You Are My Soft Spot - Bab 312 Tiffany Song Mencintai Taylor Shen (2)

Tempat tersebut, adalah tempat James He menemukannya, juga merupakan tempat Dia berubah menjadi Vero He. James He mengerutkan alis, “Diluar penuh dengan salju, kenapa kamu ingin pergi tempat yang sial itu?”

“Ada beberapa hal, aku seharusnya lebih memahaminya.” Dalam 5 tahun ini Vero He terus bermimpi buruk, bermimpi tentang suatu tempat, Dia dikurung, dihina dan dicambuk, dia bukan ingin mengunjungi kembali tempat itu, Dia tidak menggila seperti itu, Ia hanya ingin memastikan ingatan Ia sendiri saja.

James He dengan kurang senang berkata: “Vero, kamu sudah cukup dengan melakukan semuanya sesuai keinginan mu sendiri, jangan mencari masalah kepada dirimu sendiri lagi, pergi istirahat, besok pagi kita langsung meninggalkan tempat ini.”

“Kakak!” Vero He berkata dengan panik, “Dokter Qin pernah memberitahuku, kalau kondisi penyakit aku sangat parah, Dia belum tentu bisa menyembuhkan aku, aku tidak ingin seperti ini terus, aku ingin mengetahui apa saja yang sudah aku alami sebelumnya, permintaan aku yang ini tidak kelewatan, kan?”

“Vero, apakah kamu sanggup?” Tatapan James He terlihat khawatir, Dia takut Vero He tidak sanggup menahannya, takut Vero He akan kembali seperti dirinya pada 5 tahun yang lalu saat Ia baru membawa Vero He kembali.

“Sanggup atau tidak, itu semua adalah masa lalu aku, aku tidak menghadapinya pun, Dia akan selalu berada di sana, dan akan menghancurkan masa depan aku. Kakak, berjanjilah padaku?” Vero He memandangnya dengan tatapan memohon, Dia tidak tahu apakah dirinya bisa menahan semuanya, tapi setidaknya, saat dibawah pertanyaan Taylor Shen, Dia bisa menjawab dengan penuh keyakinan bahwa ingatannya benar.

James He terus menatapnya, melihat sikap keras kepalanya, Dia menghelakan nafas, “Vero, mengapa kamu melakukan demikian?”

Vero He juga tidak tahu kenapa dirinya bersikap demikian, Dia selalu merasa jika Dia tidak dapat menghadapi masa lalunya, namun cinta telah memberikan keberanian kepada dirinya, Dia ingin mencari tahu dan memahami keraguan yang terjerat di dalam hatinya, bahkan jika Dia akan kehilangan semuanya, dan jatuh ke dalam keruntuhan lagi, Dia juga tidak akan ragu-ragu.

Dia selalu berpikir kalau Dia lebih membenci Taylor Shen daripada mencintainya, tetapi di Central Park sore itu, Dia menemukan jawabannya, Ia selalu mencintainya dan tidak pernah berhenti.

“Kakak, temani aku ke sana, ya?” Vero He tahu kalau hati James He sudah melunak.

James He mengambil mantel berbulu yang di samping, dengan tidak berdaya Dia menghelakan nafas: “Memang angkat tangan kamu.”

Kakak beradik keluar dair hotel, tidak membawa pengawal, angin yang sangat dingin, saking dingin membuat Vero He menyusutkan lehernya, James He membantunya mengenakan topi yang ada di bajunya, angin dingin terkena wajah, seperti pisau, terasa sakit.

Jalanan sangat sepi, hari yang begitu dingin, hampir semua orang berdiam di atas tempat tidur tradisional sambil menghangatkan diri, ada anak-anak saling mengejar di gang, sambil membuat bola salju dan mengejar mereka, sambil tertawa dan bermain dengan seru.

James He sambil membawa kereta salju, berjalan melewati kota kecil, mereka bedua baru pergi, ada seorang pria yang keluar dari hotel, Dia melihat kereta salju yang pergi menjauh, hatinya merasa sakit.

Ternyata Dia di sini, semua hanya karena satu patah darinya.

Taylor Shen, kamu masih berani meragukan kedudukan kamu di dalam hatinya kah?

Kereta salju berjalan di dunia yang penuh dengan salju, adegan ini sebenarnya cukup romantis. Setengah jam kemudian, mereka sudah menjauh dari Kota kecil Luoshui, ini adalah sebuah desa kecil di sebelah barat Kota kecil Luoshui. 5 tahun yang lalu, James He tidak sengaja menemukan Vero He di sini.

Pada tahun ini, juga merupakan hari yang dipenuhi salju tebal seperti ini, Vero He melarikan diri dengan badannya yang dipenuhi dengan luka, James He sendirian, hanya bisa membawanya pergi terlebih dahulu, setelah Ia kembali lagi, semua yang ada di sini sudah ditutupi salju tebal.

Kereta salju berhenti di depan desa tersebut, Vero He turun dari kereta salju, seluruh badannya pun sudah mati rasa karena kedinginan, Dia sambil menggosok tangannya, sambil berjalan dengan susah Ia melangkah ke depan.

James He mengikuti Dia dari belakang, Vero He sambil melihat bangunan-bangunan tersebut, hampir sama dengan yang ada di dalam ingatannya, mengandalkan ingatannya, Dia terus melangkah ke depan, Dia pun melangkah dengan semakin cepat, James He melihatnya, langsung mengikutinya dengan buru-buru.

Terdengar suara buka pintu, Seorang penduduk desa membuka pintu dan melihat mereka, terlihat seperti waspada terhadap pendatang. Vero He sambil melihatnya, merasa sedikit familiar.

“Tuan, ingin bertanya…….” Vero He baru membuka mulut hendak berbicara, orang tersebut langsung terlihat seperti melihat hantu, “Bam” langsung menutup pintu.

Vero He tidak disambut dengan baik, Dia menoleh dan melihat ke James He, berkata: “Aku sambil melihat Dia merasa Ia sedikit familiar, seperti pernah bertemu, tapi kenapa Dia seperti bertemu dengan hantu?”

James He mengangkat kepalanya melihat ke pintu yang tertutup rapat, Dia berkata dengan suara rendah: “Kita terus berjalan ke depan saja.”

Hanya ada sedikit penduduk di desa ini, kadang-kadang hanya ada beberapa pejalan kaki yang terlihat terburu-buru, tidak seperti di kota, ada orang di mana-mana. Lalu mereka berjalan sebentar, di depan pun semakin sepi, itu merupakan perbatasan antara kedua negara, dan juga merupakan zona yang tidak dikuasai oleh siapun, merupakan tempat yang sangat gelap.

Jadi perang tembakan yang begitu mengerikan pada 5 tahun yang lalu, bahkan tidak menarik perhatian pihak polisi, juga karena hal ini. Vero He dikurung selama 2 tahun, tidak ada orang yang tahu, setelah Ia melarikan diri, tapi Dia ditangkap kembali, sama sekali tidak ada yang bisa membantunya.

James He melihat Vero He yang melangkah dengan semakin pelan, Dia berkata: “Vero, kalau kamu takut, kita pulang sekarang juga, jangan memaksakan diri.”

Vero He menggelengkan kepala, “Aku tidak takut, kita terus berjalan ke depan.”

Tempat mereka tiba, ke mana pun mereka pergi, kabut putih ada dimana-mana, setelah berjalan beberapa waktu, badan mereka pun tidak merasa kedinginan lagi. Mereka berjalan di dalam salju sambil terengah-engah, menoleh dan melihat ke belakang, terlihat langkah mereka semua dari jauh.

Vero He sambil melihat ke arah yang jauh, berkata: “Beberapa waktu yang lalu, aku meminta Erin mengutuskan orang untuk mencari gedung bangunan rumah tersebut, aku tidak tahu apakah karena adanya kesalahan ingatan dalam ingatan aku, atau orang yang datang mencari terlalu ceroboh.”

James He pernah mendengar cerita ini dari Erin, makanya mereka bisa merasa curiga kalau ingatan Vero He dimasukkan secara paksa.

“Dilihat dari sini, di depan sepertinya masih ada penduduk, Vero, kamu masih ingat kamu sebelumnya melarikan diri dari mana?” James He bertanya.

Vero He menggelengkan kepala, “Hari ini turun salju yang sangat lebat, aku juga sudah tidak begitu mengingatnya, aku hanya tahu harus lari sekuat tenaga, lari sampai ke tempat yang ada orang maka aku akan selamat.”

James He sambil menopangnya, mereka berdua berjalan lagi, tiba di tempat dimana James He menemukannya, 2 jam telah berlalu, James He berdiri di sana, bekata: “Ini adalah tempat dimana aku menyelamatkan kamu dulu, Vero, coba kamu berpikir dengan baik, selanjutnya kita harus berjalan kemana?”

Vero He mengangkat kepalanya dan melihat ke depan, tempat yang bisa dijangkau oleh penglihatannya, semuanya adalah salju putih, tiba-tiba Dia kehilangan arah, tidak tahu haru berjalan kemana, Dia memejamkan mata, berjalan sesuai dengan perasaannya,

Saat itu, di depannya gelap gulita, Dia terhuyung-huyung dan berlari ke depan, ada yang mengejar dari belakang, suara tembakan terdengar di telinganya, dan setiap suara tembakan membuatnya terkejut, Dia seolah-olah bisa merasakan kalau peluru melayang di samping telinganya, dan akhirnya Dia pun kewalahan karena berlari, dan terjatuh di dalam salju.

Awalnya berpikir bahwa Dia akan ditangkap kembali, Dia membuka matanya dan melihat wajah tampan yang familiar, Dia tahu bahwa dirinya selamat.

James He mengikuti langkahnya selangkah demi selangkah, melihat Vero He yang berjalan dengan terhuyung-huyung ke depan, tidak tahu sudah berapa lama mereka berjalan, mereka datang ke sebuah rumah dua lantai, ini adalah satu-satunya rumah dua lantai di desa ini, rumah itu sepertinya pernah terbakar, ada bekas terbakar api di dinding luar.

Vero He mengangkat kepala melihat ke rumah tersebut, satu per satu adegan yang kejam muncul di benaknya, Dia terkejut sampai mundur selangkah, seluruh badannya bergemetar, James He melihat ketakutan yang terpancar dari matanya, Dia bertanya: “Ini tempatnya?”

Vero He melihat rumah yang seperti rumah hantu ini, ada keinginan untuk melarikan diri muncul dalam hatinya, tetapi kakinya malah seperti terjebak di dalam salju, tidak bisa bergerak, dia mendesis: "Ini tempatnya.”

Suaranya terus bergemetar, James He mengulurkan tangan memeluknya, rumah tersebut terlihat sudah lama ditinggalkan, sudah lama tidak ada orang yang tinggal di sana, dan disekitar sini, hanya ada satu rumah di sini.

Saat ini ada seseorang datang dengan kereta salju dan melihat mereka mengenakan pakaian yang berkelas, orang tersebut pun berhenti, wajah yang merah itu terlihat jujur, Dia bertanya: “Kalian kenapa bisa kemari?”

James He menolehkan kepala dan melihat Dia, “Maaf aku ingin bertanya, apakah tidak ada yang tinggal di sini?”

Rumah ini berhantu, tidak ada yang berani datang ke sini selama bertahun-tahun, katanya ada orang pernah mendengar ada jeritan hantu perempuan, ada juga yang pernah melihat hantu perempuan itu, aku lihat kalian pasti pendatang ya, apakah kalian dibohongi oleh orang jahat, cepatlah pergi dari sini, jangan memancing nasib buruk.” Pria itu mengingatkan dengan baik hati.

James He mengerutkan alis, Dia selalu tidak percaya dengan cerita setan dan dewa, namun Ia tetap berterima kasih atas niat baik pria tersebut.

Orang itu melihat mereka terlihat aneh, lalu Ia mengulurkan kepalanya melihat ke wanita yang ada di samping James He, Vero He pun menolehkan kepala melihatnya, orang tersebut melihat Vero He, seperti ketemu hantu, langsung berteriak berkata: “Ya Tuhan, ada hantu.”

Habis ngomong, dengan buru-buru Dia naik ke kereta saljunya, dan pergi dengan cepat.

Vero He dengan bingung melihat bayangan punggung Dia yang pergi dengan buru-buru, Ia menyentuh wajahnya sendiri, dengan sedih Ia berkata: “Kakak, memangnya aku terlihat menakutkan ya?”

James He menyipitkan matanya, tiba di sini, ekspresi orang-orang melihat Vero semuanya terlihat sangat aneh, sebenarnya ada apa? “Tidak, mungkin mereka pernah bertemu dengan kamu.”

Vero He melihat rumah yang ada di depan matanya, sama persis dengan apa yang ada di dalam ingatannya, Dia benar-benar tinggal di sini beberapa waktu, ingatannya tidak salah, semua masa lalu yang buruk itu, benar-benar pernah terjadi.

Memikirkan hal ini, badannya pun bergemetar dengan hebat.

James He menundukkan tatapannya, dan melihat Vero He, wajah Vero He terlihat pucat, terdapat rasa takut yang memang muncul dari dalam hatinya, Dia berkata: “Vero, kalau kamu takut, kita pulang saja.”

Vero He menggelengkan kepalanya, James He tidak akan paham apa yang sedang Ia takutkan, hanya Dia sendiri yang tahu, hatinya merasa takut karena apa, Dia lebih mengharapkan kalau rumah ini tidak pernah ada, Dia lebih berharap kalau ingatannya yang salah, kalau begitu, Dia masih bisa membohongi diri sendiri, kalau Dia tidak pernah melewati masalah lalu yang pahit itu.

Dia mengepalkan tangannya dengan erat, badannya terus bergemetar, Dia menarik nafas, dan udara dingin masuk ke paru-parunya. Dia merasa menyakitkan, “Ayo kita masuk.”

“Vero!” James He tidak ingin memaksa Dia memaksa dirinya, jelas-jelas takut, tapi kenapa masih memaksakan diri.

“Aku tidak kenapa-napa, benaran, percayalah padaku, kita masuk.” Vero He sudah sampai di sini, Dia tidak akan membiarkan dirinya mundur lagi, itu adalah masa lalu yang Dia coba lupakan, Dia harus belajar menghadapinya terlebih dahulu jika Dia ingin terbebas darinya.

James He kadang merasa Vero He sangat keras kepala, Dia menghelakan nafas, mengulurkan tangan dan menggandeng tangannya, dengan suara pelan Ia berkata: “Vero, mulai dari saat ini, jangan lepaskan tanganku.”

Vero He menolehkan kepala dan melihatnya, lalu menganggukkan kepala dan berkata, “Baik.”

James He sambil menggandeng tangannya dan berjalan masuk ke dalam rumah tersebut, pintu utama rumah tersebut tidak terkunci, baru dorong saja sudah terbuka, suara pintu terbuka, seperti membuka kotak pandora, Vero He pun masuk ke dalam.

Selangkah demi selangkah Dia masuk ke dalam, di dalam kamar tersebut sangat berantakan, seperti pernah dirampok oleh perampok, kursi pun terjatuh di lantai, sofa juga terjatuh di lantai, bahkan meja pun berubah posisi, lantai pun ditutupi debu yang tebal.

Dia berdiri di depan pintu, sambil melihat semua yang ada di dalam ruangan, Dia masih ingat kursi tersebut sebelumnya terletak dimana, Dia juga ingat sofa tersebut di taruh dimana, ada sebuah adegan muncul di depan matanya, ada seseorang yang terduduk di kursi kayu, sedang menggendong anak untuk berjemur, sedang mengatakan sesuatu terhadap anak tersebut.

Dia terus melihat kursi tersebut, ingin melihat dengan jelas, hendak mengingat sesuatu, tapi benaknya seperti tertusuk sebuah jarum, terasa sakit, adegan yang harmonis tersebut pun menghilag, lalu ada orang yang tiba-tiba masuk.

Wanita tersebut sambil menggendong anak sambil mundur, sampai ke dinding, anaknya pun direbut, Dia meneriakkan sesuatu dengan keras, dan Dia mencoba mendengar apa yang diteriakkan, tetapi Dia tidak dapat mendengar dengan jelas, dan kepalanya terlalu sakit.

James He melihat wajahnya yang pucat, dan keringat dingin yang terus mengalir, telapak tangannya terasa begitu dingin sampai seperti tidak bersuhu, Dia sangat khawatir, "Vero, apa yang kamu ingat?"

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu