You Are My Soft Spot - Bab 331 Terjerat Sepenuhnya (3)

Pada saat ia baru saja menggenggam tangannya, dia mendengarnya bergumam,”Tiffany......”

Dia terkejut hingga bergemetar, lalu bergegas menarik tangannya dan bersembunyi di sisi tempat tidur, ia khawatir ia akan menyadari bahwa ia sedang berada di dalam kamar. Dia terkejut sampai ia tidak berani bernafas, lalu ia mendengarnya memanggil “Tiffany” sekali lagi, ia pun tersenyum dingin, tidak mengerti mengapa ia masih saja tidak bisa melupakan Tiffany Song itu.

“Tiffany, Taylor Shen sudah mati, kembali dan menetaplah di sisiku,”lelaki itu bergumam dengan rasa puas, lalu kembali tertidur lelap.

Angelina Lian duduk di atas lantai, setelah menunggu cukup lama dan menunggu Karry Lian tidak bereaksi lagi, ia pun kembali berdiri dan mulai memecahkan kata sandinya, setelah bersusah payah memecahakannya, dia mengingat kembali dimana letak dokumen tersembunyi itu, dia menemukannya tanpa merasa kesulitan, lalu membukanya menggunakan sidik jarinya.

Ketika dokumen dibuka, muncul beberapa lembar foto yang berada di dalamnya, setiap lembar foto itu membuatnya meridnign, karena selain dari foto yang tidak senonoh itu, masih ada foto Tiffany Song disiksa, bahkan ada lebih dari sepuluh dokumen berupa rekaman.

Dia menutup mulutnya dan melihat beberapa foto ini, dia tidak bisa membayangkan seberapa abnormal dirinya, sehingga ia bisa melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan seperti ini terhadap seorang wanita.

Semua foto ini jauh berbeda dari apa yang ia pikirkan, setelah ia merasa terkejut, ia pun langsung bergegas mengambil ponselnya, menyalakan fitur Bluetooth, lalu mengirimkan foto dan rekaman it uke ponselnya.

Waktu terus berlalu, dia khawatir Karry Lian akan terbangun, dia melakukan hal tidak normal seperti ini kepada wanita yang ia cintai, jika ia tahu ia mencuri fotonya, dia tidak tahu apa yang akan ia lakukan kepadanya.

Dia gugup sampai punggungnya dipenuhi keringat dingin, hatinya terus mendesak, cepat, lebih cepat lagi!

Ponselnya tiba-tiba berbunyi sejenak, ia terkejut sampai kakinya melemas, lalu terduduk di atas lantai, setelah merasa sesak nafas sejenak, dia mengira Karry Lian akan terbangun, namun setelah ia menunggu sejenak, dia tidak bergerak, dia melihat ke arah ponselnya, lalu muncul tulisan yang menyatakan bahwa dokumennya sudah selesai dikirimkan, dia menghapus keringatnya, benar-benar sangat menakutkan!

Dia mengembalikan ponselnya ke posisi awalnya, seperti pada saat ia datang kemari, lalu pergi tanpa bersuara.

Mendapatkan foto ini terasa seperti mendapatkan selembar kartu truf, dia pasti akan semakin mempersulit Tiffany Song dan membuatnya merasa sakit hati mati-matian!

Angelina Lian baru saja pergi, Paman Bai sudah tergesa-gesa naik ke atas, dia tiak menghiraukan apakah Karry Lian sedang tidur atau tidak, namun dia langsung membuka pintunya dan berlari ke arah sisi tempat tidurnya, dia menggoyangkan Karry Lian sekuat tenaganya, lalu berbicara dengan nada gugup,”Tuan Muda, buruk, muncul masalah.”

Dia baru saja mendapatkan kabar bahwa orang yang memasang bom di mobil Taylor Shen itu baru saja menyerahkan diri ke polisi, dia bahkan mengajukan nama Tuan Muda, mereka harus pergi, jika tidak waktunya tidak akan cukup lagi.

Karry Lian minum sampai benar-benar mabuk, dia membuka matanya dan berbicara dengan perasaan tidak senang diganggu,”Ada apa, mengapa segugup ini?”

“Tuan Muda, Troy memberontak, dia pergi menyerahkan diri ke kantor polisi, dia bahkan menyatakan bahwa kamu yang menunjuknya, polisi kini sedang bergegas kemari, kita tidak akan sempat pergi jika kita tidak berangkat sekarang.”

Karry Lian duduk, dia sudah sepenuhnya menyadarkan diri, tatapan tajamnya tertuju kepada Paman Bai, yang kemudian diikuti nada bicaranya yang tajam,”Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah aku sudah menyuruhmu mengutus orang untuk menyingkirkannya?”

Karry Lian selalu melakukan tindakan dengan kejam, hal ini sudah menjadi berita yang sangat heboh, Keluarga Shen, Keluarga He, bahkan teman-teman Taylor Shen pasti akan meminta penjelasan dari pihak kepolisian, kepolisan juga akan menggunakan semua kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalahnya dibawah tekanan sehebat ini.

Sehingga ia sudah berencana sejak awal untuk menghindari masalah lainnya kedepannya tanpa mempedulikan apakah bom yang dipasang Troy itu bisa membunuh Taylor Shen atau tidak. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa tidak ada bukti yang menunjuk ke arahnya setelah ia membuat banyak sekali masalah belakangan ini.

Paman Bai terdiam dan berpaling, Karry Lian akhirnya mengerti, dia yang melemah dan melepaskan Troy, demi menyelamatkan diri, Troy pun pergi menyerahkan diri ke kantor polisi. Dia merasa kesal hingga menendang kakinya, lalu berteriak tajam,”Aku sudah berkata sejak awal bahwa hati yang lemah hanya akan mencelakaiku.”

Ia menendang Paman Bai sampai terjatuh ke lantai, dia tidak berani berdebat untuk dirinya sendiri, ia hanya tidak ingin tuan muda melakukan pembunuhan lagi. Dia langsung beranjak berdiri dan mengambil pakaiannya,”Tuan Muda, ini bukanlah saat untuk menyalahkan siapapun, polisi sudah berada dalam perjalanan mereka, cepat rapika barangmu dan ikuti aku.”

Karry Lian tidak mungkin duduk menunggu kematian, ia harus melarikan diri.

Dia berdiri, tubuhnya masih lemas karena ia sudah minum terlalu banyak, dia duduk di tempat tidur sejenak, menggelengkan kepalanya, lalu langsung mengenakan pakaian yang diberikan Paman Bai.

Setelah mengenakan pakaiannya, dia berjalan ke arah brangkas, memasukkan kata sandinya, pintu brangkas terbuka, dia kemudian mengambil sebuah tas hitam, itu adalah tas yang sudah ia persiapkan sejak awal, dimana dalamnya diisi dengan setumpuk emas dan sebuah pistol yang mungkin diperlukan.

Paman Bai bergegas mendesaknya. Karry Lian mengambil tasnya dan berjalan keluar dari kamar bersama dengan Paman Bai, setelah berjalan beberapa langkah, ia mengelus sakunya, sakunya berada dalam keadaan kosong, ia pun berpaling dan melihat ponsel di rak kepala tempat tidurnya, ia pun kembail mengambilnya sebelum pergi.

Paman Bai gugup sampai berkeringat, ketika mereka sudah tiba di lantai bawah, dia sudah mendengar suara sirene polisi, Paman Bai terkejut, tidak disangka polisi akan datang secepat ini, dia pun bergegas berkata,”Tuan Muda, sudah tidak sempat lagi, kita pasti akan ditahan polisi jika kita keluar sekarang, kita hanya bisa menggunakan jalur evakuasi bawah tanah.”

Paman Bai mendorong Karry Lian sambil memerintah pengawal,”Kalian berwaspada disini, jangan biarkan polisi masuk dengan mudah.”

Karry Lian tidak pernah semalu ini sebelumnya, semua ini adalah salah hati Paman Bai yang mudah melunak. Dia kini juga tidak mempunyai waktu untuk mengomelinya, dia tertekan untuk terus berlari menuju jalur bawah tanah.

Pada saat mereka baru saja memasuki jalur evakuasi bawah tanah, mereka pun mendengar suara teriakan dengan menggunakan pengeras suara dari luar vila,”Mohon orang yang berada di dalam mendengar, letakkan senjata kalian, jangan melawan!”

Angelina Lian belum tertidur, dia merasa terlalu bersemangat karena baru saja mendapatkan foto dan rekaman itu, jadi pada saat Paman Bai naik memanggil Karry Lian, dia pun mendengarnya, namun ia tidak tahu apa yang terjadi, hingga akhirnya mendengar suara sirene polisi, ia baru tahu ada masalah yang sedang terjadi.

Ia menaruh ponselnya dalam saku pakaiannya, pada saat ia baru saja mau keluar, ia langsung mengubah jalur pemikirannya, dia tidak melakukan hal yang melanggar hukum, mengapa dia harus ikut melarikan diri? Jika ia kali ini ikut melarikan diri, polisi hanya akan menganggapnya bersekutu dengan Karry Lian.

Ketika berpikir seperti ini, dia pun tidak melarikan diri lagi, ia berpaling kembali ke sisi tempat tidurnya, melepas jaketnya dan berbaring di tempat tidur, lalu berpura-pura tidak mengetahui masalahnya.

Suara tembakan yang menghebohkan terdengar di lantai bawah, suara tembakan itu berlangsung setidaknya selama lebih dari dua puluh menit dan tiba-tiba menjadi hening. Angelina Lian meringkuk di dalam selimutnya, ini adalah pertama kalinya ia terjebak dalam pertempuran senjata dalam kehidupan nyata, dia merasa takut hingga meringkuk dalam selimut dan bergemetar.

Ia khawatir peluru yang tidak mempunyai mata itu akan terbang ke kepalanya.

Setelah suara tembakan berhenti, keadaan di lantai bawah kembali hening, tidak lama kemudian, ada orang yang naik ke lantai atas, suara langkah kakinya terdengar mendekat, dia merasa sangat takut, langkah kaki itu terasa seperti sedang menginjak sarafnya, setiap ia mendekat sautu langkah, dia selalu saja merasa nafasnya tertegun sejenak.

Langkah tersebut akhirnya berhenti di depan pintunya, ia mendengar percakapan yang berasal dari luar itu,”Ketua Tim Xu, tidak ada petunjuk keberadaan Karry Lian dan Paman Bai, mereka tidak berada di sini.”

Marco Xu melambaikan tangannya, memberikan lirikan mata kepada bawahannya, lalu menatap tajam pintu kamar yang sedang tertutup rapat di depan matanya, dia menendangnya dan langsung mengacungkan pistolnya sambil melangkah masuk, dia terlebih dahulu mencari tempat untuk bersembunyi, sedangkan polisi yang lainnya terus berwaspada sambil mengarahkan pistolnya, setelah terbiasa dengan suasana yang gelap, Marcon Xu melihat pergerakan di atas tempat tidur itu, dia langsung berbicara dengan suara dingin,”Letakkan senjatamu, angkat tangan ke atas.”

“Jangan tembak, jangan tembak!” Angelina Lian ketakutan sampai ingin menangis, detik selanjutnya, lampu dalam kamar menyala, Marco Xu melihat orang yang berbaring di tempat tidur adalah seorang wanita, dia menarik kembali senjatanya, lalu perlahan menghampirinya,”Siapa kamu, mengapa kamu bisa disini?”

Angelina Lian menajamkan tatapannya terhadap Marco Xu, ekspresinya terlihat sedikit ketakutan, dia menggenggam erat selimutnya, lalu berbicara dengan tertegun,”Namaku adalah Angelina Lian, ini adalah rumahku.”

Marco Xu mengerutkan alisnya ketika mendengarnya bermarga Lian, dia tidak mempunyai sedikitpun perasaan baik terhadap mereka yang bermarga Lian, dia mengitari kamanya, ketika ia melihatnya duduk dengan gugup di tempat tidurnya, ia pun bertanya,”Dimana Karry Lian, kemana ia pergi?”

“Aku tidak tahu, aku terus tidur di dalam kamarku, kakakku harusnya berada di kamanrya,”ucap Angelina Lian dengan tertegun.

Marco Xu menajamkan tatapannya, pada saat ia berpaling, ia juga memerintah bawahannya,”Bawa dia kembali ke kantor kepolisian untuk menyampaikan pernyataan.” Setelah selesai berbicara, ia pun berpaling ke arah luar.

Angelina Lian benar-benar sangat takut, lalu akhirnya menghela nafasnya setelah ia pergi. Hatinya langsung merasa senang, untung saja ia sudah mendapatkan fotonya, jika tidak, dia tidak akan mendapatkan kesempatan lagi ketika Karry Lian melarikan diri.

Marco Xu melangkah keluar dari kamarnya, seorang polisi datang menghampirinya dan berbisik,”Aneh, dia menghilang seperti menguap begitu saja, benar-benar tidak dapat ditemukan.”

“Apakah kamu yakin dia terus menetap disini?” Tanya Marco Xu.

“Yakin, di luar sana terdapat banyak orang yang sedang mengejar ingin membunuhnya, sehingga dia juga tidak terlihat pergi keluar.”

“Dimana orang-orang itu, bawa mereka kembali untuk menjalani investigasi, pasti ada yang mengetahui jejaknya,”Marco Xu melambaikan tangannya, lalu berjalan ke arah kamar di sudut seberang.

Kamar itu dipenuhi oleh aroma alkohol, pakaian berserakan di permukaan lantai, tempat tidur juga berada dalam keadaan berantakkan, ada pintu brangkas yang berada dalam keadaan terbuka, seharusnya ia tidak sempat menutupnya ketika hendak melarikan diri.

Dia mengitari kamarnya sekali, lalu melangkah keluar dan memerintah bawahannya,”Hentikan fungsi kartu bank Karry Lian dan Paman Bai, blok semua jalur darat dan jalur air di seluruh kota, aku ingin membuatnya terjerat sepenuhnya!”

“Baik.”

Marco Xu melangkah turun ke lantai bawah, melihat Angelina Lian sedan dibawa keluar oleh polisi, dia kemudian berputar di sekeliling lantai bawah sejenak, keluarga kaya seperti ini umumnya akan membangun jalur evakuasi untuk menghindari kebahayaan. Dia memanggil polisi itu dan menyuruhnya untuk membawa Angelina Lian kemari, lalu bertanya apakah ia mengetahui dimana letak jalur evakuasi itu atau tidak.

Wajah Angelina Lian memucat, nafasnya itu dipenuhi aroma darah, pemandangan yang penuh darah, yang baru saja ia lihat di luar tadi membuatnya merasa mual, dia menggelengkan kepalanya,”Aku tidak tahu, kakekku mengantarku pergi ke luar negeri saat aku berumur belasan tahun, aku tidak tahu apakah rumah ini mempunyai jalur evakuasi atau tidak.”

Marco Xu meliriknya sejenak, sikapnya tidak terlihat seperti sedang berbohong, dia melirik ke arah bawahannya, polisi itu kemudian membawa Angelina Lian keluar. Dia tidak terus mencari jalur evakuasinya, penemuannya juga tidak akan membantunya, Karry Lian pasti sudah melarikan diri keluar sejak awal.

Ponselnya tiba-tiba berdering, dia mengeluarkan ponselnya, melirik layarnya, lalu menjabnya,”Karry Lian melarikan diri, kita tidak berhasil menangkapnya.”

Tidak tahu apa yang dikatakan oleh sisi lainnya itu, namun ekspresinya kini ditambah oleh perasaan malu,”Tidak tahu mengapa informasinya itu mengalami kebocoran hingga membuatnya terlebih dahulu mengetahuinya, pada saat ktia tiba, mereka sudah melarikan diri dari jalur evakuasi vila, baik baik baik, aku yang kurang kompeten dalam mengurusi masalah ini, aku akan bertanggung jawab atas ekspektasimu terhadap diriku.”

Orang-orang yang dapat sepenuhnya memenangkan Marco Xu di dunia ini sangatlah sedikit, salah satunya adalah Jordan Bo, setelah terjadi ledakan, dia menggunakan semua koneksinya, lalu menjadikan Marco Xu sebagai ketua tim dari tim investigasi, lalu menyerahkan kasus ini kepadanya, namun akhirnya ia masih saja kehilangan Karry Lian.

“Sdahlah, tidak perlu merendahkan suaramu seperti ini kepadaku, aku yang memohon kepadamu untuk mengurusi masalah,”Jordan Bo berdiri di depan jendela dalam ruang buku, mengulurkan tangannya dan memijat pelipisnya,”Oh iya, ada orang yang akan pergi ke sana nanti, kamu tidak perlu menanyakan apapun, biarkan ia masuk, jangan halangi dia tidak peduli apapun yang ingin ia cari.”

Marco Xu merasa ucapannya ini terdengar sedikit aneh, pada saat ia ingin bertanya siapa, Jordan Bo sudah terlebih dahulu memutuskan panggilannya. Dia mengitari vila sejenak, ada polisi yang terlihat sedang mengambil foto sebagai bukti, ada beberapa polisi yang sedang menutupi para penjahat yang melakukan penembakan dengan menggunakan kain putih dan membawanya naik ke mobil.

Tidak lama kemudian, ada polisi yang datang menghampirinya dan bertanya apakah mereka sudah seharusnya menarik kembali semua pasukan. Marco Xu mengangkat lengannya dan melihat jamnya, waktu sudah mulai larut, orang itu juga seharusnya sudah mau sampai, dia menganggukan kepalanya,”Kalian pergi saja dahulu, aku akan menetap disini dan akan menyegel tempat ini.”

Polisi itu tidak memahami tempramen dari ketua tim yang baru ini, dia juga tidak berani tergesa-gesa mengambil resiko, sehingga ia hanya bisa menyampaikan untuk menyelesaikan tugas mereka, lalu mobil polisi pun berkendara pergi.

Setelah setengah jam berlalu, sebuah mobil hitam berhenti di luar kediaman Keluarga Lian, lelaki itu melangkah turun dari kursi pengemudi, kedua sepatu kulitnya terlihat mengkilap di bawah pancaran cahaya lampu di malam hari, dia mengenakan mantel berwarna abu-abu, meninggikan kerah pakaiannya, lalu melangkah masuk menuju vila.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu