You Are My Soft Spot - Bab 91 Hanya Ingin Memelukmu (2)

Dia ingin agar dia membiarkannya telah siap mereka baru tidur sekamar. Tapi reaksi William Tang saat itu, malah membuat hatinya yang sudah terluka semakin sakit. Selanjutnya dia kembali mengambil masalah ini untuk menghinanya, jangan dikata menyentuh, hanya melihatnya dia juga merasa mengotori matanya.

Perkataan Taylor Shen yang tidak disengaja malah menyentuh rasa sakit yang paling dalam hatinya, dia kesal menjadi marah menendangnya ke bawah kasur adalah reaksi yang paling terus terang.

“Tiffany Song, kamu ingin mati yah?” Hari ini Taylor Shen berlanjut ditendang ke bawah kasur olehnya, dalam hatinya sangat marah, awalnya rasa keinginn yang sudah dirangsang tidak dapat melepaskannya sudah cukup membuat hatinya emosi, hasinya masih ditendang ke bawah kasur olehnya, adalah tidak bisa ditahankan lagi?

Tiffany Song tidak terima sangat marah dia mengambil masalah ini mengejek dirinya. Melihat tampilannya yang tidak memakai apapun, dia segera menutup matanya, “Haduh, kamu ini eksibisionis, pakai bajumu.”

Taylor Shen muram, ternyata dia saat ini baru melihat dia tidak memakai baju?

Taylor Shen berdiri tidak mengatakan apapun berbalik masuk ke kamar mandi. Tiffany Song mendengar suara langkah kaki, dia membuka mata lalu melihat dia memunjukkan postur tubuh yang sangat bagus, dia mabuk, dia tidak tahu mengambil sesuatu menghadang sebentarkah?

Dari dalam kamar mandi datang suara air mengalir, Tiffany Song dengan cepat ke bawah kasur, membuka koper mengeluarkan satu set baju dan memakainya. Sebenarnya hatinya masih ada sedikit canggung, dia juga tidak tahu kenapa mereka berciuman lalu ciuman sampai ke atas kasur, masih sedikit lagi hampir lalu……

Dia menutup keningnya melihat baju dan apel yang bertebaran di lantai dari pintu masuk, hatinya semakin merasa malu, untungnya teman sekamarnya masih belum pulang, kalau melihat tampilan ini dia benar-benar akan sangat malu.

Dia segera menjongkok memungut baju, baju pria dan wanita berantakan ditumpuk bersama, sangat tidak jelas membuat wajah orang merah jantung berdetak. Dia memungut dasinya, baju, celana kerja gitam, lalu di samping kasur terlihat celana dalam peluru milik Taylor Shen.

Wajahnya tersenyum sesaat lalu memerah, dia terus tidak dapat mengerti kesukaannya, kenapa bisa menyukai memakai celana pendek seperti ini, benar nyamankah?

Pintu geser kamar mandi dibuka, pinggang Taylor Shen dibalut sebuah handuk berdiri di samping pintu melihat dia menatap celana dalam miliknya, dalam hatinya tidak berhenti berdetak, sebuah rasa panas keluar, dia melipatkan sepasang tangannya di dada, posisi miring bersandar di kusen pintu, “Sangat menyukainya? Berikan untukmu.”

Tiffany Song segera mengangkat kepala, melihat Taylor Shen dengan terbakar melihatnya, dia segera membuang celana dalam, berkata: “Aku baru tidak mau, aku juga tidak bisa memakainya.”

Perasaan Taylor Shen bahagia, “Kamu kenapa tidak bisa memakainya, ini dengan celana dalam yang dipakai wanita bukankah sama?”

“……”Tiffany Song ingin mengatakan bisa samakah, akhirnya masih tahu malu, tidak ingin berdebat dengannya topik yang membuat orang malu, dia melemparkan baju di atas kasur berkata: “Pakai baju, aku tunggu kamu diluar.”

Taylor Shen tiba-tiba menarik pergelangan tangannya, badannya dipenuhi oleh aroma gel mandi, awalnya asrama menyiapkan gel mandi yang sangat murah kepada peserta, saat dia pergi jalan-jalan melihat model yang biasa dia gunakan lalu membelinya, aromanya sangat wangi.

Saat dia ditarik kembali olehnya, hampir mencium jakunnya, wajahnya seketika menjadi merah, saat mengangkat kepala, Taylor Shen menunduk mematuk sesaat bibirnya, “Sayang, kita sudah begitu intim, tidak perlu menghindar.”

Tiffany Song menggunakan tenaga melawan, tidak dapat melepaskan malah membuat terbuka handuk ditubuhnya dan terjatuh di lantai. Tiffany Song menunduk melihat sekilas, seketika tidak sanggup mengalihkan pandangan, dia dengan panik berkata: “Kamu cepat pakai bajumu, teman sekamarku pulang melihatnua tidak baik.”

Taylor Shen malah tidak ingin menyiksanya, dengan murah hati melepaskannya mengambil baju dan memakainya.

Dia tidak memakai dasi, kancing depan dadanya terbuka tiga buah, sedikit tidak jelas dapat terlihat otot yang bertenaga dan seksi di dalam. Lengan bajunya di tarik ke atas lengan bawah, menunjukkan jam tangan yang mahal. Gambar jam tangan adalah peta dunia, mewah dan juga berharga.

Sebenarnya seluruh tubuh pria ini atas bawah tidak ada satu tempat yang tidak menunjukkan keindahan, kecilnya sampai baju dan jam tangan besarnya sampai kehidupannya, tidak ada satupun yang boleh dia masuki. Malah pria seperti ini menyukai ini dan juga tidak putus asa.

Tiffany Song juga tidak tahu diriinya kenapa, dia tiba-tiba melangkah satu langkah ke depan, dengan pelan memluknya. Taylor Shen terkejut mengangkat alisnya, ini adalah kali pertama dia berinisiatif memeluknya setelah mereka bertemu hari ini, kesuraman dalam hatinya sepertinya sudah hilang dibuat oleh pelukannya yang spontan ini, dia dengan bahagia membuka tangannya memeluknya dalam pelukannya, dengan lembut bertanya: “Kenapa?”

“Tidak ada apa-apa, hanya ingin memelukmu saja.” Kalau hanya menanyakan saat ini, tidak menanyakan masa depan akan betapa baik. Mereka menghargai setiap waktu bersama, menunggu sampai saat dimana tidak bisa bersama lalu dengan tenang berpisah, begini apakah tidak akan sakit hati lagi?

Dalam hati Taylor Shen sangat nyaman, dia menundukkan kepala mencium rambutnya dengan tenang memeluknya.

Lewat beberapa lama, Tiffany Song baru melepaskannya berkata: “Aku sudah lapar, ayo kita pergi makan.” Dia tidak berani melihat matanya, menarik tangannya jalan ke arah pintu. Baru membuka pintu lalu melihat teman sekamarnya berdiri diluar.

Teman sekamarnya terkejut melihar pria di belakangnya, “Pacarmu?”

Tiffany Song melihat tangan keduanya yang saling memegang, lalu melihat sesaat Taylor Shen, dia sepertinya juga sedang menunggu dia menjawab. Dia teringat tadi dua orang hampir terjadi kejadian yang tidak terduga, dengan malu mengangguk, “En, kami pergi dahulu ya.”

Taylor shen tidak menduga dia akan mengakuinya, cahaya dalam matanya seperti langsung berubah, tampilan yang berkilauan. Mungkin adalah kebahagian yang jarang di dapatkan, dia biasanya tidak begitu peduli kepada orang tidak kenal malah untuk pertama kalinya menganggukkan kepala kepada teman sekamar Tiffany Song.

Tiffany Song menariknya turun ke bawah, asrama kuno tidak memiliki lift hanya bisa berjalan dari tangga. Taylor Shen ikut di belakangnya, melihat tangan dua orang saling menggenggam erat, bibir tipisnya naik suasana hatinya bagus sudah tidak dapat menggunakan kata-kata untuk mendeskripsikannya.

Dia juga tidak mengerti kenapa, tindakannya yang tiba-tiba lembut bisa membuat dia puas seperti telah memiliki seluruh dunia saja. Wanita ini, benar membuatnya cinta dan juga benci, dan juga tidak memiliki cara menghadapinya.

Dua orang berjalan sampai bawah bertemu dengan bibi penjaga, bibi tersenyum melihat pria tampan dan tinggi di sampingnya bertanya: “Nona Song, pacarmu yah?”

Tiffany Song tidak seperti tadi saat teman sekamarnya bertanya padanya sangat kaku, kali ini menjawabnya dengan sangat alami, dia berkata: “Iya, bibi.”

Bibi penjaga bahagia tidak dapat menutup mulutnya berkata kepada Taylor Shen: “Anak muda, harus menghargai takdir yah.”

Taylor Shen melihat sekilas Tiffany Song mengangguk berkata: “Aku pasti bisa.”

Mungkin karena di kota yang asing tidak akan bertemu dengan orang yang dikenal, Tiffany Song tidak seperti saat berada di kota Tong begitu kaku, tangan keduanya sejak keluar dari asrama lalu tidak lagi dilepaskan. Hati Taylor Shen sangat bahagia, dia bersedia mengakui statusnya lalu mengartikan dia sudah menganggapnya sebagai pacar, kali ini dia tidak bisa mengingkarinya lagi.

Di jalan kota yang asing, dua orang saling bergandengan tangan berjalan ke depan seperti setiap kekasih biasa di kota ini, dalam pandangan hanya ada satu sama lain, Tiffany Song membalikkan kepala ke samping melihatnu, “Kamu tersenyum apa?”

“Bahagia!” Sepasang mata Taylor Shen dengan terang melihatnya, dia bersyukur dia telah datang ke daerah Jiang Ning, kalau tidak dia tidak akan mendapatkan kejutan yang begini besar. Dia tidak menanyakan padanya sudah berpikir dengan baik, karena tidak peduli dia sudah berpikir baik atau tidak, dia tidak akan kembali membiarkannya pergi.

Orang tua sana, dia sudah memikirkan rencana untuk menghadapinya, hanya saja untuk sesaat harus menyusahkannya.

Tiffany Song tersenyum mengelengkan kepala.

Taylor Shen melihatnya mempertanyakan berkata: “Kenapa mengelengkan kepala?”

“Tidak ada apa-apa, tapi aku juga bahagia.” Tiffany Song tersenyum, dia datang ke daerah Jiang Ning mencarinya, dia sangat bahagia. Di luar asrama saat melihatnya, hal yang paling ingin dia lakukan adalah masuk dalam pelukannya, menceritakan kerinduannya padanya.

Tapi dia malah menahannya begitu saja, ada satu hal boleh dilakukan tapi ada perkataan tidak dapat dikatakan, setelah dikatakan lalu tidak bisa mengelaknya lagi.

“Bahagia apa?” Taylor Shen maju mengambil saat dia belum siap mencium sesaat di atas wajahnya.

Tiffany Song terkejut melihat kiri kanan, melihat tidak ada orang melihat mereka dia baru tenang, mengelus wajah yang kebas, berkata : “Kamu tidak bisa sembarangan menciumku, orang-orang melihatnya.”

“Aku mencium pacarku, siapa yang berani mengatakan sesuatu?” Taylor Shen dengan sombong berkata.

Tiffany Song : “……”

Di belakang tidak jauh, Wayne Shen memeluk Jennifer Li datang, Jennifer Li melihat dua orang berciuman di jalan, dia menyenggol Wayne Shen yang berada di samping dengan terkejut berkata: “Kakak Wayne, cepat lihat cepat lihat, apa aku yang salah lihat, aku lihat kakakmu dengan kakak Song sedang berciuman.”

Satu wajah Wayne Shen muram, mereka mengikutinya sudah cukup lama dia sekarang baru menyadarinya?” Jangan ribut, diketahui oleh kakakku kita sudah tidak bisa melihat film bagus lagi.”

“Ohohoh, kakak Wayne, kenapa kamu kelihatannya juga tidak sedikitpun terkejut, jangan-jangan kamu sejak awal sudah mengetahui mereka memiliki hubungan, tapi kakak Song bukankah istri keponakanmu?” Jennifer Li membuka sepasang mata hitam yang jelas dengan penasaran memandanginya.

“Ribut.” Wayne Shen memarahi sesaat menundukkan kepala, dengan kerena menutup bibirnya. Mata Jennifer Li membesar, dia melihat Wayne Shen di hadapannya, hatinya berdetak tidak karuan.

Umur dua belas tahun waktu itu, ciuman pertamanya diambil olehnya, ini adalah kali pertama dia menciumnya, sabar, menahan diri, dengan hati-hati seperti dia adalah boneka yang mudah hancur, pelan mencium sedikit merasa.

Hanya sesaat lalu seperti badai datang merampas.

Nafas Jennifer Li dirampas, dia menahan nafas lupa untuk menganti nafas, wajah cantiknya menahan sampai memerah. Setengah menit kemudian, Wayne Shen melepaskannya, memukul ringan pipinya yang lembut, tersenyum memarahi: “Bodoh, tarik nafas, buang nafas.”

Jennifer Li membuka mulut kecilnya, bernafas, tarik nadas, nafasnya perlahan menjadi lancar, detak jantungnya malah bagaimana juga tidak dapat kembali ke frekuensi tadi. Dia tidak berani melihat mata Wayne Shen, melihat kiri kanan tiba-tiba menyadari sepasang kekasih di depan sudah hilang, dia berkata: “ Kakak Wayne, kakak Song mereka sudah hilang, kita cepat kejar.”

Wayne Shen menariknya kembali, dengan wajah tidak senang berkata: “Kejar apa kejar, kita pergi kencan.”

……

Tiffany Song membawa Taylor Shen pergi ke restaurant yang waktu itu Jennifer Li membawanya pergi, dia memesan beberapa makanan yang khas, saat menunggu makanan dia melihat Taylor Shen terus menatapnya melihat, dia berkata: “Makanan disini tidak mahal, tapi rasanya tidak buruk, kamu rasa saja, saat ini aku adalah pengangguran, hanya bisa mentraktirmu makan ini, kamu jangan tidak menyukainya.”

“Sejak kapan aku mengatakan tidak menyukainya?” Taylor Shen mengerutkan kening.

Tiffany Song memandanginya membawa sedikit menyenangkannya, “Aku takutnya kamu tidak terbiasa, ohiya, kenapa kamu mengetahui aku ada di daerah Jiang Ning?”

Taylor Shen meliriknya satu wajah tampan dingin dan tinggi, tidak bersedia mengatakannya. Tiffany Song memegang wajahnya, tersenyum berkata: “Kamu tidak mengatakannya aku juga mengetahuinya, kamu waktu itu mengatakan hidungmu sangat hebat, asalkan kamu ingin mencariku, kamu pasti bisa menemukanku.”

Benar, jadi kamu jangan berkhayal kabur dari telapak tanganku, tidak peduli kamu dimana, aku akan menemukanmu.” Taylor Shen pura-pura dengan tampilan yang sangat mengerikan, membuat Tiffany Song langsung terkikik.”

“Benarkah? Tidak peduli aku kemana, kamu juga bisa menemukanku?”

“Tentunya, aku tidak akan membuatmu hilang, sekalipun hilang aku juga bisa mencarimu kembali.” Taylor Shen dengan penuh percaya diri berkata.

Tiffany Song tersenyum ringan, dia kehidupan lalu pasti telah membuat kebaikan dunia, kehidupan ini baru bisa bertemu dengannya.

Selesai makan keluar lalu berjumpa dengan masalah tempat tinggal Taylor Shen, dai sendiri mengemudi mobil kemari, tidak ada sekretaris Tan mengikuti mengurus semuanya, Tiffany Song lalu tidak mungkin membawa dia kembali ke asrama, hanya bisa mencari hotel bitang lima membantunya mengurus penginapan.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu