You Are My Soft Spot - Bab 270 Mengapa Dia Tega Mengganggu Seseorang Yang Sedang Sakit?

Taylor Shen menjulurkan tangannya kemudian melingkarkannya pada pinggang wanita itu, lelaki itu meletakkan kepalanya kedalam dekapan wanita itu, “Tiffany Song, apakah kamu bisa mengira kalau aku kejam dan tidak tahu cara membalas budi?”

“Tidak, ada beberapa orang dimana jika kamu semakin baik padanya, orang itu malah bersikap semakin buruk, kita bukan orang suci, tidak bisa terus memaafkannya, Angelina Lian pantas mendapatkan balasannya.” Vero He menggelengkan kepalanya, waktu itu jika bukan Angelina Lian yang mencelakainya, dia tidak akan diculik, Anna juga tidak akan menderita penyakit berat, meninggal di tempat yang jauh dari kampung halamannya.

Wanita itu tidak turun tangan menghukumnya, itu bukan karena dia berbelas kasihan padanya, tetapi dia ingin wanita itu tahu, kalau akan ada hari di mana orang yang selama ini selalu dianggapnya tidak akan pernah bisa menandinginya, akhirnya berhasil menandinginya.

Menghancurkan seseorang, tidak lebih menyenangkan dari harapan untuk menghancurkan wanita itu, karena saat itu, wanita itu baru benar-benar mengalami apa yang namanya lebih baik mati!

Taylor Shen memeluk erat Tiffany Song, “Tiffany Song, apakah kamu bisa mempercayaiku?”

Vero He terkejut. Dia merasakan pelukan pria itu semakin lama semakin erat, cukup lama wanita itu baru mengatakan: “Taylor Shen, aku tidak bisa memberimu harapan, aku bisa mencoba untuk mempercayaimu, tapi aku tidak bisa menjamin, sampai tahap mana aku bisa tidak mencurigaimu , karena masih ada banyak sekali hal di dalam diriku, yang masih belum jelas.”

“Ya, asalkan kamu mau mencoba mempercayaiku, hatiku sudah cukup puas. Untuk hal yang lain, aku bisa menggunakan tindakan untuk membuatmu mempercayai kalau aku pantas dipercaya olehmu.” Taylor Shen mengatakannya dengan tenang, wanita itu bisa bernafas lega, bagi pria ini bisa dikatakan sebagai kemajuan yang cukup besar.

“Ya.” Vero He menutup matanya dengan ringan, pria ini bisa seminder ini di hadapannya?

Taylor Shen melepaskan wanita itu perlahan-lahan, dia kemudian mengangkat kepalanya melihat wajah wanita itu, di bawah cahaya lampu, wajah wanita itu masih terlihat pucat karena sedang sakit, pria itu lantas mengulurkan tangannya menyentuh wajah wanita itu, dengan suara serak dia mengatakan: “Tiffany Song, masih ada satu hal, aku harap kamu bisa berjanji padaku, tidak peduli ada kecurigaan apapun dihatimu, kamu jangan sembarang menebak. Jika kamu ada pertanyaan tanyakan saja padaku, jika kamu tidak percaya padaku, aku berharap diantara kita bisa ada sikap jujur, bisakah?”

Vero He menunduk menatap pria itu, mata pria itu terlihat seperti memohon, wanita itu lantas menundukkan kepalanya, dia kemudian meletakkan keningnya di kening pria itu, “Baiklah, aku bisa bersikap jujur padamu.”

Ekspresi tegang di wajah Taylor Shen seketika melunak, pria itu kembali memeluk wanita itu, hatinya tergetar, pria itu tidak bisa menahan dirinya, mencium wanita itu di bibirnya. Lidahnya dengan hangat mendorong lidah wanita itu, permintaannya tidak banyak, itu saja sudah cukup.

Ada nafas hangat pada tenggorokan Vero He, dia tidak rela melepaskan pria itu, karena itu dia pun mencoba untuk mempercayainya.

Setelah cukup lama, Taylor Shen kemudian melepaskan bibir Vero He yang sudah di lumat habis-habisan olehnya, hati pria itu sangat senang, dia menatap wanita itu dengan tatapan yang sangat dalam, jemarinya yang panjang menyentuh bibir wanita itu. Malu Vero He kemudian menunduk, ketika dia melihat luka cakaran panjang di lengan pria itu, dia mengatakan: “Aku akan mencari suster dan meminta obat luka, aku akan membantumu mengobati luka itu.”

Mengatakan hal itu wanita itu kemudian membuka selimutnya dan hendak beranjak dari ranjang, Taylor Shen malah menahannya, “Demammu baru saja turun, istirahatlah, luka ini tidak apa-apa.”

“Tidak bisa, ada kuman di kuku, harus diberi obat antibiotik.” Vero He sangat tegas, pria itu sama sekali tidak mempedulikan dirinya sendiri, melihat ini wanita itu merasa sangat sedih.

Taylor Shen melihat ekspresi serius wanita itu, hatinya melambung, rasanya nyaman sekali ketika wanita ini memperlakukannya dengan baik, bibir pria itu menukik, melihat wanita itu dengan tatapan mengejek, “Apakah hatimu sangat sedih melihatnya?”

Wajah Vero He terasa panas, wanita itu kemudian mengalihkan pandangannya, dengan sombong dia mengatakan, “Sedih, sangat sedih sampai hatiku ingin meledak.”

Taylor Shen kembali melihat wanita itu, dia tahu kalau perkataan wanita itu barusan lebih banyak leluconnya daripada keseriusannya, kebahagiaan menyelimuti hati pria itu, dia mengangkat jemarinya kemudian menggesekkannya pada hidung wanita tersebut, “Aku akan pergi mencari suster, kamu tunggu sebentar di sini.”

“Ya” Vero He menganggukk, dia melihat pria itu berjalan ke arah pintu, ada perasaan tidak rela di dalam hatinya, “Taylor Shen...... “

Taylor Shen mendengar suara wanita itu, pria itu kemudian menghentikan langkah kakinya, berbalik melihatnya, matanya terlihat tidak paham, “Ada apa?”

“Tidak ada, cepat kembali.” Vero He menggelengkan kepalanya.

“Ya, aku akan segera kembali.” Senyum di wajah pria itu terlihat semakin dalam, pria itu kemudian berbalik meninggalkannya. Awalnya dia berpikir jika bersikap jujur, wanita itu mungkin saja akan bersikap lebih mewaspadainya, tidak disangka ada kebahagiaan tidak terduga seperti ini.

Pria itu pergi ke pos suster mengambil obat iodine dan obat luka, dia kembali ke kamar pasien, Vero He sedang melamun melihat ke arah langit-langit, melihat pria itu telah kembali, wanita itu segera bangkit dan duduk, melihat pria itu berjalan mendekatinya, wanita itu kemudian mengambil nampan perak, mengatakan: “Sini ku bantu, kamu gulung lengan bajumu keatas.”

“Baiklah.” Taylor Shen melepaskan jasnya, dia kemudian melepaskan kancing kemejanya, memperlihatkan lengannya.

Bekas cakaran kuku jari sangat dalam, ada bekas darah di kulit dagingnya, dikedua lengan pria itu ada total 10 buah luka cakar, Vero He menggunakan q-tip yang telah dibubuhi iodin, sambil mengobatinya, wanita itu meniup luka itu, dia melihat pria itu terlihat sedikit meringis, dengan sedih wanita itu mengatakan: “Sangat sakit ya? “

“Tidak sakit, tidak apa-apa, kamu teruskan saja.” Taylor Shen menggeleng, melihat wanita itu yang kelihatan gugup dan sedih, pria itu merasa tidak ada masalah jika rasa sakitnya lebih dari ini.

Meskipun mendengar pria itu menjawab demikian, wanita itu kemudian bersikap lebih lembut, setelah mengobati tangan kanannya, dia kemudian mengobati tangan kirinya, melihat jam tangan longgar di pergelangan tangannya, dia mengatakan: “Apakah kamu mau melepaskan jam tanganmu, bagaimana jika sampai berkarat karena iodine, ini jam tangan mahal akan sangat sayang.”

Ragu sesaat, Taylor Shen menarik kembali tangannya, perlahan-lahan dia melepaskan jam tangannya, warna daging di sebelah sana terlihat lebih pucat, itu karena pemakaian jam tangan yang sudah berkepanjangan.

Perlahan-lahan Vero He membubuhkan obat, dia melihat bekas luka yang cukup dalam di pergelangan pria itu, wanita itu kemudian berhenti, q-tip yang di tangannya terjatuh, mendarat di atas selimut berwarna putih, wanita itu tidak peduli, dia hanya menggenggam tangan kiri pria itu, “Ketika kamu terluka apa sangat sakit?”

Bekas luka yang begitu dalam, kapan sebenarnya dia mendapatkan luka ini?

Taylor Shen menggeleng, “Tidak sakit.” Kalaupun sakit, tidak akan bisa dibandingkan dengan rasa sakit saat dia kehilangan wanita itu, saat itu, sudah kehilangan semua keinginan hidup.

“Kamu bohong!” Vero He mengangkat wajahnya melihat pria itu, ada air mata dimatanya, “Lukanya sedalam ini, mana mungkin tidak sakit?”

“Karena masih ada hal yang lebih menyakitkan daripada ini, luka di tubuh sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit dihati.” Taylor Shen mengatakannya dengan tenang, dia melihat wanita itu menyentuh bekas luka itu dengan perlahan-lahan, pria itu kemudian tersentak, berniat untuk menarik kembali tangannya, tapi wanita itu menggenggamnya dengan erat.

Kapan kamu mendapatkan luka ini? Vero He bertanya dengan suara serak.

Sudah lewat, jangan diungkit lagi. Sekarang Taylor Shen masih belum dapat memastikan, jika wanita itu benar-benar sudah mempercayainya, karena itu dia tidak bersedia menggunakan kelemahannya sendiri, untuk memperoleh simpati dari wanita itu.

Vero He masakan hatinya seperti tercongkel oleh pisau, semakin datar nada bicara pria itu, semakin membuktikan ada yang aneh dengan asal usul luka ini, wanita itu menundukkan kepalanya, memegang pergelangannya, dengan lembut mencium bekas luka itu, dia merasakan kulit dibawah bibirnya berdenyut-denyut.

Tatapan pria itu terlihat semakin dalam, hatinya melambung semakin tinggi, sesaat, pria itu berpikir untuk memberitahu wanita itu apa yang sebenarnya terjadi, tapi pemikiran itu tidak bertahan lama, pria itu mengulurkan tangannya mengangkat dagu wanita itu, menggunakan ciumannya menghentikannya, ucapan yang banyak, tidak lebih menggetarkan hatinya dibandingkan dengan ciuman.

Hati Vero He berdegup kencang, sentuhan bibir mereka semakin dalam, wanita itu mengangkat tangan yang berada di samping tubuhnya, melingkarkannya pada leher pria di hadapannya, gerakan wanita ini, tidak disangka membuat pria ini semakin bergelora, pria itu mendesah, kemudian mendorong wanita itu hingga jatuh di atas ranjang......

Suasana di dalam ruangan itu terasa panas, ketika suasana semakin tidak terkendali, seseorang tiba-tiba saja mendorong pintu kamar pasien, Erin berdiri disana dengan mulut dan mata terbuka lebar, melihat pemandangan indah di dalam kamar pasien, mata wanita itu seperti berkunang-kunang, dia seperti kehilangan arah.

“Maaf, maaf, aku tidak tahu kalian...... kalian lanjutkan, kalian lanjutkan.” Erin segera keluar dari tempat itu, dan menutup pintu di belakangnya, ingin sekali rasanya wanita itu mencolok kedua bola matanya, dia tadi seharusnya tidak melihat sesuatu yang tidak pantas dilihatnya bukan?

Ruang pasien kembali tenang, pakaian Vero He berantakan, celananya ada di bawah ranjang, dia mana tahu ciuman itu, bisa membuat pria itu kehilangan kendali sampai seperti ini. Sebenarnya dia antara mau dan tidak mau, dia tidak menyangka Erin menerobos masuk, sekarang hatinya benar-benar sangat tidak enak, wanita itu lantas mendorong pundak pria itu, “Taylor Shen, cepat pakai bajumu.

Anak panah sudah ada di atas busur, Taylor Shen sangat menderita harus menahan semua ini, dahinya dipenuhi oleh butiran keringat, wanita yang di atasnya kembali ke atas ranjang, “Aku sudah seperti ini, kamu yang pancing, kamu yang padamkan.

“Erin berada di luar, kamu jangan seperti ini! Vero He mendorong pria itu, dia ingin sekali menggali lubang dan bersembunyi di dalamnya.

“Kalau begitu biarkan saja dia menunggu.” Taylor Shen kemudian membungkuk dan mencium bibir wanita itu, Vero He mana mungkin mau, sekarang sajaa dia sudah sangat gugup, jika dia membiarkan Erin menunggunya lagi, dia tidak akan berani bertatap muka dengan wanita itu lagi.

Taylor Shen melihat wanita itu terus saja menghindarinya, muncul kekecewaan yang besar di hatinya, dia terpaksa melepaskannya, dengan tidak rela dia memungut celananya, dia langsung menuju ke kamar mandi. Tidak lama kemudian, terdengar bunyi air di kamar mandi, Vero He kemudian menepuk pipinya yang merah, dia kemudian mengambil celana di lantai dan memakainya, mengancingkannya.

Wanita itu menghela nafas panjang, kemudian memanggil Erin.

Erin mendengar suaranya, dia berdiri sebentar di samping pintu, mengingat kalau barusan dia tidak sengaja mengganggu mereka bercinta, dia juga merasa sangat tidak enak. Erin kemudian mendorong pintu, dia melihat di atas ranjang hanya ada Vero He, wanita itu diam-diam bernafas lega, dia tidak perlu menghadapi Taylor Shen, dia jadi tidak terlalu gugup.

“Di mana dia? tanya Erin dengan suara kecil.

Pipi Vero He memerah, wanita itu lantas mengangkat jarinya dan menunjuk ke arah kamar mandi, Erin mendengar suara air tempat itu, dengan tidak tenang dia mengatakan: Apakah aku tidak sengaja menghentikan kalian?

Lebih baik dia tidak bertanya, pertanyaannya membuat Vero He semakin tidak tenang, “Tidak, kamu tidak menghentikan apapun, pas sekali sudah selesai. “

“Cepat sekali? menyelesaikan perkataannya, Erin tiba-tiba sadar apa yang barusan dikatakannya, dia mengejek mengatakan: “Aku tidak ada maksud lain, apa demammu sudah membaik? Mengapa dia tega mengganggu seorang yang sedang sakit?

“” mendengar perkataan Erin Vero He tidak sanggup mengangkat wajahnya, kedua tangannya disilangkan di bawah selimut, “Aku sudah tidak apa-apa, aku tidak melihatmu seharian ini, kemana saja kamu?

“Bukannya ada CEO Shen yang menjagamu? Oleh karena itu aku tidak tega datang dan mengganggu kalian. Lihatlah wajahmu sekarang, sepertinya CEO Shen telah menjagamu dengan baik. Tidak sia-sia aku mengkhawatirkanmu.” Menyelesaikan perkataannya, Erin kemudian menutup mulutnya menahan tawanya.

Vero He mengangkat wajahnya melihat wanita itu, “Coba saja kamu permainkan aku lagi, kamu percaya tidak aku akan menjodohkanmu dengan orang-orang kuno?

“Nona Vero He, pelayanmu bersalah, mohon maafkan pelayanmu ini.” Erin segera memohon pengampunan, dia tidak mau dijodohkan.

Vero He terpingkal melihat Erin memohon-mohon padanya, dia kemudian mengibas tangannya, “Aku memaafkanmu, tapi kamu tetap harus ikut perjodohan, mulai besok, setiap hari satu orang.

Pandangan Erin berubah gelap, dia kemudian jatuh di atas ranjang.

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku Love On A Sunny Night, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu