusan tahun itu memiliki budaya yang sudah mengalir cukup lama, gedung-gedung tinggi memiliki warisan budaya yang sudah mendalam, setiap sudut di tempat ini dipenuhi dengan budaya yang berebda, Tiffany Song merasa dirinya sangat mungil ketika ia berdiri di depan pintu Stanford University.

Taylor Shen menggenggam tangannya dan berjalan masuk ke dalam universitas tersebut, Tiffany Song merasa khawatir, lalu bertanya,”Taylor Shen, apakah mereka mungkin mengusirku keluar?”

Taylor Shen menggelengkan kepalanya dan tersenyum,”Kamu adalah istriku, bagaimana mungkin mereka mengusirmu keluar? Universitas terkenal di luar negeri memperbolehkan orang-orang untuk datang berkunjung.”

Tiffany Song kemudian merasa lega, lalu mengikut Taylor Shen berjalan masuk ke dalam Stanford University. Di sepanjang perjalanan, mereka bertemu dengan para murid dan juga professor, lalu orang-orang yang Taylor Shen kenal.

Taylor Shen melihat seorang lelaki yang berumur lebih kurang lima puluh tahun berjalan kemari dari kejauhan, ia merangkul Tiffany Song melangkah ke depan, professor yang paling mengenalnya itu langsung mengenalinya, mereka berdua saling bersalaman dan langsung berbincang.

Tiffany Song berdiri di samping, ia tidak terlalu mengerti apa yang sedang mereka bicarakan, tetapi ia mendengar sebuah kata yang paling penting, Taylor Shen memperkenalkan dirinya sebagai “my wife”, profesor tersebut kemudian menganggukkan kepalanya, lalu lanjut berbincang sejenak dengan Taylor Shen sebelum pergi.

Tiffany Song menatap punggung profesor yang menjauh tersebut, lalu bertanya kepada Taylor Shen,”Apa yang kamu bicarakan kepada guru itu?”

“Aku berkata bahwa aku ingin membawa istriku datang ke tempat yang pernah menjadi tempat tinggalku sebelumnya, ia berkata aku juga sudah berubah,”Taylor Shen menggandeng tangannya dan terus berjalan ke depan, langit sudah gelap, lampu jalanan sudah mulai dinyalakan dan memantulkan bayangan mereka yang memanjang, kemudian menjadi satu dan tidak bisa dipisahkan.

“Mengapa ia berkata kamu sudah berubah?”

“Sepertinya karena aku dulunya merupakan orang yang tidak berperasaan, tetapi kini sudah berperasaan,”Taylor Shen meliriknya sejenak dan membuat Tiffany Song kembali teringat, ketika ia teringat, ia tetap saja akan merasa sakit hati.

Stanford University sangat besar, sehingga mereka tidak sempat mengelilingi semua bagiannya, ketika hendak meninggalkan Stanford University, Tiffany Song masih merasa sedikit keberatan, ia kemudian berkata,”Aku tidak tahu apakah aku masih mempunyai kesempatan untuk datang kesini lain kali, aku merasa sedikit keberatan meninggalkan tempat ini.”

Ekspresi Taylor Shen terlihat melebut, ia kemudian merangkul bahunya dan berkata,”Ketika kamu sudah melahirkan nanti, kita akan membawanya kemari.”

“Kamu berpikir terlalu sempurna,”Tiffany Song menatapnya sejenak, lalu melepaskan tangannya dan berjalan keluar dari pintu universitas. Taylor Shen terdiam sejenak, ia menatap ke arah lingkungan universitasnya yang menegang, perasaan tidak yakin yang berada di hatinya itu menjauh, ia mengira dirinya pasti akan mempunyai masa depan yang indah.

Ia berpaling, lalu segera mengejar Tiffany Song, mengulurkan tangannya dan menggenggamnya, mereka berdua saling bertatapan dan tersenyum, kemudian berjalan perlahan meninggalkan Stanford University.

Mereka menginap di Kota Stanford untuk satu malam, lalu pulang ke Kota New York dengan menggunakan kereta di pagi keesokan harinya, keadaan di perusahaan cabang menegang, Taylor Shen membawa Tiffany Song pergi ke perusahaan cabang, sebelum ia masuk ke ruang pertemuan, Taylor Shen memeluk pinggang Tiffany Song dan berkata,”Maaf, padahal aku sudah berjanji untuk membawamu berlibur disini.”

“Tidak apa-apa, pergi selesaikan masalah yang penting terlebih dahulu, aku akan menunggumu di kantor,”Tiffany Song tentu saja mengerti dirinya, ia adalah tumpuan daripada perusahaan cabang, perusahaan cabang tersebut tidak dapat kekurangan dirinya.

Taylor Shen kemudian mengerutkan alisnya, menciumnya, dan berkata,”Kamu juga merupakan sebuah hal yang penting untukku, tunggu aku kembali.”

“Baik,”Tiffany Song menanggukkan kepalanya, lalu menatapnya pergi. Ia berjalan ke salah satu sudut jendela, lalu menatap ke arah pemandangan Kota New York yang mewah, ini adalah kerjaaan Taylor Shen, tempat dimana ia membangun rumahnya, ia teringat kembali akan kenangan yang sudah ia ceritakan padanya selama dua hari ini ketika berdiri di sana.

Seorang lelaki yang sebelumnya tidak memiliki apa-apa, kini mempunyai segalanya dibawah tumpuan kakinya, ia semakin merasa sakit hati karenanya. Seberapa kesepian dirinya pada saat itu?

Pertemuan berlangsung selama tiga jam, ketika Taylor Shen berjalan keluar dari ruang pertemuan, waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, ia melihat jam tangannya, waktu jam makan siang sudah berlalu, ia langsung tergesa-gesa kembali ke ruang kerjanya dan tidak melihat Tiffany Song disana, ia pun merasa terkejut, ketika ia hendak meneleponnya, pintu ruang kerjanya dibuka oleh seseorang.

Tiffany Song muncul di depan pintu sambil membawa dua mangkuk mie yang hangat, ketika ia melihat Taylor Shen menggengam ponsel, ia pun berkata,”Aku pergi ke kantin di lantai bawah untuk meminjam dapur mereka sejenak, mie baru saja selesai dimasak, kini masih hangat, ayo cepat makan.”

Ia kemudian meletakkan nampan seiring ia berbicara, kemudian membuka lapisan penutup untuk menghindari debu diatasnya, wangi mie memenuhi ruangan, Taylor Shen tiba-tiba merasa perutnya sudah lapar, ia berjalan ke arahnya dan duduk di sofa, lalu langsung melihat semangkuk mie dengan sayuran hijau diatasnya, ia pun langsung mengambilnya dan memakannya tanpa menghiraukan penampilannya lagi.

Walaupun ia memakannya seperti ini, ia tetap saja terlihat sangat elegan.

Ia kemudian makan sambil berkata,”Mengapa kamu teringat untuk memasak mie sendiri untukku?”

Tiffany Song mengambil mangkk yang satunya lagi, lalu makan dan menjawab,”Sejak tiba di Amerika, kamu yang selalu menjagaku, sehingga aku ingin menjagamu sekali, apakah mienya enak?”

“Enak, masakan istriku adalah masakan yang paling enak,”Taylor Shen mengisenginya.

Telinga Tiffany Song langsung memanas,”Aku tahu kamu akan berbicara dengan manis padaku, cepat makan.”

Taylor Shen menatapnya dengan senang, ia tahu istrinya merasa sangat senang, ia kemudian makan sambil berkata,”Tiffany, setelah hasil pengecekan keluar nanti, kita pergi ke Kedutaan Besar Amerika sejenak untuk mengambil surat nikah.”

Tiffany Song tercengang menatapnya, ia mengatakannya dengan biasa saja, seakan-akan ia hanya memberitahukannya kepadanya. Menikah adalah sebuah hal besar, tidak ada bunga tidak ada cincin, terlebih lagi, tidak ada lamaran, hanya ada dua mangkuk mie hangat, bagaimanapun ceritanya, ini semua tentu saja tidak cukup romantic.

Namun, ia merasa hatinya memanas, sejak hasil pengecekan DNA itu keluar dan membuktikan bahwa mereka bukanlah saudara kendung, walaupun ia tidak pernah mengungkitnya, namun ini bukan berarti ia tidak memikirkannya, ia selalu bertanya kepada dirinya, jika ia bukan Tiara dari Keluarga Shen, maka siapakah dirinya?

Taylor Shen menunggu sejenak, ia langsung mengankat kepalanya tanpa menunggu jawabannya, lalu melihat air matanya mengalir. Hatinya langsung merasa khawatir, ia meletakkan mangkuk tersebut, lalu duduk di sampingnya, mengambil mangkuk dan sumpitnya untuk meletakannya di atas meja, Taylor Shen kemudian menghapus air matanya perlahan, dan menghela nafasnya,”Apakah kamu merasa bersedih menikah denganku?”

“Bagaimana mungkin?” Tiffany Song merasa sangat malu, ia bukannya tidak pernah dilamar sebelumnya, namun tidak tahu mengapa, ia merasa sangat tersentuh hanya karena lamarannya yang sesederhana ini.

“Kalau begitu, mengapa kamu menangis?” Tanya Taylor Shen dengan lembut, sambil mengelus wajahnya.

Tiffany Song mengeluh,”Tidak ada bunga, tidak ada cincin, terlebih lagi, tidak ada makan malam yang romantis, lamaranmu ini benar-benar tidak tulus sedikitpun, aku tidak mau menikahimu.”

Taylor Shen tersenyum,”Apakah kamu menangis hanya karena hal ini?”

Tiffany Song menganggukan kepalanya.

Taylor Shen kemudian memeluknya,”Aku yang kurang pengertian, bisakah kamu jangan menangis lagi?”

Tiffany Song bersandar dalam pelukannya, lalu terdengar suara hatinya yang berdebar, ia pun berkata,”Taylor Shen, aku adalah seorang anak tanpa ayah tanpa ibu, terlebih lagi, aku sudah dua kali menikah, kamu sangat hebat, juga memiliki miliyaran harta, kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih menawan dan memikat, sayang sekali kamu menikahiku.”

“Jadi, apakah kamu ini sedang menolakku?”Taylor Shen menatapnya tidak senang.

“Bukan, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk menjadi seseorang yang setingkat denganmu, jadi, kamu tidak boleh mengecewakanku, karena aku hanya mempunyai dirimu di duniaku, jika aku kehilangan dirimu, aku tidak tahu bagaimana aku bisa melanjutkan kehidupanku,”Tiffany Song menatapnya dengan tatapan yang sangat serius.

Taylor Shen merasa tersentuh, ia langsung menatapnya dan menarik tangannya, kemudian menggenggam erat angannya, ia pun berkata,”Tiffany, kamu tidak perlu berusaha lagi, kamu sudah sangat baik dan setingkat denganku. Kamu berkata bahwa kamu adalah anak tanpa orang tua, aku dan anak kita akan menjadi keluargamu satu-satunya, aku akan mencintaimu lebih daripada aku mencintai diriku sendiri, jadi, kamu tidak perlu merasa kalah, tidak perlu merasa tidak tenang, kita akan terus bersama, hingga maut memisahkan.”

Tiffany Song langsung meneteskan air matanya, ia mengangkat kedua tangannya dan menutup wajahnya, ia kemudian menciumnya dengan perasaan tulus, ia mengganggukakn kepalanya dan kembali mengulang,”Hingga maut memisahkan!”

Dalam sejenak, perasaan Taylor Shen menghangat, ia menggenggam dagunya, lalu mendalami ciumannya. Ia adalah satu-satunya wanita yang pernah ia jaga dalam hidupnya.

Ketika mereka berdua berpisah, mie sudah mulai mendingin, Taylor Shen kemudian mengambilnya dan mulai memakannya tanpa merasa mie sudah berkurang enak sedikitpun. Tiffany Song menatap wajahnya yang tampan, lalu mengambil mangkuk mie tersebut dan memakannya perlahan.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu