You Are My Soft Spot - Bab 367 Aku Yang Turun Tangan Mendisiplinkan Untuk Mu (2)

Dia berkata kasar di dalam hatinya, lalu buru-buru menelepon Jordan Bo, sambil berkata dengan wajah tersenyum: “CEO Bo, maaf sekali, Pengacara Han sekarang sedang pergi untuk menemui klien, baik baik baik, aku pasti menghubunginya untuk Anda.”

Setelah menutup telepon, Mitra Firma hukum sambil mengelus wajahnya, Dia merasa dirinya pun tersenyum sampai wajahnya menjadi kaku. Dua orang ini, membuat ulah apa lagi?

Stella Han sambil mengemudi sambil berkeliling, air matanya pun tidak tertahan dan mengalir ke bawah, Dias ama sekali tidak pernah menyangka, suatu hari Ia akan di lawan oleh seorang anak gadis sampai sesak nafas. Kalau kedepannya, anak perempuannya melakukan hal yang sama, Dia pasti akan mencekiknya!

Dia semakin pikir semakin sedih, sampai tinggal di dalam kota ini pun membuatnya merasa susah bernafas. Jordan Bo, kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini? sembari memperlakukan aku dengan baik, sembari memberi tamparan.

Dia adalah tipikal orang yang tidak ingat pada pembelajaran, setiap kali Jordan Bo memberikan sebuah tamparan kepadanya, setelah itu akan memberikan sebuah permen, Ia pun langsung berharapan lagi, dan mengira kalau mereka bisa menjalani hidup mereka dengan baik, tetapi kenapa pada akhirnya, Dia baru menyadarkan diri, kalau dirinya sendiri yang merupakan orang paling bodoh.

Dia melewati sebuah Departement store, di atas Departement store tersebut ada sebuah layar LED yang besar, sedang memutarkan salju pertama di bawa Gunung Fuji, Dia tiba-tiba teringat impian Ia dahulu, adalah ingin menikmati salju di Gunung Fuji.

Pada saat ini, Ia hanya ingin melarikan diri dari tempat yang membuatnya merasa sesak nafas ini, bahkan Ia belum berpikir dengan jelas, bahkan koper saja belum disiapkan, Dia sambil melihat ke dalam tas, KTP, Paspor, uang, semuanya ada di dalam, tatapan matanya menjadi cerah, seperti menemukan arah, lalu pergi ke arah Bandara.

Saat Ia mengantri membeli tiket, dan melewati pemeriksaan keamanan, lalu sambil menunggu di ruang tunggu untuk naik ke pesawat, Dia duduk di dalam ruang tunggu, tiba-tiba teringat sebuah kalimat yang pernah Ia lihat, dalam hidup ini harus melakukan 2 hal yang impulsif, sekali adalah jatuh cinta dengan sepenuhnya, sekali adalah perjalanan yang pergi dengan begitu saja.

Beberapa tahun yang lalu, Dia tidak melakukan hal yang impulsif demi cinta, maka sekarang, Dia akan melakukan perjalanan yang pergi dengan begitu saja. Pergi ke sebuah tempat yang Ia harapkan dari awal, mencari kembali ketenangan di dalam hatinya.

Sampai Stella Han naik ke dalam pesawat, Dia pun belum sadar, kalau ada orang yang terus mengikutinya. Stella Han membeli tiket, Ia juga membeli tiket, Stella Han melewati pemeriksaan, Dia juga melewati pemeriksaan, Stella Han duduk di ruang tunggu sambil terbengong, Dia pun duduk di kursi yang ada di barisan belakang Stella Han, sambil melihat bayangan punggung Stella Han sambil terbengong,

Stella Han duduk diatas pesawat, sambil melihat pesawat lepas landas, Dia tidak merasa lega, malah suasana hatinya merasa semakin sedih. Jordan Bo, tunggu aku kembali dari Gunung Fuji, maka kita bercerailah. Kamu pergi jaga Adik Lin kamu itu, aku pergi melanjutkan kehidupan aku yang tenang, kita jangan bertemu lagi.

……

Jordan Bo terus mencari Stella Han seperti orang yang kehilangan arah, Stella Han seolah-olah seperti hilang dari bumi, hpnya mati, tidak melihat dirinya. Jordan teringat ucapan yang dikatakan Stella Han itu, saking marahnya Ia menghancurkan semua barang di ruangan kantor.

Vincent Xu berdiri di sudut, sambil melihat Jordan Bo yang marah besar, ini adalah pertama kalinya Ia melihat Jordan Bo marah seperti ini, Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak berani. Jordan Bo berdiri di antara kepingan hancur, melihat ke Vincent Xu dengan tatapan yang tegas, lalu membentak dengan suara keras: “ Masih terbengong berdiri di sana untuk apa, cepat pergi mencarinya, bahkan gali tanah sekalian pun harus menemukannya!”

Vincent Xu pun buru-buru menganggukkan kepala, sambil menganggukkan kepala sambil berlari keluar.

Jordan Bo sambil berkacak pinggang, saking marahnya kepalanya terus berdenyut. Wanita lembut yang menyandar di dalam pelukannya tadi pagi kemana, hanya meninggalkan sebuah kata yang tidak jelas, lalu langsung menghilang begitu saja, benar-benar membuat dirinya merasa marah!

Jordan Bo diam-diam bersumpah dalam hati, Stella Han, kamu jangan sampai tertangkap oleh aku, kalau tidak habislah kamu!

Malam jam 8, Vincent Xu baru masuk ke dalam ruangan kantor dengan bergemetar, semua kepingan di ruangan kantor tadi siang sudah dibersihkan, seperti baru, kalau bukan karena siang tadi Ia ada di sini, siapa akan tahu kalau siang tadi disini adalah area paling hancur.

Jordan Bo sudah hampir menangkan diri, Dia mengangkat mata dan melihat ke Vincent Xu, dengan suara yang dingin berkata: “Katakan!”

Vincent Xu mengusap keringatnya, berkata dengan sambil bergemetar, “CEO Bo, aku sudah menemukan lokasi dimana Nyonya Bo berada, Dia….”

“Dia dimana?” Jordan Bo bertanya dengan buru-buru.

Vincent Xu mengusap keringatnya lagi, dan menjawab dengan hati-hati: “Di, di Tokyo, Jepang.”

“Apa yang kamu katakan?” Jordan Bo hampir tidak berani percaya dengan apa yang Ia dengarkan, hanya waktu siang hari saja, Stella Han malah lari sampai ke Tokyo Jepang, benar-benar membuat Jordan Bo tidak habis pikir!

“Nyonya Bo di Tokyo Jepang, dan bersama Dia, yang pergi bersama Dia ada Tuan Guo.” Vincent Xu habis ngomong, di dalam ruangan kantor tiba-tiba menjadi sangat hening, sampai detak jantungnya pun dapat terdengar dengan jelas, Ia pun ketakutan sampai tidak berani melihat ekspresi wajah Jordan Bo.

Jordan Bo mengangkat tangannya dan komputer Apple baru yang baru saja diganti tadi langsung terjatuh ke tanah dan hancur! Dia sampai membalikkan seluruh Kota Tong untuk mencari Stella Han, dan Dia malah pergi ke Jepang bersama Ned Guo!

“Stella Han, dasar kamu tidak tahu berterima kasih!” mata Jordan Bo pun menjadi merah, hendak ingin langsung pergi ke Jepang, lalu membawa pulang wanita sialan itu, paling bagus kalau mengurungnya untuk seumur hidup, coba lihat Dia masih berani tidak melarikan diri lagi!

Dia tidak mematahkan kakinya terakhir kali, sangat menyesal sekali!

Vincent Xu mendengarkan Jordan Bo mengeluarkan kata-kata tersebut dengan geram, Dia pun ketakutan sampai keringat dingin terus, lalu berkata dengan bergemetar, “CEO Bo, kalau, kalau begitu aku keluar dulu.”

Jordan Bo melototinya dengan dingin, wajah Vincent Xu pun menjadi pucat, buru-buru berjalan keluar dari ruangan, buset, CEO Bo yang marah besar ini terlalu menakutkan, kapan mereka baru akan melewati hari dengan menyenangkan?

Jordan Bo berdiri di belakang meja, tatapannya sambil melihat ke layar komputer yang hancur di lantai, tiba-tiba teringat hatinya sendiri, juga dihancurkan oleh Stella Han sampai berkeping-keping, wanita ini, sebenarnya siapa yang memberikan Dia kemampuan ini, berani melukai hatinya dengan seperti ini?

……

Setelah Stella Han turun dari pesawat, berdiri di negara asing begitu lama, Dia baru menyesal dengan sikapnya yang impulsif itu. Dia berdiri di luar bandara, sambil melihat salju yang melayang di langit, Dia pun tidak menahan diri mengulurkan tangan dan mencoba menangkap salju.

Salju yang terjatuh di telapak tangannya, segera berubah menjadi tetesan air seperti kristal, seolah-olah seperti langit pun sedang menangis, Ia pun tidak bisa menahan perasaan sedih yang muncul di dalam hatinya, langit di Jepang, kamu juga tahu aku sedang bersedihkah?

Stella Han memanggil sebuah taksi, untungnya sebelumnya Stella Han pernah belajar bahasa jepang untuk beberapa tahun demi untuk mencari Ned Guo, jadi percakapan sehari-hari Ia masih bisa, saat Ia berada di dalam pesawat, Ia melihat majalah promosi Jepang, lalu Ia mencari sebuah hotel, berencana untuk tinggal di sana untuk semalam, besok baru berangkat ke Gunung Fuji.

1 jam kemudian, mobil berhenti di depan hotel, seluruh tempa terlihat putih, seperti di dunia salju, begitu jernih, lalu Ia membayar ongkos taksi, berdiri di depan hotel, hotel yang bergaya Jepang ini memiliki nuansa yang eksotis.

Ia masuk ke dalam hotel, membawa paspornya ke depan resepsionis, lalu melakukan check in dengan lancar, Pelayan hotel pun membawanya ke kamar, sampai di depan kamar, Ia berkata terima kasih kepada pelayan, lalu membuka pintu dan masuk.

Gaya dekorasi di dalam kamar terlihat sangat hangat, Ia berdiri di depan jendela, bisa melihat seluruh pemandangan panorama salju di halaman, terlihat sangat indah, tapi Dia, dari awal yang impulsif, sampai menjadi menjadi tenang seperti sekarang, tidak peduli betapa indahnya pemandangan salju, juga tidak dapat membuatnya tersenyum.

Ternyata benar apa yang dikatakan dalam buku, Jika hatinya merasa kacau, bagaimana mungkin bisa menemukan tempat yang tenang?

Dia duduk di samping ranjang, tiba-tiba teringat Jordan Bo dan tindakannya dalam beberapa hari terakhir ini. Meskipun itu seperti orang yang salah makan obat, tapi sebenarnya sangat comel, saking comelnya membuat Dia berpikir kalau diantara mereka mungkin bisa menumbuhkan perasaan cinta.

Tapi Dia juga tidak merasa senang dengan lama, langsung kembali ke semula lagi. Stella Han, orang lain tidak tahu bagaimana pernikahan kalian bisa terjadi, apakah kamu sendiri juga tidak tahu? Kenapa kamu masih terjun ke dalam?

Dia berbaring di ranjang, air matanya pun terus mengalir, kalau Dia masih memiliki rasa percaya diri, Dia juga tidak akan melarikan diri, ke tempat yang asing ini.

Ned Guo mengikutinya sepanjang jalan sampai ke Hotel, dan memesan kamar hotel yang di samping Stella Han, saat ini, Dia berdiri di depan pintu kamar Stella Han, hendak ingin mengangkat tangan dan mengetuk pintunya, namun terdengar suara tangisan dari dalam kamar, hatinya seperti diris pisau, tangannya pun terasa berat tidak sanggup untuk mengetuk pintu, akhirnya Ia mengembalikan tangannya dengan perlahan, membalikkan badan, punggungnya menyandar ke pintu, wajahnya terlihat sangat sedih.

Stella, aku diam-diam mengikuti kamu kemari, sekarang kita hanya terpisah oleh satu pintu, tapi kenapa aku sadar, kalau jarak di antara kita sudah sebesar cakrawala?

……

Jordan Bo terus bekerja sampai hampir jam 12, baru berdiri dan mengambil mantel, berjalan keluar dari ruangan kantor, di luar ruangannya masih ada sebuah lampu yang menyala, Vincent Xu mendengar adanya suara langkah, Dia pun berdiri dari tempat duduknya, dengan sopan Ia berkata: “CEO Bo, apakah Anda sudah ingin pulang ke rumah?

Langkah Jordan Bo menjadi tertegun, rumah? Tempat yang tidak disukai wanita itu, mana bisa disebut rumah? Vincent Xu sambil melihat Jordan Bo yang tertegun, Ia pun tidak berani bertanya lagi, lalu beberapa lama kemudian, Ia mendengar Jordan Bo berkata: “Sekretaris Xu, utuskan orang untuk mengikuti mereka, aku ingin tahu semua gerak gerik mereka.”

“Baik, aku segera laksanakan!” Vincent Xu berkata dengan buru-buru.

Jordan Bo menutup bibirnya, tatapan suramnya mulai menghilang, Vincent Xu baru menghelakan nafas dengan lega, lalu Dia terduduk lagi di kursinya, dulu, Ia merasa Jordan Bo ini selain pekerjaan hanya pekerjaan saja, hidup dengan terlalu tidak memiliki keinginan, berharap kalau suatu hari Ia dapat menemukan seseorang dan menikah, supaya Dia tidak sendirian setiap kali Ia melihatnya.

Sekarang, Dia malah merasa, Jordan Bo lebih baik mencari orang lain saja, mencari seorang Nyonya Bo yang begitu banyak urusan, sampai mereka sangat lelah harus melewati hari yang selalu deg-deg an.

Dia sambil mengeluh di dalam hatinya, tapi Ia tetap segera melakukan apa yang diperintahkan Jordan. Dia tidak bisa paham, baik-baik saja tidak ada apa-apa, tiba-tiba Nyonya Bo malah bersama Tuan Guo?

Satu adalah istri, satu adalah teman baik, CEO Bo ini kasihan juga.

Jordan Bo tidak ingin pulang ke rumah, tidak ingin menghadapi rumah yang kosong, Dia sambil mengemudi, di jalan raya yang kosong, di sudut atas perutnya, saking kosongnya membuat Ia merasa sakit, Stella Han ini sebenarnya adalah wanita yang seperti apa? Bahkan jika Dia adalah sebuah es batu, Dia juga sudah melelehkannya, tapi kenapa tidak bisa menghangatkannya?

Terakhir kali Dia bersama Ned Guo ke Kota Y, sekarang bersama Ned Guo lagi ke Tokyo, apakah dirinya yang terlalu memanjakannya? Sebelumnya, Dia tidak tahu dirinya kenapa bisa merasa begitu marah, tapi sekarang Ia sudah tahu, merasa dirinya semakin menyedihkan, kenapa bisa jatuh cinta kepada wanita yang tidak punya hati ini?

Stella Han tidak dapat tidur dengan nyenyak malam ini, terus bermimpi buruk, Dia bermimpi kalau Jordan Bo datang ke Jepang untuk menangkapnya, dan melemparkan bom atom dan meledakkan Gunung Fuji, matanya terlihat sangat merah dan Dia berteriak padanya dengan keras: "Stella Han, kamu ingin bernostalgia, sekarang aku meledakkannya, aku lihat apakah kamu masih bisa merindukannya lagi?”

Lalu Ia bergemetar, ketakutan sampai terbangun. Setelah bangun Ia baru sadar, dirinya berbaring di sebuah ruangan dengan gaya Jepang yang sangat pekat, Dia menatap lampu di atas langit-langit di dan gambarnya adalah adalah seorang gadis muda yang mengenakan kimono, cantiknya membuat hati orang berdebar-debar.

Lalu Ia menghelakan nafas dengan berat, ternyata bahkan Dia sudah melarikan diri ke Jepang pun, Dia tetap tidak bisa melarikan diri dari rasa tekanan yang diberikan oleh Jordan Bo. Stella Han membalikkan badan dan bangun, mengambil mantelnya, dan mantel ini adalah mantel yang dipilih oleh Jordan Bo, sekarang Dia malah mengenakannya dan datang ke Jepang.

Lalu Ia tersenyum dengan pahit, mengenakannya dan pergi, setelah mandi dan siap-siap, Ia membereskan barang-barangnya, lalu keluar.

Ketika Ia tiba di lobi hotel, Dia melakukan check out, Pelayan hotel pun memberikan layanan yang baik, juga menanyakannya apakah memiliki pengalaman yang baik saat tinggal di sini, sangat hangat dan perhatian. Slalu Ia menyelesaikan semua administrasi check out, dan bertanya kepada pelayan bagaimana cara untuk pergi ke Gunung Fuji, baru membuka pintu putar, dan keluar dari Hotel.

Berdiri di luar hotel, angin dingin bertiup ke wajahnya, Dia mengenakan pakaian tipis, Ia pun tidak menahan diri untuk menarik pakaiannya, baru saja hendak melangkah, seorang pelayan tiba-tiba lari dari hotel, Dia memegang syal tebal di tangannya dan berkata kepada Stella Han: "Nona, ini adalah hadiah dari ulang tahun hotel kami. saya harap Anda akan menyukainya."

Stella Han menatap syal di tangannya dengan kosong. Pria itu meletakkannya syal di tangannya dengan senyum, dan kemudian berkata kepadanya: "Terima kasih telah memilih untuk tinggal di hotel kami, semoga bertemu lagi untuk kunjungan Anda berikutnya!”

“Terima kasih!” Stella Han berterima kasih padanya, dan kemudian mengambil syal dan mengenakannya di leher, tiba-tiba Ia merasa jauh lebih hangat. Tidak heran kenapa orang pernah berkata kalau sebuah syal dapat dijadikan seperti sebuah baju.

Dia mengencangkan syalnya dan turun dari tangga, setelah salju yang turun sepanjang malam dengan lebat, di luar hotel pun di tertutup salju yang tebal, seperti terbungkus perak, terlihat seperti negeri dongeng.

Jika dikatakan seorang wanita tidak bisa menolak gaun pengantin, maka yang kedua adalah salju. Bahkan jika cuaca yang dingin seperti ini, tidak bisa menahan rasa suka orang-orang terhadap salju.

Dia keluar dari hotel, duduk ke dalam taksi yang ada di depan hotel, pergi ke pusat distribusi wisata dengan mobil dan Ia berencana untuk naik bus ke Gunung Fuji.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang dalam negeri yang berliburan ke luar negeri, di Jepang tidak memiliki tempat penukaran uang khusus untuk RMB, tapi tidak bermasalah, para supir taksi akan menyesuaikan dengan nilai tukar, langsung menerima RMB, lalu mereka yang menukarkannya dengan sendiri.

Stella Han sampai ke pusat distribusi wisata, membeli tiket, dan naik bus lalu pergi ke Gunung Fuji, walaupun bahasanya tidak sama, tapi untungnya sama-sama merupakan ras berkulit kuning, jadi Ia tidak terlalu memiliki rasa asing meninggalkan kampung halaman.

Stella Han duduk di kursi belakang dekat jendela, ada banyak orang Tiongkok di dalam mobil, Dia melihat ke luar jendela, sambil mendengar orang-orang sambil mendiskusi, hatinya pun merasa tenang dengan perlahan.

Sampai Di bawah Gunung Fuji, sudah hampir jam 4 sore, salju turun dengan sangat lebat, dalam situasi itu, tampaknya salju bisa bisa menenggelamkan kamu jika kamu berdiri diam di sana.

Dia mengenakan mantel putih dan sweater merah, dan syal biru langit kenakan di lehernya, Ia hampir menjadi satu dengan salju. Di luar sangat dingin, Dia mengenakan pakaian yang tipis, seluruh tubuh hampir beku, hanya ada sedikit orang di jalan, namun Ia bersikeras ingin berjalan ke arah Gunung Fuji.

Pada tahun itu, Dia menyandar di dalam pelukan Ned Guo, membawa harapan yang paling indah, berkata dengan polos: “Aku ingin perang bola salju di Gunung Fuji, tunggu kamu sudah menghasilkan uang yang banyak, harus membawa aku ke sana ya.”

Wajah Ned Guo terlihat penuh dengan senyuman memanjakan Stella Han, Ia memanjakannya seperti anak kecil, “Iya, tunggu musim dingin tahun ini, kita ke sana.”

Namun, mereka tidak berhasil menunggu tibanya musim dingin, langsung terjadi penculikan itu terjadi, Ned Guo pergi, dan dia pergi ke Jepang sendirian. Dan Stella Han, berusaha keras menghasilkan uang, ingin datang ke Jepang untuk menemukannya dan bertanya kepadanya mengapa Ia tidak menepati janjinya.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu