You Are My Soft Spot - Bab 110 Penyelesaian Perselisihan Ibu dan Anak (1)

Keadaan di dalam mobil sangatlah tenang, tenang hingga mereka dapat mendengar suara tekanan ban mobil terhadap jalanan.

Tiffany Song memiringkan kepalanya dan melihat dagu lelaki tersebut sedang menegang, setelah ia menjawab panggilan tersebut, ekspresinya berubah menjadi sangat tegang, ia juga tidak ingin menjawabnya jika ia bertanya padanya. Ia merasa sangat khawatir. Namun, ia juga merasa takut ia akan merasa kesal jika ia bertanya lebih banyak lagi padanya, jadi, ia hanya bisa duduk diam saja.

Sapu tangan yang berada di genggamannya sudah kering, namun, kehangatan yang ia berikan tadi sudah menghilang, ia menggenggam erat sapu tangan tersebut, ia merasa mobil itu berjalan dengan sangat cepat hingga bisa saja terbang, namun, ia sepertinya tidak bermaksud untuk mengurangi kecepatannya sedikitpun.

Ia tiba di bandar udara Kota C satu setengah jam kemudian, ia baru saja tiba di bandar udara, Cristian pun langsung menyambutnya, ia memberikan tiket pesawat dan dokumen yang berada di genggamannya, itu adalah dokumen yang Taylor Shen suruh ia persiapkan di panggilannya tadi,”CEO Shen, pesawat akan lepas landas dua puluh menit lagi, silahkan check in.”

Taylor Shen mengambil tiket dan dokumennya, Tiffany Song menyadari bahwa hanya ada selembar tiket pesawat. Ia langsung menggenggam ujung pakaian Taylor Shen dan berkata,”Taylor Shen, aku......,”

Taylor Shen melihat dirinya yang menarik pakaiannya dengan berhati-hati, ia mengulurkan tangannya dan menggenggam tangannya, tatapannya tertuju tajam padanya,”Tiffany, aku ingin pergi ke Kota Z sejenak, menetaplah disini, tunggu aku di Kota Tong bersama dengan Cristian besok pagi.”

Hampir semua permasalahan sudah dilewati, kini hanya tersisa department hubungan masyarakat. Ia seharusnya pulang ke kota Tong hari ini, namun, ia baru saja bersantai tadi pagi. Kini memang sudah terdengar kabar mengenai Tiara, namun, ia masih belum yakin bahwa ia adalah adiknya, ia tidak ingin menyampaikan kepadanya dan membuatnya senang dengan sia-sia.

Tidak membawanya pergi adalah sebuah keputusan karena ia juga tidak ingin membuatnya kelelahan.

Tiffany Song mengangkat wajah kecilnya, semua cahaya lampu di bandara bersinar padanya, ia terliha sangat lembut, namun, ia juga menyembunyikan perasaan yang khawatir padanya, ia berusaha untuk tersenyum dan berkata,”Taylor Shen, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku, aku akan pulang ke Kota Tong besok untuk menunggumu.”

Taylor Shen ragu sejenak. Ia memiringkan tubuhnya dan mencium dahinya, lalu pergi.

Ketika genggamannya mengosong, Tiffany Song langsung menatap dirinya yang pergi menjauh. Ia tercengang melihat tangannya yang sudah kosong, pada saat ia kembali mengangkat kepalanya, Tyalor Shen sudah menghilang diantara tempat gerbang penerbangan.

Cristian berdiri di sampingnya dan melihat dirinya yang merasa kesepian, ia sudah bertanya kepada CEO Shen sebelumnya apakah ia perlu membawa identitasnyaa. Taylor Shen hanya menjawabnya tidak perlu, ia pun tahu bahwa CEO Shen tidak ingin memberitahu Nona Song mengenai apa yang akan ia lakukan di Kota Z.

“Nona Song, aku akan mengantarmu pulang.”

Tiffany Song menghirup nafasnya dan menenangkan perasaannya sejenak, ia hanya pergi beberapa hari saja, ia tidak seharusnya terlihat sekasihan seperti seekor anjing kecil, ia lalu menjawab,”Terima kasih, Cristian.”

“Tidak apa-apa, Nona Song.”

Tiffany Song pulang kembali ke hotel, ia melihat Callista Dong sedang berjalan kesana kemari di depan kamarnya, ia pun mengerutkan alisnya dan berjalan perlahan mendekatinya.

Callista Dong yang mendengar langkah kakinya itu langsung berpaling, pada sat ia melihat Tiffany Song, ia terlihat sangat senang dan langsung menyambutnya,”Tiffany, apakah kita boleh berbincang sejenak?”

Tiffany Song tahu bahwa melarikan diri tidak aka nada gunanya, ia juga tidak ingin menyingkirkan diri. Wanita yang berada di hadapannya ini adalah ibu kandungnya yang sudah ia rindukan bertahun-tahun, ia awalnya ingin bertemu dengannya, hanya bisa melalui promosi pekerjaannya. Namun kini, ia setidaknya sudah berdiri di depan hadapannya.

“Ayo ke kafe di lantai bawah,”ucap Tiffany Song, lalu segera berjalan kea rah lift. Callista Dong kemudian segera mengikutinya.

Di kafe di lantai bawah, music klasik sedang memenuhi seluruh ruangan, orang yang meminum kopi pada saat ini tidaklah terlalu banyak, sebagian besar adalah para pengusaha yang sedang membicarakan bisnis mereka. Suara mereka tidaklah besar, jadi, mereka tidak akan mempengaruhi perbincangan meja yang lainnya.

Tiffany Song menggenggam sendok kopinya lalu mengaduk kopinya perlahan, terkadang menyenggol gelasnya dan menimbulkan suara yang cukup nyaring. Ia mengangkat kepalanya dan menatap wanita yang berada di hadapannya, waktu bersikap cukup baik padanya, kulit putinya masih cerah, bahkan terlihat lebih sehat daripada seorang wanita muda, hanya matanya saja yang sudah terlihat sedikit berkeriput.

Callista Dong juga melihatnya, ia memiliki alis mata yang berbeda daripada kaum wanita pada umurnya, garis-garisnya merupakan garis-garis tipis yang sudah melalui banyak sekali perbedaan di dunia, ia merasa sakit hati,”Tiffany, maaf, aku meminta maaf atas diriku yang sudah membohongimu sebelumnya, aku juga meminta maaf akan apa yang terjadi di lift tadi pagi, ibu sudah bersalah, bisakah kamu memaafkan ibu?”

Tiffany Song yang sedang mengaduk kopinya itu pun berhenti sejenak, ia menggenggam erat sendok kopinya, hatinya tahu jelas bahwa wanita arogan ini sedang merendahkan dirinya padanya, ia lalu menjawab,”Kamu tidak bersalah, kamu tidak perlu meminta maaf padaku.”

“Tiffany,”Callista Dong menghela nafasnya,”Bisakah kita jangan membahas masalah yang sudah berlalu? Mulai saat ini, aku sudah kembali dan akan terus menemanimu, kemudian membayar kembali hutang ibu padamu sebelumnya, bisakah kita melakukannya?”

Tiffany Song juga tidak tahu mengapa ia tidak merasa sedikitpun tersentuh akan ucapan Callista Dong ini. Padahal, pada saat ia melihat fotonya, ia benar-benar ingin sekali bertemu dengannya, berdiri bersamanya, namun, mengapa ia tidak merasakan apa-apa ketika ia kini bertemu dengannya?

“Apakah kamu tidak akan meninggalkanku sendiri dan pulang ke Amerika?”Tiffany Song menatapnya tenang, ia tidak merasa kesal ataupun benci padanya. Ini adalah keluarganya satu-satunya, ia tidak akan tega terus membencinya.

“Tidak, jikalau aku mau pergi, aku juga akan membawa dirimu. Tiffany, aku takut kamu berkesusahan jika kamu mengikutiku, ibu sudah memiliki semuanya saat ini, sudah bisa memberikan masa depan yang pasti untukmu,”Callista Dong ragu sejenak, namun, ia tetap mengulurkan tangannya dan menggenggam tangannya,”Percayalah pada ibu, ibu pasti akan membahagiakanmu.”

Tiffany Song melihat ia menggenggam erat tangannya, pada saat inilah ia tiba-tiba memiliki sebuah perasaan yang nyata, hatinya terasa hangat, ia kemudian menghela nafas panjang,”Apakah kamu mengatakan semua ini supaya aku berpisah dengan Taylor Shen, lalu menyetujui keponakanmu?”

Callista Dong menghela nafas dan berkata,”Tiffany, aku mengaku bahwa aku masih ingin memisahkanmu dengan Taylor Shen di lift tadi pagi. Namun kini, aku tidak akan menolak kebersamaan kalian lagi. Apa yang dikatakan Audrey itu benar, kita sudah terpisah selama lebih dari 20 tahun, aku tidak akan mungkin bisa mengisi semua kekosongan itu. Jika aku terus-terus memaksamu berpisah dengan Taylor Shen, kamu pasti tidak akan menyelamatkanku untuk seumur hidupmu.”

Tiffany Song tercengang menatapnya, apakah ia mengubah niatnya karena Audrey Feng? Namun, bukankah ia ingin Audrey Feng bersama dengan Taylor Shen?

“Identitasmu dengan Taylor Shen sudah menentukan bahwa hubungan kalian tidak akan mungkin berjalan lancar, aku khawatir kamu akan terluka, jadi, aku memutuskan untuk memisahkan kalian. Namun, aku sudah memikirkannya, siapa yang tidak pernah terluka di masa mudanya? Tenangkan diri dan cintailah dirinya, jika kalian tidak bisa bersama, kembalilah ke sisi ibu, ibu pasti akan melindungimu,”ucap Callista Dong dengan penuh perasaan.

Mata Tiffany Song mulai berkaca-kaca, nafasnya juga terdengar sedikit kesulitan, hatinya melunak, ia memalingkan tatapannya sejenak untuk menahan air matanya, ia menundukkan tatapannya, lalu menjawabnya dengan suara yang sangat lemas,”Apakah kamu benar-benar tidak menolak hubungan kami?”

“Tidak,”Callista Dong merasa sangat bersedih melihat sikapnya,”Anak perempuanku boleh mencintai siapapun yang ingin ia cintai, jika ada siapapun yang berani membicarakannya, ibu akan mendukungmu, tenang saja, hanya saja, jika kamu terluka, kamu harus ingat bahwa ibu akan selalu berada di belakangmu, kamu hanya perlu membalikkan tubuhmu dan kamu akan melihatku.”

Tiffany Song merasa sangat terharu, ia pun tidak dapat menahan air matanya lagi, ia selalu merasa iri pada Lindsey Song sejak kecil, karena Nyonya Song selalu saja mengkhawatirkannya setiap kali ia terluka, ia bisa saja menenangkannya seharian. Ia sebelumnya selalu merasa bahwa Lindsey Song bisa saja membuat keributan besar bahkan jika ia hanya melukai sedikit kuitnya.

Ketika ia kemudian terluka, ia pergi mencari Nyonya Song untuk menenangkan diri, namun, Nyonya Song tidak menghiraukannya sedikitpun dan langsung menyingkirkan dirinya. Akhirnya ia merasa lebih terluka, ia bahkan hampir kehilangan nyawanya, jadi, ia tidak pernah mencari Nyonya Song lagi dan berdiri endiri saja.

Di awal kehidupannya, tidak ada seorangpun yang pernah berbicara seperti ini padanya, hatinya merasa sangat tersentuh, air matanya mengalir semakin deras. Karena tidak ingin membiarkan Callista Dong melihat kelemahanya, ia melepaskan tangannya dan segera berlari keluar dari kafe.

Callista Dong tercengang sejenak, ketika melihat tasnya yang tertinggal, ia langsung mengeluarkan uang dan meletakkannya di atas meja, lalu segera mengambil tasnya dan berlari mengejarnya.

Callista Dong mengerjanya dan melihat bahunya yang bergemetar, hatinya melunak, ia mendekatinya secara perlahan dan melepaskan tasnya, lalu memeluknya,”Maaf, Tiffany, ibu sudah membuatmu sangat bersedih, bagaimana kalau kita baikkan saja?”

Tiffany Song membuka lebar matanya, tatapannya dipenuhi dengan perasaan lemah dan harapan, ia bertanya padanya dengan berahati-hati,”Apakah kamu tidak akan meninggalkanku lagi?”

“Iya, aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi,”Callista Dong menepuk bahunya perlahan, anak yang ia sayangi ini, mengapa ia tidak lebih awal mencarinya, mengapa ia tidak lebih awal mengenali dirinya?

Tiffany Song memejamkan matanya, air matanya tidak berhenti mengalir, ia memeluknya dan ingin sekali memanggilnya “ibu”, tetapi, ia tetap saja tidak bisa mengatakannya, hingga ia akhirnya menangis lebih lagi.

Suara tangisannya terdengar sangat melukai hati, Callista Dong tentu saja mersa sangat tersakiti, ia memeluknya erat, tangannya terus menenangkannya,”Tiffany sayang, jangan menangis, jangan lagi menangis.”

......

Pesawat sudah mendari di Kota Z, Taylor Shen berjalan keluar dari bandara dan sudah ada yang menjemputnya, yaitu Asisten Eden Zhu yang sudah mencari Tiara selama beberapa tahun ini.

Taylor Shen menganggukkan kepalanya dan melangkah cepat keluar dari bandara, setelah ia duduk di atas mobil, Taylor Shen mengelus alisnya dan berkata,”Bagaimana keadaanya? Ceritakan segala detilnya kepadaku.”

Eden Zhu mengangkat kepalanya dan melirik kaca spion, ia pun merasa tidak tega ketika melihat Taylor Shen yang kelihatan kelelahan,”CEO Shen, lebih baik kita bicarakan ketika kamu sudah bertemu dengan Tiara nanti.”

Eden Zhu dan Crisitan adalah asisten yang mendampingi Taylor Shen pada saat yang bersamaan, setelah ia kembali, Taylor Shen kemudian menyerahkan tugas Tiara kepada Eden Zhu. Ia sangat mengerti sifat Taylor Shen, ia mengerutkan bibirnya dan berkata,”Setelah Nona Tiara dijual dan melalui segala rintangan, ia kemudian dijual ke daerah pedalaman untuk dijadikan sebagai pengantin anak-anak, ia menjadi ibu dari seorang anak di umurnya yang ke-14 tahun. Suaminya kemudian meninggal dalam keceakaan mobil, keluarganya kemudian menjualnya kepada seorang lelaki di desa sebelahnya, lelaki ini memiliki kebiasaan berjudi, lalu ia pun kalah dengan anak dari kepala desa, anak itu bersikap tidak baik padanya, selalu memukulinya setiap harinya, tubuhnya dipenuhi dengan luka-luka, kini ia sedang hamil lima bulan, ia dipukuli oleh lelaki itu hingga dirawat di rumah sakit, nyawa anaknya mungkin sedang terancam.”

Taylor Shen yang mendenarnya kemudian bersedih, apakah Tiara sudah mengalami semua kesulitan yang mengerikan ini? “Apakah kamu yakin itu adalah Nona Tiara?”

“CEO Shen, aku pernah pergi ke rumah mantan suaminya sebelumnya, dengar-dengar ia dicuri dari Kota Tong, terlebih lagi, ia mempunyai jerumbai yang serupa denganmu, jadi seharusnya tidaklah salah. Kita bisa membuat tes DNA jika kamu sudah bertemu dengannya nanti, jadi kita bisa tahu apakah ia sebenarnya Nona Tiara atau bukan,”ucap Eden Zhu.

Taylor Shen bersandar pada kursinya, pelipisnya tiba-tiba terasa berdenyut, mengapa bisa seperti ini, Tiara adalah anak yang sangat ceria, mengapa ia bisa tersiksa seperti ini? Semua ini terjadi karena dirinya, hatinya tentu saja dipenuhi dengan perasaan bersalah.

Jika ia adalah Tiara, bagaimanakah ia harus menghadapinya?

Eden Zhu melihat kea rah kaca spion, lalu kembali fokus mengemudi ketika ia tidak lagi mengatakan apa-apa.

Setengah jam kemudian, mobil tersebut berhenti di depan sebuah rumah sakit, Taylor Shen membuka pintu mobil, Eden Zhu segera mengikutinya dan menuntunnya ke arah rawat inap. Setelah Eden Zhu yakin itu adalah jerumbai yang benar, ia langsung memindahkannya ke ruang pasien VIP, bahkan mengutus seseorang untuk menjaganya, supaya si brengsek itu tidak bisa lagi mendekatinya.

Taylor Shen berdiri di depan pintu ruang pasien, kedua tangannya yang sedang berada di sisi tubuhnya itu mengepal secara perlahan. Ia sudah mencari Tiara selama bertahun-tahun, namun tidak pernah ada kabarnya, ia akhirnya menemuinya hari ini, ia sudah berdiri di depan pintunya, namun, ia tidak bisa melangkahkan kakinya masuk.

Ia sudah pernah membayangkannya sebelumnya, sejak Tiara diculik, ia mungkin dibesarkan oleh sebuah keluarga yang berbaik hati, walaupun ia tidak bisa dilakukan sebagai seorang putri seperti di Keluarga Shen, ia setidaknya bisa hidup dengan tenang. Namun, semua ucapan yang baru saja dikatakan Sam Wei tadi memutar balikkan semua fantasinya, kehidupan yang ia lalu itu seratus kali lipat lebih mengejamkan daripada apa yang ia bayangkan.

“CEO Shen,”ucap Eden Zhu.

Taylor Shen memejamkan matanya dan melangkah maju, Eden Zhu membuka pintunya, ia kemudian melangkah ke dalam. Anak perempuan yang sedang berbaring di atas tempat tidur itu terlihat sangat terkejut, ia kehilangan suaranya untuk memanggilnya,”Jangan ganggu aku, aku mohon padamu, jangan pukul aku, aku akan menuruti keinginanmu, jangan pukul aku.”

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu