You Are My Soft Spot - Bab 265 Dia Jelas-Jelas Satu Menit Juga Tidak Rela Berpisah Dengannya (3)

Pertengkaran ini terus berlanjut sampai mereka selesai membeli barang keluar dari supermarket, mulut dua orang tidak istirahat, Vero He dan Erin saling bertatapan, Dia tersenyum pahit sesaat, membiarkan mereka ribut saja, persahabatan anak, bertengkar lalu sudah akrab.

Kembali ke Kediaman He, yang paling bahagia tidak lain adalah Felix He. Sejak waktu itu bertemu dengan Jacob Shen, Felix He terus mengomel, menanyakannya kapan kembali membawa Jacob pulang, membiarkannya bermain.

Vero berpikir, Jacob juga bukan mainan, bagaimana dimainkan?

Tapi setelah itu, asalkan kakak berada di rumah, papa lalu akan sengaja dan tidak sengaja mengungkit masalah anak, menyuruh kakak membawa pulang istri pernikahan rahasianya itu, tidak peduli apa latar belakangnya, asalkan bisa melahirkan seorang cucu untuknya, Dia lalu mengakui pernikahan ini.

Dalam hati tuan besar kesepian, ditambah lagi perasaan dengan Nyonya besar He semakin lama semakin dingin, benar-benar sangat kesepian. Setiap hari selain mengurus tanaman, lalu membawa burung beo di rumah itu pergi jalan-jalan santai.

Dikatakan juga aneh, sejak burung Beo ini datang ke rumah He, lalu tidak pernah mengatakan satu kalimat lagi, sangat dingin.

Felix He membawa dua anak bermain, Vero He mengangkat bahan yang dibeli dari supermarket ke dapur, Bibi Yun membantunya memotong isian, Dia sendiri membuat adonan. Pekerjaan persiapan sudah selesai, Erin juga datang membantu membungkus dumpling.

Di dalam ruang tamu datang suara tertawa, ada orang tua, ada anak-anak, Vero He menutup bibir tersenyum, Bibi Yun menghela berkata: “Sudah lama tidak melihat tuan besar sebahagia ini, berkat tuan muda Jacob dan nona Evelyn.”

Vero He meletakkan dumpling yang sudah siap dibungkus ke dalam piring, “Benar, di rumah sudah lama tidak seramai ini lagi.”

“Nona Vero, kamu jangan menyalahkan Bibi Yun banyak bicara, kalian satu dua tidak menikah, tuan besar terus menanti, menanti kalian memberikannya seorang cucu, rambut ini sudah menunggu sampai putih juga tidak menunggu ada gerakan. Tuan muda terus mengatakan dirinya sudah menikah, malah tidak pernah membawa pulang orangnya, sampai saat ini, tuan besar tidak tahu tampilan menantunya sendiri seperti apa, benar ada lalu dibawa pulang, tuan besar juga bukan orang yang tidak pengertian, kalau tidak ada terus menunda, ini juga tidak bisa dibiarkan, setelah tahun baru, tuan muda juga sudah 34 tahun, juga sudah seharusnya berumah tangga.” Bibi Yun mengomel.

Erin berdiri di samping, mendengar perkataan ibu ke dalam telinga, orang keluarga He tidak ada yang mengetahui, pernikahan rahasia James He sudah diceraikan. Nyonya He yang dikabarkan itu, Dia juga tidak ada kesempatan melihatnya.

Vero He sedikit tersenyum berkata: “Baik baik baik, aku akan mendesak kakak.”

“Kamu juga jangan hanya memedulikan mendesak tuan muda, masalah kamu sendiri juga harus diperhatikan, wanita yah begitu lewat tiga puluh, melahirkan anak sudah adalah wanita hamil yang sudah berumur, tidak hanya bahaya, tubuh juga tidak mudah kembali ke postur semula, bisa lebih cepat merencanakan, lalu cepat merencanakan, aku lihat Tuan Shen tidak buruk padamu, kalian juga pernah adalah suami istri. Kalau Tuan Shen tidak bisa, kalau begitu Tuan Jin…….”

“Ma, kamu kurangi sedikit bicara.” Erin adalah orang yang paling dekat disisi Vero He, bagaimana bisa tidak mengetahui perasaan antara Vero He dan Taylor Shen sedang bermasalah. Dahulu begitu pulang kerja lalu datang menjemput nona Vero, beberapa hari ini tidak kelihatan orangnya. Mama tidak mengetahuinya, begitu dikatakan langsung menyentuh rasa sakit di hatinya.

“Kamu jangan menyela, aku masih belum mengataimu, waktu itu orang yang aku minta bibimu kenalkan untukmu, kamu kenapa tidak pergi?” Bibi Yun juga tidak bisa berbuat apa-apa dengan tuan muda dan nona di rumah, tapi Erin Dia masih bisa mengurusnya.

Erin membungkus satu dumpling meletakkan di dalam piring, Dia berpura-pura bodoh, “Aku tiba-tiba teringat, masih ada satu telepon belum ditelepon, aku pergi menelepon dahulu.”

“Erin, kamu berhenti!” Bibi Yun berteriak, Erin berlari lebih cepat.

“……”

Vero He tersenyum melihat Bibi Yun yang emosi sampai mata memerah, Dia menenangkan berkata: “Bibi Yun, masalah pernikahan, semuanya melihat nasib, kamu semakin memaksanya, Dia semakin menolak. Aku mencari kakak membantunya mencari ada tidak pria tampan berbakat yang luar dalam baik, kamu jangan khawatir, cepat juga menikah, telat juga menikah, cepat lambat tetap akan menikah, Dia bisa melarikan dirikah?”

Bibi Yun melihat Vero He berkata demikian, juga tidak kembali mencemaskan hal ini, “Nona Angela belakangan terus pergi pagi pulang malam, juga tidak tahu sedang sibuk apa.”

Bibi Yun tidak mengungkit, Vero He masih tidak menyadari, Dia sudah beberapa hari tidak bertemu dengan Angela He, “Akhir tahun, Dia baru masuk ke perusahaan baru, pasti harus lembur.”

“En.”

Dua orang sambil membungkus dumpling sambil berbincang, saat sudah hampir jam tujuh, Vero He mengangkat keluar sepiring dumpling yang sudah selesai digoreng, melihat Jacob Shen, Evelyn dan Felix He sedang bermain chinese checkers, Dia memanggil mereka pergi cuci tangan bersiap untuk makan.

Dua anak bermain dengan gembira, begitu mendengar akan makan, dengan cepat pergi ke toilet mencuci tangan.

Vero He mengeluarkan dua mangkuk sup, lalu melihat Felix He berdiri di samping meja makan, penampilan yang berwibawa, tapi minyak di samping bibirnya cerah, menunjukkan tindakan Dia mencuri makan tadi.

Vero He menahan tawa, berpura-pura tidak melihat, Dia meletakkan salah satu mangkuk sup di tempat duduk utama, berkata: “Papa, kamu duduk mencicipinya, lumayan enak.”

Felix He melihatnya sekilas, jelas tidak tertarik, “Makanan yang dimakan anak kecil, dibawa untuk menipu aku orang tua ini.” Walaupun berkata demikian, Dia sudah menarik kursi duduk, mengambil sumpit memasukkannya ke dalam mulut, sambil makan sambil menanyakan: “Yang renyah-renyah ini apa, lumayan enak.”

“……”

Vero He terdiam.

Jacob Shen dan Evelyn berlari masuk ke ruang makan, satu lompatan menaiki kursi, masing-masing mengambil sebuah dumpling goreng ke dalam mulut, sama sekali tidak ada tampilan makan. Vero He menambah semangkuk sup keluar, lalu melihat dumpling goreng di dalam piring hanya bersisa dua tiga buah lagi, mulut dua orang anak dan orang tua dimasukkan sampai penuh.

Dia mengelengkan kepala tersenyum, berbalik ke dapur melanjutkan membuat.

Selesai makan, sudah hampir jam delapan lebih, handphone Vero He terus tidak berdering. Setelah Dia membawa Evelyn pulang, lalu mengirimkan pesan kepada Stella, menyuruhnya setelah melihat pesan meneleponnya.

Tapi tidak tahu Dia tidak menerima pesan, atau sibuk sampai tidak ada waktu meneleponnya, Dia terus tidak menerima telepon darinya.

Kelihatannya, malam ini Dia tidak akan datang menjemput Evelyn, berpikir sampai disini, Dia lalu merasa anak ini sangat kasihan, akhirnya membawa mereka naik ke atas, memandikan mereka secara terpisah, Evelyn dengan begitu saja melihatnya, “Tante Vero, mama benar tidak tidak menginginkan aku lagi?”

“Bukan, mama menginginkan Evelyn, Evelyn patuh, kamu barusan bukan mengatakan kamar tante seperti kamar tuan putrikah? Tinggal di rumah tante satu malam, baik tidak?” Vero He menenangkan berkata.

Evelyn tidak dapat menutupi rasa kecewa dan putus asa di wajahnya, Dia dengan penurut berjalan ke samping kasur, membuka selimut masuk ke dalam, dengan patuh berbaring.

Vero He melihatnya, dalam hati menjadi sakit. Huft, Dia mau tidak menelepon kepada Jordan Bo, anak ini menahan seperti ini, menahan sampai sakit bagaimana?

Disana, Jacob Shen berteriak keras di dalam kamar mandi, Vero He hanya bisa berlari ke dalam kamar mandi, si rakus kecil ini juga tidak bisa membuat orang tidak khawatir.

……

Taylor Shen kembali ke Sunshine City, Sunshine City beberapa hari ini diselimuti di dalam tekanan yang rendah, tidak hanya Sunshine City, bahkan kantor juga sama. Taylor Shen yang jarang marah kepada bawahan, berturut-turut membuat nangis beberapa karyawan.

Siapa juga tidak mengetahui emosinya datang darimana, hanya Christian Yan seorang diri yang mengetahuinya.

Di dalam rumah tidak ada Jacob Shen monyet kecil yang melompat sana sini itu, terlihat sangat tenang, Dia melemparkan dirinya ke dalam sofa, Bibi Lan mendengar gerakan dari ruang tamu, melihat Taylor Shen yang beberapa hari ini pulang malam sudah pulang, Dia sedikit terkejut, “Tuan, kamu sudah pulang.”

“En.”

“Sudah makan malam belum, belum aku segera buatkan.” Bibi Lan berkata.

“Masih belum, Jacob Shen mana, belajar di dalam kamarkah?” Terlalu tenang, Taylor Shen baru bertanya lebih banyak.

Bibi Lan dengan heran berkata: “Tuan tidak tahu? Sore Nyonya pergi ke sekolah menjemput tuan muda Jacob, aku mengira kamu mengetahuinya.”

Taylor Shen seketika menegakkan tubuh, pandangan tajam menatapnya, “Kamu bilang apa?”

Bibi Lan ketakutan, dengan hati-hati berkata: “Budi mengatakan, nyonya menjemput tuan muda mengatakan kamu yang mengijinkannya.”

Taylor Shen seketika bangkit, mengambil kunci mobil berjalan keluar pintu. Tiga hari ini, Dia melewati hari seperti melewati tahun, berusaha membuat dirinya tidak mengingatnya, tapi setiap malam hari yang hening, Dia berbaring di kasur yang pernah mereka tiduri bersama, lalu bisa teringat dirinya.

Wakut itu Dia baru menyadari, rumah ini tidak ada dirinya, benar-benar kosong sangat menakutkan! Mengatakan berpisah apa? Dia jelas-jelas satu menit juga tidak rela berpisah dengannya.

Bibi Lan berdiri di ruang tamu, melihat Dia duduk di dalam mobil, mobil mengemudi keluar Sunshine City, sekalipun tidak ada orang yang mengungkit, Dia juga dapat melihat, ketidaknormalan Taylor Shen pasti ada hubungan dengan Nyonya.

Mobil mengemudi sampai di luar Kediaman He, Taylor Shen mengeluarkan handphone, menelepon telepon Vero He, telepon hampir langsung dijawab, dari sana datang suara wanita yang familiar, yang dipanggil malah bukan namanya, “Stella, kamu akhirnya telah meneleponku, kamu ada dimana, kamu masih baik-baik sajakah?”

Taylor Shen diam, bibir tipis dengan pelan menarik radian menertawakan diri sendiri, saat Dia menerima telepon itu, Dia malah dengan konyol mengira, Dia juga sedang menanti Dia meneleponnya, lewat sesaat, Dia dengan dingin berkata: “Ini aku!”

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku Signed The Contract & Get Married, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu