You Are My Soft Spot - Bab 122 Mau Tidak Menjaga Jarak Dengannya (3)

Tiffany Song dengan tidak sadar mengerutkan kening, waktu itu Angelina Lian memakai baju tidur keluar dari kamar Taylor Shen masih terbayang-bayang, sekalipun saat ini dia berpura-pura baik, juga tidak bisa menutupi keinginan untuk memiliki Taylor Shen.

Wanita ini pastinya bukan orang mudah untuk dihadapi!

Tiffany Song memutuskan untuk meletakkan sesaat kontradiksi internal, sekalipun dia bertengkar bagaimanapun dengan Taylor Shen, itu adalah urusan mereka berdua, tidak bisa memberikan orang ketiga memiliki kesempatan. Berpikir seperti ini, dia tiba-tiba mengulurkan tangan mengandeng tangan Taylor Shen, suaranya manis manja, “Sayang, duduk di mobil terlalu lama, aku kelaparan sampai pusing, kamu gendong aku ke ruang makan baik tidak?”

Taylor Shen merinding, tadi masih tidak memedulikannya, kali ini lalu menjadi manja lemah, wanita ini pernah belajar opera Sichuan mengubah wajah, melakukannya dengan sangat baik?

Dia melihat sekilas Angelina Lian, membungkukkan tubuh mengendong Tiffany Song, tidak tahu sengaja atau tidak sengaja, tangannya menekan di dadanya yang lembut mengambil kesempatan.

Rasa kebas dari dada menyelusuri seluruh tubuh, wajah cantik Tiffany Song menjadi memerah, juga karena ingin menunjukkan kebesarannya, dia berusaha keras mengigit giginya baru menahan kegegabahan menyuruhnya menyingkirkan tangannya.

Dari pintu sampai ruang makan memiliki sedikit jarak, Taylor Shen mengendong dia yang kurus sama sekali tidak memiliki tekanan, dia sambil berjalan sambil berkata: “Bibi Lan, bersiap untuk makan.”

“Baik, tuan.” Bibi Lan segera berjalan masuk ke dalam dapur, melewati sisi Angelina Lian, saat tidak sengaja melihat kebencian di atas wajahnya dia dengan tidak berdaya mengelengkan kepala, nona Song tinggal disini rumah ini takutnya untuk sementara waktu tidak ada hari yang tenang lagi.

Taylor Shen meletakkannya di atas kursi, dengan sendiri pergi ke dapur mengambilkan semangkuk sup ayam keluar meletakkannya di hadapannya, dia dengan lembut berkata: “Minum sup ayam terlebih dahulu menghangatkan perut, makanan akan segera siap.”

Tiffany Song melihat sesaat Angelina Lian yang ikut masuk ke dalam ruang makan, dia tersenyum manis tampilannya sama sekali tidak memiliki siasat, “Nona Lian, kalau begitu aku tidak sungkan lagi.”

Angelina Lian melihat Taylor Shen sekilas menyadari dia sama sekali tidak melihatnya, dalam matanya hanya dapat melihat Tiffany Song seorang diri. Saat dia tinggal di Sunshine City, dia tidak pernah dengan sendirinya membawakan sup untuknya, jangan katakan dengan sendiri pergi ke dapur mengambilkannya.

Dia duduk di hadapan Tiffany Song, suaranya bersih dan lembut, “Nona Song tidak perlu sungkan, kalau kamu kelaparan sampai kelewatan, Taylor akan merasa kasihan.”

“Hehe.” Tiffany Song tersenyum sedikit dingin, masalah waktu itu, tindakan Taylor Shen sudah membuktikan antara dirinya dan Anglina Lian tidak ada apa-apa, tapi tidak bisa mengartikan Angelina Lian tidak mendambakan Taylor Shen.

Taylor Shen menundukkan mata melihat dia, melihat dia menggunakan mata juling melihat orang, dia dengan datar memperingatkan: “Tiffany!”

Tiffany Song menyimpan kembali pandangan, mengambil sendok mulai meminum sup ayam, keahlian Bibi Lan memang baik, siang hari dia tidak memakan apapun lalu ditarik pergi seperti perampok oleh Taylor Shen, kali ini sangat kelaparan untuk sesaat tidak memiliki waktu memedulikan pelacur licik ini.

Selesai makan, Tiffany Song merasa dirinya seperti telah hidup kembali, dia meletakkan mangkuk dan sumpit, sekalipun tidak bersedia dia masih tersenyum berkata: “Kalian pelan-pelan makan, aku kembali ke kamar dulu.”

“Tunggu sebentar.” Taylor Shen menghentikannya, “Tahu kamarmu dimanakah?”

“Bukan kamarmu? Apa kamu ingin pisah kamar denganku?” Tiffany Song mengangkat alis, sekalipun dia sangat menolak tinggal satu rumah dengannya, tapi demi musuh cinta yang menyebalkan tinggal satu rumah yah satu rumah.

Bibir Taylor Shen muncul senyuman tipis, dia berkata: “Pergilah.”

Tiffany Song berbalik keluar dari ruang tamu dengan pelan naik ke atas.

Angelina Lian melihat dua orang saling menatap seperti tidak ada orang lain, sumpit ditangannya hampir membuat lubang di mangkuk. Dia bisa menahan Taylor Shen dan Tiffany Song bermesraan tanpa sepengetahuannya, tapi tidak bisa melihat mereka bermesraan di hadapannya, itu akan membuat hatinya hancur.

“Taylor…….”

Taylor Shen melihat bayangan punggung Tiffany Song hilang di tangga lantai dua, dia baru menyimpan kembali pandangan, melirik Angelina Lian di hadapannya, dia dengan datar berkata: “Angelina, Tiffany akan pindah kemari tinggal bersamaku, tidak lama setelah itu kami akan menikah, akan melahirkan anak. Kamu boleh terus tinggal disini, tapi kalau kamu merasa tidak leluasa, aku akan menyuruh sekretaris Yan mencarikanmu rumah baru untuk pindah kesana.”

Sumpit di tangan Angelina Lian jatuh di atas meja, dia sudah mendengarnya, Taylor Shen ingin mengusirnya pergi, dia dengan panik memandangi Taylor Shen, berkata : “Taylor, apa aku yang telah menganggu kalian? Taylor, kamu jangan mengusirku pergi, aku selain dirimu, tidak ada siapa lagi yang bisa aku andalkan. Kalau bahkan dirimu juga tidak bisa menerimaku, aku bisa pergi kemana?”

Taylor Shen melihat wajahnya yang panik, dia menghela ringan, “Aku tidak ada maksud ingin mengusirmu pergi, hanya khawatir kamu tinggal disini tidak leluasa, makanlah.”

Angelina Lian tiba-tiba menangis, dia menghapus air mata, jelas-jelas telah merasa sangat sedih, malah berpura-pura baik, dia berkata: “Aku mengerti kamu takut hati nona Song tidak nyaman, semua salahku biasanya terlalu bergantung padamu, kamu tenang saja, aku akan menjelaskan dengan jelas kepada nona Song, aku hanya menganggapmu sebagai kakak, kamu juga hanya menganggapku sebagai adik.”

“Tidak perlu lagi Angelina, dia akan mengerti.” Taylor Shen mengelengkan kepala, dia dan Angelina Lian memang tidak memiliki apa-apa, dengan sengaja pergi menjelaskan malah akan membuat hati Tiffany Song tidak senang. Saat ini dia masih belum memaafkannya, bisa bermesraan dengannya di hadapan Angelina Lian juga tidak lain adalah ulah ingin memiliki, dia tidak ingin mencari masalah lain.

……

Tiffany Song kembali ke kamar dengan tenang mandi, pergi ke desa beberapa hari ini, penggunaan air sangat tidak leluasa, ditambah lagi syaratnya yang sedikit jelek, dia hanya bisa dengan sederhana mengusap tubuh sekali, tubuhnya lengket-lengket sangat tidak nyaman.

Selesai mandi keluar dia merasa satu dirinya sudah lumayan segar, dia sambil mengusap rambut sambil keluar dari kamar mandi lalu melihat Taylor Shen duduk di atas kasur, dia membalikkan kepala melihatnya, cahaya gelap di dalam mata itu sangat dalam.

Langkah kakinya langsung berhenti, Taylor Shen mengeluarkan jari ke arahnya, dengan datar berkata: “Kemari!”

“Tidak kesana!” Tiffany Song melangkah mundur, dia dengan penuh waspada menatapnya berkata: “Kamu ingin satu kamar denganku boleh, tapi aku menolak tidur satu kasur, kalau tidak aku tidur kasur kamu tidur sofa, kalau tidak kamu tidur kasur aku tidur sofa.”

Mata Taylor Shen berat, “Bagian tubuhmu mana yang belum pernah aku sentuh lihat dan rasakan? Sombong apa?”

Tiffany Song berkata: “Aku memang sombong, aku masih belum memaafkanmu jadi tidak bisa menerima tidur bersamamu, kalau kamu tidak menyetujuinya, besok aku pindah keluar.”

“Kamu jangan berharap!” Taylor Shen dengan kesal berkata, bocah ini sesaat tidak membuatnya marah, dalam hatinya tidak senang benar tidak? Melihat rambutnya meneteskan air ke lantai, dia mengerutkan kening berkata: “Kemari!”

“Kamu belum menyetujuiku.” Tiffany Song dengan keras kepala berkata.

“Aku berjanji padamu, saat kamu belum setuju aku tidak akan menyentuhmu, tapi usulan tidur pisah kasur aku tidak setuju, tidak bisa memelukmu tidur, aku tidak bisa tidur.” Taylor Shen mengalah selangkah.

“Aku tidak ingin tidur denganmu.” Tiffany Song cemberut.

“Tidak setuju?” Taylor Shen mengangkat alis, melihat dia mengangguk dia berkata: “Baik, kalau begitu aku pergi ke sebelah tidur.” Selesai mengatakan dia lalu berdiri berjalan kearah pintu, dia sambil berjalan dalam hati sambil menghitung, baru menghitung sampai tiga lalu terdengar dia dengan kesal berkata: “ Baik, kita tidur bersama, tapi kamu tidak bisa menyentuhku atas bawah.”

Diluar pintu adalah siluman ular cantik, dia keluar masih tidak seperti biksu Tang diincar oleh siluman. Sekalipun saat ini dia masih belum memaafkannya, tapi mereka tidak berpisah, dia masih adalah prianya, dia baru tidak akan mendorong prianya ke pelukan orang lain.

“Baik!” Taylor Shen dengan cepat menyetujui, bagaimana didengar juga tidak ada sedikitpun ketulusan. Tiffany Song mengerutkan kening, melihat bayangan tubuhnya dia merasa dirinya telah dijebak, siluman ini terlalu berhati hitam.

Dia berbalik datang ke sisi Tiffany Song, mengambil pergi handuk di tangannya lalu menekannya duduk di kasur, sesekali membantunya mengusap rambut.

Rambutnya hitam bersinar, jari melewati celah rambut, hatinya lembut tidak bisa dibayangkan, dia tidak bisa menahan berkata: “Beberapa hari ini ada tidak merindukanku?”

Tiffany Song menundukkan mata menatap garis telapak tangannya, saat kecil ada seorang biksu melihat palmistrinya, mengatakan hubungan asmaranya sangat kacau, kelak jalan asmaranya akan sulit. Saat ini dilihat, perkataan biksu tua tidak ada yang salah, jalan asmaranya benar sulit.

Melihat dia tidak berbicara, tubuhnya menjadi pendek lalu memeluknya dalam pelukan, bibir kecilnya menghisap daun telinganya, merasakan tubuhnya dalam pelukannya sangat bergetar, hatinya seketika menjadi kacau-balau, suaranya masuk ke dalam lubang telinganya yang sedikit merah, “Tiffany, aku sangat merindukanmu, setiap saat merindukanmu, memikirkanmu bersembunyi dimana, ada tidak sedang menangis, ada tidak memikirkanku, ada tidak makan dengan baik.”

Seluruh tubuh Tiffany Song bergetar pelan, dia dengan tidak nyaman bergerak, “Taylor Shen, kamu lepaskan aku……”

“Tiffany, kamu tahu, aku tidak akan mungkin melepaskanmu.” Taylor Shen dengan suara serak berkata sekalipun dia membencinya tidak memaafkannya, dia juga tidak akan melepaskannya. “Terima kasih kamu masih bersedia kembali ke sisiku, masalah yang telah terjadi dahulu, aku tidak ingin kembali menjelaskan. Kelak, aku akan menggunakan waktu seumur hidup dengan baik menebusnya, maafkan aku, baik tidak?”

Tiffany Song dengan menyedihkan menutup matanya, sejak bertemu dengannya dia terus menolak, dia belum pernah menanyakan hatinya, harus bagaimana melanjutkan. Dia mengakui, dia tidak ingin berpisah dengannya, tapi dia juga tidak tahu harus bagaimana melanjutkannya.

Hal yang terjadi lima tahun yang lalu seperti sebuah duri yang tumbuh diatas hatinya, dicabut akan sakit, tidak cabut juga akan sakit.

“Taylor Shen, berikan aku waktu baik tidak? Saat ini aku masih belum bisa menjawabmu, juga tidak tahu harus berbuat apa, adalah pilihan yang paling baik untuk kita, aku hanya mengetahui, aku masih belum bisa melepaskan masa lalu, tidak bisa dengan hati yang tidak memiliki kebencian menerima dirimu.”

“Baik, aku tidak memaksamu.” Dia bersedia jujur padanya sudah adalah pembukaan yang sangat baik.

Taylor Shen meletakkan handuk mencari alat pengering rambut lalu meniup kering rambutnya. Di telinga datang suara alat pengering rambut, suara ini memiliki rasa yang membuat orang tenang, tidak lama, Tiffany Song mengantuk bersandar di pundak Taylor Shen dengan tidak jelas tertidur.

Taylor Shen merasakan punggungnya menjadi berat, dia mematikan alat pengering rambut melihat wajah tidurnya, dia dengan puas sedikit menghela sesaat, membungkukkan badan mengendongnya lalu meletakkannya di atas kasur. Tiffany Song mengosok di atas bantal, mencari tempat yang nyaman lalu tertidur lelap.

Sepasang tangan Taylor Shen menahan dua sisi tubuhnya, melihat tampilannya yang imut, senyuman di bibirnya semakin lama semakin dalam, dia menurunkan tubuh, mencium bibirnya, suaranya lembut : “Wanita baik, tidurlah."

Lewat beberapa saat, dia berdiri keluar dari kamar datang ke ruang buku di sebelah, dia mengambil telepon menelepon sebuah nomor telepon, “Cristian, besok pagi sebelum jam delapan, antarkan hadiah di atas meja kerjaku ke Sunshine City.”

Mematikan telepon dia berjalan kearah jendela melihat tampilan malam yang berat di luar jendela, matanya sedikit menyipit, bibir tipisnya sedikit melengkung, telah menemukan Tiffany, langkah selanjutnya adalah membuat orang yang telah menyakiti Tiffany membayarkan bayaran yang setimpal.

Pagi hari besoknya, Tiffany Song terbangun di dalam pelukan Taylor Shen, cahaya matahari pagi masuk melalui celah gorden menyinar ke kasur, dia bisa dengan jelas melihat wajah tidurnya, saat ini dia yang sudah tidak terlihat kuat dan memaksa, wajah tampannya bertambah muncul rasa kanak-kanak, garis-garis tajam lima indera juga menjadi sedikit lebih lembut.

Dia perlahan-lahan bangkit dari pelukannya, sesaat sedikit tidak terbiasa rasa dua orang tidur saling berpelukan. Dia baru saja duduk, sebuah tangan yang kuat melingkari perutnya menariknya kembali, bibir tipis menekan di atas bibirnya, suara yang samar keluar dari bibir dan gigi mereka yang terikat, “Sayang, selamat pagi!”

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu