You Are My Soft Spot - Bab 149 Ia Menginginkannya, Yaitu Wanita ini (3)

Mason Lian mengambil teh tersebut, ia sudah lama sekali terjun dalam bidang bisnis dan sudah bertemu dengan berbagi jenis orang, namun, ketika berhadapan dengan Taylor Shen, ia selalu saja tidak dapat menahan rasa tidak sabarnya. Lelaki ini terlalu misterius, membuatnya sulit sekali membaca apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan.

Mason Lian mencicipnya, rasa pahit tiba-tiba memenuhi indra perasanya, ia ingin sekali memuntahkannya, tetapi ia merasa tidak terlalu sopan melakukannya di hadapan juniornya, jadi, ia tetap bersikeras untuk meminumnya, Taylor Shen sudah membuatnya menunggu cukup lama, ini tentu saja merupakan Teh Kuding.

“Kakak Kedua Lian, bagaimana rasanya?” Taylor Shen menatapnya tajam.

Lidah Mason Lian hampir saja tidak bisa menahan rasa pahitnya, namun ia berkata,”Kemampuan CEO Shen cukup baik, The Kuding ini tentu saja tidak ada duanya.”

Taylor Shen kemudian tersenyum dan berkata,”Aku mendengar kabar bahwa baru saja terjadi kecelakaan di lapangan Lian’s Corp., Kakak Kedua Lian sepertinya tidak terlalu menghiraukannya, bahkan tidak sedikitpun khawatir.”

“Apa gunanya jika aku khawatir, Lian’s Corp. kini juga bukanlah milikku lagi, tentu saja ada orang lain yang bisa mengkhawatirkannya,”Mason Lian terdengar sedikit kesal, Taylor Shen dapat mendengarnya dengan sangat mudah.

“Kakak Kedua Lian sudah berusaha sekeras mungkin untuk Lian’s Corp., apakah kamu rela melihat Lian’s Corp. runtuh begitu saja?”

“Rela? Bagaimana aku bisa rela? Aku sudah bekerja keras demi Lian’s Corp., Tuan Besar kemudian menyerahkan Lian’s Corp. kepada Karry Lian tanpa memperhatikan perasaanku sedikitpun, apakah aku lebih lemah daripada Karry Lian?” Mason Lian langsung kesal, ada sebuah perasaan tertekan yang tidak dapat dipastikan.

“Jadi, kamu tidak menghiraukan nyawa, membuat kecelakaan ini, hanya untuk menekan kekuasaan Karry Lian?” Taylor Shen berbicara tanpa sedikitpun bukti, ia hanya berusaha untuk mencoba, namun, ketika ia melihat Mason Lian gugup, ia tahu masalah ini pasti ada hubungannya dengan Mason Lian. Sepertinya Tuhan berpihak padanya, ia bahkan tidak perlu melakukan pengecekan dalam Lian’s Corp., ia hanya perlu membesarkan masalahnya untuk menjatuhkan Karry Lian.

Lagipula, ia sudah menduduki posisi yang cukup tinggi bertahun-tahun, Mason Lian kemudian langsung menenangkan dirinya dan berkata,”CEO Shen, kami boleh sembarangan makan, tetapi kami tidak boleh sembarangan berbicara.”

Taylor Shen kemudian mencicipi sedikit the, rasa teh kuding itu menempel pada bibirnya, ia kemudian menjawab,”Tentu saja, kita tidak boleh sembarangan berbicara tanpa bukti, aku akan bersulang dengan kakak kedua menggunakan teh sebagai pengganti alkohol, untuk menyatakan tidak.”

Mason Lian menatap Taylor Shen, ia tidak tahu apakah ia adalah teman atau lawannya,”CEO Shen, jika tidak ada masalah lain, aku ingin pergi terlebih dahulu.”

Taylor Shen melihat Mason Lian berdiri, lelaki yang hampir berumur 50 tahun dengan kepala yang sedikit membotak memiliki sedikit bau alkohol, sepasang matanya terlihat bergemilang, lalu ia pun berkata,”Kakak kedua, jangan terburu-buru, aku mengundangmu kemari tidak bermaksud untuk melakukan hal lain, aku hanya ingin bertanya kepadamu, apakah kamu ingin mengambil Lian’s Corp. kembali?”

Mason Lian menajamkan tatapannya, ia pernah mendengar bahwa hubungan Taylor Shen dengan Karry Lian cukup tegang, mereka berdua bahkan bertengkar dua hari yang lalu hanya karena seorang wanita, tatapannya terlihat bergemilang, ia kemudian menjawab,”Lian’s Corp. memang milikku pada dasarnya.”

“Apa yang kakak kedua katakan itu benar, Lian’s Corp. memang milikmu, selama kamu bersedia, aku juga bersedia membantumu,”ucap Taylor Shen.

“Mengapa kamu ingin membantuku?”Mason Lian menatapnya dengan ragu.

Taylor Shen menuangkan teh untuk dirinya sendiri, lalu mencicipinya dan berkata,”Mungkin karena aku tidak terlalu senang melihat seseorang.”

Mason Lian menatapnya, hatinya merasa ia serius, Taylor Shen ternyata memang tidak cocok dengan Karry Lian, ia kembali duduk dan berbincang dengan Taylor Shen.

......

Tiffany Song sudah beristirahat selama dua hari, dadanya tidak lagi terasa sakit seperti dua hari yang lalu, ia kira, tidak peduli seberapa beratpun lukanya, waktu adalah obat yang paling baik untuk segala jenis luka. Tulang rusuk yang mengalami pergeseran dapat tumbuh kembali secara perlahan, hati yang terluka juga akan membaik secara perlahan.

Ia menggunakan waktu istirahatnya untuk menyelesaikan rancangannya, ia lalu menelepon James He dan bertanya kapan ia ingin melihat rancangannya. James He sangat sibuk, ia hanya mempunyai waktu luang di sore hari untuk melihat rancangannya, sehingga ia pun menyuruhnya untuk pergi mencarinya di perusahaan.

Tiffany Song memasukkan laptopnya ke dalam tasnya, kemudian pergi ke perusahaan James He. Perjalanannya tidak macat sedikitpun, ketika ia tiba di Kawasan kerja CEO, seorang sekretaris menawan datang menyambutnya.

“Nona Song, CEO He sedang menunggumu di ruang kerjanya, ia harus terbang ke Belanda setengah jam lagi, mohon tepat waktu,”ucap sekretaris itu.

“Terima kasih.”

Sekretaris tersebut kemudian membukakan pintunya, Tiffany Song melangkah masuk, seorang lelaki yang bijak dan dewasa sedang duduk di balik meja kerja, ia mengenakan kacamata berbingkai hitam, ketika ia mengangkat kepalanya, ia ikut membenarkan bingkai kacamatanya, wajahnya tidak berekspresi, namun, sekretaris yang berdiri di sisi pintu itu merasakan emosi yang ia berikan. Ia langsung menutup pintunya dan berpaling pergi.

“Mari, silahkan duduk,”James He menunjuk sofa di salah satu sisi dan berkata,”Berikan aku waktu lima menit, aku akan segera selesai.”

“Baik, silahkan!”Tiffany Song duduk di atas sofa hitam, ia tidak mengganggunya, ia hanya menyalakan laptopnya lalu menunggunya selesai dengan pekerjaannya. Ruang kerja James He dirancang olehnya, desain yang sederhana, setelah ia pindah kemari, tentu saja ditambahd dengan sebuah tekanan yang sulit sekali dijelaskan.

Sebuah majalah menuliskan bahwa seorang lelaki yang berwibawa adalah seorang lelaki yang terus menyebabkan lingkungan disekitarnya berubah, bukan ia yang menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya, James He adalah lelaki seperti ini.

Ia melihat ke sekeliling sejenak, lalu kembali tertuju kepada James He, sejak lelaki ini memakai kacamata, orang akan sulit sekali menebak pemikirannya, seakan-akan terpisah oleh selapis kabut. Ia mungkin menatapnya dengan terlalu serius, hingga lelaki di balik meja kerja itu kembali menatapnya.

Tiffany Song langsung memalingkan tatapannya, lalu menundukkan kepalanya dan mengecek rancangannya.

Setelah lima menit, James He tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, lelaki yang tepat waktu mempunyai daya tariknya tersendiri, ia kemudian duduk di sofa, sofa terlihat sedikit menurun, Tiffany Song tiba-tiba merasakan sebuah tekanan, perasaannya pun menegang,”Tuan He, ini adalah desain yang kurancang, silahkan dilihat, aku dapat memperbaiki bagian yang kurang memuaskan.”

James He menaikkan kacamatanya, kemudian mengambil mousenya, tangan hangat itu menutupi tangannya, ia langsung menarik tangannya dan berpindah ke samping. James He meliriknya sejenak tanpa mengatakan apa-apa, lalu lanjut melihat rancangannya.

Setelah melihat sekumpulan rancangan, ia kemudian berkata,”Ini bukanlah perasaan yang kuinginkan, terlalu kosong, tidak seperti sebuah rumah untuk menikah.”

Tiffany Song menatapnya ragu, karena ini adalah sebuah rumah untuk nikah, ia tidak terlalu mengerti pasangannya, jadi, ia merancanganya sesuai dengan karakternya sebelumnya, lalu menambahnya dengan beberapa warna feminine dan membuat vilanya menjadi sedikit lebih hangat, namun, ia berkata ini tidaklah cocok.”

“Tuan He, apakah kamu bisa mendeskripsikan perasaanmu mengenai rumah pernikahamu tersebut? Hangat atau romantic?”Tanya Tiffany Song dengan sedikit perasaan malu.

James He menggenggam kacamatanya lagi, lalu berkata,”Aku tidak terlalu tua dibandingkan denganmu, kamu tidak perlu bersikap terlalu bergengsi denganku, jika kamu tidak keberatan, panggil aku kakak saja.”

“Ha?”Tiffany Song benar-benar terkejut, ketika ia pertama kali bertemu dengan James he, ia memberikan perasaan bahwa ia adalah orang yang tidak berperasaan, jadi, ia selalu mempunyai perasan bahwa ia adalah seseorang yang berkedudukan sangat tinggi. Ketika ia tiba-tiba menyuruhnya memanggilnya kakak, ia tentu saja akan merasa sangat terkejut.

“Aku tetap akan memanggilmu Tuan He,”Tiffany Song tersenyum canggung.

James He kemudian menutup laptopnya dan berkata,”Aku tidak mempunyai pemikiran apapun terhadap sebuah rumah pasangan, aku juga tidak tahu apa yang wanita seperti kalian ini sukai, rancang saja sesuai perasaanmu, aku akan memastikannya lagi denganmu.”

James He kemudian berdiri, teleponnya tiba-tiba berdering, terdengar suara sekretarisnya yang berkata bahwa waktunya sudah tiba, ia sudah seharusnya berangkat. James He mengancingkan jasnya, mengambil ponsel yang berada di atas mejanya, lalu berpaling pergi dan berkata kepada Tiffany Song,”Tidak perlu merasa tertekan atau keberatan, rancang saja sesuai perasaanmu.”

Setelah itu, ia langsung melangkah pergi kea rah pintu.

Tiffany Song mengambil laptopnya dan mengikuti langkahnya, James He kemudian mengambil tiket yang berada di tangan sekretarisnya, Tiffany Song tidak tahu apakan ia salah merasa, ia merasa James He menatap sekretarisnya dengan perasaan yang berbeda,”Bawa paspormu, berangkat denganku.”

Sekretarisnya pun tercengang, James He kemudian pergi kea rah lift.

Tiffany Song merasa James He adalah seorang raja yang sombong, setelah selesai memerintahkan sesuatu, ia tidak akan mempedulikan penolakan orang lain dan hanya mengikuti keinginannya saja. Namun, orang seperti ini membuatnya merasa lebih sabar, terasa sedikit aneh, tetapi bukanlah perasaan aneh seperti perasaan yang berada diantara lelaki dan perempuan.

Setelah berjalan masuk ke dalam lift, sekretarisnya juga membawa tas dan ikut melangkah masuk, Tiffany Song meliriknya sejenak, nama yang tertulis di kartunya adalah Jessy Lan.

Satu menit kemudian, lift tersebut berhenti di lantai pertama, James He hanya perlu maju satu langkah untuk keluar dari lift, supir sedang menunggu mereka di luar perusahaan, ketika melihat James He berjalan keluar, ia pun langsung membuka pintu mobil dan mempersilahkan dirinya masuk ke dalam mobil.

James He memang seorang lelaki sejati, ia menyingkir dan mempersilahkan Jessy Lan masuk terlebih dahulu, tangan besarnya menahan pintu mobil ketika melihat Tiffany Song melangkah keluar secara perlahan, ia pun berkata,”Aku akan pergi selama lima hari, kamu boleh meneleponku jika ada masalah, aku berharap kamu dapat menujukkan ide yang lebih baik ketika aku pulang nanti.”

Setelah itu, ia pun langsung naik ke mobil.

Mobil pergi menjauh, Tiffany Song berdiri di depan pintu tercengang, ia memiliki perasaan yang sangat hangat ketika bertemu dengan James He kali ini, walaupun ia sebenarnya terlihat dingin, namun, ia sebenarnya memberikan sebuah kesan hangat yang sulit sekali dideskripsikan.

Sepanjang perjalanan, Jessy Lan duduk di salah satu sisi tercengang melihat wajah tampan James He, hingga akhirnya ketika menabrak salah satu lubang yang cukup dalam, ia pun kembali fokus dan langsung memalingkan tatapannya.

“Mengapa kamu menatapku seperti itu?” Suara James He terdengar rendah, lalu mengandung sedikit maksud bercanda.

Pipi Jessy Lan memansa, hatinya berdebar kencang, ia tidak bisa menyingkirkan dirinya dari kedua tatapan itu, lalu ia berusaha untuk menenangkan dirinya,”Aku hanya merasa sikapmu terhadap Nona Song terlihat sedikit berbeda.”

“Apakah kamu cemburu?”Tanya James He.

Jessy Lan kemudian menatapnya dan lagi-lagi bertemu dengan tatapan mendalam itu, hatinya terus berdebar kencang, tidak mengerti apa yang sebenarnya ia katakan. James He menarik tatapannya, lalu melihat ke arah pemandangan di luar jendela yang tidak berhenti bergeser ke belakang, lalu berkata,”Ia terlihat sangat mirip dengan seorang lawan.”

Jessy Lan kemudian merasa ia sepertinya sedang memberikan penjelasan kepadanya, namun, mengapa ia harus menjelaskannya, ia hanyalah teman di tempat tidurnya. Ketika ia beranjak ke tempat tidurnya hanya karena uang, ia tidak pernah lagi mengharapkan reaksi yang lainnya.

Rancangan Tiffany Song masih belum mendapatkan persetujuan dari James He, ia pulang ke kantornya pada sore hari, ruang kerjanya ini sangat kecil dan berantakan, ada tiga desainer, dua lainnya adalah kedua adik kecil yang mengerjakan kerjaan sampingan, dalam Kawasan kerja yang kurang dari 60 meter persegi itu terdapat ruang kerja bos, ruang pertemuan, ruang istirahat, kemudian ruangan kotak para pekerja yang berada di bagian tengah.

Walaupun sangat padat, namun terasa sangat hangat, berbeda dari perasaan di sebuah perusahaan besar.

Tiffany Song kembali ke kantor, ia tentu saja merasakan suasana yang sedikit berbeda, adik kecil yang bertugas melakukan pekerjaan sampingan itu datang mendekatinya,”Desainer Song, bos besar datang, benar-benar tampan.”

“Bos besar?”Tiffany Song menatap ke arah ruang kerja bosnya, pintu sedang terkuci, keadaan di dalam ruangan tidak dapat terlihat, ia pun tiba-tiba merasa tegang.

“Betul, kita sudah berkembang, dengar-dengar, ruang kerja kami akan bergabung dengan perusahaan besar seperti Winner Group, kami akhirnya akan merasa nyaman,”adik kecil itu terlihat sangat bersemangat, ia akhirnya tidak perlu berdiam di salah satu sudut yang terasa sangat panas di musim panas dan terasa sangat dingin ketika musim dingin datang.

Ketika mendengar nama Winner Group, Tiffany Song pun langsung berwaspada, mengapa ia tetap saja tidak mau melepaskannya?

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu