You Are My Soft Spot - Bab 46 Kamu Masih Memiliki Pilihankah?

Nyonya Song duduk sesaat lalu berdiri berniat pergi. Tiffany Song sedikit tercengang, dia sengaja kemari malah juga tidak mengatakan apapun, ini bukan gaya dia?

Nyonya Song mengangkat kepala melihat dirinya, rambut di telinganya dibasahi oleh keringat, dengan basah menempel di sisi pipinya, dia berjalan kesana mengulurkan tangan mengeser ke belakang telinga rambutnya yang basah, nada bicaranya lembut berkata: “Kelak ingin minum sup ayam pulang saja, mama buatkan untukmu, seorang diri tinggal diluar, harus baik-baik menjaga diri sendiri, jangan kelelahan dan jangan kelaparan.”

Saat ini, dia tiba-tiba adalah sosok seorang ibu yang penuh kasih sayang.

Nafas Tiffany Song menjadi kaku sesaat, rasa panas datang ke rongga matanya, beberapa tahun ini nyonya Song pertama sekali menggunakan nada bicara yang lembut berbicara dengannya, dia menarik nafas sesaat, dengan tersedak berkata: “ Aku mengerti, mama, aku antar kamu turun.”

Nyonya Song mengangguk.

Sampai mengantar nyonya Song ke dalam mobil, dia juga tidak mengungkit Lindsey Song dan William Tang. Tiffany Song berdiri di pinggir jalan, melihat mobil sedan hitam pergi, sup ayam yang baru saja dimakan masih menghangatkan perut, dalam hatinya terasa hangat.

Mungkin…mungkin dia boleh berharap, berharap mendapatkan sebuah kedekatan yang sederhana tapi sangat berharga.

Tiffany Song berdiri sangat lama di pinggir jalan, begitu lama seperti akan tererosi dalam kegelapan malam. Di seberang jalan berhenti sebuah mobil Maybach hitam, pria yang duduk di belakang membelokkan kepalanya dengan tenang melihat dia yang berada di luar jendela, “Song Corp’s sudah bagaimana?”

“Kredit bank sudah sampai masa akhir pembayaran, kalau masih tidak bisa membayar, Song’s Corp akan dipaksa oleh pihak bank mengumumkan kebangkrutannya.” Cristian memenuhi tugasnya menjawab.

Jari Taylor Shen mengetuk ringan di atas kursi kulit sesekali, pandangannya berubah menjadi gelap, dia melihat bayangan tubuh yang kurus di dalam kegelapan itu, bibir tipisnya sedikit terbuka, “Kembali berikan tekanan yang lebih kuat.”

Cristian ragu: “Bos, berbuat seperti ini bisa tidak tidak terlalu baik, lagipula nona besar keluarga Song adalah istrimu, kalau……”

“Yang ingin aku nikahi sejak awal bukanlah dirinya.” Taylor Shen memotong perkataannya, matanya sedikit dicipitkan, pandangannya tidak beralih memandangi bayangan yang berada di kejauhan, matanya memiliki maksud yang dalam: “Tidak sampai tidak memiliki jalan, dia tidak akan datang ke sisiku.”

“Aku sudah mengerti harus berbuat seperti apa.” Cristian mengerti, Taylor Shen memperhitungkan semuanya, melakukan semuanya tidak lain hanya demi mendapatkan seorang wanita, perasaan yang begitu paranoid, terakhir benar bisa berakhir dengan baikkah?

--------------------------

Tiffany Song dibangunkan oleh bel pintu, semalam setelah pulang dia memakan habis sup ayam yang bersisa, setiap memakan sesuap dia akan teringat nasihat lembut nyonya Song, dalam hatinya bahagia. Hati seseorang terlalu lama kesepian tiba-tiba diperhatikan, kelembutan itu membuatnya tidak berdaya menolaknya.

Sekalipun ini adalah sebuah mimpi dia juga bersedia tidur selamanya dalam mimpi tidak bangun lagi.

Dia sambil menguap pergi membuka pintu, di depan pintu berdiri Cristian, di tangan Cristian memegang sebuah kotak yang sangat indah, “Nona Song, gaunmu, malam ini jam enam, aku akan datang menjemputmu tepat waktu.”

Tiffany Song masih belum begitu sadar, kepalanya berputar tidak cukup cepat, menerima kotak baru teringat ini diberikan oleh siapa, dia baru saja ingin mengembalikan padanya, Cristian sudah berbalik pergi. Dia memegang kota berbalik masuk, Stella Han dengan rambut sarang burungnya keluar dari dalam kamar, melihat merek di atas kotak dia berteriak berlari keluar.

“Wah, siapa yang begitu memiliki kemampuan sebesar ini, ini adalah gaun milik M, aku hanya pernah melihatnya di majalah.”

Tiffany Song mengucek matanya lalu meletakkan kotak di atas meja meletakkan peralatan teh, wajahnya tertekan, semalam dia dengan tidak baik melempar gaun ke wajah Taylor Shen, dia merasa dia sudah benar-benar menyinggungnya, tidak menduga dia bisa mengutus orang mengirimkan gaun kemari untuknya.

Stella Han tidak sabar membuka kotak, di dalam kotak masih ada sebuah kotak beludru persegi berwarna biru dan juga sebuah kotak kertas putih, dia mengambil keluar kotak beludru biru dan membukanya, di dalam sepaket mutiara yang menarik perhatian orang seketika menyilaukan matanya, “Oh Tuhan, Tiffany, kamu mengenal orang kaya darimana, pemberiannya begitu murah hati?”

Tiffany Song mengerutkan kening mengulurkan tangan membuka kotak kertas putih, di dalamnya terletak sebuah gaun biru muda, tapi malah bukan yang dia coba semalam itu. Semalam Taylor Shen benar sedang menyenangkan dirinya sendiri untuk menghabiskan waktu?

“Gaun yang sangat indah!” Stella Han kembali terkejut, Gaun milik M benar tidak palsu, keindahannya tidak tertandingi.

Tiffany Song berdiri kembali ke kamar mengambil handphone, ingin menelepon kepada Taylor Shen, baru menyadari handphonenya sendiri sama sekali tidak memiliki nomor teleponnya, dia dengan sedih menundukkan kepala. Kenapa saat Taylor Shen ingin mencarinya bisa dengan tepat mengetahui dia sedang berada dimana, saat dirinya ingin mencari dia bahkan nomor telepon juga tidak ada satupun?

Sore jam lima, Tiffany Song selesai mengganti gaun dan selesai merias wajah, bel pintu berbunyi, dia melihat sekilas jam tangan, jarum menit telah berjalan setengah, dalam hatinya sedikit terkejut, datang secepat ini? Dia melihat kota beludru biru di atas meja, memikirkannya lagi, menyimpan kembali kotak ke dalam tasnya, barang seberharga ini dia tidak bisa menerimanya.

Membuka pintu, saat Tiffany Song melihat pria yang berdiri di depan pintu dengan segera menutup pintu, detik selanjutnya, pintu ditahan dengan erat oleh tangan yang besar, William Tang berdiri diluar, dengan setelan jas pandangannya terang menatapnya, “Begitu tidak ingin melihatku?”

Tiffany Song tidak bisa menutup pintu lalu membiarkannya terbuka, mengangkat bawah gaun berbalik masuk ke ruang tamu dengan tidak sungkan bertanya: “Untuk apa kamu datang?”

William Tang ikut di belakangnya masuk, melihat gaun yang dia pakai, dia berkata: “ Aku ingat kamu sangat tertarik dengan CEO Shine Group, malam ini Shine Group dan Shen’s Corp bekerjasama mengadakan pesta, Sebastian ada dalam daftar undangan, aku kekurangan seorang pendamping wanita.”

Tiffany Song berbalik, postur tubuh yang langsing diselimuti oleh gaun tanpa ditutup di hadapan William Tang, pandangan William Tang perlahan dalam, tiba-tiba merasa kehausan.

Tiffany Song mengambil undangan cetakan emas di atas meja mengoyangkannya di hadapannya, “Mohon maaf, aku memiliki undangan. Dan juga, kamu kekurangan pendamping wanita, bisa menyuruh Lindsey Song menemanimu pergi.”

William Tang di tolak olehnya, raut wajahnya seketika menjadi tidak enak, pikiran yang baik sudah tidak ada, dia dua tiga langkah maju, tangannya merebut kartu undangan dari tangan Tiffany Song. Saat Tiffany Song menyadari apa yang ingin dia lakukan, di telinga datang suara robekan, kartu undangan sudah dirobek menjadi serpihan olehnya.

“Tiffany, saat ini kamu masih memiliki pilihankah?” William Tang melempar serpihan ke tubuhnya.

Tiffany Song melihat serpihan yang bertebaran di atas lantai, kesal sampai tubuhnya gemetar, dia mengeluarkan tangan menunjuk pintu, “Keluar! Kamu pergi keluar!”

Mata William Tang terlintas sekilas rasa panik, segera kembali menjadi dingin, dia berjalan ke sampingnya, mengulurkan tangan mengangkat dagunya, nada bicaranya dingin berkata: “Tiffany Song, sehari aku tidak menandatangi surat cerai, maka kamu masih istriku, ingat tugasmu, aku menunggumu di bawah.”

William Tang melepaskan dagunya, mencoba menghilangkan kegelisahan dalam hati yang disebabkan oleh jari yang licin, dia berbalik turun ke bawah.

Tiffany Song sangat kesal, kepalan tangannya diayunkan di udara dengan penuh tenaga, marah sampai airmatanya ikut keluar, “ William Tang, kamu bangsat, kamu setan!

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu