You Are My Soft Spot - Bab 313, Cintanya Kepadanya, Hangat Seperti Api

James He sambil melihat-melihat seluruh rumah tersebut, selain ruang bawah tanah, dekorasi lantai 1 dan 2 terlihat sangat harmonis, sangat memiliki rasa seperti sebuah keluarga.

Namun asal Ia teringat semua alat-alat yang ada di ruang bawah tanah, hatinya pun merasa ketakutan.

Mengangkat tatapannya, melihat Taylor Shen terbengong di ruang tamu, sebagai pria pasti memahami sesame pria, Taylor Shen belum menghilangkan rasa ragu di dalam hatinya, kalau James He merupakan dirinya, saat pertama kali masuk ke sini, pasti juga tidak akan terpikir kalau Vero akan mengalami siksaan yang begitu sadis.

“Kamu ikut aku.” Nada James He terdengar berat, Ia membalikkan badan dan pergi.

Taylor Shen mengikuti langkahnya, lampu di ruang bawah tanah masih menyala, dari tempat yang terang ke tempat yang lebih gelap, mata membutuhkan proses adaptasi.

Saat Taylor Shen berdiri di dalam ruang bawah tanah, melihat segala macam alat penyiksaan, matanya pun terpana, badannya merinding, “Tempat ini adalah?”

“Ini adalah tempat dimana Vero dikurung.” James He berkata dengan suara yang serak, Dia lebih berharap kalau ingatan Vero adalah ingatan yang dimasukkan secara paksa, Ia juga tidak ingin percaya kalau semua yang ada di depan matanya ini merupakan kenyataan.

Wanita yang tangguh, hangat dan cantik, namun pernah mengalami siksaan sadis sepert ini, Memikirkan hal ini, Dia tidak sabar ingin menangkap orang yang menyiksa Vero He dan menghancurkannya hingga berkeping-keping!

Kaki Taylor Shen tiba-tiba lemas, Dia mundur selangkah, hampir terjatuh ke lantai, ujung sepatunya seperti menendang sesuatu, mengeluarkan suara yang renyah, Dia menundukkan kepala dan melihat, itu merupakan sebuah rantai besi, Dia melihat seiring rantai besi tersebut, menemukan sebuah kursi, Dia seolah-olah bisa melihat Tiffany Song diikat di atas kursi dengan rantai besi tersebut.

tatapannya penuh dengan rasa sakit, siksaan seperti apa yang telah di alami oleh Tiffany Song?

Dia benar-benar ingin menampar dirinya sendiri dengan keras. Apa yang sudah dirinya katakan di mobil hari itu? Taylor Shen, kamu ini benar-benar sialan!

Taylor Shen mundur dengan terhuyung-huyung sampai Dia memunggungi dinding, dirinya merasakan adanya dorongan untuk melarikan diri, bukan karena merasa takut, namun karena Dia tidak mampu menghadapi pelecehan yang di derita oleh Tiffany Song.

James He memandang ekspresinya yang menyakitkan itu, bagaimana pun Dia pasti membela Vero He, tidak menahan diri dan berkata: “Vero berkata kalau Dia kemari, karena Dia ingin memastikan kalau ingatannya itu palsu atau nyata, semua ini demi kamu. Taylor Shen, kamu lihat dengan baik ruang bawah tanah ini, lihat baik-baik demi mencintaimu, Vero kehilangan apa saja.”

Tatapan Taylor Shen menjadi buram. Dia mencoba untuk membuka matanya dengan lebar, ingin melihat dengan jelas apa yang ada di depannya, mengingat semuanya ini, dan kemudian menghancurkan manusia seperti binatang yang telah menyakiti Tiffany Song!

Cahaya di ruang bawah tanah sangat gelap, mata Taylor Shen terlihat sangat merah, tatapannya melintasi cambuk kulit yang ada bercak darah, melintasi meja penyiksaan, akhirnya tatapannya mendarat di ranjang besi berlumuran darah yang sudah kering.

Di depan matanya tampak seperti ada adegan Tiffany dicambuk, setiap pukulan cambuk yang membuat badannya terluka-luka, Dia seolah-olah bisa melihat Tiffany Song menyusut di ujung ranjang, bergemetar karena kesakitan, melolong dengan putus asa.

Saat itu, Tiffany Song mengalami penyiksaan di sini, dan Dia dimana?

Hati Taylor Shen merasa sangat sakit, bukan tidak ada alasan kenapa Tiffany Song tidak percaya kepadanya. Dengan terhuyung-huyung, Dia berjalan ke samping ranjang, ranjang tersebut telah digeser, di bawah ranjang ada sebuah terowongan, Dia melihat ke arah dinding, dinding tersebut terdapat banyak bekas darah, dan jejak-jejak yang tidak tahu terukir dari apa, tidak terlihat jelas.

Dia seolah-olah dapat melihat Tiffany Song sambil menyusut di ranjang, terus mengukir di dinding dengan berulang kali, apa yang ingin Dia tulis?

Dia mengulurkan jarinya, menyentuh dinding tersebut dengan perlahan, seperti menyentuh wajah orang yang Dia cintai, badannya bergemetar dengan hebat, dindingnya tidak rata, sulit mengenali apa yang ditulis, Dia menyentuhnya berulang kali, merasakan rasa sakit hati dan tidak tega yang membuat dirinya sesak nafas.

Akhirnya, Dia paham apa yang ditulis oleh Tiffany Song, air matanya terus mengalir seperti hujan, sambil berjongkok di samping dinding dan menangis, merasakan sakit hati yang luar biasa.

Dalam momen putus asa seperti itu, kehilangan anaknya, bahkan Dia sudah mengira kalau Taylor Shen meninggalkannya, Dia tetap berulang kali mengukir, mengukirkan sebuah kata yang membuat Taylor Shen tidak sanggup menerimanya.

Tiffany Song mencintai Taylor Shen!

Dengan tekad yang tidak menyesal, Dia mengingatkan dirinya lagi dan lagi bahwa Dia mencintainya!

Kasih sayang yang betapa berat sehingga mampu membuat Dia kuat untuk menghadapi semua pelecehan dan penyiksaan, tanpa menyalahkan Taylor Shen?

Setelah bertemu kembali, Tiffany Song berkali-kali minta putus, Taylor Shen mengira kalau Tiffany Song sudah tidak mencintainya lagi, namun saat ini, bagaimana mungkin Dia berpikir seperti itu lagi? Cinta Tiffany Song kepadanya, lebih hangat daripada api, lebih dalam daripada laut.

James He melihat pria yang berjongkok di sudut, pria yang tidak peduli dengan penampilannya lagi sambil menangis dengan histeris, tatapannya bertambah sebuah rasa sakit, cinta di antara mereka bedua, benar-benar terlalu tragis, kalau sudah begitu mereka masih tidak bisa Bersatu dengan bahagia, Tuhan benar-benar sudah buta!

Setelah beberapa lama kemudian, Taylor Shen menjadi tenang kembali, Dia berdiri, melihat jejak yang ada di dinding, hatinya seperti diiris pisau. Tiffany, semua siksaan dan luka yang pernah kamu alami, aku akan membalasnya sedikit demi sedikit untuk kamu.

……

Vero He terus dihantui mimpi buruk, adegan di dalam mimpinya selalu tidak terlihat jelas, dan suaranya sepertinya terdengar dari tempat yang sangat jauh, terdengar tidak nyata. Dia terus menggelengkan kepala, melihat seorang pira yang mengenakan topeng mendekatinya, memegang sebuah kamera di tangannya dan terus memotretnya.

Rasa malu dan sedih semuanya muncul dalam dirinya, Dia terus berusaha mundur, “Jangan, kamu pergi, pergi!”

Taylor Shen duduk di samping ranjang, melihatnya terus menggelengkan kepala dengan gelisah, keringat dingin terjatuh dari keningnya, Dia mengulurkan tangan dan memegangi tangannya yang melambai, dengan pahit berkata: "Tiffany, kamu sedang bermimpi buruk, bangun."

Tangan Vero He diborgol, Dia melihat tangan kotor tersebut datang kepadanya, Dia berteriak dengan keras “Tidak”, dan terbangun dengan penuh keringat, Dia terengah-engah untuk waktu yang lama, menatap ke depan dengan kosong, Dia menyadarkan diri kalau dirinya sedang berada dimana.

Taylor Shen melihat Dia seperti ini, langsung mengulurkan tangan dan memeluknya ke dalam pelukan, sambil menepuk punggungnya dengan perlahan, “Tiffany, jangan takut, ada aku menemani kamu di sini, jangan takut.”

Beberapa waktu kemudian, mata Vero He baru mulai menyadarkan diri, sambil mencium hawa pria yang familiar itu, pelukannya membuat dirinya merasa tenang, Dia memejamkan mata dengan lelah, dengan lama Ia baru berkata: “Taylor Shen, aku ingin pulang ke rumah.”

“Iya, kita pulang.” Taylor Shen merasa sangat tidak tega, tidak berani bertanya tadi Ia memimpikan apa, lebih tidak berani untuk menanyakan dulu Dia pernah mengalami apa saja, Dia hanya berharap kalau Tiffany Song bisa melupakan seluruh ingatan buruknya, menjadi wanita kecil yang sederhana dan bahagia.

Vero He menyandar di dalam pelukannya, tangan kecilnya sambil menggenggam baju Taylor Shen dengan erat, Dia mengira kalau pada saat itu dirinya sangat membenci Taylor Shen, namun seluruh dinding it uterus terukir kata yang sama dan paling sederhana, juga merupakan kata yang paling dalam.

Ternyata meskipun Dia terkurung dalam penyiksaan pun, Dia juga tidak pernah membencinya.

Taylor Shen memeluknya dengan sangat erat, Iaa masih ingat apa yang dikatakan Jame He tadi kepadanya sebelum mereka meninggalkan rumah itu, James He berkata: “Taylor Shen, Vero bertemu denganmu, merupakan bencana terbesar dalam hidupnya, jika kau tidak bisa memberikan kebahagiaan kepadanya, maka lepaskan Dia, jangan membiarkan dirinya karena kamu, terus berkeliaran di jurang yang penuh dengan kesakitan"

Tapi bagaimana Dia bisa melepaskan tangannya? Sekali karena kepergiannya, dirinya hampir tidak sanggup hidup lagi, sekarang bahkan jika itu pemaksaan pun, Dia juga ingin mereka terus bersama untuk seumur hidup.

Vero He dapat merasakan emosinya yang tertekan dan sedih, Ia bertanya dengan suara rendah: "Taylor Shen, ada apa denganmu?"

Taylor Shen merasakan sakit hati yang luar biasa, ketika Tiffany Song begitu kewalahan, Dia masih peduli dengan perasaannya. Dia memeluk kepalanya ke dalam pelukannya dan berkata dengan suara serak, "Tiffany, apakah aku pernah mengatakan kalau aku mencintaimu?”

Vero He sambil mendengarkan detak jantungnya, suaranya yang keluar dari dada, Ia merasa perasaan ini tidak nyata. Dia tertegun, Ia tidak menyangka kalau Taylor Shen akan melontarkan perasaannya dengan tiba-tiba, dan Ia berkata: “Kamu pernah mengatakannya, sudah berkali-kali.”

Di saat-saat mereka sedang bermesra, Dia selalu berkata di samping telinganya, mengatakan cintanya kepada Tiffany Song dengan berulang kali, bahkan Tiffany Song tidak pernah menanggapinya, Dia tetap dengan dominan menyampaikan cintanya padanya.

Taylor Shen merasa sakit sampai tidak bisa mengungkapkannya, Dia memejamkan mata, berusaha menahan air matanya, Dia mendekati telinga Tiffany Song, nafas yang hangat dan lembab mendekati telinganya, dengan penuh perasaan Ia berkata: “Tiffany, aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu.”

Walaupun sudah mendengarnya berkali-kali, Dia masih tidak bisa mengendalikan detak jantungnya yang semakin cepat ini, seluruh badannya pun merinding, Dia teringat adegan di ruang bawah tanah sebelumnya, dan menelan kembali jawaban yang ingin Ia respon.

Taylor Shen, aku sudah tidak pantas.

Taylor Shen berulang-ulang mengatakan kasih sayang padanya, bahkan jika Dia tidak mendapatkan tanggapan darinya, Dia hanya ingin mengatakan padanya bahwa Dia mencintainya, tidak peduli bagaimana dengan Dia, karena Taylor Shen tidak bisa menahan cintanya.

Bulu Vero He bergetar, matanya terasa hangat, namun jantungnya berkedut dengan sakit, Dia ingin bertanya kepada Taylor Shen apakah Dia sudah pergi ke ruang bawah tanah itu, tetapi Ia tidak berani, bahkan jika Ia sudah mengalami begitu banyak hal-hal yang mengerikan, Dia tetap ingin mempertahankan sisinya yang paling indah di dalam hati Taylor Shen.

Setelah waktu yang lama, langit di luar jendela pun menjadi gelap dengan perlahan, salju menerangi kota, terdengar suara ketukan pintu dari luar, Taylor Shen melepaskan Vero He, bangun dan membuka pintu.

Erin dan James He muncul di depan pintu, wajah mereka berdua terlihat sangat aneh, James He masuk terlebih dahulu, Dia datang ke samping ranjang, sambil melihat Vero He, melihat wajah Vero He sudah terlihat lebih baik, orangnya pun terlihat lebih bersemangat, Dia duduk di samping ranjang, mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Vero He, “Vero, kamu membuat aku khawatir.”

Vero He merasa bersalah, datang ke sini, Dia sudah pingsan terturut-turut beberapa kali, “Maaf, Kakak, membuat kamu khawatir.”

“Kalau kamu benar-benar merasa bersalah kepada aku, maka lepaskanlah apa yang harus dilepaskan, rawat badanmu dengan baik, jalani hidupmu dengan baik, asal kamu bahagia, Kakak pun merasa tenang.” Telapak tangan James He yang hangat itu menggenggam tangannya, setiap katanya pun terasa hangat di dalam hati.

Erin menaruh makanan di meja, Dia tidak menahan diri melihat ke James He, pria yang maskulin ini ternyata memiliki sisi lembutnya juga.

Taylor Shen berdiri di samping ranjang, melihat James He langsung menggenggam tangan Vero He, Dia langsung merasa cemburu, tidak menahan diri sengaja batuk, sebagai tanda untuk mengingatkanya James He sudah saat lepaskan tangannya.

James He melihatnya, dominan sekali, Ia pun sengaja tidak mau melepaskan tangannya, lalu Dia sambil menarik tangan Vero, sambil mengingatkannya dengan beberapa kata.

Taylor Shen melihat tangan mereka yang bergandeng bersama, tiba-tiba Ia membungkuk dan menggenggam tangan Vero He, lalu mengeluarkan tangannya dari tangan James He, dan masukkan ke dalam selimut, dengan serius Ia berkata: “Coba lihat tangan mu saking dinginnya seperti eskrim, masukkan ke dalam selimut biar hangat.”

“……..” James He.

“……..” Vero He.

Malam hari, Vero He tidur dengan sangat nyenyak, Taylor Shen sambil melihat ke langit-langit, terdengar ketukan sebanyak 3 kali, Dia terbangun dengan lembut, melihat Vero He tidur dengan nyenyak, Dia baru dengan gerakan yang ringan dan turun dari ranjang.

Mengenakan baju, Dia berjalan ke samping pintu dan membuka pintu, Ia melihat James He mengenakan baju yang rapi dan berdiri di luar, dengan wajah yang serius melihatnya, lalu melihat sekilas ke dalam dan bertanya: “Sudah tertidur?”

“Iya, obat tidur sudah di tambahkan ke dalam sup malam ini, Dia akan tertidur sampai besok pagi.” Saat Taylor Shen keluar, Dia berpesan kepada pengawal agar menjaga di sini, lalu Ia turun ke bawah bersama James He.

“Orangnya sudah tertangkap, harus kita bisa menginterogasinya dan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. " James He berjalan ke depan dan berkata dengan suara berat.

Keluar dari hotel, merek naik kereta salju, langsung pergi ke rumah yang aneh itu.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu