You Are My Soft Spot - Bab 210 Mengigit Aku, Em? (1)

Di belakang tubuh adalah batang pohon yang kasar, di depan tubuh adalah dada yang panas, Vero He masuk dalam kesusahan, aroma asam antara bibir dan giginya dan juga aroma rokok yang segar datang, membuat nafasnya menjadi sulit.

Ciuman pria sejak awal adalah hukuman perampasan yang panik, perlahan menjadi lembut. Bibir yang tipis jatuh di matanya, wajahnya, telinganya, bibirnya….berulang-ulang, lembut, menciuminya, rasa lembut dan halus itu. dengan tipis menyebarkan aroma, menggoda hatinya….

Cukup lama, seperti sudah ada satu abad tidak merasakan aromanya, perlahan, nafasnya kembali berat, ciumannya jatuh di bibirnya telah berubah menjadi mengisap, tangannya menjadi erat, membawa tenaga yang sudah ditahankan. Sedikit demi sedikit menjadi dalam.

Pandangan Vero He menjadi putih, otak besarnya kekurangan oksigen, Dia sedikit membuka mulut, berusaha bernafas, malah hanya menggantikan perampasan pria yang semakin dalam. Tangannya yang diletakkan di samping tubuhnya menggenggam menjadi kepalan, di depan matanya di dalam dunia putih muncul darah yang mengalir tiada henti, benaknya perlahan menjadi jelas.

Di depan mata, adalah wajah tampan pria yang dengan serius menikmati, adalah pria yang semakin Dia benci, Dia kenapa bisa seperti ini menyerah dalam ciumannya? Dia dengan panik menjadi gemetar, tangan yang diletakkan di samping tubuh dengan erat menekan dadanya, tapi Dia malah tidak bisa mendorongnya, malah membuat dua orang semakin menempel lebih dekat.

Vero He dibawah perasaan panik, membuka mulut dengan kejam mengigit, ujung lidah Taylor Shen kesakitan. Dia kesakitan mengerang sesaat, melepaskan dirinya, Dia menundukkan mata mengunci matanya, Dia mengigit cukup kejam, ujung lidah sudah memiliki bau darah yang tipis, keningnya sedikit mengerut, “Mengigit aku, En?”

Nafas yang panas datang mengena ke hidung, Vero He memalingkan kepala. Nafasnya menjadi panik sesaat, wajahnya merah, suaranya membawa sedikit gemetar, “Lepaskan aku!”

“Kamu merasa aku bisa melepaskanmukah?” Taylor Shen menjilat ujung bibirnya yang lembab, waktu yang panjang hampir tujuh tahun, Dia terus hidup dalam neraka, dengan tidak mudah menemukannya, Dia mati juga tidak bisa membiarkannya kembali hilang dari hidupnya, bagaimana bisa melepaskannya?

Pria masih mempertahankan pose tadi, tidak ada sedikitpun maksud melepaskannya. Dalam hati Vero He keluar rasa kesal, Dia menolehkan kepala memelototinya, “Taylor Shen, kamu sebenarnya ingin berbuat apa, sekalipun aku adalah Tiffany Song, kamu mengira aku masih bisa kembali menerimamukah?”

Taylor Shen dengan tenang melihatnya, Dia menarik bibirnya, “Akhirnya sudah mengakuinya?”

“Aku mengakuinya lalu kenapa, tidak mengakuinya lalu kenapa, itu semua tidak bisa merubah hal yang pernah kamu lakukan itu, waktu itu aku pernah memberikanmu kesempatan, kamu tidak menghargainya, saat ini kamu lalu memiliki kepantasan apa begitu tidak tahu malu muncul di hadapanku?” Vero He sudah panik, jadi baru bisa begitu tidak memedulikan, Dia terus tidak bersedia mengakui Dia adalah Tiffany Song di hadapannya, karena Tiffany Song dihadapannya adalah rendah diri, dan Dia tidak ingin kembali menjadi Tiffany Song.

Mata Taylor Shen melintas kesakitan yang tajam, yang Dia katakan benar, waktu itu Dia tidak menghargainya dengan baik, dengan begitu saja melihatnya lenyap di hadapannya, sekalipun beberapa tahun ini Dia terus menyesal, tapi tidak bisa mengganti akhirnya.

Dia mengangkat tangan, dengan pelan menutup wajahnya, suaranya sakit serak, “Tiffany, harus menyuruhku melakukan apa, kamu baru bersedia memaafkan aku?”

“Selamanya tidak bisa memaafkan!” perkataan Vero He telah dikatakan sampai ke tahap ini, juga tidak takut mengakui dirinya adalah Tiffany Song, Dia mengulurkan tangan menarik turun tangannya, pandangannya datar jatuh ke dirinya, “Kalau kamu benar ingin aku memaafkanmu, kalau begitu baik, lenyap dari pandanganku, jangan biarkan aku mengingat dirimu, aku akan memaafkanmu!”

Taylor Shen menatapnya, setiap katanya seperti pisau yang tajam mengores di atas hatinya, setiap saat bisa membuatnya sangat kesakitan, Dia menggelengkan kepala, “Tidak, selain hal ini, kamu menyuruh aku melakukan apa, aku akan menyetujuimu.”

Vero He dengan dingin tersenyum, “Aku hanya memiliki permintaan ini, kalau kamu tidak bisa melakukannya, maka jangan pura-pura datang kemari meminta aku memaafkan!”

Selesai mengatakan, Dia menggunakan tenaga mendorongnya, dengan langkah besar pergi.

Taylor Shen melihat bayangan punggungnya yang tegas, Dia tidak kembali mengejar. Ini pertama sekalinya, Dia bersedia kembali menjadi Tiffany Song di hadapannya, tapi kebenciannya padanya, adalah begitu pekat, pekat sampai Dia menggunakan segenap tenaga juga tidak bisa menghilangkannya.

Punggungnya menahan di batang pohon yang kasar, perlahan menurun, Dia mengerti kesalahan yang Dia lalukan tidak dapat diampuni, Dia masih memikirkan Dia ada sedikit saja berbaik hati, bisa memaafkannya, atau ada sedikit saja masih mencintainya, tapi Dia sudah tidak cinta lagi, Dia melukainya begitu berat, Dia tidak mungkin kembali mencintainya lagi.

Vero He dengan langkah besar masuk ke kediaman He, pergi dari pandangannya, kekuatan yang berusaha Dia tahankan seketika semuanya telah lenyap, sepasang kakinya lemas, tidak dapat digerakkan setengah langkah lagi, punggungnya bersandari di atas dinding, hatinya hancur berkeping-keping.

Dia menutup hatinya, kenapa masih bisa sakit? Dia mengira Dia kepada dirinya hanya tersisa kebencian, kenapa telah menyakitinya, Dia malah sesedih ini? Tidak, ini bukan dirinya, Dia tidak seharusnya seperti ini, Dia seharusnya sangat berharap membunuhnya.

Dia yang saat ini, bukanlah dirinya sendiri, kalau tidak Dia tidak akan begitu lemah, tidak akan jelas-jelas mengetahui Dia adalah musuhnya, telah membuat meninggal putrinya, Dia masih bisa lemah padanya.

Dia berusaha membuat dirinya tetap tenang, berusaha meyakinkan dirinya, tapi rasa sakit di ujung hatinya malah terus bertambah dalam, sampai ujung hatinya sudah kebas karena kesakitan.

Angin malam bertiup, wajahnya dingin, Dia mengangkat tangan meraba wajahnya, baru menyadari dirinya sudah menangis membasahi seluruh wajahnya.

……

Esoknya, di ruangan rapat, para manager departemen sedang mendiskusikan masalah pergi ke berbagai perusahaan besar untuk penerbitan kartu belanja akhir tahun. Vero He menahan kepalanya, seluruh proses melamun. Beberapa manager saling berdebat, ada yang menyetujui, ada yang tidak menyetujui, akhirnya memberikan keputusan kepada Vero He.

Erin duduk di belakang Vero He, melihat Dia melamun, Dia mengulurkan tangan mendorongnya, dengan pelan berkata: “CEO He, semua orang sedang menunggumu mengambil keputusan.”

Vero He tersadar, mengangkat kepala melihat semua orang sedang melihatnya, Dia menutupi kecanggungan, “Itu…….” Dia menundukkan mata, melihat di atas tablet telah bertuliskan satu halaman nama Taylor Shen, Dia tiba-tiba terkejut, ini adalah pagi hari merindukan malam lalu memimpikankah?

Semalam telah menganggunya semalaman di mimpi juga sudahlah, saat ini malah masih muncul di atas tabletnya, Dia dengan erat menatap tablet, Erin melihatnya kembali termengun, Dia sedikit bangkit, masih belum melihat jelas di atas tabletnya telah bertuliskan apa, Vero He sudah meresponnya, Dia menutup tablet, berkata: “Prestasi akhir tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu, benar telah kurang cukup banyak, kalau bisa mendapatkan kartu belanja berbagai perusahaan besar, maka akan memberikan keuntungan yang sangat besar kepada Parkway Plaza, aku setuju dengan skema ini, departemen perencanaan boleh memulai skema,memilih beberapa perusahaan besar yang memiliki kemampuan, lalu membagi tugas pergi berbincang, kita memiliki pemikiran seperti ini, perusahaan departemen store lainnya juga akan memiliki pemikiran seperti ini, jadi skema kita harus lebih sempurna.”

“Baik, CEO He.” Semua orang bersama-sama menjawab.

Vero He melambaikan tangan, mengisyaratkan bubar, semua orang bergerombolan keluar, ada beberapa manager departemen yang saling mengenal saling berbisik, semuanya sedang mengatakan kondisi keanehan Vero He hari ini.

Semua orang telah pergi, di dalam ruang rapat hanya bersisa Vero He dan Erin dua orang, Erin bangkit datang ke sisinya, pandangannya dengan tersadar melirik tablet yang ditutup. Dia barusan tidak begitu jelas seperti melihat nama yang sangat familiar, menulisnya satu halaman, tapi Dia tidak begitu pasti.

“Nona Vero, kamu benar tidak sedang tidak enak badan?” Erin menanyakan, Vero He tidak pernah melamun saat rapat, tapi belakangan ini selalu tidak konsentrasi, malah membuat dirinya sedikit khawatir.

Vero He mengelengkan kepala, “Aku tidak apa-apa, ohiya, pesta dansa pelanggan kosmetik VVIP sudah dipersiapkan sampai bagaimana? Kartu undangan sudah dibagikan belum? Tidak hanya pelanggan VVIP, nona kesayangan di masyarakat kota Tong juga harus dikeluarkan kartu undangan.

“Tenang saja, masalah ini ada aku yang mengawasinya, tidak akan keluar kendala, malah kamu sangat membuat orang khawatir.” Erin beberapa hari ini sangat sibuk, masalah melindunginya sudah diberikan kepada pengawal, jadi tidak terlalu jelas Dia belakangan telah terjadi hal apa.

Tapi berpikir sesaat juga bisa menebaknya, sejak kepulangan Taylor Shen ke kota Tong, Dia lalu mulai bertindak aneh, jadi Dia hari ini tidak konsentrasi pasti juga memiliki hubungan dengan Taylor Shen.

Vero He bangkit, mengambil tablet keluar dari ruang rapat, Dia berkata: “Aku benar tidak apa-apa.”

“Kalau kamu benar terlalu lelah, bagaimana kalau istirahat beberapa hari, pergi berlibur apa begitu, melepaskan sesaat, Parkway ada aku yang menjaga.” Erin melihat tampilan Dia yang kelelahan, sejak Parkway Plaza dibuka, Dia tidak pernah cuti, setiap hari membuatnya sangat sibuk, begitu tidak baik, Dia malah berharap Dia bisa keluar liburan, menyantaikan diri.

Vero He membalikkan kepala memandanginya, “Erin, aku mengerti maksud hatimu, tenang saja, aku tidak akan terjatuhkan.”

“Aku bukan khawatir kamu akan terjatuhkan, hanya saja ingin membiarkanmu untuk tidak begitu tegang, dulu menyuruhmu cuti, kamu selalu mengatakan ingin menunggu sampai Parkway naik ke jalur sesuai prosedur, saat ini Parkway sudah naik ke jalur sesuai prosedur, kamu sudah bisa pergi cuti dengan tenang, sekalipun tidak keluar liburan, tinggal dirumah setiap hari tidur sampai terbangun sendiri, melihat film percintaan yang menjijikan, membaca buku, minum teh sore, menyantaikan diri.” Erin yang melihatnya selangkah demi selangkah sampai saat ini, mengerti dalam hatinya sebenarnya sangat susah.

Hanya saja sesulit apapun hari masih harus dilewati, kalau Dia tidak mencoba membuat dirinya terlepas dari tekanan, Dia cepat lambat akan ada hari tidak bisa memikulnya, kedatangan hari itu tepat yang Dia khawatirkan.

Vero He menggenggam erat tablet di tangannya, Dia mengelengkan kepala, “Sudah sampai akhir tahun, di perusahaan ada banyak masalah yang perlu di urus, proyek kartu belanja tadi, ada beberapa perusahaan terkenal yang perlu aku sendiri pergi mendiskusikan, masih ada pelanggan VVIP, aku harus hadir, saat ini, aku tidak bisa cuti. Erin, aku janji padamu, sampai akhir tahun, aku akan cuti.”

Erin melihatnya, mengerti dirinya tidak bisa mengatakan lebih banyak lagi, Dia menganggukkan kepala,”Kalau begitu saat kamu lelah harus memberitahu aku, jangan memaksa. Walaupun hubungan kita adalah atasan dan bawahan, tapi aku terus menganggapmu sebagai temanku.”

Vero He sedikit tersenyum, mengulurkan tangan merangkul pundaknya, Dia dengan pelan tersenyum berkata: “Aku mengetahuinya, aku tidak akan memaksa diri sendiri.”

Erin melihat wajah cantiknya rasa lelah yang jelas, hanya bisa mengelengkan kepala tidak bisa berkata-kata.

Vero He kembali ke ruangan, membuka tablet, membuka halaman itu, di atas dengan rapat dipenuhi kata Taylor Shen. Dia menekan keningnya, Dia pasti sudah gila, baru bisa menuliskan sebegitu banyak namanya.

Berpikir sampai disini, Vero He merobek halaman itu, dua tiga kali merobek menjadi serpihan membuangnya ke dalam tong sampah, seperti dengan begitu bisa menutupi kenyataan Dia pernah menuliskan nama ini.

……

Waktu sangat cepat berlalu, berlalu dengan tenang seperti air, Vero He sejak malam itu bertemu dengan Taylor Shen diluar kediaman He, Dia lalu seperti lenyap ditelan bumi saja, tidak lagi muncul di hadapannya.

Tapi Dia mengetahuinya, Dia tidak pergi, Dia masih disini, karena Tiffany Song ada disini, hatinya ada disini, menunggu Dia membereskan perasaannya, Dia akan kembali muncul di hadapannya, dan saat itu, adalah saat Dia berbalik menyerang.

Vero He berdiri di depan jendela, cahaya matahari melewati dinding kaca menyinar ke bawah, sekitar menjadi terang. Dia masih ingat, waktu itu saat disini sudah selesai, kakak membawanya datang emlihat, saat itu tepat adalah musim panas, cahaya matahari penuh, mereka seperti telah datang ke dunia kristal.

Dia bercanda, ruangan seperti ini, satu tahun Dia bisa menghemat berapa banyak biaya listrik. Kakak tersenyum tidak berbicara, hanya mengulurkan tangan dengan penuh kasih sayang mengores ujung hidungnya.

Diluar jendela mulai berangin, angin musim semi menggulung daun yang berguguran, sedang menari di udara, lalu terjatuh di atas tanah. Musim semi adalah musim panen, malah juga adalah musim yang membuat orang sedih, sepasang mata penuh kesunyian, tidak bisa tidak membuat hati orang muncul kesedihan.

Handphone yang diletakkan di atas meja berbunyi, bergetar di atas meja, Dia berbalik ke samping meja, mengambil handphone, melihat telepon menunjukkan nomor yang sangat familiar, Dia dengan tidak ada keraguan menjawab, “Hallo?”

“Nona He, pasien ruangan 818 sudah bangun, baru saja selesai melakukan pemeriksaan satu badan, kemampuan setiap tubuhnya menunjukkan normal, tidak lewat berapa lama lalu bisa keluar rumah sakit.” Dari dalam telepond datang suara wanita yang tenang.

Vero He mengenggam erat handphone di tangan, ujung handphone menekan telapak tangannya menjadi sakit, Dia menyipitkan mata, dalam hati dengan dingin tersenyum, akhirnya telah bangun, Dia menunggu hari ini sudah menunggu terlalu lama, “Aku sudah mengerti.”

Mematikan telepon, Dia menekan meja, Angelina Lian, utang tujuh tahun yang lalu itu, sudah saatnya kita baik-baik memperhitungkannya.

Disaat yang bersamaan, Taylor Shen juga menerima telepon dengan isi yang sama, hanya saja yang menelepon bukan perawat rumah sakit, melainkan adalah Tuan besar Shen di keDiaman Shen. Taylor Shen berdiri di jendela bangunan besar ruang kerja CEO Shen’s Corp, melihat Tower Howey dibawah cahaya matahari di kejauhan, itu adalah karya terbaik yang paling memuaskannya.

“Dia sudah bangun yah sudah bangun, kamu masih ingin bagaimana, meletakkan petasan merayakan?” Taylor Shen mencibir berkata.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu