You Are My Soft Spot - Bab 180 Kita Akhiri Persahabatan (3)

“Siapa yang menyuruhmu bertindak gegabah?” kedua tangan Karry Lian diletakkan diatas meja kerjanya, matanya melihat kepadanya dengan bengis.

Asisten menunduk, tidak berani melihatnya, dia tidak bisa memikirkan kata-kata yang tepat, “CEO Lian, maaf, aku jamin berikutnya tidak akan terjadi lagi, aku akan mencari nona Song dan menjelaskannya, hal ini tidak ada hubungannya denganmu.”

“Kamu yang menjelaskannya apa dia akan mempercayaimu?” hati Karry Lian seperti terbakar, membuatnya tidak bisa duduk dengan tenang, dia melepaskan dasinya kemudian membuangnya kesmaping, kemudian melepaskan dua kancing teratas, nafasnya masih saja tercekat. Dia mengingat sikap Tiffany Song saat ingin memutuskan pertemanan mereka, dia tahu dia tidak memiliki kesempatan apapun lagi dalam hal ini.

“Semuanya tergantung pada usaha.” Assisten juga tahu bahwa kemungkinannya sangat kecil, tapi dia masih ingin mencobanya.

“Tidak usah, kamu turun saja, biarkan aku menenangkan diri.” Karry Lian duduk diatas kursinya.

Melihat ekspresi wajahnya, sejenak pria itu ragu, dia masih menjelasannya: “CEO Lian, aku tahu apa yang kulakukan mungkin terlalu terburu-buru, tapi aku rasa ditangan kita masih ada kartu As, yang sangat menguntungkan, aku tidak menyangka nona Song bisa begitu cepat menemukan mata-mata kita.”

“Tiffany Song tidak mungkin bisa menyadarinya, meskipun dia adalah presdir Tiffalor design Corp, tapi kemampuannya, pengalaman dan pengetahuannya tidak seberapa, terlebih lagi dengan praktek kotor dunia bisnis, oleh karena itu yang merasakan hal janggal ini pastilah orang lain, jika bukan Taylor Shen maka pastilah Cristian Yan yang sudah lama bersama dengan Taylor Shen.” Karry Lian menjelaskan.

Assisten tiba-tiba sadar.

“Tanpa perintah dariku, jangan lagi kamu melakukan tindakan bodoh, turunlah.” Karry Lian mengibaskan tangannya, assisten kemudian berbalik meninggalkan tempat itu. Pintu kantor terbuka kemudian kembali tertutup, Karry Lian menyentuh bibirnya, bibir wanita itu lebih lembut dari yang dibayangkannya, hanya saja……

Mengingat ekspresi wajah jijiknya, dia menjadi tidak tenang.

……

Tiffany Song meninggalkan Lian’s Corp dengan tidak senang, kemarahan dihatinya sangat besar, Karry Lian benar-benar sudah keterlaluan, beraninya dia berbuat senonoh padanya, menjadi congkak karena dia sebelumnya menganggapnya sebagai temannya.

Dia berjalan menuju tempat parkir, kemudian mengendarai mobilnya keluar, kebetulan sekali handphonenya berbunyi, dia melihat layarnya, Taylor Shen yang menghubunginya. Dia menggigit bibirnya, kemudian mengangkat teleponnya, seolah tidak terjadi apapun mengatakan: “Kamu sudah pulang kantor?”

“Hari ini masih ada sedikit pekerjaan yang belum diselesaikan, bagaimana kalau kamu pulang dulu?” suara Taylor Shen terdengar dari ujung sana, seolah tidak mengandung perasaan apapun.

Tiffany Song mengiyakan, kemudian mengatakan: “Aku pulang kemana? Pulang ke kediaman keluarga Shen atau Sunshine City?”

“Ke kediaman keluarga Shen saja.” Jawab Taylor Shen.

“Bagus, kalau begitu selesai lembur lekaslah pulang, aku menantimu dirumah.” Tiffany Song mematikan handponenya, dia melihat layar handphonenya yang berubah gelap, jika Taylor Shen tidak kembali, dia juga tidak berniat kesana, dia mengendarai mobilnya berjalan-jalan di jalan raya, tidak terasa membawa mobilnya sampai dihotel tempat Callista Dong menetap.

Sejak hari Callista Dong tidak lai menemuinya, dia juga tidak lagi pernah ketempat itu, hari ini tidak disangka dia malah mengendarai mobilnya hingga ketempat ini. Amarahnya sudah hilang, duduk diatas mobil, tidak lama kemudian, jendela mobil diketuk, dia berbalik kearah suara, melihat Audrey Feng berdiri diluar jendela, dia membuka pintu mobil dan turun, Audrey Feng kemudian mundur kesamping.

“Kakak Tiffany Song, kamu datang kemari mengapa tidak naik keatas?” Audrey Feng sudah tahu kalau Tiffany Song bukan putri kandung bibi, memikirkan putri kandung bibi sudah meninggal, dia terkejut bukan main.

Tiffany Song melihat kearah hotel, dia kemudian menggelengkan kepalanya, mengatakan: “Dia pasti tidak ingin menemuiku, aku tidak naik lagi.”

“Kakak Tiffany Song, aku tahu kamu bukan putri kandung bibi, meskipun dia tidak mengatakannya, tapi aku tahu dia sangat ingin berjumpa denganmu.” Audrey Feng melihatnya, menyadari kalau akhir-akhir ini dia terlihat lebih kurus, akhir-akhir ini semua surat kabar besar mengabarkan kabar pernikahan dia dan Taylor Shen, tanggalnya sudah dekat, seharusnya dia senang, mengapa dia malah terlihat seperti banyak beban pikiran.

Tiffany Song lagi-lagi menggelengkan kepalanya, “Bagaimana keadaannya sekarang? Sudah baikankah?”

“Ya, sudah baikan, dokter mengatakan asal tidak ada efek lainnya, maka sudah cukup.” Kedua orang itu berdiri saling berhadapan, tapi malah tidak tahu harus mengatakan apa, suasana sedikit tidak enak, tangan Tiffany Song kemudian menahan pintu, mengatakan: “Kamu naiklah, aku juga sudah mau pulang.”

“Kakak Tiffany Song, kamu benar-benar tidak ingin naik lagi?” Audrey Feng tidak putus asa, sebenarnya sikap Tiffany Song juga sedikit mirip dengan bibi, orang yang keras kepala.

“Tidak lagi, aku sudah berjanji padanya, dia tidak ingin menemuiku, akupun tidak akan muncul dihadapannya, Audrey Feng, sampai jumpa!” Tiffany Song membuka pintu, masuk kembali kedalam mobil. Audrey Feng menghela nafas, berjalan sampai ke jalanan, melihat mobil yang bergerak meninggalkan tempat itu, dia kemudian berputar meninggalkan tempat itu.

Tiffany Song kembali kekediaman keluarga Shen, dilantai bawah ada Jocelyn Yan sendiri, melihat Jocelyn Yan, dia teringat pada suatu hal, waktu itu William Tang membawanya pulang, dia dilantai bawah tidak sengaja mendengar percakapan Jocelyn Yan dan Nelson Shen, dari cara bicaranya sepertinya dia kurang menyukai Jasmine Yang.

Jocelyn Yan duduk di sofa membaca koran, dia merasakan seseorang memperhatikannya, dia kemudian mengangkat kepalanya dan melihat Tiffany Song berdiri di tempat itu, tidak tahu memikirkan apa sampai terlihat seperti terbengong, “Tiffany Song, sudah pulang dari kantor, duduklah disini.”…….

Tiffany Song sadar, dia perlahan-lahan berjalan mendekat, dia duduk didepan Jocelyn Yan, dia tidak tahu bagaimana harus memanggilnya, hanya mengatakan: “Kamu masih belum istirahat?”

“Masih belum malam, aku membaca koran menghabiskan waktu.” Jocelyn Yan kemudian melipat koran tersebut, dengan lembut melihatnya, “Apa kamu sudah terbiasa tinggal di kediaman keluarga Shen?”

“Sudah terbiasa.”

Jocelyn Yan memperhatikan sekelilingnya, dengan suara kecil mengatakan: “Semalam ketika kamu dan kakak keempat tidak pulang, Angelina Lian sudah kembali, tidak tahu apa yang telah dideritanya, begitu masuk dia langsung menangis, tuan besar kasihan sekali padanya, apa terjadi sesuatu saat kalian diluar sana?”

Tiffany Song mengerutkan dahinya, “Tidak terjadi apapun, ada apa?”

“Pagi ini Angelina Lian tidak turun, ketika ibu Rong memanggilnya makan kebawah, dia menemukan kalau dia ternyata sedang demam, sore ini dia sudah agak baikan, tuan besar kemudian kembali bertanya padanya, dia hanya bisa menangis, kemudian dia terisak mengatakan kalau dia terjatuh kekolam renang Sunshine City, wajah tuan besar kelihatan sangat tidak senang, dia mengatakan begitu kamu kembali, kamu ke ruang baca, dia ingin berbicara padamu.” Ujar Jocelyn Yan.

Hati Tiffany Song terasa tidak enak, di Sunshine City, orang yang dilindungi Taylor Shen adalah dirinya, sepulangnya kekediaman keluarga Shen, tuan besar tentu akan melindungi kesayangannya yang susah payah ditemukannya.

“Aku sudah tahu, terima kasih kakak ipar, aku pergi ke ruang baca dulu.” Tiffany Song bangkit dari tempatnya, kemudian menuju ke ruang baca lantai dua.

Setibanya diluar ruang baca, dia mengulurkan tangannya mengetuk pintu, dari dalam terdengar suara berat tuan besar Shen, “Masuk!”

Tiffany Song mendorong pintu dan berjalan masuk kedalam, tuan besar Shen sedang melatih kaligrafi dimeja, dia mengangkat kepalanya melihat wanita itu, kemudian kembali menunduk meneruskan menulis, membiarkan wanita itu berdiri disana.

Perlahan-lahan Tiffany Song berjalan mendekati meja, dengan tenang dia memperhatikan tuan besar Shen, dia tidak bisa kaligrafi, tapi terlihat jelas kalau tuan besar Shen berusaha sangat keras, menorehkan segores demi segores, menembus kebelakang kertas.

Melihatnya sejenak, tuan besar Shen kemudian meletakkan kuasnya, dia mengangkat kepalanya melihat wajah wanita itu, “Kamu bisa kaligrafi?”

“Tidak bisa.” Jawab Tiffany Song dengan jujur, di keluarga Song tidak ada orang yang berniat belajar kaligrafi, ketika masih muda Benjamin Song menyibukkan dirinya membangun bisnis, karena bisnisnya semakin besar dia sibuk menjaga bisnisnya, orang-orang berusaha saling memperdaya, mana ada waktu untuk belajar kaligrafi?

“Kamu jujur sekali.” Tuan besar Shen berdehem, dia tidak menyukai Tiffany Song, bukan hanya karena status wanita ini sebelumnya, juga status rendahnya yang tidak bisa dbanggakan.

Tiffany Song tidak meanggapinya, dia menganggap tuan besar Shen sedang memujinya.

“Aku dengar semalam Angelina Lian jatuh ke kolam renang Sunshine City?”

“Benar sekali, waktu itu kita sedang mengambil foto didekat kolam, dia mendekat membantuku dengan pakaian, tidak tahu bagaimana bisa terjatuh kedalam.” Tiffany Song menjawabnya sesuai kenyataan, tidak menambahkan satu kata pun, juga tidak mengarang cerita.

Terkadang jika dihati orang tersebut sudah ada jawaban, kamu mengatakan terlalu banyak, hanya bisa membuat orang ini merasa kamu mengarang cerita.

Tuan besar Shen melihatnya dengan seksama, “Bagaimana bisa jatuh kedalam air, apa ada orang yang mendorongnya hingga terjatuh kedalam?”

Tiffany Song mengangkat wajahnya, melihat kemata tuan besar Shen, tidak menghindari tatapannya, “Apa anda bermaksud mengatakan aku sengaja mendorongnya kedalam kolam? Mengapa aku harus melakukannya? Waktu itu kita sedang melakukan pemotretan, jika aku mendorongnya masuk kekolam, Taylor Shen pasti akan melompat masuk menyelamatkannya, sesi pemotretan pun terpaksa harus dihentikan, kamu pikir aku bisa melakukan sesuatu yang membuatku dirugikan?”

Tuan besar Shen dibuat tidak bisa mengatakan apapun setelah mendengarkan pernyataan Tiffany Song, dia sudah tahu kalau gadis ini sangat pintar bicara, dan benar saja dia tidak mengalah untuk siapapun.

“Jadi maksudmu dia sendiri yang melompat masuk kedalam?”

“Mungkin dia tidak sengaja menginjak sesuatu yang licin?” waktu itu Tiffany Song membelakangi Angelina Lian, dia tidak melihat bagaimana wanita itu bisa dibawah, tapi berdasarkan kekuatannya saat itu, tidak mungkin dia bisa mendorong wanita itu.

“Kamu benar-benar pintar berdebat, tidak peduli apa pun yang terjadi, Angelina Lian keluar bersama dengan kalian, kamu tidak menjaganya, ini semua salahmu.” Tuan besar Shen berbicara seperti bermaksud mencari masalah.

“Angelina Lian seusia denganku, dia paham mana yang berbahaya, mana yang tidak, anda terus-terusan ingin mempersalahkanku, aku juga tidak tahu harus mengatakan apa.” Tiffany Song memperhatikan pokok pemasalahan sebagaimana adanya, tidak menerima dituduh seperti itu.

Tuan besar Shen marah dan memukul meja, “Tiffany Song, kamu pikir setelah kamu resmi menikah dengan kakak keempat, kamu sudah bisa tidak menghormatiku?”

“Aku dari dulu tidak pernah berpikir seperti ini, aku selalu sangat menghormatimu, hanya saja kamu terus-terusan merendahkanku, oleh karena itu aku pikir aku juga tidak perlu menurutimu, karena meskipun aku menurutimu, didalam matamu aku hanyalah kesalahan.” Jawab Tiffany Song dengan tenang.

“Sudah tahu kalau aku selalu merendahkanmu, mengapa kamu masih saja tidak tahu diri? Siapa yang mengijinkanmu menikah dengan kakak keempat?” Tuan besar Shen masih dendam tentang hal ini.

Tiffany Song paham, tuan besar Shen membesar-besarkan masalah seperti ini, alasannya adalah karena mereka mendaftarkan pernikahan mereka tanpa memberitahunya, dia tidak bisa menyalahkan Taylor Shen, dia hanya bisa menyalahkannya, dia benar-benar dikambing hitamkan.

“Jika tidak ada lagi yang ingin kamu sampaikan, aku akan kembali dulu kekamarku.” Tiffany Song menyelesaikan perkataannya, dia berbalik keluar dari ruangan.

Kembali kekamarnya, Tiffany Song dengan lelah duduk dibangku didepan ranjangnya, setelah melamun, dia bangkit mengambil piyamanya dan masuk ke kamar mandi, tidak lama setelah masuk kekamar mandi, pintu kamarnya diam-diam dibuka orang lain, kemudian sesuatu dilemparkan kedalamnya, tidak lama kemudian kembali ditutup.

Langkah kaki perlahan-lahan menjauh, tidak lama kemudian koridor kembali tenang.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu