You Are My Soft Spot - Bab 312 Tiffany Song Mencintai Taylor Shen (1)

Sepasang tangan ternoda abu hitam terulur dan mengambil rekam medis di tangan Vero He, Taylor Shen sambil melihat sambil berkata: “Lihat apa sampai begitu teliti?”

Saat Taylor Shen melihat nama yang di atas rekam medis tersebut, Dia hanya merasa sedikit familiar, tidak terlalu perhatian, Dia mengangkat kepalanya, langsung melihat Vero He terus menatapannya, seperti ingin melihat sesuatu dari wajahnya.

Taylor Shen sambil melihat Vero He seperti ini hatinya langsung merasa merinding, bukan merasa bersalah, tapi merasa ketakutan karena sikap Vero He. Dia juga sudah tidak peduli dengan tangannya yang masih kotor, langsung menusuk ke keningnya, kulit putih Vero He pun tiba-tiba memiliki sebuah tahi lalat tambahan, dengan kesal Taylor Shen berkata: “Apa yang kamu pikirkan lagi, katakan saja, jangan simpan di dalam hati.”

Akhir-akhir ini sudah terbiasa dicurigai Vero He, Ia pun tidak sekesal awal-awal.

Vero He dengan diam-diam langsung mengambil rekam medis tersebut, rekam medis tersebut terlihat sudah sedikit tua, kertasnya pun sudah menguning, mirip dengan rekam medis sebelumnya, sepertinya bukan rekam medis palsu, dan ini bisa membuktikan bahwa Luna Bai benar-benar pernah melahirkan seorang anak.

20 tahun?

Jadi Jacob Shen benar-benar adalah anaknya Luna Bai?

Tapi kenapa begitu aneh? Dia pernah mengutuskan orang untuk menyelidiki Luna Bai, kampung Luna Bai ada berada di daerah pesisir, jarak Kota Kecil Luoshui dan Kota Tong sangat jauh, bagaimana anak tersebut bisa diantar ke Sunshine City?

Jacob Shen dan Taylor Shen tidak ada hubungan darah, lalu kenapa Dia bisa meninggalkan anak tersebut di luar Sunshine City?

Hati Vero He merasa curiga, tatapan Ia menatap ke Taylor Shen pun semakin membuat Taylor Shen merasa tidak tenang, Taylor Shen tidak tersenyum lagi, Taylor Shen menatap dengan berat, dengan suara yang kecil berkata: “Tiffany, ngomong!”

Vero He juga telah mengalami banyak kemajuan akhir-akhir ini, Dia tidak lagi menyimpan rasa curiganya di dalam hati, hubungan mereka ini sudah tidak ada jalan keluar lagi, Dia membalikkan halaman rekam medis, sambil menunjuk nama pasien, “Kamu tidak merasa nama ini sangat familiar?”

“Apakah aku harus merasa familiar?” Taylor Shen melihat ke nama tersebut, bertanya dengan lugas.

Jari Vero He menunjuk dengan sedikit kuat, dan berkata: “Ini adalah rekam medisnya Luna Bai, apakah kamu tidak melihatnya?”

“Siapa itu Luna Bai?” habis bertanya, Taylor Shen tiba-tiba merasa nama ini sedikit familiar, seperti pernah melihat nama ini? tiba-tiba Ia juga tidak teringat, sebenarnya juga tidak bisa menyalahinya yang selalu lupa, di dalam benaknya selain Tiffany Song, orang lain itu seperti angin lalu, mana ada yang bisa membuatnya repot-repot untuk mengingatnya?

Vero He melototinya, melihat wajah Taylor Shen yang merasa tidak bersalah itu, sepertinya tidak seperti sedang bersandiwara juga, Dia menggertakkan giginya dan berkata dengan mengingatkan, "Keponakan palsu Bibi Lan, apakah kamu lupa?"

Dengan Vero He yang mengingatnya, Taylor Shen tiba-tiba teringat, pantas tadi Dia merasa nama ini sedikit familiar, ternyata begitu, Dia berkata: “Itu rekam medis Dia ada hubungan apa dengan kita?”

“Taylor Shen, kamu benar-benar tidak ingat? Dia adalah Ibu kandungnya Jacob.” Vero He sekarang semakin yakin kalau Luna Bai adalah Ibu kandung dari Jacob Shen.

Taylor Shen tertegun, Dia mengambil rekam medis tersebut, lalu ulang melihatnya lagi, tulisan menjadi sedikit buram karena terkena air, namun di rekam medis tersebut memang menulis jika Luna Bai sebelumnya pernah melahirkan seorang anak. Apa yang terjadi sebelum terlintas dalam benaknya, Ia akhirnya mengerti mengapa Bibi Lan mengatakan bahwa jika Luna Bai adalah keponakannya, ternyata wanita yang bersembunyi di Sunshine City itu, ingin membawa anak pergi?

“Memangnya kenapa kalau Dia adalah Ibu kandung dari Jacob Shen, karunia membesarkan seorang anak lebih besar daripada melahirkannya, dan 6 tahun yang lalu Dia sudah memutuskan untuk meninggalkan Jacob Shen di luar Sunshine City, maka sekarang Dia jangan berharap untuk ingin mengakui kembali anaknya.” Taylor Shen berkata dengan nada rendah.

Sebelumnya Dia sudah memberikan kesempatan kepada Bibi Lan untuk berkata jujur, tapi Bibi Lan malah membawa orangnya ke dalam ruamh, bahkan menutupinya dari Taylor Shen, benar-benar sulit untuk menghindari pencuri dari rumah!

Vero He terus menatapanya, Dia tidak pernah berpikir kalau Taylor Shen akan berkata seperti demikian, Dia menutup bibirnya, “Kalau Luna Bai adalah Ibu kandung dari Jacob, maka Dia ada alasan apa, bisa dari jauh mengantar anaknya ke Sunshine City, bagaimana Dia bisa tahu kalau di dalam Sunshine City ada orang kaya?”

Taylor Shen memahami maksud dari ucapan itu, Taylor Shen melototinya, dengan tatapan yang seperti orang gila, menatapan Vero He dengan sulit percaya, “Tiffany Song, kamu coba mengada-ngada lagi, apakah kamu ingin mengatakan, kalau aku dan wanita ini telah berbuat sesuatu yang bersalah terhadap kamu?”

“Aku tidak tahu.” Vero He mengembalikan tatapannya.

Taylor Shen mendengarkan ucapan tersebut, hatinya merasa sangat kesal, Dia mengulurkan tangan dan memegang bahunya, satu tangannya lagi memegang dagunya, memaksa Dia untuk mengangkat kepala dan menatapnya, “Aku tidak peduli hatimu memiliki pemikiran yang aneh-aneh seperti apa, hentikan semuanya sekarang juga, aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Dia.”

Ada rasa kesemutan di dagunya, dan Vero He menatap tatapan mata yang kesal itu, sebenarnya Taylor Shen adalah pria yang sangat tenang, tetapi setiap kali Ia selalu dibuat kesal oleh Vero He, dengan suara yang pelan Dia berkata : "Aku tidak tahu apakah aku bisa percaya padamu, tidak ada seorang Ibu yang bersedia mengirimkan anaknya ke tempat yang jauh dari diri sendiri, apalagi jauh-jauh mengantarkan anaknya ke sisimu.”

“Kemampuan kamu merangkai cerita memang selalu berbeda, apakah kamu merasa curiga kalau Jacob Shen adalah anak kandungku? Baiklah, aku akan membuktikan, betapa konyolnya kecurigaan kamu!” habis ngomong Taylor Shen menarik tangannya dengan kesal, melototi rekam medis yang terjatuh di lantai, hendak ingin merobeknya menjadi dua.

Vero He terjatuh ke lantai dengan tidak bertenaga, Dia melihat rekam medis yang ada di lantai, tadinya Dia ingin mencari apa di sini? Dia sepertinya ingin mencari rekam medis Ia sendiri, namun akhirnya malah menemukan rekam medis Luna Bai, apakah Tuhan sengaja mempermainkan dirinya?

Dia mengambil rekam medis tersebut, hendak ingin meletekannya kembali ke kardus, tangan Taylor Shen sudah menggenggam tangannya, menariknya dari lantai, dengan wajah yang tidak senang, berkata: “Kita keluar.”

“Rekam medisnya belum aku taruh dengan baik…..” Protes Vero He belum selesai, Dia sudah ditarik oleh Taylor Shen, Dia menoleh melihat rekam medis yang ada di lantai, tidak ada rekam medisnya, tida bisa memastikan apakah dirinya pernah melakukan pemeriksaan kehamilan.

Kalau Dia pernah melakukan pemeriksaan kehamilan, maka kemungkinan besar Dia tidak pernah di kurung, kalau tidak, tidak mungkin ada penculik yang mau membiarkannya keluar untuk pemeriksaan kehamilan.

Dan sekarang semua ingatan itu pun, menjadi semua teka teki.

Vero He ditarik dengan paksa oleh Taylor Shen ke dalam kamar, Dia mengambil teko, meminta pengawal untuk mengambil air panas, Lalu Ia menaruh satu baskom air hangat dan mencuci tangannya. Meskipun pria tersebut terlihat kasar, namun tenaganya sangat lembut, seolah-olah takut menyakitinya.

Lalu membersihkan tangannya, Taylor Shen membuang air kotor tersebut, tidak lama Ia kembali lagi, membawa bakpao dan bubur sayuran, Dia menaruh makanan di meja, lalu menyingkirkan arang tersebut, sambil berkata dengan wajah yang kurang senang: “Makan.”

Habis ngomong, Taylor Shen mengambil sebuah bakpao dan berikan kepadanya, Vero He sambil menundukkan kepala dan melihat bakpao yang ada di tangannya, dengan suara yang pelan Ia berkata: "Taylor Shen……“

“Saat makan jangan berbicara!” Taylor Shen memotong ucapannya, takut Dia mengucapkan sesuatu yang tidak enak di dengar, dan membuat dirinya tidak sanggup menghabiskan sarapannya, Dia jauh-jauh kemari untuk apa? Bukan untuk bertengkar dengan Vero He.

Vero He menutup bibirnya, lalu mengopek sepotong bakpao ke dalam mulut, salju di luar sudah berhenti, matahari pun muncul dari awan, menyinari tanah, terlihat seperti dunia yang diselimuti salju, membuat sekeliling menjadi sangat terang.

Dikatakan bahwa datangnya salju menandakan bawah tahun yang akan datang akan menjadi tahun yang menghasilkan panen yang banyak, salju yang begitu besar, tahun depan pasti merupakan tahun yang membawakan hasil.

Taylor Shen memakan bakpao tersebut, lalu Ia berhenti, sambil melihat wajah samping Vero He, terkadang-kadang bahasa adalah sebuah alat yang tajam, bisa melukai orang lain tanpa terlihat, terkadang bahasa juga merupakan sesuatu yang tidak berguna, tidak bisa menjelaskan apa-apa.

Tapi walaupun demikian, Dia tetap akan membela dirinya, “Tiffany, aku tidak kenal dengan Luna Bai, di Sunshine City itu merupakan pertama kalinya aku bertemu dengan Dia.”

Vero He menolehkan kepala, melihat tatapan mata Taylor Shen yang tulus itu, Dia mengulurkan tangan dan mengelus wajah tampan tersebut, Dia adalah pria dengan ego yang tinggi, sejak kapan menjadi merendahkan diri seperti ini, lalu Vero He berkata: “Aku akan berusaha percaya kepadamu.”

Seperti ada sesuatu yang menusuk ke dalam hati Taylor Shen, matanya menjadi hangat, Vero He tidak langsung menyangkalnya, Dia sudah merasa sangat puas, tidak berani banyak berharap, “Kalau begitu ingat kata-kataku.”

“Baik!”

Setelah sarapan, pintu ruang pasien dibuka, James He masuk ke dalam, dan Erin ikut di belakangnya, jarak Erin sangat jauh dengan dirinya, seolah-olah seperti bertemu dengan monster buas.

Vero He melihat kedua orang yang masuk berurutan ini, dari ekspresi mereka, tidak terlihat ada sesuatu, namun bibir Erin terlihat bengkak parah, seperti disengat lebah.

Sebagai orang yang sudah pengalaman, Vero He mana mungkin tidak mengerti? Dia menundukkan tatapannya, tidak menanyakan apapun, James He berjalan ke sampingnya, dengan wajah yang serius, “Kenapa tidak ngomong apa-apa langsung? Kamu tahu ini tempat apa?”

“Justru karena aku tahu jadi aku kemari.” Vero He berkata dengan suara pelan.

“Kamu tidak takut?” James He sambil menatap adiknya, dulu kalau mengungkit tempat ini, Vero He pasti akan bergemetar, sekarang sudah berani menghadapinya, memang Dia sudah menjadi lebih kuat.

Vero He menggelengkan kepala, “Tidak takut.”

Dialah yang membayangkan tempat ini sampai terlalu mengerikan, tetapi setelah kemari, Dia malah tidak merasa takut lagi.

James He mendengarkan ucapan tersebut, hatinya pun merasa lebih lega, Dia melihat keluar, berkata: “Salju sudah berhenti, jalanan pasti tertutup salju, sepertinya harus besok baru bisa akses seperti biasa, apakah masih ada tempat yang ingin kamu kunjungi, kami menemani kamu pergi.”

Vero He mengangkat kepala melihat ke Taylor Shen, Taylor Shen menutup bibirnya, Dia tahu apa yang dipikirkan Vero He, “Kalau kamu masih sanggup menahan, maka kita akan kesana.”

Tatapan James He melihat-lihat ke mereka, tidak paham dengan apa yang mereka bicarakan.

Salju terlalu tebal, dan tidak tahu James He menemukan kereta salju dari mana, membawa mereka ke depan kuburan Anna, salju tebal sepanjang malam menutupi tumpukan kuburan dengan tebal, hanya menunjukkan batu nisan tersebut.

Berempat berdiri di depan kuburan, Taylor Shen berjongkok, dengan tangan tanpa sarung Ia menggali salju, tangannya pun menjadi sangat merah, tidak lama kemudian, Dia menggali sampai ke tanah, nama Anna terukir di kayu yang jelek, Taylor Shen sambil melihatnya, bernafas saja Ia merasa sakit, matanya menjadi semakin hangat, seperti ada sesuatu tersumbat di tenggorokannya, membuatnya tidak nyaman.

Tangan lentiknya sambil mengelus nama yang ada di batu nisan, merasa sangat sakit hati, Dia membuka mulut, mengeluarkan kabut putih, tatapannya menjadi buram, “Anna, Ayah terlambat.”

Sebuah kata yang lembut, tidak sensasional, tetapi membuat Vero He menangis, semua rasa sakit tersebut, selain Taylor Shen, tidak ada orang lain yang bisa merasakan hal yang sama, tatapan Vero He menjadi buram, Dia sambil melihat pria yang ada di depannya, hatinya merasa sangat sedih.

Anna, Ayah akhirnya datang melihatmu, kamu istirahatlah dengan baik di surga.

Meninggalkan kuburan, kembali ke Kota kecil Luoshui, mata Taylor Shen terlihat memerah, sambil menggenggam tangan Vero He dengan erat, hatinya masih mencoba menahan rasa sedih, Vero He tidak menarik kembali tangannya, membiar Taylor Shen menggenggamnya, seolah-olah dengan demikian mereka dapat menghangatkan hati mereka yang terluka itu.

Mereka tidak kembali ke rumah sakit, tetapi pergi ke sebuah hotel, yang terletak di tempat terpencil, di sini hanya ada hotel yang sederhana, bukan seperti hotel bintang 5 kelas atas seperti di kota.

Di dalam kamar yang kecil, hanya memiliki tempat tidur tradisional tidak memiliki ranjang, untungnya di bawah tempat tidur tradisional tersebut adalah alat pemanas, jadi di dalam kamar pun terasa lebih hangat.

Setelah kembali dari kuburan, Taylor Shen tidak mengatakan apapun, Dia masih terbenam di dalam kesedihan, dulu Dia pernah melepaskan tangannya, dan menyebabkan luka yang tidak bisa di tebus.

Hatinya merasa sangat sedih dan menyesal, jika pada saat itu Dia tahu Ia sedang hamil, Dia pasti tidak akan membiarkan orang membawanya, tapi sekarang, tapi mengungkit semuanya juga sudah tidak berguna lagi?

Vero He sangat mengkhawatirkan Dia, takut Dia akan memikirkan yang tidak-tidak, Vero He pun terus menemaninya, berusaha membuat suasana tidak terasa begitu sedih, “Taylor Shen, sebenarnya aku sudah tidak begitu sedih lagi, kamu jangan sedih, kita akan memiliki anak yang banyak.”

Taylor Shen mengangkat kepala dan melihatnya, lingkar matanya Taylor Shen pun terlihat sangat merah, Dia tidak seperti wanita yang menangis dengan histeris, dan melampiaskan semua rasa sedihnya, Dia hanya membiarkan rasa sedih tersebut terbenam di dalam hatinya, Dia menggenggam tangan Vero He, dengan suara yang kecil Ia berkata: “Pada saat itu, bagaimana kamu melewatinya?

Vero He memejamkan mata, melewati hari yang bahkan dirinya tidak tahu apa yang akan terjadi di malam hari, mana sempat Dia berbenam dalam kesedihan tersebut dengan lama? “Lupa dengan perlahan-lahan.”

Di dalam hati Taylor Shen tahu, Dia hanya tidak ingin mengatakannya saja, kesakitan dari kehilangan anak perempuannya, bagaimana mungkin Vero He dapat melupakannya dengan mudah? Kalau benar-benar lupa, bagaimana mungkin Ia akan teringat terus?

Dia mengulurkan tangan memeluknya, kesakitan karena kehilangan anak perempuan mereka, selain mereka saling menghibur, tidak ada orang yang bisa memahami mereka, “Maaf, aku terlambat.”

“Aku….”Vero He ingin berkata kalau dirinya tidak menyalahkan Dia, namun saat ucapan tersebut sudah sampa di ujung mulut, Vero He menelannya lagi, bagaimana mungkin tidak menyalahinya? Saat itu Dia selalu membencinya dengan kuat, hanya dengan membencinya, dirinya baru tidak akan melupakan Dia.

Mereka saling memeluk dengan hening, di dalam ruangan yang kurang dari 10 kaki persegi, mereka menyembuhkan luka masing-masing.

Dikatakan bahwa saat turun salju tidak dingin, tapi saat salju mulai meleleh yang menjadi dingin, di tempat yang sangat dingin seperti ini, bahkan salju tidak meleleh pun terasa sangat dingin, masih ada tempat yang ingin dikunjungi Vero He, namun tempat tersebut, Ia tidak ingin membiarkan Taylor Shen tahu.

Semalam Taylor Shen tidak tidur dengan baik, ditambah dengan melihat Anna, setelah kembali Dia pun merasa semakin lelah, setelah Vero He menemani Dia sampai tertidur, Dia baru bangun dan keluar, James He ada di ruangan seberang, Dia mengetuk pintu dan masuk, James He hanya mengenakan jas dan kemeja tipis.

Dia berdiri di depan jendela dan sedang menelepon, ada sebuah kata yang digunakan untuk menyebut tamu yang membuat suatu tempat terlihat berkelas, James He merupakan orang seperti itu, Dia hanya berdiri di sana dengan tenang, ruangan yang kecil itu pun tampak penuh dengan cahaya.

Mendengar suara ketuk pintu, Dia membalikkan badan, melihat Vero He yang berdiri di depan pintu dengan mengenakan baju hangat, James He melambaikan tangannya kepadanya, lalu dengan cepat menutup telepon, “Ada apa kamu mencari aku?”

“Kakak, aku ingin pergi ke suatu tempat.” Vero He mengatakan tujuan Ia kemari.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu