You Are My Soft Spot - Bab 293 Ciuman Tak Tertahankan

Setelah Vero He beristirahat di Sunshine City seharian, tubuhnya mulai merasa baikan, Taylor Shen terus berada di sisi menjaganya, membuat Vero He sangat merasa terharu, saat petang hari, Jacob Shen pulang. Setelah tasnya dicampakkan, hal pertama yang dilakukan adalah menanyakan kondisinya Vero He sudah membaik atau belum.

Hati Vero He bagaikan dielus oleh sepasang tangan kecil. Hangat dan mengharukan, dia menarik selembar tisu, membantunya mengusap butiran keringat di keningnya, berkata: "Sudah jauh lebih membaik, sekarang sudah tidak kenapa-napa, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku."

"Luka di kening masih sakit tidak?" Jacob Shen penuh dengan sikap pria hangat mungil, bahkan memoncongkan mulut untuk bertiup di bagian lukanya, rasa hangat itu terus masuk dan menjalar hingga ke hatinya.

Mata Vero He mulai berkabut, mengelus wajahnya dengan lembut, anak ini selalu bisa membuatnya merasa terharu di setiap saat, "Tidak sakit lagi, terima kasih Jacob."

Jacob Shen merasa malu dan mengalihkan pandangan, berkata dengan sok tidak peduli: "Kalian para perempuan memang sangat menyusahkan." Setelah mengatakannya, dia berdiri dan kabur.

Vero He melihat sosok punggungnya, sudut bibir membentuk sebuah senyuman. Saat memalingkan kepala, langsung bertabrakan dengan tatapan mata Bibi Lan, Bibi Lan merasa kaget sejenak, lalu bergegas menarik kembali pandangan matanya, membalikkan badan dan pergi ke dapur.

Vero He terus merasa Bibi Lan sedikit aneh, tapi dia tidak tahu bagian mananya yang aneh. Sang wanita bangun dan pergi ke dapur sambil membawakan gelas, Bibi Lan sedang sibuk di dalam, mendengar adanya suara langkah kaki, hatinya bergetar, membalikkan badan, terlihat Vero He sedang masuk dengan membawakan gelas.

Vero He meletakkan gelas di atas rak kaca. Pergi mengambil termos menuangkan air hangat, Bibi Lan segera berkata: "Nyonya, mari aku saja." Setelah itu, dia mengambil termos dan menuangkan air ke dalamnya.

"Bibi Lan, bagaimana caranya kamu bisa kenal dengan Nona Bai?" Vero He bertanya dengan lembut.

Hati Bibi Lan tertegun, berkata sambil berusaha tersenyum: "Baru kenal tidak lama sebelumnya, melihat dia begitu kasihan, makanya menampungnya."

Vero He mengangkat gelas hingga ke depan dadanya, gelasnya terasa hangat, sekalian telah menghangatkan tangannya yang dingin, berkata: "Dengar-dengar, keluarganya telah terjerat hutang besar, kalau kamu mengkasihaninya, bukankah seharusnya membantunya mencarikan sebuah pekerjaan? Menampungnya sama sekali tidak akan membantunya."

BIbi Lan tahu Vero He sudah mulai mencurigai tujuan Luna Bai tinggal di sini, dia merasa bersalah dan tidak berani melihat Vero He, majikan pria dan wanita di sini, semuanya begitu cerdik, tidak mudah dikelabui.

"Dia hanya sekedar mencari tempat berteduh untuk sementara, menghindari orang-orang yang datang mencarinya. Di Kota Tong, kekuatan dan kekuasaan Tuan begitu besar, dengan membiarkannya tinggal di Sunshine City, orang-orang itu tidak akan berani mencari masalah dengannya, kalau aku pergi mencarikan pekerjaan untuknya, Tuan belum tentu bersedia menampungnya." Penjelasan Bibi Lan cukup masuk akal.

Tapi Vero He tetap merasa ini tidaklah biasa, karena tidak mendapatkan hasil apapun dari pertanyaaannya, ditambah lagi Bibi Lan selalu berniat menyembunyikannya, dia tidak lagi menyakannya, keluar sambil membawakan gelas. Hingga sosok tubuh Vero He telah menghilang dari pintu dapur, baru bahu Bibi Lan yang tegang menurun.

Hingga kini, dirinya juga tidak tahu kenapa dirinya masih tetap ingin membantu Luna Bai menyembunyikan kebenaran, dia sebenarnya bisa saja mengatakan semuanya kepada Nyonya Shen, bahwa Tuan Muda Kecil adalah putra kandungnya Luna Bai, dia tinggal di sini adalah untuk mendapatkan anaknya kembali.

Tapi dia tidak berani, dia dari awal telah berbohong demi membantu Luna Bai, jika dia mengungkapkannya secara jujur sekarang, Tuan tidak akan memaafkannya, dan lebih tidak akan membiarkannya tetap tinggal di Sunshine City, jadi dia tidak berani mengambil resiko ini, terpaksa terus berbohong untuk menutupi kebohongan sebelum-sebelumnya.

Lalu kebohongan ini bagaikan bola salju yang bergelinding, semakin lama semakin besar. Dia tidak tahu, suatu hari nanti Tuan akan menjadi semarah apa saat telah mengetahui tujuan dari Luna Bai.

Hahh! Dia menghela napas, ini semua gara-gara hatinya terlalu baik, tak tega melihat sepasang ibu dan anak berpisah.

Kehidupan selanjutnya begitu tenang namun terasa sedikit aneh, Vero He dan Taylor Shen sama-sama sangat sibuk. Meskipun begitu, Taylor Shen setiap hari tetap akan datang tepat waktu menjemputnya pulang kerja di sore hari, lalu pekerjaan yang belum selesai di urus akan dibawa pulang ke Sunshine City untuk lanjut dikerjakan, baik itu dokumen ataupun rapat virtual.

Nancy Xu setiap kelang beberapa hari tetap akan mengantarkan makanan untuknya, awalnya dia masih sedikit waspada terhadapnya, lalu perlahan-lahan sudah mulai terbiasa dengan kedatangannya. Dia bisa menyadari, Nancy Xu benar-benar menyukainya, makanya menguras otak untuk bersikap baik terhadapnya.

Akhir pekan telah tiba, Vero He dari awal sudah berjanji pada Nancy Xu untuk membawa Jacob Bai pergi bermain di manor. Di Hari Sabtu pagi, Nancy Xu khusus mengutus supir pergi ke Sunshine City menjemput mereka, tapi tak disangka, saat itu James He dan Erin juga berada di Sunshine City.

James He datang ke sini mencari Taylor Shen karena ada masalah yang ingin dibahas, saat mendengar adanya seorang supir yang datang dari Keluarga Xu, raut wajahnya seketika berubah menjadi murung, dia sudah pernah memperingati Nancy Xu, dan melarangnya kembali mendekati Vero He, tapi Nancy Xu malah menganggap peringatannya sebagai angin lalu!

James He mengambil ponsel dan keluar dari vila, pergi ke tempat yang terpencil, dan menelepon, beberapa detik kemudian, panggilan telah tersambung, suara semangat dari Nancy Xu yang tak bisa ditahan terdengar, "James, ada apa kamu mencariku?"

Kening James He berkerut, dia membenci suara wanita ini, terlalu palsu, "Nyonya, aku sudah pernah mengatakan, jangan mendekati Vero, kamu tidak mengerti dengan perkataanku?"

Pihak di sisi telepon sana diam sejenak, kemudian terdengar suara Nancy Xu yang sedikit pilu, "James, aku tahu kamu tidak mampu memaafkanku, tapi aku sungguh ingin menebus Vero, aku ingin memenuhi tanggung jawabku sebagai seorang ibu."

"Tidak perlu, saat Vero membutuhkan seorang ibu, kamu tidaklah memberikannya cinta seorang ibu, sekarang dia tidak memerlukannya, kamu hanya perlu menghilang dari hadapan matanya, ini adalah penebusan terbaik baginya." Suara James He begitu dingin bagaikan balok es di musim dingin, tidak memiliki kehangatan sama sekali.

Nancy Xu meremas ponsel dengan kuat, sudut ponsel menusuk telapak tangannya, hatinya merasa kesakitan, "James, aku harus melakukan apa, baru kamu bersedia memaafkanku?"

"Aku selamanya tidak akan pernah memaafkan tindakanmu yang telah menelantarkan suami dan mencampakkan anak, Vero tidak akan pergi ke manor, kamu jangan datang mengganggunya lagi!" Setelah James He selesai mengatakannya, dia bergegas menutup panggilan, lengan diturunkan, dengan kuat meremas ponselnya, hatinya terasa nyeri.

Erin keluar dari vila, James He yang sedang melamun di bawah pohon gingko terlihat olehnya, sosok punggungnya terlihat kaku, samar-samar memancarkan rasa kesepian, membuat orang lain merasa sedih melihatnya. Sang wanita secara spontan berjalan ke sana perlahan-lahan, dan berhenti di tempat berjarak 3 langkah kaki darinya, berkata: "Tuan Muda Besar, ada apa denganmu?"

James He membalikkan badannya, kelopak matanya terlihat memerah, Erin merasa kaget sampai membelalakkan matanya, dia tidak pernah melihat ekspresi selemah ini dari matanya James He, sebelum dia sempat mengatakan sesuatu, sang pria sudah berjalan mendekat dengan cepat, telapak tangan yang dingin menutupi wajahnya, menghadang seluruh pandangan matanya.

Jantung Erin berdebar kencang, napasnya dipenuhi dengan aroma rokok segar yang berasal dari tubuh sang pria, memancarkan pesona yang sulit diungkapkan, membuat debaran jantungnya bertambah cepat. Sedetik kemudian, pinggang sang wanita dirangkul olehnya, bibirnya ditekan oleh sebuah benda yang lembut, tekanan itu membuatnya merasa lemah.

Otak Erin berdengung keras, semua suara di sekitar telah menjauh, hanya tersisa suara detak jantungnya yang sangat cepat juga suara napas sang pria yang tiba-tiba menjadi kasar. Seketika, dia pernah berniat untuk mendorongnya, tapi saat teringat dengan matanya yang memerah, tangannya yang terangkat, dengan lemahnya turun ke bawah, tak bisa menolaknya.

James He tidak bertindak lebih dalam, bibirnya menempel di atas bibirnya, samar-samar terdapat aroma obat dari tubuh sang wanita, menyegarkan dan manis, tidak seperti wanita lainnya yang selalu memiliki aroma parfum pekat di tubuh, sangat menusuk hidung.

Aroma obat di tubuhnya, membuat sang pria merasa sangat unik, sangat nostalgia.

Dalam waktu yang cukup lama, mereka berdua mempertahankan posisi ini dan tidak bergerak, daerah di sekitar mereka seakan-akan telah dilapisi dengan lapisan kabut penutup, membuat gambaran ini mengkaku. Tapi tetap tidak akan bertahan lama, saat Vero He selesai mengganti baju dan keluar, gambaran tak tertahankan dari mereka berdua langsung terlihat olehnya.

Dia dengan kaget berdiri di atas balkon, tangan yang bergantung di samping badan perlahan-lahan terkepal erat, dia berjalan mundur beberapa langkah, tidak pergi mengganggu mereka, takut jika dirinya sampai menghancurkan gambaran ini, nantinya akan membuat mereka bertiga sangat canggung.

Dia diam-diam kembali masuk, Taylor Shen melihatnya pergi namun kembali lagi, mengangkat alisnya merasa penasaran, "Ada apa?"

Vero He menggelengkan kepala, memaksakan diri untuk tersenyum, berkata: "Tiba-tiba ingat ada barang yang belum diambil, Jacob, kamu sudah selesai belum?" Nada bicaranya sengaja dibuat terkesan santai, dalam hati malah terus memikirkan masalah kakaknya yang berselingkuh, hatinya merasa sangat sakit.

Jacob Shen menanggapinya dari lantai atas, lalu memikul sebuah tas besar dan turun dari lantai atas, Vero He melihat persiapannya yang begitu berlebihan, berkata: "Kita akan kembali sore nanti, tidak perlu membawakan begitu banyak barang."

"Semua ini adalah barang kesayanganku, aku ingin membawanya." Jacob Shen melindungi tasnya, khawatir dia tidak membiarkannya membawanya.

"Baik baik baik, bawalah, kalau begitu kami pergi dulu." Kalimat terakhir itu dikatatakan terhadap Taylor Shen, dia membawa Jacob Shen pergi ke Manor, Taylor Shen merasa tidak tenang, menyuruhnya menyertakan Erin, agar ada yang menjaganya. Kebetulan James He datang mencarinya karena ada urusan yang hendak dibahas, sekalian membawakan Erin datang ke sini bersama-sama.

Taylor Shen berdiri, mengambil jaket yang diletakkan di sofa, berjalan ke depan pintu.

Vero He melihatnya dengan kaget, "Kamu ingin keluar?"

"Tadi aku sudah berdiskusi dengan kakakmu, urusan bisa dibahas di mana saja, tidak harus membahasnya di Sunshine City. Kebetulan belakangan ini begitu sibuk, keluar jalan-jalan untuk menenangkan hati adalah ide yang cukup bagus." Jelas-jelas Taylor Shen ingin menempelinya dengan erat, tapi malah masih berlagak serius.

Jacob Shen menghembus napas kesal, "Hmph, Papa pasti tidak senang membiarkan kami pergi bermain berduaan, dan khusus ingin menghancurkan acara kami."

Vero He bukanlah tidak ingin membiarkan Taylor Shen ikut serta, melainkan......"Taylor, aku membawa Jacob pergi bermain di rumah orang lain, takutnya tidaklah baik."

"Apanya yang tidak baik, Nyonya Xu itu pernah kutemui, dia seharusnya tidak keberatan untuk melayani beberapa tamu lainnya bukan?" Taylor Shen mengangkat alisnya, mengatakannya dengan sedikit arogan, pokoknya ke mana sang wanita pergi hari ini, dia tetap akan mengikutinya.

"......" Vero He bahkan kehilangan kata-kata untuk menanggapinya.

Taylor Shen telah selesai mengganti sepatu, mengangkat kepala melihatnya, menyadari sang wanita tetap berdiri di tempat tak berkutik, dia berkata: "Kenapa masih belum mengganti sepatu? Kalau terus menunda, maka seusai makan siang baru boleh pergi."

Vero He tak berdaya dan pergi memakai sepatu, lalu keluar, James He dan Erin sudah berjalan kembali ke dalam rumah, yang satunya berada di depan, satunya lagi di belakang. Kalau bukan karena kepergok olehnya, dia sama sekali tidak akan tahu apa yang telah mereka lakukan di luar.

Vero He dalam hati menghela napas sejenak, bersikap seolah-olah tidak melihatnya, berkata: "Kakak, kamu juga ingin pergi ke manor?"

Kening James He berkerut sekilas dan sulit untuk disadari, menatap ke arah Taylor Shen, seakan-akan sedang menanyakannya kapan dia pernah mengatakan hendak pergi? Dia bahkan sama sekali tidak ingin membiarkan Vero He bertemu dengan Nancy Xu.

Taylor Shen memakai jaket, berkata: "Matahari hari ini begitu cerah, kenapa harus menyia-nyiakannya dengan mengurung diri di rumah, kamu rasa benar tidak?"

James He seketika mulai mengerti apa maksudnya, dia ingin menempeli Vero He, tapi malah memaksanya untuk ikut bersama, saat ini melihat mereka telah berpakaian dengan baik, kalau dia tidak mengizinkan pergi, maka harus bisa mencarikan sebuah alasan yang cocok.

Tapi dia sama sekali tidak memiliki alasan untuk menghalanginya pergi, lebih baik ikut pergi bersama, setidaknya bisa terus mengawasinya, tidak membiarkan Nancy Xu begitu mendekatinya, juga tidak akan membiarkan mereka memiliki kesempatan untuk berbicara berduaan.

Dia menganggukkan kepala, "Boleh juga, semuanya naiklah ke mobil."

Vero He sangat kehilangan kata-kata, Taylor Shen ingin menempelinya, tapi kenapa kakaknya malah ikut-ikutan? Asalkan dirinya teringat dengan pemergokannya tentang James He dan Erin saling berciuman tadi, hatinya sangat merasa tidak nyaman.

Dia tidak ingin mengatakan perkataan buruk dan membuat kakaknya marah, tapi tetap tidak boleh berdiam diri melihat mereka begitu saja, tidak menghiraukannya. Dia tidak pernah menduga, bahwa kakaknya suatu hari pun bisa tidak setia dalam pernikahan.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu