You Are My Soft Spot - Bab 262 Kamu Hampir Saja Mencelakainya (3)

Tangan Vero He di tarik oleh pria itu, berjalan beberapa langkah, wanita itu kembali berhenti, Taylor Shen tidak bisa menariknya, dia berbalik, melihat Vero He yang berada di dalam kegelapan, suara wanita itu mengatakan, "Taylor Shen, berapa lama lagi kamu ingin berpura-pura?"

"Apa apa?" Taylor Shen mengernyitkan dahinya, dia tidak paham dari mana asal datangnya suara dingin wanita itu. Wanita ini sudah melakukan hal yang sangat berbahaya, sekarang yang marah seharusnya dia, dia masih belum bertanya padanya untuk apa wanita itu datang ke kantor polisi, wanita itu malah memarahinya.

"Kamu bisa mencari sampai ke tempat ini, bisa masuk ke ruangan kepala polisi, Taylor Shen, apa hubunganmu dengan kepala polisi?" Vero He bertanya dengan suara yang sangat dingin.

“Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan?” Apa kamu tidak tahu polisi sedang berusaha menangkapmu, ikut dulu denganku, jika ada yang ingin kamu katakana, katakan saja di luar." Taylor Shen menarik tangan wanita itu keluar dari pintu ruang kantor.

Vero He tersenyum dingin mengatakan,"Bukankah semuanya sudah kamu bereskan? Jika sekarang kita keluar, tidak akan ada seorangpun yang menahan kita bukan?"

Kerutan di dahi Taylor Shen semakin dalam dia tidak paham apa yang dikatakan wanita ini, akan tetapi sekarang buka waktu untuk berbicara, tidak peduli apakah wanita itu bersedia atau tidak, dia akan membawanya turun.

Vero He benar-benar ingin menarik pria itu dan mempertemukannya dengan kepala polisi tadi, tetapi jika dia melakukan hal ini jelas sekali ini bukanlah langkah yang cerdas, jika demikian bukankah berarti dia memberitahu musuh untuk bersikap lebih waspada padanya. Wanita itu kemudian mengikuti Taylor Shen di belakang dengan tidak rela, tidak ada satu orang pun yang menahan mereka, begitu banyak polisi, seolah-olah menghilang.

Semakin tenang, kecurigaan di hati Vero He semakin besar, benar saja Taylor Shen dan kepala polisi bersekongkol, oleh karena itu dia bisa membantunya mengamankan tempat ini, membiarkan pria itu membawanya pergi dengan aman. Ketika dia tiba di kantor depan, Taylor Shen tiba-tiba dipanggil oleh seorang polisi wanita, "Tuan Shen, laporan anda belum terisi, apa tanda tidak ingin mengisinya lagi?"

Polisi wanita itu melihat polisi wanita yang berdiri di samping Taylor Shen, ada kecemburuan di mata polisi wanita itu, dia baru kembali setelah begitu lama di toilet, mungkinkah dia telah melakukan sesuatu dengan wanita itu?

James He kemudian melihat ke arah itu, melihat wajah Vero He dari samping, hati pria itu menjadi tenang, kemudian terdengar suara Taylor Shen mengatakan, "Aku sudah menemukan orangnya, kalian tidak perlu sibuk mencarinya lagi."

Mengatakannya, pria itu kemudian menarik Vero He keluar dari kantor polisi.

James He memicingkan matanya, dia kemudian mengatakan, "Tutup laporan", pria itu kemudian bangkit dan meninggalkan tempat itu. Sesaat kemudian, yang lainnya juga ikut bangkit, mereka semua meminta untuk menutup laporan.

Para polisi itu kemudian saling berpandangan, mereka merasa kalau mereka telah dipermainkan, apa mereka sengaja datang untuk mengintervensi mereka?

Taylor Shen menarik tangan Vero He meninggalkan kantor polisi, baru saja keluar dari kantor polisi Vero He menarik tangannya dari tangan Taylor Shen, melihat pria itu dengan tatapan marah, "Sudah cukup, Taylor Shen, kamu tidak perlu lagi berpura-pura dihadapanku, aku lebih tahu tujuanmu dari pada siapapun."

Taylor Shen menatap wanita dihadapannya dengan tenang, sejak tadi bertemu dengannya di ruangan kepala kepolisian wanita ini bersikap sangat aneh, dia tidak senang maupun terharu, sebaliknya dia terus mencercanya dengan pertanyaan, pria itu kemudian melipat tangannya di depan dada, melihat wanita dengan seragam polisi yang tidak karuan itu, kemarahannya memuncak sampai ubun-ubun, dengan suara berat pria itu kemudian mengatakan: "Baiklah, kamu bilang aku sedang bermain drama, drama apa yang sedang aku mainkan? kamu tidak takut mati membuat keributan sebesar ini, berapa banyak orang yang terseret karenamu? Sekarang pengawalmu masih berada di ruang pemeriksaan dan sedang menjalani introgasi, aku dan kakakmu membawa sekelompok pengawal mengelilingi dan mengepung kantor kepolisian, takut sampai kejadian tujuh tahun yang lalu dimana kamu menghilang kembali terulang. Sekarang kamu bukannya ikut pulang denganku dengan ketakutan, kamu masih membuat keributan, apa kamu ingin mereka memenjarakan mu? "

James He keluar, melihat kedua orang itu sedang bersitegang. Malam ini sangat menggemparkan, tapi sekarang bukan waktunya untuk bertengkar, terutama mereka sekarang masih berada di luar kantor polisi. Dengan cepat dia melangkah ke tempat itu, dengan suara kecil mengatakan: "jika ada yang ingin dibicarakan kita bicarakan setelah di rumah, Vero He, kamu duduk di mobilku."

Takut mereka berdua bertengkar di mobil, James He menarik tangan Vero He, kemudian wanita itu masuk ke tempat duduk sebelah kemudi, dia berbalik, melihat Taylor Shen yang tidak senang, mengatakan: "jumpa lagi di kediaman keluarga hE!"

Taylor Shen melihat wajah dingin wanita yang duduk di sebelah kursi kemudi, dia merasa kecurigaan dan kemarahan wanita itu sangat aneh. Matanya melihat kepergian mereka, pria itu kemudian menghubungi Cristian Yan memerintahkannya untuk menarik kembali para pengawal, berjalan menyebrangi tempat itu, pria itu naik ke atas Rolls-roycenya.

Setelah mematikan teleponnya, dia tetap tidak bisa mengusir kemarahan di hatinya, menghidupkan mesin mobilnya, menginjak pedal gas, mobil kemudian melesat seperti anak panah.

……

Di dalam mobil, James He tidak berusaha mengatakan apapun dengan Vero He, menghubungi pengacara MIn, memerintahkan pria itu untuk menjamin Erin.

Ketika Vero He mendengar pria itu memberi perintah pada pengacara Min, dia sadar kalau dia telah buat Erin dalam posisi sulit, dengan tidak tenang dia kemudian melihat pria itu, "Kakak, Erin akan baik-baik saja bukan.”

James He meliriknya, dia menegurnya dengan dingin: "Sekarang sudah bisa khawatir, mengapa tidak berpikir sebelum melakukan sesuatu? Kamu pikir kantor polisi itu tempat di mana kita bisa keluar masuk seenaknya?"

Ditegur oleh pria itu, Vero He menundukkan kepalanya, tangannya berada di atas lutut kakinya dikepalkan, jemarinya sampai berubah putih, dengan suara kecil dia mengatakan: "Maaf, kakak, aku sudah membuat Erin dalam kesusahan, kamu jangan menyalahkannya!"

Tangan James He memegang kemudi dengan erat, matanya dipenuhi oleh kekesalan. Malam yang menggemparkan seperti ini, mungkin dia tidak akan bisa tidur tenang untuk sementara waktu. Erin, dia menyerahkan Vero He pada wanita itu, wanita itu malah berani membuat onar!

Matanya melihat wajah wanita itu berubah pucat karena khawatir, dia lantas merapatkan bibirnya, ini juga kali pertama dia marah pada wanita ini, "Sekarang jangan bicara denganku, aku sakit kepala mendengar suaramu."

"……"

Vero He duduk diam di sebelah kursi kemudi, wanita itu memiringkan kepalanya melihat keluar jendela, pemandangan malam yang ramai bergerak mundur dengan cepat, dia melihat mobil Rolls-royce yang mengikutinya di belakang, sepasang tangannya kemudian dikepalkan.

Belum sampai di kediaman keluarga He, James He sudah mendapatkan telepon dari pengacara Min, Erin sudah dijamin keluar, pria itu tidak terlihat senang, dia kemudian memberi perintah, "Suruh wanita itu segera ke kediaman keluarga He!"

10 menit kemudian, sebuah mobil melaju masuk ke kediaman keluarga He, berhenti di tempat parkiran mobil, pria itu turun dengan sangat tidak senang, ada cahaya mobil di belakang, Taylor Shen juga sudah tiba. James He melihat Vero He yang berada di samping, melihat seragam polisi di tubuh wanita itu, dahinya berdenyut keras, "Pergi ke kamarmu dan mandi, gantilah baju kemudian segera menuju ruang baca."

Hati Vero He tahu jelas, meskipun kejadian malam ini tidak sampai membahayakan, tetapi James He tidak akan melepaskannya begitu saja, pria itu pasti membuat perhitungan dengannya. Wanita itu kemudian mengangguk, Taylor Shen turun dari mobil, dengan cepat dia berjalan masuk ke kediaman keluarga He.

Felix He sedang menonton televisi di lantai bawah, wanita itu masuk ke dalam dengan seragam polisi, pria itu lantas memanggilnya, "Vero He, sini ke tempat ayah."

Langkah kaki Vero He terhenti, dia kemudian melihat dua bayangan yang ada di taman, wanita itu mengatakan: “Ayah, aku akan kembali ke kamarku untuk berganti baju sebentar nanti aku akan menemanimu."

Felix He melihat kalau wanita itu sepertinya tidak terlalu senang, dia pun tidak memaksanya, dia lantas melambaikan tangan padanya, "Cepat pergi, aku akan memerintahkan bibi Yun memasakkan sarang walet untukmu, kamu kelihatannya kurang sehat. "

"Baiklah ." Vero He mengangguk, dengan cepat dia naik ke atas.

Di taman, James He memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, memicingkan matanya melihat pria di hadapannya yang juga kelihatan sangat tidak senang, dengan datar dia mengatakan: "Kejadian malam ini, bagaimana kamu melihatnya?"

Taylor Shen merasa sangat kalut, tadi pagi ketika mereka berpisah mereka masih baik-baik saja, tadi Tiffany Song melihatnya dengan tatapan seperti apa, seperti melihat seorang musuh! Pria itu mengeluarkan rokoknya, mengeluarkan sebatang rokok dan menyerahkannya pada James He, pria itu tidak menolak dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Taylor Shen juga mengambil satu batang dan memasukkannya ke dalam mulutnya, menyalakan pemantiknya, memberikannya pada James He, setelah rokoknya tersulut, dia menggunakan pemantiknya, setelah asap rokok mengepul dari mulutnya, pria itu kemudian menyimpan pemantiknya, “Tunggu penjelasan dari mereka!"

James He mengernyitkan dahinya, akhirnya pria itu bisa tenang, mata pria tadi barusan seperti akan mengeluarkan api melihat Vero He. Dia mengangkat tangannya memegang rokok itu, melihat kamar yang terang di lantai dua, dia mengatakan: "Sepertinya Vero He salah paham denganmu?"

Mendengar hal ini, Taylor Shen menghisap rokok dengan lebih kuat, nyala api rokok terlihat sangat merah, bibirnya membentuk senyuman mengejek, "Rasa percaya diantara kita memang sangat tipis, bukanlah sangat tidak mengherankan kalau dia mencurigaiku?"

James He tidak menyangka pria itu bisa mengatakan hal ini, dia kemudian menatap pria itu, berkata: "Dimana kamu menemukannya?"

"Di lantai dua di ruang kerja kepala polisi." Ketika dia berbicara, asap rokok mengepul keluar dari mulutnya, di malam yang tenang ini, dapat terlihat aroma kesepian. James He mengernyitkan dahinya, "Dia bersembunyi di kantor kepala polisi? Pantas saja tidak ada orang yang bisa menemukannya. Tapi aku di lantai bawah, aku melihat kepala polisi naik ke atas, apa dia tidak menemukannya?"

"Jika kepala polisi menemukannya, mungkinkah dia tidak membongkarnya?" Taylor Shen berbalik bertanya.

James He berpikir, jika kepala polisi menemukannya, iya pasti akan membongkarnya, "Jika dia sudah menemukannya, tapi tidak membongkarnya?"

"Apa maksud perkataanmu?" Taylor Shen melihat James He, James He menggelengkan kepalanya, pemikiran ini hanya terbesit di benak nya, sama sekali tidak ada alasan yang mendasarinya.

“Aku selalu merasa ada sesuatu yang aneh malam ini, kamu bisa membawa Vero He keluar dengan begitu lancar, kita juga bisa meninggalkan tempat itu dengan begitu lancer, sepertinya hal ini sudah direncanakan."

Mendengar hal ini, wajah Taylor Shen berubah serius, kedua orang menghisap rokok berdiri di luar pintu rumah, selesai mereka berbalik dan masuk. Felix He sedang di ruang tamu, Taylor Shen menyapa pria tersebut, setelah itu pria itu mengikuti James He ke lantai 2.

Selesai mandi, Vero He memakai pakaian rumah dan keluar, di bawah terdengar suara mesin mobil wanita itu segera berjalan menuju ke platform lantai 2, dia melihat Erin keluar dari mobil, hatinya kemudian menjadi lebih tenang.

Erin berjalan masuk ke dalam villa, dia melihat Vero He yang berada di lantai dua, hatinya juga menjadi lebih tenang, mengingat komputer yang diserang oleh hacker, wajahnya berubah menjadi serius.

Wanita itu memberi salam pada Felix He yang berada di ruang tamu, dengan langkah berat dia kemudian menuju ke lantai dua. Pengacara Min menunjukkan arah pada wanita itu, ketika James He menghubunginya, suaranya terdengar sangat aneh. Dia tahu, pria itu ingin sekali membiarkannya tinggal di tempat itu semalaman.

“Kamu baik-baik saja kan?" Vero He merendahkan suaranya.

"Aku baik-baik saja. Tuan ada di ruangan, kita kesana, dia tunggu terlalu lama." Erin paham, bersembunyi juga tidak ada gunanya, lebih baik menyerahkan diri.

Tetapi ketika dia benar-benar berada di ruang baca, betapa gugupnya hatinya sekarang. Dia melihat Vero He yang berdiri di sampingnya, wanita itu juga gugup seperti dirinya, mereka tidak menyangka, masalah sampai sebesar ini.

Jika Taylor Shen dan James He tidak membawa orang-orang untuk mengalihkan perhatian, sulit membayangkan apa yang akan terjadi.

Erin menggigit bibirnya, dia mengulurkan tangannya mendorong pintu ruang baca, di dalam ruang baca suasana sangat tegang, hatinya berdetak kencang ketika dia masuk ke dalamnya, detik berikutnya, dia melihat James He berjalan ke arahnya dengan wajah yang sangat tidak senang.

Wanita itu kaget mundur secara reflek, tangan yang kuat itu kemudian mencekik leher wanita itu, terdengar suara dingin pria itu mengatakan, “Erin, apakah ibumu tahu malam ini apa yang telah kamu lakukan, kamu hampir saja mencelakainya!"

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu